Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM HIDROLOGI HUTAN

OPINI TENTANG FUNGSI HUTAN DENGAN HIDROLOGI

Oleh :

Athaya Khansania Pambudi

215040301111005

KEHUTANAN – A

Asisten Praktikum

Muhammad Rifqi Al Jauhary

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN HUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
Kaitan Hutan Dengan Fungsi Hidrologi Pada Suatu Lahan

Hutan adalah salah satu sistem penggunaan lahan yang berisi dengan
pepohonan dan semak semak, sehingga dari banyaknya pepohonan tersebut
membentuk suatu tajuk yang berlapis. Hutan dengan struktur yang baik dapat
dilestarikan dan memberi banyak manfaat pada kehidupan makhluk di bumi
ini. Hutan memiliki sumber daya yang sangat beragam dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh lapisan makhluk hidup. Hutan juga berperan
sebagai penampung air terbanyak pada saat curah hujan tinggi. Struktur hutan
yang memiliki tajuk yang rapat dan berlapis, perakaran yang intensif dan juga
tebalnya lapisan seresah yang ada di permukaan tanah dapat berfungsi
sebagai penjaga keseimbangan sistem hidrologi hutan serta pengendali erosi
yang efektif. Hutan j8ga berguna untuk penyeimbangan ekosistem, seperti
pengendalian air, atau siklus hidrologi. Hal ini terjadi karen hutan dapat
menyimpan dan mengelola air dengan baik.

Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk seluruh


kehidupan yang ada di bumi ini. Air di planet bumi ini selalu mengalir dan
juga bergerak tanpa henti. Pergerakan dan perubahan bentuk air yang
berulang ini disebut dengan siklus hidrologi. Untuk lebih sederhananya,
hidrologi merupakan ilmu kebumian yang didalamnya dipelejari tentang air
(Soedjoko, 2016). Siklus hidrologi ini berasal dari perputaran air yang tetap
dari lautan menuju udara lalu kembali lagi ke lautan. Bentuk presipitasi dari
uap airnya adalah hujan, air hujan yang jatuh pada permukaan daratan
nantinya sebagian besar akan berinfiltrasi ke dalam tanah dan diserap oleh
beberapa tumbuhan agar tidak adanya penggenangan di permukaan tanah.
Keberadaan hutan seringkali diabaikan oleh masyarakat, padahal hutan
berperan sebagai salah satu komponen pada siklus hidrologi yang paling
besar manfaatnya. Siklus hidrologi ini mengacu pada beberapa hal meliputi
hutan ini sendiri. Gabungan antara siklus hidrologi dan hutan menjadi siklus
hidrologi hutan.

Dalam siklus hidrologi, hutan memiliki peranan yang sangat penting


sebagai penahan air hujan yang kemudian nantinya akan didistribusikan
secara berkesinambungan sepanjang waktunya. Manan (1977)
mengungkapkan bahwa terdapat tiga pengaruh penting dalam hutan untuk
mengurangu aliran pada permukaan yang dapat mengakibatkan bencana,
yaitu hutan menahan tanah pada tempatnya, tanah pada hutan menyimpan
lebih banyak air, serta hutan menyebabkan tingginya infilgtrasi air yang
masuk ke dalam tanah.

Hutan memiliki daya tampung serta daya infiltrasi air yang sangat
tinggi, hal ini membuat jarang terjadinya aliran air pada permukaan lahan
hutan. Penyebab tingginya tingkat infiltrasi air adalah adanya seresah.
Dengan banyaknya jumlah seresah yang terurai pada tanah berguna untuk
menggebmburkan tanah, sehingga air dengan mudah dapat meresap ke dalam
tanah. Performa penahanan air hujan juga dapat ditahan oleh serasah dan
tumbuhan bawah lainnya. Pada saat hujan berhenti, seluruh air yang tadinya
tertahan akan meluap dan terinfiltrasi masuk ke dalam tanah. Proses inilah
yang membuat tidak adanya aliran air pada permukaan tanah, karena laju
permukaan tanah sudah ditekan. Jika terjadi aliran permukaan dengan laju
yang cukup tinggi, aliran tersebut hanya akan tebatas pada wilayah lahan
dengan permukaan tanah terganggu, misalnya lahan bekas kebakaran yang
menyebabkan lanta hutan menjadi bersih dari adanya seresah dan tumbuhan
bawah. Karena banyaknya pori di dalam tanah, maka sebagian besar air
mengalir sebagai aliran cepat dibawah permukaan tanah yang dapat
menyumbangkan aliran puncak di sungai. Dari aliran air pada sungai ini
dapat dijadikan sebagai komponen siklus air. Air yang ada pada seluruh
sungai maupun laut akan menguap dan terjadinya proses – proses pada siklus
hidrologi dan siklus itupun terjadi secara berulang untuk selamanya.
Peranan yang dipegang oleh hutan tidak main – main fungsinya,
karena tanpa hutan pun siklus hidrologi tidak dapat berjalan dengan baik,
karena hutan pun juga memegang kendali atas siklus hidrologi dan juga
pencegahan erosi. Sayang sekali saat ini marak terjadinya penggundulan
hutan yang mengakibatkan banyaknya bencana banjir dan longsor, hal ini
tentunya dapat mengancam kelancaran siklus hidrologi maupun mengancam
seluurh makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penanganan dan
juga solusi alternatif berupa penanaman kembali hutan yang gundul agar
seluruh kawasan hutan mampu mengendalikan air dengan baik. Tidak hanya
itu, kita harus tetap menjaga kelestarian hutan dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA

Soedjoko, S.A., Suyono, dan Suryatmojo, H. 2016. Hidrologi Hutan.


Gadjah. Mada University Press. Yogyakarta.

Kartasapoetra, A.G., G. Kartasaputra dan M.M. Sutedjo. 2005. Teknologi


Konservasi Tanah dan Air. Rineka Cipta. Jakarta.

Manan, Syafii. 1977. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai.
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Noordwijk, M.v., F. Agus, K.Hairiah, G. Pasya, B. Verbist dan Farida.


2004. Peranan Agroforestri dalam Mempertahankan Fungsi
Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS). Agrivita Vol 26 No 1. Maret
2004. Bogor. Hal 1-8.

Widiyanto, Ary. 2010. Hutan Sebagai Pengatur Tata Air dan Pencegah Erosi
Tanah : Pengelolaan dan Tantangannya. Balai Penelitian Kehutanan.
Ciamis.

Anda mungkin juga menyukai