Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Harum Mutmainnah
NPM : 1517021059
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat yang digunakan untu kultur jaringan sangat banyak dan beragam
diantaranya botol kultur, alat diseksi, laminar air flow dan lain sebagainya.
Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat
menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap
alat-alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan,
menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat, dan
menyimpan alat.Berdasarkan uraian sebelumnya maka perlu adanya
pengetahuan tentang berbagai peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan.
B. Tujuan
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian
tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur
tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman
dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Tribowo,
2008).
Seluruh kegiatan kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Artinya, seluruh
bahan dan alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Termasuk
ruangan laboratoriumnya dan pekerja yang melakukan. Sterilisasi ruangan
biasanya dilakukan dengan menyalakan lampu UV selama beberapa menit dan
menyemprotkan alkohol 70 . Sementara itu alat dan bahan yang digunakan
disterilkan dengan memanaskan dalam autoclave atau direndam larutan sodium
hipoklorit (kloroks). Bagi para pekerja, sebelum melakukan aktivitas di dalam
laboratorium seluruh permukaan tubuhnya disemprot dengan alkohol 70%
(Ir.Sentot,2008 ).
III. METODOLOGI KERJA
C. Cara Kerja
1. Melihat dan mengamati alat satu persatu, mendengarkan dan mencatat
keterangan yang diberikan oleh asisten tentang alat yang diamati.
2. Menggambar alat satu persatu dan memberi nama.
3. Memberikan keterangan tentang kegunaan alat dan cara kerja alat.
4. Menyerahkan hasil pengamatan alat-alat yang dibuat dalam bentuk gambar
yang dilengkapi dengan keterangan gambar.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Botol Kultur
2. Persiapan Sterilisasi alat dan
media
Autoclave
3. Persiapan Menyimpan alat
dan media
Lemari penyimpanan
4. Isolasi Mengukur PH
media
PH meter
5. Isolasi Untuk tempat
kultur jaringan
Cawan petri
6. Isolasi Untuk membuat
media
Beaker glass
7. Isolasi Membuat media
Erlenmeyer
8. Isolasi Memotong planlet
ke media
subkultur
Scapel
9. Isolasi Mengambil
eksplan
Pinset
10. Isolasi Mengambil
eksplan
Spatula
11. Isolasi Tempat untuk
menanamkan
jaringan yang
akan di kultur ke
media dalam
Laminar air flow keadaan steril
12. Isolasi Untuk
memindahkan
larutan ke suatu
medium
Pipet tetes
13. Isolasi Menyaring
Kertas saring
14. Inkubasi Meletakkan botol
kultur yang sudah
berisi media dan
subkultur
Mikroskop
16. Inkubasi Menghomogenkan
larutan
Shaker
17. Persiapan Menimbang
media yang akan
di gunakan
Neraca analitik
18. Persiapan Menutup botol
kultur saat sudah
diisi media dan
planlate
Wrapping plastik
19. Isolasi Untuk sterilisasi
Bunsen
20. Isolasi Menghomogenkan
larutan
Hot plate
V. KESIMPULAN
1. Ruangan di dalam lab kultur jaringan dibagi tiga yaitu ruang persiapan,
isolasi dan inkubasi.
2. Di ruang persiapan terdapat autoclave dan lemari penyimpan.
3. Di ruang isolasi terdapat laminar air flow, PH meter dan alat diseksi.
4. Di ruang inkubasi terdapat rak botol kultur, shaker dan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Sentot. 2008. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Alfabeta. Bandung.