Anda di halaman 1dari 21

Madu Amanah Rimba - selamat pagi sahabat rimba, Nah kali ini kita akan membahas

bagaimana cara mendatangkan atau mengundang lebah madu jenis trigona supaya mau
datang menempati kotak stup atau sarang buatan.

cara memikat dan memanggil ratu lebah kelulut klanceng atau trigona spp jenis h itama, t
laeviceps, tetragonula atau jenis lain supaya datang dengan sukarela tanpa pemaksaat dan
kekerasan. hehe,,,

ALAT DAN BAHAN


1. kotak atau stup kelulut buatan yang sudah netral baunya dari bau oli penggergajian atau bau
kayu baru.
2. Ada lokasi yang terdapat banyak koloni klanceng disitu. seperti penempatan koloni ternak.
atau di kampung atau mungkin juga di hutan yang banyak koloni klanceng di situ.

CARA MEMANCING LEBAH KELULUT NYA DATANG


1. Perhatikan tempat yang banyak koloni klanceng seperti lokasi penempatan hive kotak ternak
yang jumlahnya lebih dari sepuluh atau 50 kotak.

2. Tempatkan kotak atau stup buatan yang masih kosong sekitar 10, 30, atau 50 meter dari
lokasi koloni klanceng. untuk penempatan kotang kosong pilihlah lokasi yang kira kira di sukai
klanceng untuk bersarang, yaitu tempat yang agak teduh, contohnya adalah seperti di kusen
pintu atau jendela. karena di sini tempat itu sering di hinggapi trigona buat bersarang.

3. tunggu musim pemecahan koloni, saat koloni padat maka otomatis koloni klanceng atau
trigona akan nenyapih atau membuat ratu baru secara alami. dan memisahkan diri dari koloni
lama. jadi semakin banyak terdapat koloni kelulut disitu, semakin besar kemungkinan kotak
jebakan sahabat rimba akan di tempati.

4. bila ada tempat lain yang lebih di sukai, maka koloni klanceng akan memilih tempat lain yang
lebih alami dari kotak buatan sahabat, maka buatlah kotak yang seperti alami bagi trigona.

tips lain yaitu, taruh hilangkan atau jauhkan dari tempat yang banyak lubang alami yang di sukai
lanceng, karena akan boleh jadi tempat itu lebih di pilih untuk tempat tinggal dari pada kotak
buatan kita.

5. cara ini adalah cara pemecahan koloni yang alami sekali, hampir tanpa rekayasa seperti split.

baca juga - CARA Memindah koloni klanceng dari alam ke kotak budidaya

TESTIMONIE
Ketika saya memiliki cukup banyak koloni klanceng di belakang rumah, mungkin sekitar 100
kotak. tanpa niat memancing, saya menempatkan kotak kotak kosong di depan rumah, tak lama
kemudian ada koloni yang masuk di antara tumpukan kotak kayu saya.
juga saat klanceng di depan rumah, lalu saya taruh kotak kosong di depanya sekotar 1,5
sampai 5 meter. ternyata di tempati juga.

nah begitulah cara memnacing koloni lebah klanceng agar datang, semoga bermanfaat buat
sahabat rimba semua.. wassalamualaikum warohmatulloh...

BAGAIMANA MENDAPATKAN KOLONI KLANCENG


Lebah klanceng atau trigona banyak terdapat di sekitar kita, biasanya bersarang di dinding bambu di
masyarakat pedesaan. Ini merupkan trigona yang sangat kecil, yang biasa kita jumpai. Masyarakat
seringkali tidak menyadari akan manfaat lebah ini, dan cenderung tidak mempedulikan keberadaan
hewan ini. Padahal bila di telusuri, lebah ini mampu memberikan mandu dan propolis yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Ketidakpedulian masyarakat dikarenakan rendahnya madu yang dapat
diproduksi hewan ini, Biasanya, dalam sekali pengambilan madu klanceng lilar, hanya mendapatkan
tidak lebih dari 1 gelas madu. Lebah ini sangat mudah dibudidayakan dan tidak berbahaya karena
memang tidak punya sengat. Bayangkan bila kita mempunyai 50 koloni lebah klanceng jenis ini,
paling tidak mampu memberikan hampir 50 gelas madu setiap dan sekitar 5 kg propolis setiap kali
panen madu (sekitar 2-3 bulan). Kalaupun belum bisa di komersialkan, hasil madu dapat
dimanfaatkan sebagai tambahan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan anak.
Klanceng jenis ini biasanya mencari makan di sekitar sarang. Oleh karena itu, dalam budidaya
klanceng jenis ini perlu mengupayakan tanaman sumber makanan lebah di sekitar sarang. (radius
tidak lebih dari 50 m)
Cara memuliabiakkan lebah ini sangat sederhana, berikut ini
Kandang/kotak lebah : dari triples atau kayu sengon, bambu
Ukuran : tinggi 10 cm, lebar 10 cm dan panjang 25 cm
Ambil koloni liar lebah klanceng yang ada di dinding bambu, pindahkan semua telur dan berikut
pekerja dan ratunya. Jadilah lebah klanceng yang telah ditangkarkan pada kotak yang
direncanakan.
tujuan pembuatan kotak adalah untuk memudahkan dalam memanen madu, dan juga untuk tujuan
pemecahan koloni.

