Anda di halaman 1dari 6

Kelompok :3

Kelas :C
o Amanda Faras Wijdhan
o Aulia Latifa Zahra
o Dzaky Asyam Santoso
o Intan Tsabitah Husna
o Lutfiah Junah
o Pratiwi Nur Rahmawati
o Putri Daniella

TUGAS PRATIKUM 1
1. Pilihlah minimal 15 jenis alat-alat laboratorium di atas dan jelaskan fungsinya.

1. Rotary tablet: alat ini digunakan untuk mempres campuran bubuk atau granul
menjadi Tablet dengan ukuran bentuk dan berat yang konsisten 
2. Fume Hood : alat ini digunakan untuk menyimpan berbagai bahan kimia yang
bersifat asam dan cukup berbahaya lemari ini biasanya digunakan juga ketika
praktikan akan mencampur bahan kimia satu dengan lainnya dengan alat ini
Tentunya keamanan dan keselamatan kerja praktikan dari bahaya bahan kimia bisa
lebih terjaga
3. Shaker Water Bath : berfungsi untuk menggoyang-goyangkan atau mengocok
campuran dua bahan cair dengan suhu tertentu yang konstan dengan alat ini
praktikan tidak perlu mengucap dua bahan cair secara manual dalam waktu yang
cukup lama alat yang selanjutnya
4. HPLC : High Performance Liquid Chromatography alat ini biasanya digunakan
untuk mengidentifikasi seberapa besar kadar bahan aktif pada suatu sampel obat
makanan atau herbal tertentu dengan menggunakan metode kromatografi cair
5. Autoclave : Digunakan untuk mensterilkan bahan alat instrumen atau media
dengan metode penguapan dengan suhu bertekanan tinggi yang dilengkapi
pengatur suhu dan waktu yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan hasil atau
tujuan tertentu biasanya alat-alat yang hendak digunakan oleh praktikan
sebelumnya disterilkan terlebih dahulu lewat alat ini
6. Polymerase Chain Reaction (PCR) : Berfungsi untuk mengidentifikasi urutan
genetik yang terdapat di dalam sampel 
7. UV-Vis Spectrophotometer : Alat ini umum digunakan untuk menganalisis bahan
kimia baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif yang didasarkan pada
pengukuran atau penyerapan radiasi gelombang elektromagnetik 
8. Gelas Beker : Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan, tempat menampung bahan
kimia berupa larutan, padatan, pasta, ataupun tepung, tempat melarutkan bahan,
dan tempat memanaskan bahan. 
9. Buret dan Statif: Buret digunakan untuk mengukur volume zat cair dengan tepat.
Sedangkan statif merupakan alat yang digunakan untuk menegakan bebrapa
peralatan laboratorium seperti buret, corong, corong pisah, dan lain-lain. 
10. Rotary Evaporator: Alat ini digunakan untuk memisahkan suatu bahan atau sampel
dari pelarutnya dengan cara menguapkan pelarutnya. 
11. Labu Distilasi: Digunakan untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing
komponennya, dan digunakan untuk memisahkan bahan kimia yang memiliki
perbedaan titik didih pada komponen zatnya. 
12. Bulb: Alat ini digunakan sebagai alat bantu penyedotan larutan serta digunakan
untuk pengambilan larutan dengan kepekatan tinggi dan berbahaya. 
13. Kaca Arloji: Digunakan sebagai penutup gelas kimia saat pemanasan atau
penguapan, tempat mengeringkan padatan dalam desikator, tempat  menyimpan
benda yang berada dalam proses pengamatan, srta tempat menyimpan bahan untuk
ditimbang. 
14. Cawan Petri: Digunakan untuk mengembangbiakan bakteri, jamur ataupun virus,
untuk mengamati perilaku serangga, untuk menyimpan sampel pengujian serta
dapat digunakan untuk menguapkan pelarut. 
15. Mortar dan Alat Penumbuk: Alat ini digunakan untuk menghancurkan atau
menghaluskan sampel pengujian seperti obat, daun, protein, dan lain-lain. 
16. Erlenmeyer : Alat gelas laboratorium yang berfungsi untuk mewadahi bahan kimia
cair dan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan digunakan
17. Gelas ukur: Digunakan untuk mengukur volume cairan. Alat ini didesain memiliki
bentuk silinder dan setiap garis penanda pada gelas ukur mewakili jumlah cairan
yang terukur. 
18. Labu ukur : Untuk membuat dan mengencerkan larutan pada volume tertentu
19. Pipet ukur : Untuk memindahkan cairan atau larutan ke dalam wadah dengan
berbagai ukuran volume
20. Pipet volume : Bagian tengah atau bagian menggembung berguna untuk
memindahkan dan mengambil cairan atau larutan dengan volume tertentu sesuai
dengan label volume yang terdapat pada bagian yang menggembung
21. Pipet tetes : Untuk memindahkan cairan dengan volume kecil, dan merupakan alat
ukur untuk memindahkan cairan dari wadah aslinya ke wadah lain dalam jarak
tertentu.
22. Botol penyimpanan : Digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia. Botol
penyimpanan memiliki berbagai macam sesuai dengan bahan kimia yang disimpan
dalam botol tersebut.
23. Tabung reaksi : Untuk mencampur, menampung, dan memanaskan bahan-bahan
kimia cair atau padat, utamanya untuk uji  kualitatif.
24. Batang pengaduk : merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan
untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium.
Digunakan juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi
kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
25. Corong : Untuk membantu pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah
yang sempit dari mulut botol tersebut.
26. Corong Buchner : Digunakan dalam penyaringan vakum. Di bagian atas corong
terdapat silinder dengan dasar yang berpori-pori.
27. Botol timbang : Berfungsi untuk menentukan kadar air suatu zat. Selain itu
digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan
cair yang bersifat higroskopis
28. Preparat : berfungsi untuk meletakkan objek yang akan dilihat di bawah mikroskop
29. Kaki tiga :  Digunakan untuk meletakkan benda yang dipanaskan di atas lampu
bunsen
30. Bunsen spiritus :  berfungsi sebagai pembakaran untuk menghasilkan api
31. Tang krusibel : Digunakan untuk menjepit botol timbang dan gelas arloji saat
menimbang, untuk memindahkan botol timbang, dan gelas arloji dari oven ke
eksikator atau sebaliknya.
32.  Kawat kasa laboratorium : Untuk menahan beaker atau labu ketika proses
pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga
ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses pemanasan
berjalan maksimal. 
33. Gloves: Berfungsi untuk melindungi tangan dari bahan kimia berbahaya yang
dapat membuat kulit gatal, melepuh, atau lainnya.
34. Goggles: Berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia atau debu. 
35. Botol penyemprot: Sebagai wadah aquades yaitu air penyulingan yang bebas dari
zat pengotor. 
36. Botol penyimpanan plastik: Digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia.  
37. Rak tabung reaksi: Sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi dalam jumlah
banyak. 
38. Pinset laboratorium: Sebagai alat bantu untuk menjepit atau menggenggam suatu
objek yang kecil atau objek lainnya yang tak bisa dipegang oleh tangan secara
langsung serta dapat berfungsi untuk mengambil atau menarik beberapa objek
kecil.
39. Gunting bedah: Gunting bedah atau lurus ini digunakan untuk memotong beberapa
bagian tubuh seperti usus, jantung, pembuluh darah dan sebagainya. 
40. Vacutainer: Merupakan tabung steril yang terbuat dari kaca atau plastik yang
berfungsi untuk menarik atau mengambil darah. Perbedaan warna pada setiap tutup
vacutainer menandakan bahwa masing-masing vacutainer memiliki fungsi yang
berbeda sesuai dengan warna pada tutupnya. 
41. Micropipet: Untuk memindahkan larutan atau cairan dalam volume yang sangat
kecil (mikroliter) dari satu alat laboratorium ke alat laboratorium lainnya.
Mikropipet memiliki akurasi dan presisi lebih tinggi dari pipet ukur biasa. 
42. Tip untuk mikropipet: Berfungsi sebagai penampung sementara dari cairan yang
akan dipindahkan ke alat laboratorium lainnya. 
43. Kotak tip: Berfungsi untuk meletakkan tip mikropipet dalam jumlah banyak.
44. Micro tube: Sebagai wadah untuk menyimpan laarutan atau campuran yang akan
digunakan dalam vortex. 
45. Kertas lakmus: Sebagai indikator untuk mengetahui bahan yang  diuji bersifat
asam atau basa.  
46. Kertas pH: Digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan suatu
zat. 
47. Kertas saring: Digunakan untuk keperluan filtrasi atau menyaring zat cair.
48. Neraca: Untuk mengukur massa dengan tingkat ketelitian yang tinggi, baik zat cair
atau padat. 

2. Apa yang terjadi jika kita salah menggunakan alat laboratorium?


Jika salah menggunakan alat laboratorium akan menimbulkan banyak dampak negatif.
Pertama, menimbulkan potensi sumber bahaya yang dapat menyebabkan resiko terjadinya
gangguan keselamatan dan kesehatan kerja, seperti kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Kedua, menyebabkan kesalahan data atau perhitungan yang nantinya akan berefek
pada penelitian yang salah sehingga tidak dapat terbukti menjadi sebuah penelitian yang
valid. Ketiga, dapat menyebabkan hasil pengamatan yang tidak maksimal dikarenakan alat
yang digunakan tidak cocok untuk suatu bahan yang digunakan saat meneliti. Terakhir,
jika terus menerus menggunakan alat yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan alat
itu sendiri dikarenakan alat tersebut digunakan tidak sesuai dengan fungsinya. Semua
kerugian tersebut sangat berdampak negatif baik dari sisi keselamatan kerja, efisiensi
kerja, dan keawetan alat.
Adapun pengelompokan alat jika salah digunakan, yaitu:
 Alat-alat gelas
Jika salah menggunakan alat-alat gelas akan berakibat tidak maksimal terhadap
suatu penelitian di laboratorium. Ada banyak jenis gelas seperti contohnya botol
penyimpanan. Kita tidak bisa seenaknya menggunakan sembarang botol untuk
semua zat yang ada. Setiap zat memiliki karakteristik yang berbeda dan
membutuhkan wadah atau botol yang sesuai. Selain itu alat-alat gelas sangat rapuh
dan mudah pecah, jika salah menggunakan alat gelas dengan ketebalan yang tipis
namun zat kimianya sangat kuat bisa menyebabkan keretakan pada alat gelas dan
tidak dapat dipakai lagi.
 Alat-alat pemanas
Alat-alat pemanas adalah alat yang berhubungan dengan api yang tentu saja harus
ekstra hati-hati saat menggunakannya. Jika kita salah menggunakan seperti salah
cara menyalakan, terburu-buru, dan tidak teliti maka dapat menyebabkan resiko
kebakaran dan hal itu sangat berbahaya untuk keselamatan nyawa diri sendiri dan
banyak orang. Kebakaran juga dapat dengan cepat menyambar bahan lain yang ada
di laboratorium, akibatnya besar kemungkinan terjadi kebakaran laboratorium dan
hal itu harus sangat dihindari.
 Alat-alat lain
Contohnya gloves. Jika salah menggunakan gloves akan menyebabkan resiko
terjadinya gangguan keselamatan pada tangan. Berdasarkan fungsi dan bahan
penyusunnya, gloves dibedakan menjadi beberapa jenis. Kita tidak bisa seenaknya
dalam menggunakan gloves saat praktikum. Apabila salah dalam menggunakan
sarung tangan, sarung tangan berbahan kain, maka kemungkinan bahan kimia
berbahaya dapat menembus ke tangan sehingga mengakibatkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
 Mesin-mesin
Dalam penggunaan mesin kita juga harus ekstra hati-hati. Kita semua tahu bahwa
alat mesin itu barang elektronik yang mana akan mudah rusak jika menggunakan
secara tidak benar. Selain itu, harga alat mesin di laboratorium tidaklah murah
sehingga akan sulit untuk mengganti dengan yang baru.

3. Mengapa botol penyimpanan ada yang menggunakan plastik, berbahan kaca coklat
dan berbahan kaca bening? 

Tiap bahan obat punya stabilitas masing-masing. Stabilitas obat adalah kemampuan suatu
produk untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya
pada saat diproduksi (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan digunakan. Stabilitas obat dipengaruhi oleh suhu,
cahaya, oksigen, kelembaban dan faktor lingkungan. Untuk  botol yang berbahan kaca coklat
itu untuk obat yg sensitif terhadap cahaya. Untuk botol berbahan kaca bening itu tahan
terhadap panas dan kimia. Penutupan rapat pada botol plastik dilakukan supaya obat tidak
mudah teroksidasi. Botol plastik lebih banyak digunakan karena murah untuk biaya
produksinya. 

4. Apa perbedaan Fumehood dan biosafety cabinet?

Perbedaan antara fumehood/lemari asam dan biosafety cabinet terletak pada fungsinya
masing-masing. Fumehood di laboratorium biasanya digunakan untuk kegiatan preparasi
sampel material dan sebagai tempat melakukan reaksi pada bahan yang bersifat asam sebagai
salah satu bahan kimia pelarut yang mudah menguap. Sedangkan biosafety cabinet memiliki
fungsi sebagai pelindung pekerja atau personel yang bekerja dengan sampel, sampel material,
dan lingkungan kerja dari paparan biohazard dan mencegah kontaminasi penyebaran
bakteri/virus yang bersifat patogen. Selain itu, pada fumehood tidak terdapat proteksi
penyaring udara seperti yang ada pada biosafety cabinet. Biosafety cabinet memiliki beberapa
kelas keamanan dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu biosafety cabinet kelas I, kelas IIA1,
kelas IIA2, kelas IIB1, kelas IIB2, dan kelas III. 

5. Ada berapa jenis gloves dan kapan menggunakannya?

Terdapat 7 jenis gloves.


a. Cut and puncture resistant gloves
sering digunakan ketika dalam permesinan ferutama abrasive. Dengan Formulasi nitrile pada
materialnya membuat sarung tangan ini tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan.
cut and puncture resistant gloves juga tahan terhadap benda tajam.
b. Anti slip hand gloves
Biasa digunakan untuk orang yang berhubungan langsung dengan cairan atau benda
berminyak.
sarung tangan anti-slip ini dilengkapi dengan grip technology sehingga objek kerja yang licin
dapat digenggam dengan kuat tanpa terpeleset.
c. Lifting hand gloves
Digunakan untuk melindungi tangan dari goresan benda tajam dan meminimalisir potensi
selip saat mengangkat sesuatu. Hand gloves ini terbuat dari kain yang berserat sehingga tidak
diperbolehkan menggunakan hand gloves jenis ini saat mengoperasikan benda atau mesin
berputar karena adanya potensi serat tersebut tersangkut pada mesin yang berputar.
d. Heat resistant gloves
Hand gloves ini biasanya terbuat dari leather (kulit) dan bagian dalamnya terdapat lapisan
kain yang halus. Memiliki ketebalan besar diantara gloves lain Karena disesuaikan dengan
Fungsinya yaitu untuk menahan panas berlebihan.
Bagian Iuar berbahan seperti karet berperan sebagai isolator panas. Hand gloves ini biasa
dipakai oleh pekerja yang terpapar panas berlebihan seperti pekerja las.
e.  Chemical resistant gloves
Biasa digunakan untuk pekerja laboratorium atau yang berhubungan langsung dengan bahan
atau zat kimia, seperti wet analysis dan pengecatan. Hand gloves ini biasanya terbuat dari
latex, nitrile, vinyl, dan PVC. sarung tangan ini bersifat disposable atau sekali pakai.
f. Impact hand gloves
Digunakan untuk pekerja lapangan yang berhubungan langsung dengan benda berat.selain
itu, juga dapat digunakan untuk pengendara sepeda motor. Dilengkapi shock absorber yang
berfungsi mengurangi efek tumbukan ketika tangan menimpa benda berat dan perlindungan
untuk menyerap energi fum bukan seperti tabrakan.
g. Kevlar gloves
Memiliki Fungsi untuk melindungi tangan dari benda yang dapat melukai dan membuat lecet
tangan.

DAFTAR PUSTAKA 

Adiantoro, D, Murtopo, E & Oding. 2015. Evaluasi Unjuk Kerja Sistem Udara Buang Fume
Hood Instalasi Radiometalurgi. Diakses pada 11 September 21.03 WIB, http://repo-
nkm.batan.go.id/3705/1/2015-Darma.pdf 

Klikmro, 2017, Inilah Jenis-Jenis Safety Hand Gloves (Sarung Tangan Keamanan), Laporan
Praktikum Kimia. Diakses pada 08 September 2021 21:57 WIB,
https://blog.klikmro.com/kenali-beragam-safety-hand-gloves-sarung-tangan-keamanan/

Manisa, T. 2013. ‘Teknik Laboratorium-Memisahkan, Menyimpan, dan Inventarisasi Bahan


Kimia’, Laporan Praktikum Teknologi Laboratorium. Diakses pada 09 September 2021
20:31 WIB,
https://www.academia.edu/11770996/TEKNIK_LABORATORIUM_MEMISAHKAN_M
ENYIMPAN_DAN_INVENTARISASI_BAHAN_KIMIA 

Mbizmarket, 2020, 7 Jenis Sarung Tangan Safety Beserta Fungsinya, Laporan Praktikum Kimia.
Diakses pada 08 September 2021 21:57 WIB, https://www.mbizmarket.co.id/news/sarung-
tangan/

Naroeni, Aroem. 2017. Modul Mata Kuliah Instrumentasi Bioteknologi. Diakses pada tanggal 11
September 18.28 WIB, https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9832-
7_00252.pdf

Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. Pengelolaan Laboratorium [Ebook] (pp. 53-54). Depok:
Yiesa Rich Foundation. Diakses pada 10 September 2021 17.00 WIB,
http://info.trilogi.ac.id/repository/assets/uploads/PGSD/cc198-pengelolaan-
laboratorium.pdf 

Sinaga, R. 2013. ‘Pengenalan Alat-Alat Laboratorium’, Laporan Praktikum Kimia. Diakses pada
08 September 2021 21:57 WIB,
https://www.academia.edu/8906195/PENGENALAN_ALAT_ALAT_LABORATORIUM

Anda mungkin juga menyukai