Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

“KULTUR JARINGAN”

Disusun oleh:

Nama : Dea Valencia Brelian


NIM : 215040201111122
Kelas :L
Asisten : Fathan Handaru

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada sektor pertanian tentu saja petani menginginkan hasil yang
maksimal dari hasil produksinya. Untuk memperolehnya, maka
diperlukan induk yang unggul pada tanaman budidayanya.
Penggunaan teknik konvensional dalam perbanyakan bahan tanam
menghasilkan bahan tanam yang tidak dapat memenuhi kebutuhan.
Dengan hal ini maka dibutuhkan alternatif yang dapat berguna dalam
proses perbanyakan, yakni teknik kultur jaringan. Teknik kultur
jaringan adalah teknik untuk mendapatkan tanaman dengan jumlah
besar dalam waktu singkat dan bebas virus serta penyakit.
Teknik kultur jaringan menggunakan metode tanam dengan
mengambil sedikit bagian dari induk untuk dikembangkan agar
menjadi anakan baru dengan sifat unggul seperti indukannya. Namun
dengan cara yang kurang tepat, proses kultur jaringan ini tidak akan
berhasil. Oleh sebab itu, maka pengamatan ini dilakukan untuk
mengetahui metode kultur jaringan dengan tepat dan benar.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini yakni antara lain :
1. Mengetahui bagian tanaman yang digunakan sebagai eksplan
2. Mengetahui tahapan-tahapan sterilisasi eksplan
3. Mengetahui perkembangan dari teknik kultur jaringan

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini yakni untuk
mengetahui tentang kultur jaringan. Serta mengenai bagian-bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai eksplan dalam proses kultur
jaringan, tahapan dari sterilisasi eksplan, dan perkembangan kultur
jaringan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bagian-bagian Tanaman yang Dapat Digunakan Sebagai Eksplan
Menurut Nurul dan Irda (2022), eksplan adalah bagian tanaman
yang akan dikulturkan. Bahan eksplan dapat berupa sel, jaringan, dan
organ. Eksplan yang lebih mudah dikulturkan berasal dari organ,
contohnya: batang, akar, dan daun. Jika masih diperlukan, maka
dapat diambil bagian lain yang masih terlindung seperti daun
pelindung dan sebagainya.
Eksplan merupakan bagian jaringan yang diisolasi dari tanaman
yang digunakan sebagai inisiasi suatu kultur in-vitro. Eksplan adalah
komponen yang harus ada pada teknik kultur jaringan. Karena
eksplan merupakan komponen utama, maka eksplan yang digunakan
harus dari induk yang sehat dan baik sehingga mudah tumbuh pada
medianya. Eksplan yang baik biasanya berasal dari pohon muda,
diambil bagian jaringan meristemnya yang berupa pucuk, ketiak
daun, dan akar. Namun, meristem yang paling sering digunakan
karena pertumbuhannya terarah adalah pucuk (Harahap et al., 2019).

2.2 Tahapan Sterilisasi Eksplan


Tahapan sterilisasi adalah tahapan pada proses kultur jaringan
ada mikroorganisme tidak terbawa dalam proses kultur jaringan yang
dilakukan. Dalam proses sterilisasi eksplan secara umum dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tahap, seperti: sterilisasi alat,
sterilisasi ruangan, sterilisasi eksplan, dan sterilisasi media.
Sederhananya, kegiatan sterilisasi ini dilakukan agar alat-alat dan
bahan yang digunakan dapat terbebas dari mikroorganisme
(Heriansyah, 2020).

2.3 Perkembangan Kultur Jaringan


Setelah bahan eksplan dipotong, eksplan akan ditanam dalam
botol kultur. Pemotongan eksplan dilakukan pada ruangan yang steril
dan menggunakan alat-alat yang steril. Botol-botol kultur yang telah
ditanami eksplan akan dipindahkan ke ruang inkubasi (ruang
penumbuhan). Ruangan ini diberikan penyinaran terus menerus
dengan suhu ruangan yang stabil sekitar 20°C. Jika media yang
digunakan cocok, maka akan terjadi tahap perkembangan sebagai
berikut menurut Prasodjo et al., (2017) :
a. Eksplan mulai membentuk kalus (tahap inisiasi)
b. Kalus terus tumbuh (tahap proliferasi sel)
c. Kalus mulai membentuk akar dan tunas (tahap organogenesis)
Kalus merupakan kumpulan sel yang tidak teratur dan belum
berkembang menjadi jaringan (tidak terdiferensiasi). Kalus seperti
onggokan sel dengan warna putih kehijauan atau kecoklatan.
Beberapa minggu kemudian, dari bagian kalus akan muncul tunas
pucuk dan akar. Lalu untuk memperbanyak tunas dapat dilakukan
dengan melakukan subkultur untuk merangsang perbanyakan tunas.
Tahapan inilah disebut dengan tahap multiplikasi tunas.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Adapun alat dan fungsi yang digunakan antara lain:
No. Nama Alat Fungsi
1 Pinset Untuk mengambil spesimen
2 Pisau Scalpel Untuk memotong spesimen
3 Cawan Petri Untuk wadah sterilisasi
4 Botol Kultur Untuk menanam eksplan
5 Botol Spirtus Untuk menyimpan cairan spirtus,
membakar, dan memanaskan
6 Tisu Steril Untuk mensterilkan planle

3.2 Bahan dan Fungsi


Adapun bahan dan fungsi yang digunakan antara lain:
No. Nama Bahan Fungsi
1 Tunas pucuk krisan Sebagai spesimen yang diamati
2 Alkohol 90% & 70% Mensterilkan alat dan eksplan
3 Cloroks (Bayclin) 30% Mensterilkan eksplan
4 Benlate Mensterilkan eksplan
5 Detergen Mensterilkan eksplan
6 Aquades steril Mensterilkan alat

3.3 Langkah Kerja


alat yang digunakan
sterilkan semua botol dan diatur rapi pada LAFC.
bersihkan LAFC lalu
siapkan alat dan bahan tangan dengan Scapel, pinset, dan
sterilkan dengan sinar UV
yang telah disterilkan menyemprotkan alkohol alcohol 90% sebelah kiri
(20 menit)
70% bunsen. Botol kultur
sebelah kanan

sebelum dan sesudah


ambil planlet dan potong planlet dengan menggunakan pinset dan
masukan planlet ke dalan
keringkan dengan tisu pisau scalpel diatas scalpel, celupkan pada
LAFC
steril petridish alkohol 90% lalu panaskan
pada bunsen

botol kultur ditutup


tanam eksplan pada
plastik simpan botol kultur pada amati perkembangannya
media tanam pada media
wrapping/alumunium foil ruang kultur selama 14 hari (2 minggu)
yang telah disterilkan
lalu diikat karet gelang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Budi Prasodjo, S. E. (2017). Biologi: Kultur Jaringan . Penerbit


Yudhistira.

Fauziyah Harahap, A. H. (2019). Kultur Jaringan Nanas. Surabaya:


Media Sahabat Cendikia.

Heriansyah, P. (2020). Rahasia Mudah Menguasai Kultur Jaringan


Tanaman: Teori dan Praktiknya. Bogor: Lindan Bestari.

Nurul Hidayah Nasution, I. W. (2022). Induksi Kalus Manggis


(Garcinia mangostana L.) Sebuah Teknik Dalam Kultur
Jaringan Tanaman. Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management.

Anda mungkin juga menyukai