Jenis lebah klanceng yang lain, yang tubuhnya lebih besar, berwarna hitam, besarnya sekitar 3-4
kali lebah klanceng diatas, sering disebut dengan trigona Carbonaria, masih bisa dijumpai di hutan-
hutan di Jawa. Saya sudah mendapatkan koloni ini di hutan daerah Pekalongan, dan sudah saya
tangkarkan. Produksi madu lebah ini tentunya jauh lebih besar dari klanceng yang hidup di
dinding/bambu. Ukuran pot madu sebesar ibu jari orang dewasa, bentuk sarangnya bertipe spiral
dan berada di tengah sarang. produktivitas madunya belum bisa diukur, tapi bila berdasarkan di
internet, lebah mampu bisa lebih dari 2 gelas setiap kali panen (3 bulan).Saat ini koloni klanceng
carbonaria pertamaku sudah 2 bulan, ntar lagi saya akan mencoba untuk memanen madu nya, dan
memindahkan koloni ke kotak ukuran 25x25x7 cm +25x25x7 cm (dua tingkat).
Pemecahan koloni untuk jenis ini juga simple, cukup dengan memecah telur menjadi 2 bagian, dan
ditempatkan pada kotak yang berbeda. Menurut penelitian, saat kita memecah koloni, untuk koloni
yang tanpa ratu, lebah pekerja segera akan menjadikan telur yang ada menjadi calon ratu, sehingga
mampu menjadi koloni yang terpisah. Jangkauan mencari makan lebah ini juga cukup jauh.
Berdasarkan pengamatanku, setiap lebah yang pergi mencari sumber makanan, dia akan terbang
tinggi kemudian menuju arah tertentu yang belum bisa saya identifikasikan sumber tujuannya. saya
telah mencoba mencari di beberapa tumbuhan berbunga di arah perginya lebah, tapi masih belum
menemukannya. Akan tetapi bila dilihat dari lalu lintas di pintu masuk kotak, menunjukkan keaktifan
yang cukup baik. lebih 10 ekor lebah masuk sarang dalam 1 menit, artinya 360 dalam 1 jam, atau
3600 dalam sehari.
Jenis trigona lain, saya yakin masih bisa didapati di lingkungan kita, hanya saja, yang saya punyai
baru kedua jenis klanceng ini. Untuk jenis yang lain masih dalam pencarian. Bila di lihat di daerah
borneo (Kalimantan) masih ada jenis lain yang prospektif untuk dibudidayakan secara komersial (liat
tulisan saya tentang penelitian trigona di UNMUL). Saat ini masih belum banyak orang yang
menggeluti trigona, sehingga keragaman pemuliabiakan spesies trigona masih terbatas. Di Malaysia
lebih berkembang lagi, dan mestinya kita tidak selayaknya ketinggalan di banding mereka. Di
Indonesia, sejauh yang saya tahu, jenis trigona yang di tawarkan untuk dijualbelikan untuk
ditangkarkan masih didominasi jenis yang pertama. Indikasinya adalah media sarang yang masih
berupa bambu.
Bila ada telah membudidayakan jenis T. Carbonaria, atau jenis lain yang produktif, mohon di sharing
informasinya, saya masih membutuhkan untuk menambah koleksi spesies trigonaku, untuk
dikembangkan lagi untuk skala komersial.

Cara memancing lebah madu liarlokal apis cerana supaya datang sendiri kedalam kotak
glodok stup atau kandang lebah madu buatan kita sendiri. Bagaimana cara
mendatangkan, memanggil atau memikat lebah madu supaya mau menempati kotak
budidaya yang kita buat...? Cara umpan dan mendapatkan ratu lebah madu ke pekarangan
rumah dengan mudah.

