Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBILOGI

OLEH :

MUHAMMAD AZIZ SATRIO


NIM. 2206111948
AGROTEKNOLOGI-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. JUDUL

Judul praktikum pada pertemuan kali ini ialah “Pengenalan Alat

Laboratorium Mikrobiologi”.

II. TUJUAN

Tujuan dari pratikum pengenalan alat laboratorium ini ialah agar pratikan

lebih mengetahui dan memahami alat-alat praktikum laboratorium

mikrobiologi baik namanya, sifatnya, serta fungsi dan cara kerjanya.

Pemaparan ini berguna bagi praktikan guna memperlancar kegiatan praktikum

kita.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada pratikum kali ini ialah tabung reaksi,

erlenmeyer, cawan petri, jarum ose, botol alkohol, pinset, batang pengaduk,

lampu spritus, rak tabung reaksi, aluminium foil, gelas ukur, preparat dan

kaca penutup preparat, sprayer, pipet tetes, timbangan digital, oven,

mikroskop, autoklaf, laminar air flow, entkas, dan kulkas.

Dan bahan yang digunakan adalah buku atau diktat sebagai media

mencatat materi yang disampaikan oleh asisten serta beberapa pendapat dari

pratikan lain.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

IV. Pengenalan alat-alat


laboratorium penting
dilakukan untuk
keselamatan kerja saat
V.melakukan penelitian.
Alat-alat laboratorium
biasanya dapat rusak
atau bahkan
berbahaya
VI. jika penggunaannya
tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan
alat-alat
VII. laboratorium
adalah agar dapat
diketahui cara
penggunaan alat
tersebut dengan baik
dan
VIII. benar, sehingga
kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit
mungki
IX. Pengenalan alat-alat
laboratorium penting
dilakukan untuk
keselamatan kerja saat
X.melakukan penelitian.
Alat-alat laboratorium
biasanya dapat rusak
atau bahkan
berbahaya
XI. jika penggunaannya
tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan
alat-alat
XII. laboratorium
adalah agar dapat
diketahui cara
penggunaan alat
tersebut dengan baik
dan
XIII. benar, sehingga
kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit
mungki
Bekerja dengan menggunakan alat-alat laboratorium tidaklah sama dengan

bekerja menggunakan alat-alat lain. Bekerja di laboratorium atau di lapangan

dengan menggunakan peralatan laboratorium memerlukan keterampilan,

kecermatan, dan ketelitian. Peralatan sangat diperlukan dalam mengumpulkan

data atau informasi terutama data kuantitatif. Dalam menggunakan peralatan

laboratorium, kita harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar

data yang diperoleh akurat. Oleh sebab itu, kita dituntut harus mengenal setiap

peralatan yang biasa digunakan di laboratorium dan di lapangan. Pengenalan alat

secara umum mencakup spesifikasi alat, prinsip kerja dan kegunaan alat. Pada

dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan karakteristik alat tersebut

(Arisworo et al., 2016).

Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya, harus

dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, setelah selesai dipergunakan

semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam keadaan kotor,

kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan, setiap

alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau keterangan

penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca terlebih

dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan atau perawatannya.

Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku petunjuk sebelum

digunakan (Gunawan, 2019).

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam

keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan

kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu

kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia
dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme

disebut dengan sterilisasi (Waluyo, 2005).

Alat-alat dari gelas, logam dapat di sterilkan dengan autoklaf seperti pinset,

gagang skalpel, petridish dan botol kultur. Proses sterilisasi dimulai dengan

mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan detergen sampai bersih dan

dibilas dengan air, setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering.

Kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat sebelumnya harus

dibungkus dengan kertas, adapun alat-alat tersebut adalah pinset, gagang skalpel,

dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah

suhu 121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini disterilisasi

lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,

alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari. (Nurmayulis, 2011).

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan di atas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, di mana selain

memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat

praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan di laboratorium (Mardani, 2007).

Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum mikrobiologi terbagi

atas tiga macam, yaitu alat elektrik, gelas dan non gelas. Alat-alat elektrik

meliputi autoklaf, biological safety cabinets, colony counter, incubator, laminar

air flow, mikroskop, neraca analitik dan oven. Selanjutnya alat-alat gelas, seperti
cawan petri, gelas objek, pembakar bunsen, tabung durham, dan tabung reaksi.

