Anda di halaman 1dari 31

MADU (honey)

(
)

Kelompok 4
Nurul Fazriyah
(1113102000009)
Prisela Zharaswati
(1113102000051)
Nurillah Dwi N
(1113102000058)
Fifi Nur Hidayah N
(1113102000078)

Madu merupakan cairan kental seperti sirup


bewarna cokelat kuning muda sampai cokelat
merah yang dikumpulkan dalam indung madu
oleh lebah Apis mellifera.
Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan
lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar
adalah senyawa kompleks yang dihasilkan
kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula.
Madu secara umum berkhasiat untuk
menghasilkan energi, karena kandungan utama
madu adalah karbohidrat tinggi dan merupakan
gula sederhana yang mudah dicerna sehingga
baik dikonsumsi oleh orang dewasa maupun
bayi.

Penggolongan Madu
Asal Nektarnya

Madu
Madu
Madu
Madu
Madu
Madu
Madu
Madu
Madu
Madu

Flora
Ekstraflora
Embun
Campuran
Organik
Akasia
Pohon Limau
Alfalfa
Eucalyptus
Gandum Hitam

Proses Pengambilannya

Madu Ekstraksi
(Extracted Honey)
Madu Paksa (Strained
Honey)

Proses Pembuatan Nektar


menjadi Madu
Dalam proses pengolahan nektar menjadi madu,
pada hakekatnya terdiri dari dua proses yaitu :
Proses Kimia

proses ini terjadi reaksi yang disebut


invertase dimana cairan manis nektar
dirobah menjadi gula yang lebih
sederhana strukturnya.

pada proses ini terjadi 2 tahap :


Proses Fisika
Tahap pertama : membiarkan
nektar yang telah mengalami
invertase kena udara sehingga
sebagian airnya menguap.
Tahap kedua : penguapan
sisa kelebihan air dengan
pengipasan sayap oleh
semua lebah didalam stup.

Komposisi Madu
Zat-zat yang terkandung dalam madu
sangatlah kompleks dan kini telah diketahui tidak
kurang dari 181 macam zat yang terkandung
dalam madu.
Dari jumlah tersebut karbohidrat merupakan
komponen terbesar yang terkandung dalam
madu, yaitu berkisar lebih dari 75%.
Komposisi terbesar kedua setelah karbohidrat
adalah air. Jumlahnya biasanya berkisar dari 15%25%.
Selain dua komponen diatas, madu juga
mengandung banyak mineral baik yang bersifat
esensial maupun non esensial.

Karbohidrat
Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering
disebut dekstrosa. Dalam alam glukosa dihasilkan
dari reaksi antara karbohidrat dan air dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Proses ini disebut fotosintesis.

Struktur Dari Glukosa

Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung
fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketoheksosa.
Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada
glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu dan
sukrosa. Fruktosa berikatan dengan glukosa
membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa
digunakan sehari-hari sebagai pemanis.

Struktur Fruktosa

Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang kita kenal seharihari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit.
Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula
pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah nanas
dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan
terpecah dan menghasilkan campuran glukosa
dan fruktosa yang disebut gula invert. Madu
lebah sebagian besar terdiri atas gula invert ini
dan dengan demikian madu mempunyai rasa
lebih manis daripada gula.

Struktur sukrosa

Komposis
i Kimia
Madu Per
100 Gram

Komposisi

Jumlah

Kalori

328 kal

Kadar air

17,2 g

Protein
Karbohidrat
Abu

0,5 g
82,4 g
0,2 g

Tembaga

4,4 - 9,2 mg

Fosfor

1,9 - 6,3 mg

Besi

0,06 - 1,5 mg

Mangan

0,02 - 0,4 mg

Magnesium
Thiamin
Riboflavin

1,2 - 3,5 mg
0,1 mg
0,02 mg

Niasin

0,20 g

Lemak

0,1 g

pH
Asam

3,9
43,1 mg

Ketika diadakan analisis tentang komposisi


madu, maka didapatkan bahwa komposisi
pokok madu adalah :

18 % air
40 % fruktose
34 % glukose
4 % sucrose
3 % protein
2 % garam mineral
Dan zat lain yang belum diketahui yang
berjumlah
sekitar 46,3 %

Vitamin yang terdapat dalam madu


Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain
:
Tiamin,(B1), riboflavin (B2), piridoksin (B6),
asam pantotenat, niasin, dan asam askorbat.
namun vitamin-vitamin lain seperti biotin,
asam folat, kholin dan asetil kholin terdapat
juga dalam madu.
Vitamin larut-lemak seperti vitamin K yang
ekivalen dengan 25 g menadion per 100 g
madu juga ditemukan.

Asam yang
terdapat dalam
madu

Enzim yang
terdapat dalam
Madu

Asam utama yang


terdapat dalam madu
adalah asam glutamat.
Sedangkan asam organik
yang terdapat dalam
madu adalah asam
asetat, asam butirat,
format,suksinat, glikolat,
malat, proglutamat,
sitrat dan piruvat.

enzim penting yang


terdapat dalam madu
antara lain : enzim
diastase,invertase,
glukosa oksidase,
peroksidase dan
lipase.

Kualitas atau Mutu Madu


Kualitas madu ditentukan oleh beberapa hal
diantaranya :

Glukosa
Kadar air
waktu pemanenan madu
Keasaman
Padatan tak larut
warna, aroma dan rasa madu

Syarat Mutu Madu


No Jenis Uji

Satuan

Persyarat
an

DN

min. 3

mg/kg

maks.40

maks.22

1.

Aktivitas enzim diastase

2.

Hidroksimetilfurfural

3.

Air

4.

Gula reduksi (dihitung


sebagai glukosa)

% b/b

min.60

5.

Sukrosa

% b/b

maks.10

6.

Keasaman

ml NaOH
1 N/kg

maks.40

7.

Padatan yang tak larut


dalam air

% b/b

maks. 0,5

8.

Abu

% b/b

maks. 0,5

9.

Cemaran logam
- Timbal (Pb)

mg/kg

maks. 1,0

- Tembaga (Cu)

mg/kg

maks. 5,0

Dengan mengetahui syarat-syarat mutu madu, maka


kita dapat membedakan madu menjadi 2 bagian, yaitu :

Madu Asli atau Madu


Murni
Madu palsu atau
Madu Tiruan

Madu Murni

Madu murni menurut Farmakope Indonesia


adalah madu yang diperoleh dari sarang lebah
madu Apis mellifera dan spesies lainnya yang
telah dimurnikan dengan pemanasan sampai
70C. Setelah dingin kotoran yang mengapung
disaring. Selanjutnya, madu dapat ditambah
dengan air secukupnya untuk pengenceran
sehingga bobot madu per ml memenuhi
persyaratan yang telah dibakukan.

Madu Palsu
Madu palsu atau tiruan adalah larutan
yang menyerupai madu. Dibuat tanpa
pertolongan lebah atau menggunakan
gula sebagai nektar. Umumnya
mempunyai warna sama dengan madu
asli. Karena itu bagi orang awam sulit
untuk membedakan antara madu asli dan
madu tiruan.

Cara membedakan madu


asli dan madu tiruan
uji madu asli dengan di panaskan
Madu asli : buih pada madu akan meluber
keluar sendok (tumpah).
Madu palsu : buih madu tidak sampai keluar
dari sendok (tidak tumpah).
Uji madu asli dengan ikan
Madu asli : ikan akan menjadi kecildan pucat
tetapi tidak berbau.
Madu palsu : ikan berukuran tetap, warna
berubah menjadi hitam dan aromanya busuk.

Manfaat Madu
Beberapa manfaat madu, diantaranya :
Mudah dicerna
Madu rendah kalori
Madu membantu
pembentukan darah
Madu untuk
mengobati luka bakar
Menguatkan otot
jantung
Insomnia (susah tidur)

Meredakan batuk dan


menghilangkan dahak
Sakit kepala dan sakit
kepala sebelah
Sumber energi
Antioksidan
Obat kecantikan

Madu sebagai obat dalam Al Quran dan Hadits

Hadits shahih Rasulullah SAW yang


mengungkapkan bahwa madu merupakan obat :
Dari Ibnu Abbas R.A. dari Rasulullah S.A.W. :
Kesembuhan dari penyakit itu dengan
melakukan tiga hal : berbekam, minum madu
dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku
melarang umatku membakar dengan besi panas
itu. HR. Shahih Bukhari.

Nash Al Quran secara jelas mengungkap bahwa


madu merupakan obat yang dapat menyembuhkan :
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buahbuahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan. (QS An- Nahl: 69).

Manfaat Madu menurut Penilitian


KAJIAN PROPOLIS, POLLEN DAN ROYAL JELLY PADA
PRODUK MADU SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI

Pendahuluan

Gangguan fungsi imun pada tubuh dapat disebabkan oleh


adanya radikal bebas. Menurut Bendich (1996), radikal
bebas merupakan molekul yang sangat reaktif dengan satu
atau lebih electron yang tidak berpasangan, dapat
menyebabkan kerusakan pada struktur sel dan akibatnya
kemungkinan dapat merugikan fungsi imun. Dampak
negatif radikal bebas dapat diredam dengan cara
mengkonsumsi antioksidan. Madu secara umum berkhasiat
untuk menghasilkan energi.

