Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Botani

“Mitosis”

Disusun oleh:
Nama : Dinda Eka Ferdiana
NIM : 205040200111043
Kelas :C
Asisten : Hana Syifa Salsabila Hasibuan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup ialah mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan.
Mengalami masa-masa perkembangan dan pertumbuhan itu dikarenakan sel-sel di dalam
tubuh terus menerus memperbanyak diri melalui pembelahan sel.
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Perkemabangbiakan sel atau reproduksi sel yaitu
melalui pembelahan sel. Ciri utama makhluk hidup yaitu apabila terjadi reproduksi sel,
dimana reproduksi sel pada tersebut bertujuan untuk perkembangbiakan pada makhluk
hidup uniseluler. Sedangkan pada makhluk hidup multiseluler, reproduksi sel bertujuan
untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan sel, dan perkembangan sel.
Setiap sel penyusun nakhluk hidup berasal dari dari sel induk atau sel sebelumnya.
Dimana proses terjadinya sel baru yang berasal dari sel induk disebut dengan pembelahan
sel. Pembelahan sel ini dibagi menjadi dua macam yaitu pembelahan secara mitosis dan
meiosis. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan
yang memiliki ciri dan sifat yang identik dengan sel iduknya, pembelahan ini terjadi pada
sel somatis.
Sel dibagi menjadi dua kelas yaitu ekuariot dan prokariot. Organisme eukariot
mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel
gametnya. Organisme ini juga membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh dan proses
ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Sedangkan organisme
prokariot tidak mengalami pembelahan sel yang berupa mitosis maupun meiosis, hanya
mengalami pembelahan sel berupa amitosis dan organisme ini tidak memiliki membran
inti.
Selanjutnya, latar belakang dari penyusunan laporan “Mitosis” ini yaitu untuk
mengamati pembelahan mitosis yang terjadi pada akar bawang merah (Allium
ascolonicum L.). Dimana telah diketahui bahwa akar pada tanaman bawang merah
memiliki pertumbuhan yang relative cepat, sehingga proses pembelahannya secara mitosis
mudah untuk diamati.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui tentang definisi pembelahan sel.
2. Mengetahui tentang macam-macam pembelahan sel
3. Mengetahui tentang definisi mitosis.
4. Mengetahui tentang tahapan mitosis.
5. Mengetahui tentang perbedaan mitosis dan meiosis.
1.3 Manfaat
Dalam praktikum ini tentu banyak sekali manfaatnya bagi praktikan diantaranya
adalah dapat mengetahui definisi pembelahan sel, definisi mitosis, tahap-tahap mitosis,
perbedaan mitosis dan meiosis, serta dapat mengetahui dan memahami pembelahan sel
secara mitosis pada specimen akar bawang merah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah sel induk membelah dirinya dan menghasilkan dua atau lebih
sel anak (dikenal daughter cell). Tujuan sel membelah diri adalah untuk pertumbuhan dan
perkembangan, mengganti sel-sel yang rusak atau mati, dan proses reproduksi (sel
kelamin atau gamet) (Adrianto, 2018).
Pembelahan sel merupakan proses normal pada makhluk hidup yang bersel banyak,
hal ini diperlukan dalam pertumbuhan serta perbaikan jaringan (Muslimah., 2008).
Pembelahan sel adalah istilah reproduksi pada biologi yang berarti induk atau orang
tua dapat menghasilkan suatu generasi sel-sel baru atau individu multiseluler seperti diri
sendiri. Sel-sel induk mewariskan materi genetik berupa DNA dan perangkat metabolik
yang cukup agar sel anakan tersebut dapat mandiri (Aryulina et al., 2006).
Cell division is the process by which cells replicate in order to replace cell loss, repair
tissue damage and reproduce the organism. Two types of cell division are encountered in
the Eukaryotic cell viz. Mitotic and Meiotic divisions (Ong and Torres, 2019).
Terjemahannya pembagian sel adalah proses dimana sel menggandakan diri untuk
menggantikan kehilangan sel, mereproduksi kerusakan jaringan dan mereproduksi
organisme dua. Jenis pembelahan sel ditemui di sel eukaryotik pembelahan mitosis dan
meiosis (Ong and Torres, 2019).
Jadi dapat dari keempat pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelahan
sel merupakan suatu proses perkembangbiakan sel dengan cara sel membelah diri menjadi
dua bagian ataupun lebih yang bertujuan untuk mengganti sel-sel yang hilang, berperan
dalam perbaikan jaringan yang telah rusak, untuk perkembangan dan pertumbuhan, serta
berperan penring dalam proses reproduksi.
2.2 Macam-Macam Pembelahan Sel
Menurut Aryulina et al. (2006) berdasarkan ada atau tidaknya tahap-tahap tertentu
pada pembelahan sel, pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan sel secara amitosis
atau biner, pembelahan sel secara mitosis, dan pembelahan secara meiosis.
1. Pembelahan sel secara amitosis atau pembelahan biner
Pembelahan secara amitosis berlangsung spontan tanpa melalui tahap-tahap
pembelahan sel. Cara pembelahan ini terdapat pada organisme prokariotik (misalnya
bakteri). Pembelahan amitosis terjadi karena sel bakteri tidak memiliki membrane inti
yang membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma dan DNA yang terdapat dalam sel
relative kecil dibandingkan dengan DNA sel eukariotik.
2. Pembelahan sel secara mitosis
Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahapan
tertentu yang terjadi pada sel eukariotik. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel
anakan, setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama dengan
induknya.
3. Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel yang juga melalui tahap-tahap
tertentu yang terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) yang terjadi
pada organ reproduktif. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi,
yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan haploid (n).
Masing- masing sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk, yaitu haploid
(n).
2.3 Definisi Mitosis
Fase mitosis merupakan proses pembagian genom yang sudah fi gandakan oleh dua
sel yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. (Novel et al., 2010).
Pembelahan sel secara mitosis adalah proses pembagian genom yang telah
digandakan oleh kedua sel yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis
umunya diikuti oleh sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membrane sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik yang memiliki distribusi organel dan komponen
sel yang sama. Waktu pembelahan sel mitosis terjadi pada pagi hari, dikarenakan pada
pagi hari sel-sel aktif membelah (Cahyono, 2010).
Mitosis is a duplication proses of cell responsible for growth and development, as well
as replacing worn out cells throughout our bodies. The end result of mitosis is the
production of two genetically identical “daughter cells” from a single “parent” cell
(NewPath Learning, 2014). Terjemahannya : mitosis adalah proses duplikasi sel yang
bertanggung jawab untuk tumbuh kembang, sekaligus menggantikan sel yang sudah aus di
seluruh tubuh kita. Hasil akhir dari mitosis adalah produksi dua "sel anak" yang identik
secara genetik dari satu sel "induk" (NewPath Learning, 2014).
2.4 Tahap Mitosis
Menurut Jusuf (2018) secara garis besar mitosis dapat dibagi ke dalam 4 tahap, yaitu
profase, metafase anafase, dan telofase. Interfase merupakan tahapan antara dua
pembelahan sel, periode ini mencakup tahapan G1, S, dan G2. Apabila sel akan membelah
diri maka sel akan melakukan sintesis DNA atau reproduksi kromosom, periode S, dan
melakukan pembesaran ukuran sel periode G2 yang selanjutnya sel akan masuk ke dalam
periode pembelahan sel.
1. Profase

