Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH AGROFORESTRI

“FUNGSI HIDROLOGI DAS”

Disusun Oleh:

Nama : Dinda Eka Ferdiana

NIM : 205040200111043

Kelas : A

Dosen : Syahrul Kurniawan, SP. MP.

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. Bagaimana dampak alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian terhadap hidrologi DAS?
Jawab:
Alih fungsi lahan merupakan suatu kegiatan yang berdampak langsung bagi lingkungan.
Apabila hutan dialih fungsikan menjadi lahan pertanian akan mengakibatkan terganggunya fungsi
hidrologi pada suatu DAS. Fungsi hidrologis yang baik adalah kemampuan suatu DAS dalam
menjaga keseimbangan tata air agar tidak terjadi banjir di musim penghujan dan kekeringan di
musim kemarau. Dimana apabila terjadi gangguan terhadap fungsi hidrologi pada suatu DAS
akibat pengalihfungsian lahan hutan menjadi lahan pertanian maka fungsi hutan itu sendiri juga
akan terganggu. Fungsi hutan itu sendiri adalah sebagai reservoir untuk reservoir CO2, habitat
hewan, modulator aliran hidrologi, dan pelindung tanah dan merupakan salah satu aspek terpenting
dari biosfer bumi. Penurunan tutupan hutan akibat terjadikan alih fungsi menjadi lahan pertanian
tersebut menyebabkan 58% air hujan yang jatuh melimpas sehingga dapat memicu terjadinya
banjir terutama pada saat intensitas hujannya tinggi. Alih fungsi lahan mengakibatkan perubahan
limpasan permukaan (overlandflow), total limpasan, dan fluktuasi aliran sungai (Salim et al.,
2019).

2. Jelaskan penyebab terjadinya alih guna lahan hutan!


Jawab:
Seiring dengan adanya pekermbangan zaman yang semakin hari semakin maju membuat angka
pertumbuhan penduduk semakin meningkat sehingga mengakibatkan diperlukannya sumber daya
alam sebagai pemenuhan segala kebutuhan manusia diantaranya yaitu berupa lahan. Sulitnya
menemukan lahan menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan hutan digunakan untuk area tempat
tinggal, tempat usaha, pabrik, kantor dan lain sebagainya. Dimasa sekarang ini, seiring dengan
pertumbuhan penduduk yang tinggi, mencari lahan untuk dijadikan tempat tinggal serta bangunan
lainnya sangat lah sulit. Sulitnya menemukan lahan yang bisa digunakan untuk pemukiman
penduduk menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan hutan (Lubis et al., 2022).

3. Jelaskan mengapa alih guna hutan alami menjadi lahan pertanian sering diikuti dengan
bencana (banjir, longsor, kekeringan)!
Jawab:
Alih guna hutan alami menjadi lahan pertanian menyebabkan fungsi hutan menjadi terganggu
hingga menyebabkan terjadinya berbagai bencana. Hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan
untuk bercocok tanam, perairan dan perkebunan mengakibatkan degradasi dan erosi tanah. Hal ini
banyak terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Penurunan tutupan hutan akibat terjadikan alih
fungsi menjadi lahan pertanian tersebut menyebabkan 58% air hujan yang jatuh melimpas
sehingga dapat memicu terjadinya banjir terutama pada saat intensitas hujannya tinggi. Alih fungsi
lahan mengakibatkan perubahan limpasan permukaan (overlandflow), total limpasan, dan fluktuasi
aliran sungai (Salim et al., 2019). Perubahan penggunaan lahan telah mengakibatkan perbandingan
curah hujan dengan limpasan permukaan meningkat, jumlah air yang langsung menjadi banjir
limpasan menjadi semakin signifikan, sehingga debit puncak menjadi semakin besar. Oleh karena
itu ketika hujan air akan mudah mengalir menuju daerah yang lebih rendah. Daerah dengan
permukaan tanah yang cenderung terbuka/tanpa vegetasi tidak ada penghalang bagi air untuk
melewati permukaan tersebut, sehingga air mudah menjadi limpasan permukaan (Mahmud et al.,
2021).
4. Jelaskan persamaan fungsi hutan dan agroforestri!
Jawab:
Fungsi hutan dan agroforestri tergolong mirip bahkan sama, antara lain sebgai sumber kehidupan
dan kebutuhan makhluk hidup yang mana hutan maupun agroforestri ini dijadikan sebagai habitat
folra maupun fauna yang ada didalamnya, begitupun manusia yang menggunakan sumber daya
alam nya atau hasil hutan maupun agroforestri untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
maupun papan. Fungsi ekologi hutan adalah terpenuhinya hutan sebagai daya dukung lingkungan
seperti untuk resapan air, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor. Sedangkan fungsi
ekonomi hutan adalah melalui produk hutan seperti kayu maupun non kayu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat (Herutomo & Istiyanto, 2021). Kawasan hutan maupun agroforestri
secara spesifik mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah (Awang et al., 2019).

5. Jelaskan fungsi-fungsi apa saja yang akan hilang dengan alih guna hutan menjadi lahan
pertanian!
Jawab:
Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubahan sebagian fungsi kawasan atau seluruh
kawasan dari fungsi semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain menyebabkan dampak
negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.Terjadinya alih fungsi lahan
hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan terjadinya rawan potensi bencara seperti banjir,
longsor, maupu kekeringan, selain itu juga sulitnya mendapatkan air bersih merupakan salah satu
terganggunya siklus hidrologi pada suatu DAS. Alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian
menyebabkan perubahan kondisi fisik pada kawasan hutan, dan juga kelimpahan keanekaragaman
hayati menurun (Adudu et al., 2022)

6. Jelaskan fungsi dan layanan (manfaat) lingkungan dari sistem agroforestri!


Jawab:
Secara umum, beberapa fungsi sistem agroforestri melipui: (a) fungsi ekonomi, yaitu sebagai
penghasil kayu dan rotan yang menjadi devisa bagi negara; (b) fungsi ekologis, yaitu untuk
mencegah terjadinya erosi dan banjir, serta mempertahankan kesuburan tanah dan
keanekaragaman hayati; (c) fungsi hidrologis, yaitu sebagai pengatur tata air tanah, sebagai
penyimpan air tanah, dan mencegah Intrusi air laut; (d) fungsi agroforestri dalam pembangunan
ekonomi dan sosial (Mangatas, 2021).

7. Jelaskan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan fungsi hidrologi
DAS!
Jawab:
Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme bumi. Melalui
siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya suhu
lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi dapat tercipta karena proses siklus
hidrologi. Faktor utama yang mempengaruhi siklus hidrologi yaitu tutupan lahan pada suatu lokasi.
Tutupan lahan berpengaruh pada proses infiltrasi, surface run off, sehingga jika tutupan lahan
berkurang akan berdampak pada gangguan sistem hidrologi. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada DAS yaitu dengan cara penetapan daerah
kritis. Daerah kriti akan digunakan sebagai acuan penetapan daerah-daerah prioritas penanganan.
Upaya ini juga dapat meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat (Setiawan et al., 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Adudu, M. F., Saleh, T. S., Mooduto, S. R., & Baderan, D. W. K. (2023). Alih Fungsi Lahan Sebagai
Ancaman Kelestarian Hutan Dulamayo Utara, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo,
Provinsi Gorontalo. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 18, pp. 221-232).

Awang, N. A., Setyawan, Y. B., & Timo, E. L. N. (2019). Ekoteologi Fungsi Hutan Oenaek:
Penyimpangan Paradigma Ekologis Menuju Perilaku Eksploitatif. GEMA TEOLOGIKA:
Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 4(2), 135-154.

Herutomo, C., & Istiyanto, S. B. (2021). Komunikasi Lingkungan Dalam Mengembangkan


Kelestarian Hutan. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 20(1), 1-13.

Lubis, A. Z., Batubara, A. E., Siregar, A. J., Suhardi, A. A., Nasution, D. A., Tanjung, I. S., ... &
Yusrizal, Y. (2022). Meningkatnya Pertumbuhan Penduduk Berdampak Pada Terjadinya Alih
Fungsi Lahan Hutan Di Sumatera Utara. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan
Manajemen, 2(1), 2134-2143.

Mahmud., Wahyudi., Bataradewa, S., Budirianto, H. J., Mutakim., & Muhlis, L. (2021). Hubungan
Curah Hujan Terhadap Limpasan Permukaan dan Sedimen pada Berbagai Penggunaan Lahan
di DAS Arui, Kabupaten Manokwari. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 23(2), 85-92.

Mangatas, R. (2021). Kajian Alih Fungsi Hutan Serta Peranannya Dalam Penyerapan Tenaga
Kerja, Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di
Kabupaten Perbatasan Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional SATIESP 2021.
Pontianak: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Tanjungpura

Salim, A. G., Dharmawan, I. W. S., & Narendra, B. H. (2019). Pengaruh luas tutupan lahan hutan
terhadap karakteristik hidrologi DAS Citarum Hulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 333-340.

Setiawan, H., Rudiarto, I., & Hidayat, J. W. (2021). Permodelan Penggunaan Lahan Dan Dampaknya
Terhadap Laju Sedimentasi Pada Das Way Seputih Provinsi Lampung (Doctoral dissertation,
School of Postgraduate Studies).

Anda mungkin juga menyukai