Cara beternak lebah ini saya persembahkan buat sahabat rimba di seluruh Pulau sulawesi,
papua, riau, aceh, bali, jawa tengah, jawa timur, Pulau jawa sumatera kalimantan, Indonesia
dan Malaysia, brunei DarussalamNah sobat Rimba pasti udah ga sabar ingin tau caranya hehe

Mendatangkan lebah madu lokal lebah liar hutan jenis apis cerana apis indica, tawon glodok,
nyiruan, krinyokan, tawon doan tawon unduhan ke dalam glodog (maaf namanya banyak skali),
datang dengan sukarela tanpa paksaan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar cara ini
berhasil sesuai tutorial tips dan trik ini.

Pertama dalam memancing koloni lebah liar ini lingkungan harus mendukung. Maksudnya di
sekitar sahabat Rimba adalah lingkungan yang cukup tersedia sumber pakan lebah berupa
Nektar dan pollen, misalnya daerah sobat Rimba adalah pegunungan yang banyak pohon-
pohon berbunga sebagai pakan lebah. Daerah sobat rimba adalah dekat hutan apa lagi hutan
rimba heterogen, atau juga perkebunan tertentu seperti kelapa (cocos nucifera), ketela karet
(manihot esculenta?), kopi, randu, karet, kedelai, kacang tanah, dll. Tanda lingkungan yang
cocok untuk di pancingnya lebah masih banyak di jumpainya koloni lebah di tempat tersebut.
Dan Caranya adalah:

Buat glodok dari glugu atau kayu kelapa, stup kotak dari papan usahakan bahan ini cukup
tebal 2cm supaya lebah nyaman dan juga awet. Pastikan bahan untuk glodok atau kandang
lebah madu ini bebas bahan dan bau kimia seperti oli bekas penggergajian, cat, dll. Kalau ada
oli dll bersihkan dengan cara di gosok dgn air atau di hujan-hujankan.

Kalau perlu olesi bagian dalam kotak dengan malam bekas perasan madu lebah lokal apis
cerana, atau malam dari sisiran tua yang kosong, ini bertujuan agar terkesan ada bau khas
lebah pada glodok. Lalu gantung kotak sobat Rimba di tempat yang tepat. Tempat yang tepat
adalah yang di sukai lebah untuk bersarang yaitu tempat yang Teduh tidak panas. Contohnya di
teras belakang atau samping rumah yang dekat pohon, di dahan pohon yang rindang dan teduh
seperti pohon mangga, pohon nangka atau gori, pohon keluwih yang besar dll.
Baca juga tulisan saya tentang : KANDUNGAN dan KHASIAT MADU murni bagi kesehatan
dan BER KHASIAT !! Inilah manfaat dan khasiat madu dan Kayu manis untuk kesuburan dan
kesehatan !!
Tips trik memancing lebah madu supaya datang sendiri ke dalam kotak yg selanjutnya
adalah buatlah kreatif supaya kotak yang kita pasang tidak di buat persembunyian semut dan
tokek. Untuk semut bisa di kasih vaselin pada tali atau genangan air. Untuk mencegah tokek
masuk stup buatlah lubang agak kecil saja supaya tekek tidak bisa masuk. Buatlah beberapa
kotak perangkap jebakan lebah ini, 4 kotak atau 10 kotak.

Baca juga tentang : CARA MEMINDAH sarang lebah madu liar ke dalam kotak budidaya
dan fakta CARA membedakan madu asli dan palsu ala peternak lebah

Biasanya lebah liar akan mencari tempat untuk bersarang ketika terjadi musim pemecahan
koloni pada pertengahan atau akhir musim bunga, atau saat paceklik ketika lebah pindah
tempat dan mencari sarang yang baru. Jadi tunggulah saat itu, mungkin sekitar 2 bulan, 4
bulan, 8 bulan. Setelah berusaha berikhtiar, Yang terakhir berdoa dan ber tawakkal lah kepada
Alloh swt. setelah lebah masuk kotak, langkah selanjutnya adalah Menaruh Lebah madu di
tempat yang Banyak Madu, baca dilangkah selanjutnya setelah mendapatkan koloni lebah
madu.

Sekian tips kali ini, semoga bermanfaat bagi sahabat Rimba dalam mencari informasi tentang
memancing lebah liar ini. wassalamualaikum warohmatulloh...