(NewPath Learning, 2014)


Terjadi kondensasi kromosom yang sebelumnya telah digandakan pada
interfase atau periode S. Kondensasi kromosom berlangsung melalui proses
penggulungan DNA sehingga terjadi penebalan dan pemendekan ukuran kromosom
sehingga pada akhir proses penggulungan kromosom menjadi lebih pendek dan tebal,
tiap kromosom terpisah satu sama lain.
2. Metafase

(NewPath Learning, 2014)


Ditandai dengan lenyapnya membran inti, kemudian muncul serat-serat halus
dari dua kutub yang berlawanan. Serat tersebut akan menempel pada sentromer dan
menarik kromosom ke arah dua kutub yang berlawanan. Daya tarik yang seimbang
menyebabkan kromosom akan terletak pada bidang yang terdapat di tengah sel.
Bidang imajinasi tersebut dinamakan bidang ekuator dan posisi kromosom pada
bidang ekuator merupakan ciri tahap metafase.
3. Anaphase

(NewPath Learning, 2014)


Daya tarik benang-benang menyebabkan kedua kromatid anak akan terlepas
dari ikatan sentromer, menjadi dua kromosom baru. Kedua kromosom baru itu akan
bermigrasi ke dua kutub yang berlawanan.
4. Telofase

(NewPath Learning, 2014)


Kromosom-kromosom baru sudah terpisah dan berkumpul pada kutub yang
berbeda. Kemudian, membran inti akan muncul membungkus dua kelompok
kromosom yang sudah terpisah itu dalam dua inti baru. Setelah terbentuk dua inti,
kemudian akan terjadi pemisahan sitoplasma, dengan pembentukan dinding yang
memisahkan kedua inti menjadi dua sel baru. Dengan terbentuknya dua sel baru maka
berakhirlah periode mitosis dan sel kembali ke tahap interfase atau lebih tepatnya
masuk ke periode G1. Pada periode ini sel akan membesar sampai mencapai ukuran
sel dewasa.

