BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“KULTUR JARINGAN”
Disusun Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan budidaya pertani merupakan salah satu kegiatan
yang paling penting dalam pemenuhan pangan manusia. Segala
aspek dalam budidaya tanaman adalah hal yang penting. Salah
satunya adalah aspek pembibitan. Pembibitan merupakan kunci
pertama suksesnya budidaya pertanian. Menggunakan bibit
bermutu merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
produksi hasil pertanian. Pembbitan sendiri dapat dilakukan
secara vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif sendiri
salah satu caranya adalah dengan kultur jaringan.
Kultur jaringan dinilai memiliki kelebihan dalam
mendapatkan bibit unggul yang bermutu sesuai dengan
indikator. Teknik kultur jaringan ini harus dilakukan dalam
keadaan steril dan harus menggunkaan media tertentu sebagai
kunci keberhasilan dalam kegiatan kultur jaringan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengertian Kultur Jaringan, untuk mengetahui manfaat kultur
jaringan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kultur jaringan, untuk mengetahui pengertian
eksplan, dan untuk mengetahui bagaimana cara sterilisasi
eksplan.
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan memahami
pengertian kultur jaringan, memahami manfaat kultur jaringan,
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
kultur jaringan, memahami pengertian eksplan, dan memahami
bagaimana cara sterilisasi eksplan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bagian Tanaman Yang Bisa Digunakan Sebagai
Eksplan
Menurut Suryanto (2001), eksplan dapat didapat dari
beberapa bagian tanaman, antara lain adalah: Meristem culture,
yaitu budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari
jaringan muda atau meristem, Pollen culture/Anther culture,
yaitu budidaya dengan menggunakan eksplan dari pollen atau
benangsari, Protoplast culture, yaitu budidaya jaringan dengan
menggunakan eksplan dari protoplas. Protoplas adalah sel
hidup yang telah dihilangkan dinding selnya, Chloroplast
culture, yaitu budidaya jaringan dengan menggunakan
khloroplas untuk keperluan fusi protoplas (memperbaiki sifat
tanaman dengan membuta varietas baru), Somatic cross, yaitu
menyilangkan dua macam protoplas menjadi satu, kemudian
dibudidayakan sampai menjadi tanaman kecil yang mempunyai
sifat baru. Persilangan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan zat kimia atau dengan listrik.
Penanaman Eksplan
b. Analisa Perlakuan
Pada praktikum bioteknologi pertanian tentang kultur organ
menggunakan bahan yaitu tanaman krisan, pada praktimum ada
dua tahapan yaitu sterilisasi awal dan penanaman eksplan.
Pada sterilisasi awal yang pertama diambil eksplan dari
batang atau pucuk tanaman krisan. Kemudian dimasukkan ke
dalam gelas beaker yang berisi dengan detergen dan dikocok
eksplan selama 5 menit ini berfungsi agar eksplan steril. Bilas
dengan air yang mengalir dan dimasukkan ke dalam gelas
beaker yang berisi fungisisda dan dikocok selama 5 menit,
pemberian fungisida untuk menghilangkan jamur yang ada.
Lalu bilas dengan air yang mengalir dan dimasukkan ke dalam
gelas beaker berisi clorox 30% dan dikocok eksplan selama 5
menit, pemberian clorox ini bertujuan agar eksplan lebih steril
lagi, selanjutnya dibilas dengan aquades. Gelas beaker yang
berisi aquades di masukkan ke dalam LAFC, ini agar lebih steril
lagi.
Penanaman eksplan dimulai dengan Siapkan alat dan bahan
serta planlet yang telah disterilisasi. Sebelum digunakan,
bersihkan LAFC kemudian sterilkan dengan sinar UV selama
20 menit. Sebelum melakukan penanaman, semprotkan alkohol
70% pada tangan dan semua botol yang akan digunakan. Alat-
alat yang digunakan diatur dengan rapi pada LAFC, posisi
scalpel dan pinset serta alkohol 90% yang digunakan untuk
mensterilkan dissecting kit (scalpel dan pinset) disebelah kiri
bunsen sedangkan botol kultur disebelah kanan. Lalu masukkan
planlet ke dalam LAFC, ambil planlet dan keringkan dengan
tisu steril. Potong planlet dengan pisau scalpel di atas petridish.
Sebelum dan sesudah menggunakan pinset maupun scalpel
celupkan ke dalam ethanol 90%, lalu dibakar pada nyala api
bunsen. Selanjutnya tanam eksplan pada media tanam yang
bibir botolnya sudah disterilkan dengan cara dibakar pada nyala
api bunsen. Kemudian botol kultur ditutup plastik wrapping lalu
diikat dengan karet gelang. Simpan botol kultur yang telah
ditanami eksplan pada ruang kultur. Amati perkembangannya
selama 14 hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
Kultur Jaringan merupakan suatu kegiatan memperbanyak
tumbuhan dengan menanam jaringan atau bagian dari tumbuhan
kemudian diperbanyak dengan ditumbuhkan di suatu media
yang mana nantinya mempunyai sifat yang sama dengan
induknya. Eksplan yang telah dikulturkan dapat mengalami
kontaminasi yang di tandai dengan adanya perubahan warna
pada eksplan dan media kultur. Kontaminasi yang terjadi dapat
disebabkan oleh bakteri, jamur maupun spora. Kultur jaringan
juga dipengaruhi oleh tingkat keahlian penanam karena akan
menentukan keberhasilan kultur jaringan itu sendiri. Kultur
jarigan yang sudah terkontaminasi harus segara dibuang atau
dijauhkan dari kultur jaringan yang lainnya karena apabila satu
kultur jaringan terkontaminasi maka kultur jaringan yang
lainnya bisa saja ikut terkontaminasi juga.
5.2. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik. Semoga ke
depannya dapat lebih baik lagi.
DOKUMENTASI