Dan yang terakhir adalah alat non-gelas seperti batang L, jarum ose, pinset, rak

tabung, sendok tanduk, dan spatula (Andriani, 2016).

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Alat Laboratorium Mikrobiologi

N Nama Alat Gambar Fungsi


o
1 Erlemeyer Digunakan sebagai tempat dan
sarana untuk menuangkan aquades,
media dan bahan-bahan kimia.
Dapat juga digunakan untuk
mencampurkan zat kimia baik
berbentuk padat maupun cair.

2 Jarum Ose Fungsinya yaitu sebagai alat untuk


memindahkan mikroorganisme dari
satu tempat ke wadah/tempat yang
lainnya.

3 Gelas Ukur Berfungsi untuk mengukur atau


menakar volume sejumlah cairan
seperti aquades dan bahan kimia
yang digunakan.
4 Cawan Petri Sebagai wadah yang berfungsi
menumbuhkan mikroorganisme,
mengkultur bakteri, khamir, spora,
atau biji-bijian..
5 Pipet Karet Digunakan sebagai alat untuk
mengambil sejumlah zat cair dari
satu wadah ke wadah yang lain.

6 Pinset Pinset digunakan untuk memegang


atau mengambil bahan-bahan yang
bersifat padat.

7 Lampu Spritus Digunakan sebagai alat pemanasan


yang menggunakan spritus sebagai
bahan bakarnya.

8 Meja Kerja Digunakan sebagai alat untuk


Steril isolasi mikroorganisme dalam
tingkat sterilisasi yang tinggi.

9 Entkas Fungsinya sama dengan meja kerja


steril.

10 Autoklaf Alat yang digunakan untuk


mensterilkan alat dan media
tumbuh.
11 Timbangan Digunakan untuk menimbang
Analitik bahan kimia sampa satuan yang
terkecil (milligram).

12 Tabung Reaksi Digunakan sebagai alat untuk


menyimpan mikroorganisme dalam
bentuk medium cair/padat

13 Rak Tabung Tempat menyimpan atau


Reaksi meletakkan tabung reaksi.

14 Oven Digunakan sebagai alat untuk


mensterilkan alat-alat yang terbuat
dari kaca dalam mikrobiologi
biasanya digunkan suhu 1500C.

15 Mikroskop Alat yang digunakan untuk


mengamati mikroorganisme yang
tidak dapat dilihat langsung oleh
mata.

16 Kaca Preparat Sebagai media peletakan


mikroorganisme yang akan diamati
dimikroskop.
17 Penutup Kaca Digunakan bersama kaca preparate
Preparat agar sample atau media yang akan
diamati tidak bergerak .

18 Aluminium foil Sebagai wadah penimbang zat


padat dan penutup bagi alat-alat
kimia.

19 Kulkas Digunakan untuk menyimpan


media yang akan diamati dan bahan
lainnya dengan suhu yang tetap
terjaga.

20 Botol Alkohol Sebagai wadah menampung


alkohol yang akan digunakan dalam
proses sterilisasi.

21 Sprayer Digunakan untuk meletakkan bahan


kimia yang bersifat cair yang biasa
digunakan untuk proses sterilisasi.

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari kegiatan praktikum kali ini yaitu

terdapat banyak sekali peralatan laboratorium yang berhubungan dengan

mikrobiologi. Bahan penyusunnya (gelas, non gelas, dan elektrik) disesuaikan


dengan fungsi dari alat tersebut. Selain itu, dibutuhkan ketelitian dan

pengetahuan yang lebih agar penggunaan alat-alat tersebut dapat maksimal.

6.2 Saran

Selama kegiatan praktikum kedepannya, diharapkan praktikan tetap

memahami fungsi dan tata kerja yang benar dari setiap alat laboratorium yang

ada, guna memaksimalkan kegiatan praktikum dan dapat menjaga alat-alat

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. 2016. Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk


mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. 1(1):3-6.
Arisworo, D., Yusa., dan Sutresna. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindon
Media Pratama. Bandung.
Gunawan, I. 2019. Manajemen pengelolaan alat dan bahan di laboratorium
mikrobiologi. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. 1(1):5.
Mardani. 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Nurmayulis., Susiyanti., dan Z. A. Ali. 2011. Pemberian benzil amino purin dan
air kelapa pada perbanyakan krisan secara in vitro. Jurnal Jerami.
1(4):2.
Waluyio, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai