H1021029
KELAS A
FAKULTAS PERTANIAN
2023
Acara 4 : Uji Postulat Koch
A. Tujuan
Membuktikan bahwa suatu organisme patogen merupakan penyebab
penyakit pada tanaman yang sakit dengan uji Postulat Koch
B. Tinjauan Pustaka
Pertama adalah patogen harus selalu terkait dengan tanaman yang sakit.
Ini berarti bahwa dalam proses ini akan melakukan isolasi, yaitu
mengisolasi patogen dari jaringan tanaman yang sakit. Yang perlu diambil
dari jaringan tanaman yang sakit adalah tanaman yang sudah menunjukkan
gejala. Ketika tanaman menunjukkan gejala, itu menunjukkan bahwa
patogen terkait ada pada tanaman yang sakit. Langkah selanjutnya adalah
mengisolasi patogen dari tanaman yang sakit dan menumbuhkannya dalam
biakan murni. Isolasi yang dilakukan sebelumnya dapat dilakukan dalam
media buatan seperti media PDA. Postulat Koch ini secara khusus
digunakan untuk patogen yang tidak bersifat parasit obligat, yang berarti
patogen tersebut dapat dibiakkan dalam media buatan.
Setelah itu bisa mematikan blower tadi dan bisa melakukan disinfeksi
sekali lagi agar bekerjanya benar-benar aseptis. Alcohol 70% disemprotkan
kembali setelah itu lap dengan tisu lalu LAF (laminar air flow) sudah dapat
digunakan. Setelah melakukan disinfeksi untuk meja kerja maka langkah
selanjutnya yaitu mengambil sampel ataupun mengambil jaringan tanaman
sakit dari tanaman wadah yang akan dilakukan percobaan. Dapat dilihat ada
gejala bercak pada daun lada dan gejala tersebut yang akan dicari tahu apa
penyebabnya dari penyakit bercak ini atau patogennya apa. Setelah
menyiapkan meja kerja dan menentukan gejala yang akan diidentifikasi,
langkah yang pertama bisa memakai gunting untuk mengambil specimen.
Dalam pengambilan ini yang diambil adalah tanaman yang pada perbatasan
setengah sakit dan setengah sehat. Dapat dilihat pada bagian tanaman yang
ambil adalah di bagian yang setengah sakit dan setengah sehat, artinya yang
sehat dapat diketahui daunnya masih berwarna hijau sedangkan bagian daun
yang berwarna hitam itu gejalanya. Tujuan dari pengambilan setengah
tanaman yang sakit dan sehat tersebut adalah yang pertama pada saat
melakukan isolasi, menumbuhkan specimen tersebut pada media PDA yang
akan menjadi tempat tinggal baru untuk patogen ini sehingga butuh nutrisi
awal agar dapat beradaptasi dengan media PDA dan dapat tumbuh.
Kemudian dapat dilihat bahwa ada bercak tanaman, bercak tanaman sakit
tersebut jika dilihat adalah sisi yang mengarah ke tanaman yang masih hijau.
Daun yang masih hijau berarti bahwa patogen tersebut sedang aktif
menyerang berbeda dengan para pathogenic sudah berada di daun, gejala
lanjut di bagian yang sudah terserang maka kemampuan ataupun
virulensinya akan lebih tinggi pada perbatasan sakit dan sehat karena
pathogen tersebut sedang aktif aktifnya menyerang untuk mencari nutrisi
baru.
Dapat di lihat dari belakang bagian bawah daun dan dapat terlihat ada
gejala bercak kehitaman. Kemudian melakukan pemotongan untuk
dilakukan reisolasi kembali. Hasil dari proses reisolasi jaringan tanaman
sakit setelah melakukan reinokulasi dapat diamati bentuk koloni dan
warnanya sama. Tapi selain itu juga harus mengecek ataupun mengamatinya
secara mikroskopis dan setelah diamati mikroskopis ternyata memang
bentuknya sama, jadi penyebabnya adalah memang patogen tersebut.
setelah mengamati secara mikroskopis maka didapatkan bahwa patogen ini
penyebabnya.
Kemudian melakukan identifikasi secara mikroskopis dan ternyata
memang benar diduga patogen ini adalah patogen Phytopthora penyebab
busuk pangkal batang pada lada dan bedasarkan pengamatan yang
didapatkan ternyata gejala yang diketahui bukan pada batangnya tetapi
merupakan gejala pada daunnya jadi bisa disimpulkan bahwa penyebab dari
penyakit bercak daun pada tanaman lada adalah Phytopthora.
F. Kesimpulan
Agrios, G.N., 1997. Plant Pathology. Academic Press. San Diego. 635 hal
Firmansyah, M. A., Alfarisi, M. H. 2016. Uji Patogenisitas Patogen Hawar
Daun Pada Tanaman Kayu Afrika (Maesopsis Eminii Engl.) Di
Persemaian Permanen Bpdas Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika. 7(2)
: 115-124
Manohara, Dyah, Dono Wahyuno, Rita Noveriza. 2013. Penyakit Busuk
Pangkal Batang Lada dan Pengendaliannya. Balai Tanaman Rempah
dan Obat. Bogor
Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta:
Gajah Mada Univ Press.
Wiyatiningsih, S. 2009. Etiologi Penyakit Moler Pada Bawang Merah.
Surabaya : UPN Press