(NewPath Learning, 2014)


2.5 Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Menurut Rachmawati et al (2017) perbedaan mitosis dan meiosis, yaitu:
1. Hasil akhir pembelahan meiosis adalah 4 sel anak yang memiliki sifat haploid,
sedangkan hasil akhir pembelahan mitosis adalah 2 sel anak yang memiliki sifat
diplid.
2. Pembelahan mitosis terjadi di semua sel-sel tubuh, kecuali pada selsel kelamin
(gamet) sedangkan pada pembelahan meiosis ini terjadi di sel kelamin.
3. Pada pembelahan mitosis tidak ada periode pembelahan, sedangkan pembelahan
meiosis periode pembelahan dibagi menjadi 2 yakni: meiosis I dan meiosis II.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat yang diperlukan dalam praktikum mitosis, yaitu sebagai berikut :
Alat Fungsi
Mikroskop Mengamati sel dan jaringan dari specimen
Kaca Preparat Untuk meletakkan potongan tipis dari akar spesimen
Cutter / silet Memotong tipis akar spesimen
Untuk memanaskan, mensterilisasikan serta membakar
Bunsen
Menumbuhkan sel dengan menyediakan ruang

Cawan Petri penyimpanan yang luas dan mencegah terkontaminasinya


dari spesies lain.
Korek Api Menyalakan Api
Mencatat hasil penelitian atau pengamatan serta
Alat Tulis
menggambar yang sekiranya perlu digambar
Kamera Memotret pengamatan (batang)
3.1.2 Bahan yang diperlukan dalam praktikum mitosis, yaitu sebagai berikut :
Bahan Fungsi
Akar Bawang Merah Spesimen yang akan diamati
Memberikan warna untuk sel akar bawang merah
Acetocaarmin 20%
sehingga pada saat diamati proses pembelahan mitosis
akan terlihat dengan jelas.
Memperjelas tampilan batas antara daerah tudung akar
Larutan HCl
bawang merah dengan bagian lainnya.
Spirtus Sebagai bahan bakar
Sebagai media untuk membasahi sedikit specimen yang
Air
ada di kaca preparat
3.2 Cara Kerja

Memotong akar bawang merah 1 cm

Memasukkan akar bawang merah ke dalam HCl


selama 1-2 menit

Meletakkan akar yang telah direndam ke atas preparat


dan memberi satu tetes acetocarmin 20%

Menutup dengan cover glass kemudian menekan dengan ibu jari


sambil diputar hingga pipih

Mengamati di bawah mikroskop

Mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasikan

3.3 Analisa Perlakuan


Sebelum memulai praktikum identifikasi buah, alangkah baiknya untuk berdoa dahulu
agar dimudahkan dalam segala kegiatan praktikum. Selanjutnya pertama, memotong akar
bawang merah 1 cm. Kedua, memasukkan akar bawang merah ke dalam larutan HCl
selama 1-2 menit. Ketiga, meletakkan akar yang telah direndam ke atas preparat dan
memberi satu tetes acetocarmin. Keempat, menutup dengan cover glass kemudian
menekan dengan ibu jari sambil diputar hingga pipih. Kelima, mengamati di bawah
mikroskop. Terakhir mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Spesimen
a. Klasifikasi Tanaman Bawang Merah Menurut Lika Alfariatna (2017)
Nama lokal : Bawang Merah
Kingdom : Plantae
DIvisio : Spermatophyta
Sub_Divisio : Angiospermae
Ordo : Liliales (Liliaflorae)
Famili : Liliaceaae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L Sumber:
Sari et al., 2017
4.2 Pembahasan Hasil Identifikasi

Sumber : Ardyansyah (2020)