Cont
Selain itu, madu juga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan meningkatkan stamina (White and Doner,
2001), sedangkan royal jelly dan propolis bermanfaat
sebagai antimikrobia (Radiati, 2003).
Menurut Hegazi (1997), tingginya kandungan flavonoid
dalam propolis menyebabkan ekstrak etanol propolis
memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Vitamin C selain
berfungsi dalam pertumbuhan, sintetik kolagen, absorbsi
zat besi juga berfungsi sebagai antioksidan (Annonimous,
2005a). Oleh karena itu formulasi suatu produk madu
yang mengandung madu, royal jelly, propolis, dan pollen,
diharapkan mempunyai sifat fungsional sebagai
antioksidan yang optimal.

Cont
METODE
:
Metode penelitian yang digunakan adalah
percobaan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan dua kali ulangan,
pengelompokkan didasarkan pada perbedaan
hari pengujian.
Prosedur Penelitian :
Ekstraksi Propolis. Tujuan ekstraksi adalah
untuk mendapatkan ekstrak propolis yang
terpisah dari bahan cemaran seperti kayu, pasir,
dan daun-daun.

Cont
Formulasi Madu
Formula

Propolis

Pollen

Royal Jeli

160 mg

320 mg

1440 mg

480 mg

320 mg

480 mg

160 mg

960 mg

480 mg

Pengujian vitamin C. Vitamin C akan dioksidasi oleh


larutan Iodium standar karena Iodium bersifat sebagai
oksidator. Amilum digunakan sebagai indikator
setelah vitamin C teroksidasi seluruhnya oleh larutan
Iodium standar maka kelebihan Iodium akan bereaksi
dengan amilum dan menghasilkan warna biru.

Cont
Variabel Penelitian :
Variabel yang diuji adalah angka peroksida dari
berbagai formulasi madu yang diperkaya dengan
propolis, pollen, dan royal jelly.
Analisis Data :
Data yang diperoleh dianalisia dengan
menggunakan sidik ragam. Apabila menunjukkan
adanya perbedaan yang nyata maka analisa data
akan diteruskan dengan menggunakan Uji Jarak
Berganda Duncan (Yitnosumarto, 1993).

Cont
HASIL DAN PEMBAHASAN :
Berdasarkan hasil analisis ragam, penambahan berbagai
formulasi madu dalam minyak menunjukkan pengaruh
yang sangat nyata (P<0,01) terhadap angka peroksida
dalam sampel minyak. formulasi madu B memiliki
aktivitas antioksidan tertinggi yang ditunjukkan dengan
rendahnya angka peroksida. Semakin besar konsentrasi
formulasi madu yang ditambahkan dalam minyak maka
angka peroksida akan mengalami penurunan. Adanya
formulasi madu dalam sampel reaksi radikal ini dapat
dihambat melalui reaksi antara senyawa radikal dengan
senyawa yang terkandung dalam formulasi madu
membentuk produk yang lebih stabil, sehingga laju
reaksinya dapat diturunkan.

Cont
KESIMPULAN :
Penambahan berbagai formulasi madu dalam
minyak berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap angka peroksida dalam sampel minyak.
Aktivitas antioksidan tertinggi pada formulasi
madu B yang ditunjukkan dengan angka
peroksida yang paling rendah jika dibandingkan
dengan angka peroksida dari formulasi madu A
dan C.

Daftar Pustaka
Anwar, saepul. Cara membedakan madu asli dan
madu campuran. 24 Agustus 2013.
http://tilulas.com/2013/08/24/cara-membedakan-maduasli/
Muhaimin, iqbal. Madu sebagai obat dalam Al-Quran
dan Al-Hadits.29 Januari 2008. http://rumahmadu.com
/2008/01/madu-sebagai-obat-dalam-al-quran-danal.html.
Sarwono B. 2001. Kiat Mengatasi Permasalahan
Praktis Lebah Madu. Cetakan Pertama. Jakarta : PT .
Agro Media Pustaka.
Gunawan D. & M.S.2004. Ilmu Obat Alam. Jilid I .
Jakarta : Penebar Swadaya.
http://www.pusatperlebahanpramukacibubur.blogspot.
com/2009/02/madu-pramuka-mutu- dan-kualitasmadu.html).

Cont
Yuliani, Slivia. 2010. Pengujian Awal Kualitas Madu
Shacet Merek X di Balai Riset dan Standardisasi Industri
(Baristand). Program Studi Diploma 3. Universitas
Sumatra Utara. Medan.
Adriani, Rizky. 2011. Identifikasi dan Karakterisasi Sifat
Kimia dan Sifat Fisika Dari Madu Asli dengan Madu yang
Dijual Di Pasaran Medan. Program Sarjana. Universitas
Sumatra Utara. Medan.
Radiati, L.E. dkk . Februari 2007 Kajian Propolis, Pollen
dan Royal Jelly pada Produk Madu Sebagai Antioksidan
Alami. Jurnal Ilmu Pangan Teknologi hasil Ternak.
http://jitek.ub.ac.id/index.php/jitek/article/download/10
8/106. 28
mei 2014

Anda mungkin juga menyukai