Cara mengatasi ATAU BACKUP koloni klanceng atau trigona kelulut yang menyusut atau
lemah. Sebuah koloni lanceng di katakan lemah apabila, jumlah lebah pekerjanya sedikit,
jumlah telur atao broodcell sedikit sehingga koloni menjadi rentan terhadap gangguan dari luar
seperti semut, perpindahan tempat oleh peternak dll.

Bila di biarkan bisa saja koloni lemahini semakin habis koloninya dan punah. Sangat mungkin
kita sebagai pehobi klanceng mempunyai koloni yang kuat dan ada juga yang lemah, entah itu
di dapat dari membeli, pemecahan koloni atau memindah dari alam.Namun sahabat rimba
janganlah terlalu berkecil hati, sebab ada panduan, tips da trik supaya koloni lebah klanceng
yang lemah menjadi kuat. Berikut adalah caranya:

Carilah koloni lanceng yang kuat, yaitu banyak jumlah pekerja dan telurnya. Lalu ambil
sebagian telur yang sudah tua dan mau menetas, yaitu yang berwarna putih atau putih kusam.
Kalau di kasih telur baru yg hitam, akan lama menetas disamping telur yang baru susah di ambil
karena lembek dan mudah penyok bila diam bil dengan cara lazimnya yaitu di serok biasa. Bila
di perlukan ambillah telur tua dari beberapa koloni yang kuat dan kumpulkan. Ingat hati2 dalam
mengambil relur ya, supaya pupa didalamnya tidak cedera.

Setelah telur dari koloni kuat terkumpul, maka bagikanlah pada koloni yang lemah. Bila di rasa
kurang atau tidak ada madu di dalam koloni lemah tadi maka berikan madu dan pollen untuk
makanan lebah klanceng muda apabila telur telah menetas. Dan lihatlah beberapa hari
kemudian, bila telur sudah menetas maka jumlah lebah penghuni kotak akan bettambah banyak
dan koloni berangsur menjadi kuat dan mandiri.. Walhamdulillah

Cara Budidaya Lebah Klanceng - Mungkin belum banyak yang mengetahui jika ada lebah penghasil madu selain
lebah madu yang biasa kita kenal karena memang belum banyak yang membudidayakannya. Yaitu lebah
klanceng/lanceng. Bentuknya lebih kecil dari pada lebah madu biasa. Bahkan lebih kecil dari pada lalat. Warnanya
hitam, dengan kaki berbulu.

Lebah klanceng / lanceng dengan nama latin Apis Trigona sp. di alam bebas hidup pada celah celah pohon yang
kering, lobang pada tembok dll. Karena bentuknya yang kecil tawon klanceng sering di kira semut yang bersayap.
Makanan tawon ini serbuk sari bunga bunga yang ada di alam.

Madu dari jenis lebah klanceng ini tergolong mahal, lebih mahal dari madu lebah biasa hingga dua sampai tiga kali
lipat. Hal ini dikarenakan lebah klanceng lebih sedikit memproduksi madu. Kecuali itu juga masih sangat jarang yang
membudidayakanya. Namun demikian madu ini banyak di buru mengingat kasiatnya yang sangat baik untuk
kesehatan.

Kondisi Alam Yang Disukai Lebah Klanceng


Lebah klanceng adalah lebah yang tidak mempunyai sengat atau antup. Wilayah hidupnya banyak terdapat pada
daerah tropis dan subtropis yang bersuhu rata-rata di bawah 32 derajat celcius. Koloni di buat pada batang batang pohon, ruas
bambu, lubang di tanah, bebatuan, dll, sebagai rumah tempat hidup dan berkembang biak. Suhu ideal yang disukai trigona
berkisar 18 – 24 derajat celcius, dengan kelembaban 60 – 70%.

Lingkungan sekitar yang di sukai adalah lingkungan yang banyak terdapat pepohonan pengahasil bunga sebagai
sumber makanannya. Lebah klanceng memakan serbuk sari bunga dengan mengandalkan sumber makanan dari
bunga alam sekitar koloninya hingga radius antara 100 - 500 m.

Pembuatan Sarang Lebah Klanceng


Persiapan yang perlu di lakukan sebelum membudidayakan lebah klanceng adalah pembuatan sarang atau rumah
lebah sebagai tempat menampung koloni. Dalam rumah lebah itulah yang nantinya di gunakan lebah klanceng untuk
tempat berkembang biak dan menyimpan madunya.