Bawang merah adalah tanaman hortikultura yang berbentuk umbi. Komoditas ini
banyaak sekali dimanfaatkan di Indonesia sebagai rempah-rempah dapur, bahan baku obat
serta kosmetik yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. (Lika Alfariatna., 2017). Dan
setelah dilakukan pengamatan dengan mikroskop, mendapatkan hasil dari pembelahan
mitosis sel yang terjadi di akar bawang merah dan ditemukan sel sedang mengaalami
pembelahan tahap profase. Pada tahp profase ditandai dengaan benang-benang krromatin
yang memendek serta menebal, terbentuknya kromosom dan setiap kromosom akan
membelaah dan memanjang membentuk kromatid, membran intipun mulai menghilang.
Selain tahapan ini, ditemukan pula dinding sel , nukleus serta sitoplasma. (Satrosumarjo.,
2006).
Hal tersebut sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan oleh Abdullah et al.
(2017) yang menyatakan bahwa fase mitosis yang paling banyak diamati pada
perendaman 30 menit yaitu rata-rata 4.85 sel. Sedangkan fase mitosis yang paling sedikit
dapat diamati adalah pada kontrol yang tidak dilakukan perendaman dengan rata-rata 3.37.
Pada pengamatan fase yang paling banyak adalah fase interfase kemudian diikuti dengan
profase, metafase, telofase dan terakhir anafase. Tahap interfase merupakan tahap yang
paling banyak dijumpai karena tahap interfase adalah tahap terlama yang terjadi dalam
siklus reproduksi sel.
Bawang merah mempunyai waktu pembelaahan sel yang relatif singkat dibandingkan
dengan dengan tumbuhan yang lain. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan
preparat pada akar bawang merah ialah menentukan waktu yang tepat pada saat
pemotongan akar untuk mengetahui waktu pembelahan mitosis pada akar bawang merah.
(Ulum., 2015).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembelahan sel merupakan suatu proses perkembangbiakan sel dengan cara sel
membelah diri menjadi dua bagian ataupun lebih yang bertujuan untuk mengganti sel-sel
yang hilang, berperan dalam perbaikan jaringan yang telah rusak, untuk perkembangan
dan pertumbuhan, serta berperan penring dalam proses reproduksi. Pembelahan secara
mitosis terjadi pada sel somatik dimana dalam pembelahannya dapat menghasilkan dua sel
anakan yang identik dengan sel induk dan memiliki kromosom diploid (2n). Pembelahan
ini terjadi pada jaringan yang mudah mengalami pembelahan yaitu pada jaringan
meristem. Dalam pembelahan mitosis terdapat tahap-tahap yang meliputi profase,
metaphase, anaphase, telofase dan interfase (fase istirahat).
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah sebaiknya dilakukan dengan secara offline.
Karena agar dengan mudah kami memahami isi dari materi-materi yang dipelajari dan
dengan memaparkan pengertian secara langsung dengan terjun ke lapangan akan
memudahkan kami untuk mengerti dan mengingat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. N., Jaya, A. S., dan Widayat. 2017. Penentuan Waktu Perendaman Sel (Fase
Mitosis) Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Menggunakan Safranin untuk
Mendukung Praktikum Biologi. BIOLEUSER. Vol 1(3). Hal 86- 91.

Alfariatna, Lika. 2017. Karakter Fisiologi dan Morfologi MI Bawang Merah (Allium
aascalonicum L.,) Hasil Induksi Mutasi Fisik Beberapa Dosis Iradiasi Sinar Gamma.

Ardiansyah, Alfin. (2020). Pengaruh Air Cucian Beras Terhadap Indeks Mitosis Berdasarkan
Waktu Pembelahan Sel Pada Akar Bawang Mearah (Allium ascalonicum L.) Sebagai
Media Pembelajaran. Malang. Universitas Negeri Malang.

Ardianto, Hebert. 2018. Buku Ajar Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta. Deepublish.

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Widi, E., dan Winarni. 2006. Biologi 3. Jakarta. ESIS.

Cahyono. 2010. Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Mendel. Bandung. ITB Press.

Juyuf, Muhammad. 2018. Biologi dan Reproduksi Sel. Jakarta. Universitas Terbuka.

Muslimah, S. 2008. Uji Sitotoksik Fraksi Protein Daun dan Bunga Kucing-Kucingan
(Acalypha indica L.) terhadap Sel Myeloma. Skripsi.Fakultas Farmasi.Universitas
Muhammadiyah Surakarta,Surakarta.

NewPath Learning. 2014. Mitosis: Cell Growth & Division Learning Guide. United State of
America. New Path Learning.

Novel SS, Nuswantara S, Syarif S. 2010. Genetika Laboratorium. Jakarta: Trans Media.

Ong, J. Y., dan Tores, J. Z. 2019. Dissecting the Mechanisma of Cell Division. The Journal of
Biological Chemistry. Vol 294(30). Hal 11382-11390.

Rachamawati, B. dan Sri Darmawati. 2017. Biologi Sel dan Molekuler.Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan. 16-27.

Sari, V., Miftahudin, dan Sobir. 2017. Keragaman Genetik Bawang Merah (Allium cepa L.)
Berdasarkan Marka Morfologi dan ISSR. Jurnal Agron. Vol 435(2). Hal 176-182.

Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press.

Ulum, M.I.B. 2015. Studi Identifikasi Mitosis Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Menggunakan Metode Squash sebagai Media Pembelajaran. Jurnal UMM
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai