Anda di halaman 1dari 3

TUGAS M7.

DASAR ILMU TANAH


“Udara dan Temperatur Tanah”

Nama : Dinda Eka Ferdiana


NIM : 205040200111043
Dosen : Novalia Kusumarini
Kelas :C

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Di dalam tanah terdapat udara yang mampu bergerak konstan dari pori tanah ke
atmosfer, begitupun sebaliknya dari atmosfer ke dalam pori tanah. Ciri-ciri udara dalam tanah
adalah selalu memiliki kadar oksigen yang lebih rendah dan memiliki kadar karbondioksida
yang lebih besar, porositas tanah terisi udara kurang dari 20%, oksigen sangat berperan
penting dalam oksidasi-reduksi unsur lain karena mereka mampu menerima banyak electron
dari unsur-unsur lain. Udara dalam tanah sangat berkaitan erat dengan aerasi tanah. Aerasi
tanah merupakan suatu proses pertukaran pertukaran oksigen dan karbondioksida antara di
dalam tanah dengan di atmosfer. Aerasi tanah sangat penting bagi pertumbuhan akar
tanaman, pertumbuhan mikroba, kecepatan dekomposisi bahan organic, serta mengendalikan
terbentuknya senyawa-senyawa beracun atau membahayakan bagi pertmbuhan tanaman.
Berikut ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi udara di dalam tanah meliputi,
drainase tanah, laju respirasi di dalam tanah, kedalaman tanahnya, perubahan kondisi atau
keadaan tanah, perbedaan kelembaban dan suhu tanah, serta vegetasi yang dipengaruhi oleh
suhu tanah sehingga melambatnya laju respirasi. Hal ini didukung oleh pendapat dari Afik
Hardanto dkk (2009) yang menyebutkan bahwa suhu lingkungan dan kelembaban udara juga
berpengaruh terhadap suhu tanah. Kenaikan atau penurunan suhu tanah yang terjadi selama
penelitian disebabkan oleh radiasi matahari yang diserap oleh tanah setiap harinya berbeda-
beda, tergantung dari cuaca, perbedaan pemberian debit irigasi tetes, dan perbedaan
komposisi bahan organik.
Di dalam tanah juga terdapat temperatur tanah yang sumber panasnya dapat berasal
dari penyerapan energi radiasi matahari, tidak hanya itu panas tanah juga berasal dari udara
atmosfer, dari dekomposisi bahan organic, serta dari panas dalam bumi. Panas tanah memiliki
sifat termal yaitu sebagai berikut, kapasitas panas, panas penguapan, serta konduktivitas
termal. Adapun fungsi dari temperatur itu pada tanah istilah untuk menyatakan intensitas atau
tingkat panas yang berfungsi sebagai indikator tingkat atau derajat aktivitas molekuler
(Hanafiah, 2012).
Berikut ini adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi suhu tanag meliputi, factor
lingkungan dan juga factor tanah. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah berupa radiasi
sinar matahari, radiasi dari langit, konduksi panas dari atmosfer, kondensasi, evaporasi,
hujan, serta yang terkahir adalah penutupan dan vegetasi. Sedangkan factor tanah yang
dimaksud adalah panas spesifik, konduktivitas termal dan difusitas, aktivitas biologi, radiasi
dari tanah, serta tekstur, struktur dan kadar air dalam tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Ardhana dan Gede (2012) yang mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat
tinggi rendahnya temperatur tanah. Salah satunya yaitu terdapat dari faktor luar antara lain
radiasi matahari, awan, curah hujan, kecepatan angin dan kelembaban udara. Sedangkan
untuk factor dalam meliputi faktor tanah yang meilupti struktur tanah, kadar air tanah,
kandungan bahan organik, pH tanah dan warna tanah. Makin tinggi suhu makan semakin
cepat pematangan pada tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana dan I. P. Gede. 2012. Ekologi Tumbuhan. Udayana University Press. Bali.
Hanafiah dan K. Ali. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Afik Hardanto. 2009. Metode Irigasi Tetes dan Perlakuan Komposisi Bahan Organik dalam
Budidaya Stoberi. Jurnal Keteknikan Pertanian. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai