Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dzaky Asyam Santoso

NIM : 11211020000048
Kelas : AC

Tugas Farmakognosi

1. Bagaimana cara pemalsuan madu?


Madu merupakan suatu cairan yang kental secara alami berasa sangat
manis yang dihasilkan oleh lebah setelah lebah tersebut mengkonsumsi nektar
dari bunga dan bahan – bahan yang manis lain dari tumbuhan. Madu juga
merupakan senyawa campuran yang kompleks yang mempunyai nutrisi dan
senyawa bioaktif, madu juga mempunyai kandungan senyawa yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Saat ini cukup banyak oknum tidak bertanggung
jawab yang membuat madu tiruan. Mereka menggunakan bahan-bahan seperti
gula pasir, sari buah, zat aromatis, dan sebagainya yang dicampur dan dibuat
semirip mungkin dengan madu.
Bahan yang paling sering digunakan adalah madu. Pemalsuan madu
dibedakan menjadi dua yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung. Dalam
pemalsuan langsung, sejumlah sirup ditambahkan ke madu yang telah dipanen
untuk meningkatkan rasa manisnya, sedangkan dalam pemalsuan tidak
langsung lebah diberi makan sirup gula untuk meningkatkan hasil madu di
sarang.
2. Bagaimana cara mengetahui madu murni dengan madu yang tidak
murni?

 Cara Konvensional:

1. Uji Kelarutan
Madu sebanyak 10 mL dalam sendok makan dituangkan perlahan ke
dalam gelas yang berisi 200 mL air. Tinggi gelas adalah 15 cm
sedangkan tinggi air 10 cm dan suhu 50oC. Jarak tuang vertikal 10 cm
dari permukaan air dan posisi gelas dimiringkan sebesar 30o dari
sumbu vertikal. Tempat pengujian diberi alas berwarna putih agar
terlihat jelas pergerakan madu ketika dituang. Jika segera terjadi
pencampuran antara madu dan air maka diberi nilai 0 (madu tidak
murni) dan jika tidak terjadi pencampuran antara madu dan air
diberi nilai 1 (madu murni) dan dicatat waktu terjadinya pencampuran
sempurna.

2. Uji Keruh dan Buih


Madu sebanyak 10 mL dicampur dengan 100 mL air dalam gelas
kaca bening, kemudian diaduk dengan sendok teh kira-kira sebanyak
100 kali selama 30 detik hingga tercampur secara merata. Jika
timbul buih namun cepat hilang dan madu yang tercampur bening
diberi nilai 0 (madu tidak murni) dan jika timbul buih dan tidak cepat
hilang dan madu yang tercampur keruh diberi nilai 1 (madu
murni) dan dicatat waktu menghilangnya buih.

3. Uji Pemanasan
Sebanyak 5 mL madu dalam sendok makan dibakar selama 2 menit
di atas lilin dengan jarak 2 cm dari permukaan api. Jika madu tidak
segera meluber (tidak tumpah dari sendok) maka diberi nilai 0
(madu tidak murni), dan jika terbentuk busa meluber (tumpah dari
sendok) maka diberi nilai 1 (madu murni) dan dicatat waktu
terbentuknya busa.

4. Uji segienam
Madu sebanyak 10 mL dituangkan ke dalam piring putih berdiameter
15 cm kemudian ditambahkan air sebanyak 200 mL melalui
pinggiran piring hingga madu tenggelam. Piring digerakkan
perlahan membentuk angka delapan sebanyak tiga kali. Jika segienam
yang terbentuk tidak jelas, capat hilang dan tidak beraturan maka
diberi nilai 0 (madu tidak murni) dan jika segienam yang terbentuk
jelas, tidak cepat hilang dan beraturan diberi nilai 1 (madu murni)
dan dicatat waktu mulai terbentuknya dan menghilangnya segienam.

 Cara menggunakan larutan indikator:

1. Larutan Lugol
Madu yang telah ditambahkan bahan dasar tepung seperti
tapioca, maizena, terigu detrosa dapat diketahui dari hasil reaksi
lugol yang berubah warna menjadi biru keunguan atau kehitaman.

2. Larutan Benedict
Larutan benedict yang ditambahkan kedalam madu kemudian
dipanaskan dapat membedakan madu murni dan madu palsu. Madu
murni apabila dipanaskan akan menghasilkan banyak buih, madu
campuran menghasilkan sedikit buih, sedangkan madu palsu yang
tidak mengandung madu tidak menghasilkan buih.
3. Larutan Fehling
Larutan fehling dapat membedakan madu murni dengan madu
palsu melalui perubahan warna. Setelah ditetesi larutan fehling
madu murni memiliki warna yang tidak jauh beda dari sebelumya.
Sedangkan, madu palsu dan madu campuran warnanya berubah
lebih pekat dari sebelumnya.
Daftar Pustaka
Nawansih, dkk. 2018. PENGUJIAN MUTU MADU YANG
BEREDAR DI BANDAR LAMPUNG SECARA KIMIA DAN
SECARA SEDERHANA. Diakses pada tanggal 09 April 2022
pukul 21.20 WIB.
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JTAF/article/view/2685/pdf

Prabowo, dkk. 2019. PENENTUAN KARAKTERISTIK FISIKO


KIMIA BEBERAPA JENIS MADU MENGGUNAKAN
METODE KONVENSIONAL DAN METODE KIMIA. Diakses
pada tanggal 09 April 2022 pukul 22.00 WIB. http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/JTAF/article/view/2685/pdf

Akbar, Opik Taufik, dkk. 2019. Penggunaan Larutan: Indikator dalam


Uji Sidik Zat Tambahan dalam Madu Palsu (Campuran). Diakses
pada 09 April 2022 pukul 22.32 WIB.
https://database.fordamof.org/index.php/hasil_penelitian/details_fu
ll/2294

Anda mungkin juga menyukai