(Madu Trigona Dikelola Oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Parombean Kec. Curio,
Kab. Enrekang)
Madu Trigona adalah madu yang dihasilkan oleh lebah propolis Trigona
di hutan yang bebas polusi. Keunikan nektar dari vegetasi hutan tersebut
menjadikan madu ini berkualitas karena keragaman biofavonoidnya yang
sangat tinggi. Nektar dari hutan tropis nusantara diproses melalui
metabolisme di dalam tubuh lebah propolisTrigona sp. yaitu lebah unggul
yang memiliki kemampuan adaptasi dan daya tahan tertinggi dibanding
spesies lebah lainnya.
Madu klanceng aslinya memang encer jika belum diuapkan. Adapun madu
klanceng yang sudah agak kental adalah madu yang sudah diproses pengurangan
kadar air yang disebut proses humidifikasi. Asal prosesnya dilakukan dengan
cara yang benar maka proses humidifikasi tidak mengurangi manfaat dan
khasiat madu. Namun penggemar madu klanceng sejati biasanya lebih
menyukai madu klanceng yang encer karena menjaga keaslian dari alam, dan
biasanya mereka sebut sebagai "madu mentah" (Raw Honey). Lebah klanceng
adalah lebah kecil yang mengkonsumsi mineral lebih banyak daripada lebah
madu lainnya oleh karena itu madu lebah klanceng akan lebih encer karena
mengandung mineral yang sangat tinggi. Mineral yang diambil lebah klanceng
adalah mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, ia mampu
menyortirnya dengan sempurna untuk kebutuhan tubuhnya. Makin lengkap
kandungan mineral yang terdapat dalam suatu madu maka akan lebih
berkhasiat bagi kesehatan manusia. Jadi walaupun madu lebah klanceng lebih
encer namun khasiatnya tidak diragukan lagi disebabkan kandungan mineral
yang sangat tinggi dibanding kandungan madu dari jenis lebah lainnya walaupun
lebih kental.
Adanya rasa asam yang terkandung dalam madu klanceng disebabkan adanya
beberapa jenis asam penting dan esternya. Semakin tinggi kadar asam dalam
madu klanceng maka rasa madu akan semakin asam/pahit dan tentunya akan
semakin baik pula khasiatnya. Jenis asam yang terkandung dalam maddu
klanceng yaitu asam askorbat (vitamin C), asam pantotenat, asm folat,
dll. Senyawa-senyawa tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh kita namun
tubuh tidak dapat memproduksi sendiri asam-asam tersebut sehingga hanya
dapat diperoleh melalui asupan makanan saja, seperti madu. Selain itu adanya
rasa asam/pahit dalam madu klanceng disebabkan adanya campuran yang
homogen antara madu, bee pollen dan propolis. Bee pollen (bee bread, serbuk
sari) mengandung 18 asam amino dan 8 diantaranya adalah esensial bagi tubuh
manusia sehingga rasanya akan makin asam terkadang pahit.
Adanya perubahan warna, rasa dan aroma dalam setiap pemanenan madu
disebabkan terutama oleh komposisi sumber pakan yang berbeda-
beda. Setiap musim, bunga yang muncul tidaklah homogen tetapi berbeda-
beda apalagi jika berasal dari hutan yang heterogen. Lebah trigona memiliki
prioritas khusus dalam memilih pakannya. Jika ada pakan yang disukai maka
mereka cenderung akan mengambil pakan tersebut dan mengacuhkan pakan
lainnya walaupun di sekitarnya pakan lain tersebut jumlahnya melimpah. Iklim
juga mempengaruhi warna madu. Saat cuaca panas warna madu cenderung
berwarna gelap tapi itupun tergantung usia madunya. Madu muda cenderung
berwarna lebih terang atau jernih.
4. Mengapa madu trigona/klanceng disukai semut?
Madu berasal dari lebah pekerja. Lebah pekerja menghisap nektar dari
berbagai bunga dan kuncup daun kemudian menyimpannya dalam perutnya
(honey stomag), ia hanya mengkonsumsi sesuai takaran kebutuhan
tubuhnya. Sisa dari kebutuhannya itu dikeluarkan lagi melalui salivery glad,
itulah nektar yang telah bercampur dengan enzim-enzim lebah yang kemudian
di sebut madu.
Setidaknya ada tiga alasan penting kenapa madu lebah klanceng lebih
mahal. Pertama, karena khasiatnya dipercaya lebih ampuh karena kandungan
gizi yang lebih lengkap khususnya kandungan propolis dan bee pollen yang
banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia. Kedua, madunya murni
bukan oplosan atau campuran. Ketiga, Lebah klanceng memproduksi madu lebih
sedikit ketimbang lebah madu lainnya, seperti apis melifera, cerana dan
dorsata. Dalam satu koloni, lebah lain mampu memproduksi madu lebih dari 7
liter per tahun, sedangkan lebah klanceng atau trigona hanya mampu
memproduksi madu kurang dari 2 liter per tahun, apalagi jenis Trigona
leaviceps hanya sekitar 0,5 sampai 1 liter per tahun.
Madu memiliki senyawa alami yang mampu bereaksi ledakan yaitu potasium
bila disimpan dalam waktu lama, ini pula yang disebut reaksi penguapan alkohol.
Bila menggunakan kemasan non beling keamanan produk tidak dapat dijamin,
bila reaksi ledakan itu tiba maka dapat dipastikan botol non beling seperti
plastik akan mudah pecah. Selain itu madu yang original dimungkinkan memiliki
efek pengikisan, bila kemasannya berbahan plastik kikisan plastik atau zat
berbahaya lain dari kemasan akan tercampur dengan madu, artinya madu
tersebut dapat terkontaminasi oleh zat berbahaya seperti plastik yang
tentunya bahaya bagi tubuh kita.
***TERIMA KASIH***