Anda di halaman 1dari 6

Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah

dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari perut dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi. Madu lebih manis dari gula meja dan memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanis lainnya. Madu bisa berfermentasi maka jika ditutup dalam tempat yang tertutup rapat tempatnya bisa pecah jika gas hasil fermentasi tidak dibuang. Supaya tidak pecah pada tutup botol harus diberi lobang kecil untuk pembuangan gas. Untuk madu yang dipasarkan, madu di panasi dulu dalam oven sekitar suhu panas 700C, madu dipanasi selama beberapa jam supaya fermentasi berhenti, biasanya pemanasan madu dengan suhu panas 700C dilakukan dua kali. Tapi rasa dan aroma khas madu menjadi hilang dan rasanya juga berubah. Khasiat madu Untuk mendapatkan khasiat dan manfaat dari madu, dalam mengkonsumsi sebaiknya menggunakan takaran yang direkomendasikan dan dicampur dengan air hangat sebanyak satu gelas.

Pagi : Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan. Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Siang : Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Malam : Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

1/2 sendok makan = 1 sendok teh Dengan minum madu tiga kali sehari sebanyak 1 sendok makan tiga kali sehari (24 jam) untuk orang dewasa sudah cukup, jika minum teratur akan bisa menjaga kesehatan badan, dan bagi yang baru sembuh dari penyakit bisa cepat pulih kesehatannya. Suhu tubuh akan stabil, detak jantung akan lebih stabil. Teh hangat yang dicampur madu adalah minuman yang bagus untuk mengawali hari. Jika takaran aturan minum tertera tersebut di atas membuat mencret (diare), disarankan supaya mengurangi takarannya karena madu asli akan mempengaruhi aktifitas kelenjar getah perut, jika sudah terbiasa takarannya bisa ditambah. Madu adalah satu-satunya makanan yang tidak akan pernah basi/membusuk.

Jenis madu
Bermacam jenis madu, hal ini tergantung dari musim bunga, jika Tawon digembala ditempattempat perkebunan akan diperoleh jenis madu menurut perkebunan atau hutan itu, dibawah ini merupakan bermacam jenis madu yang ada dipasaran : 1. Madu Bunga Kapuk (Randu) 2. Madu Bunga Karet 3. Madu Bunga Kopi 4. Madu Bunga Lengkeng 5. Madu Bunga Sonokeling 6. Madu Bunga Durian 7. Madu Bunga Rambutan 8. Madu Bunga Apel 9. Madu Bunga Jambu air 10. Madu Bunga Mangga 11. Madu Bunga Kaliandra 12. Madu Bunga Mahoni 13. Madu Bunga Jambu Mede 14. Madu Hutan Madu berbagai jenis seperti di atas biasanya tertulis juga Madu Royal Jelly atau Madu Murni, Madu Royal Jelly harganya lebih mahal.

Kandungan nutrisi
Madu
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz) Energi Karbohidrat - Gula - Serat pangan Lemak Protein Air Riboflavin (Vit. B2) Niacin (Vit. B3) Pantothenic acid (B5) Vitamin B6 Folate (Vit. B9) 1.272 kJ (304 kcal) 82.4 g 82.12 g 0.2 g 0g 0.3 g 17.10 g 0.038 mg (3%) 0.121 mg (1%) 0.068 mg (1%) 0.024 mg (2%) 2 g (1%)

Vitamin C Calcium Iron Magnesium Phosphorus Potassium Sodium Zinc

0.5 mg (1%) 6 mg (1%) 0.42 mg (3%) 2 mg (1%) 4 mg (1%) 52 mg (1%) 4 mg (0%) 0.22 mg (2%)
Shown is for 100 g, roughly 5 tbsp.

Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.


Source: Sumberdata Nutrisi USDA

Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi, madu sebagian besar gula dan hanya mengandung melacak jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu. Kekentalan gula adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air.

Tips Membedakan Madu Asli dan Campuran


Nov 8 Posted by herr Madu palsu atau tiruan adalah larutan yang menyerupai madu. Dibuat tanpa pertolongan lebah atau menggunakan gula sebagai nektar. Umumnya mempunyai warna sama dengan madu asli. Karena itu bagi orang awam sulit untuk membedakan antara madu asli dan madu tiruan. Pada perusahaan-perusahaan yang telah mendapat izin produksi akan mencantumkan keterangan produknya sehingga dapat diketahui apakah itu madu asli atau sintetis. Madu sintetis yang beredar di antaranya adalah madu melon, labu semangka, dan kurma. Sejak lama madu palsu telah banyak diproduksi orang. Dengan cara mencampur glukosa dengan gula pasir, buah, flavour serta zat warna. Di laboratorium madu palsu akan mudah dikenali dengan analisis kimia. Kandungan HMF (5 hydroxyl-methyl furfural) dengan jumlah maksimum 3mg/100gram, aktivitas enzim diastase minimal 5 serta rasio kandungan kalium (K) dan natrium (Na) dalam madu asli sekitar 4,0 sedangkan madu palsu 0,005-0,1.

Pengujian kadar keaslian madu memang tidak gampang, di samping biayanya juga mahal. Dibutuhkan alat-alat canggih untuk mendeteksi ada tidaknya campuran dengan gula lainnya di dalam madu. Sementara, khasiat madu yang sudah jelas manfaat bagi kesehatan, membuat para pedagang nakal melakukan campuran dengan gula tebu atau gula aren. Bagi orang kebanyakan, rasa manis yang dikeluarkan oleh madu asli dan campuran sulit dibedakan. Dengan melihat dan merasakannya, ahli madu akan dapat membedakan antara madu asli dan yang palsu. Salah satu pengujian yang paling praktis adalah dengan menggunakan pH meter. Madu palsu biasanya memiliki pH 2,4-3,3 atau di atas 5, sedangkan madu asli mempunyai pH 3,4-4,5. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilakukan uji kandungan madu di laboratorium. Salah satu laboratorium tempat pengujian madu terdapat di Bogor. Madu di Indonesia sendiri terbagi menjadi dua, yaitu madu hasil lebah ternak dan madu hutan. Yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohonpohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon

tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotakkotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi. Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di freezer selama berbulan-bulan karena kadar airnya di bawah 20%. Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan. Ketika dipanen pada musim hujan madu akan banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Selain menyebabkan lebih cair, madu juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya. Semut pun tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini dimasukkan ke dalam freezer akan mudah beku, meski termasuk asli. Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisis karbon, analisis mikroskopis, analysis hydroxymethylfurfural, analisis polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat yang pertama harus menggunakan alat bantu yang cukup mahal harganya dan keahlian tertentu. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya. Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Jika tidak, tetap akan sulit membedakan mana madu asli, madu campuran, dan madu buatan (artificial honey). Di masyarakat berkembang kebiasaan uji keaslian madu yang ditunjukkan menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika diteteskan pada kertas koran, dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen benar, masih butuh pembuktian melalui laboratorium. Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang. Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh. Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri. Sumber: Fatawa Vol.III/No.01 | Desember 2006 / Dzulqadah 1427

Anda mungkin juga menyukai