Bahan yang baik untuk membuat sarang lebah adalah yang menyerupai tempat hidupnya di alam bebas. Lebah
klanceng hidup pada celah kayu, lubang bambu, lubang bangunan. dll. Untuk itu sarang lebah dapat di buat dari
- kotak kayu kering,
- tempurung kelapa,
- batang bambu atau
- tembikar atau gentong dari tanah.
Sarang lebah tersebut di buat tertutup dengan di beri lubang kecil (diameter 1cm) sebagai pintu keluar masuk lebah
pekerja.

Pembuatan Koloni Dalam Sarang Lebah Klanceng


Setelah sarang atau rumah lebah terbentuk langkah berikutnya adalah menaruh lebah klanceng agar mau membuat
koloni pada sarang yang telah kita buat. Bibit lebah klanceng dapat diperoleh dari alam bebas atau membeli pada
peternak yang telah membudidayakan. Yaitu dengan menempatkan lebah ratu dan beberapa lebah pekerja pada
sarang.

Cara paling mudah adalah menempatkan sarang menempel pada lubang koloni lebah klanceng, dengan memberi
lubang pada sisi lainya sehingga lebah di paksa kaluar masuk melalui kandang. Lebah klanceng memasuki kandang
tersebut untuk keluar masuk koloninya, maka lambat laun akan terangsang untuk membuat koloni baru pada sarang
tersebut untuk meluaskan koloninya. Setelah terbentuk koloni baru pada sarang tersebut maka sarang dapat di
pindahkan ke tempat lain yang kita inginkan.

Perawatan Koloni Lebah Klanceng.


Perawatan koloni lebah klanceng agar berkembang dengan baik dan menghasilkan madu maka dapat dilakukan
dengan menanam pada sekitar sarang, tanaman tanaman yang menghasilkan bunga. Dengan banyaknya bunga
pada sekitar rumah lebah maka ketersediaan makanan bagi lebah terjamain dengan baik.

Pemanenan madu lebah klanceng dapat di lakukan setelah terbentuk bulir bulir madu yang menempel pada dinding
sarang. Yaitu dengan cara menyisir atau mengerik dengan hati hati dadn di kumpulkan pada wadah penampung.
Untuk memisahkan kotoran dapat dilakukan penyaringan dengan menggunakan kain kasa yang halus.

Jenis tanaman sebagai pakan lebah Trigona adalah semua jenis tanaman berbunga, yaitu perkebenunan,
tanaman hutan, tanaman pertanian, tanaman hortikultura dan tanaman liar. Dengan ciri di dalam tanaman
tersebut mengandung unsur-unsur nektar (madu), tepungsari (pollen), ekstrafloral dan propolis. Nektar bunga
dihisap dengan mulutnya/belalai, sedang tepungsari bunga dikumpulkan dan dibawa ke sarang dengan
melekatkan pada kakinya. Jenis tanaman di sekitar kita yang dapat diperuntukkan sebagai pakan lebah madu
disajikan pada tabel berikut ini :

No Nama Tanaman Jenis Pakan


1 Aren Pollen dan Nektar
2 Lamtoro Pollen dan Nektar
3 Randu Pollen dan Nektar
4 Karet Ekstra Flora
5 Tebu Pollen
6 Vanili Pollen dan Nektar
7 Kelapa Pollen dan Nektar
8 Kopi Pollen dan Nektar
9 Tembakau Pollen
10 Wijen Pollen dan Nektar
11 Jambu Mete Pollen
12 Kelengkeng Pollen dan Nektar
13 Kedondong Pollen dan Nektar
14 Durian Pollen dan Nektar
15 Jambu Biji Pollen dan Nektar
16 Salak Pollen
17 Delima Pollen
18 Kesemek Pollen dan Nektar
19 Apukat Pollen
20 Belimbing Pollen dan Nektar
21 Mangga Nektar
22 Rambutan Nektar dan Pollen
23 Kaliandra Nektar
24 Jagung Pollen
25 Putri Malu Pollen
26 Akasia Nektar
27 Damar Nektar
28 Keruing Nektar
29 Macaranga Nektar
30 Pae-pae Nektar
31 Benduru Pollen
32 Begonia Pollen
33 Kelapa Sawit Pollen
34 Kersen Pollen
35 Mallotus Pollen
36 Melon Pollen
37 Nangka Pollen
38 Sengon Pollen
39 Soka Pollen
40 Bubun Pollen dan Nektar
41 Cendana Pollen dan Nektar
42 Elaeocarpus Pollen dan Nektar
43 Eukaliptus Pollen dan Nektar
44 Euphorbia Pollen dan Nektar
45 Jambu Air Pollen dan Nektar
46 Jarak Batavia Pollen dan Nektar
47 Labu Kuning Pollen dan Nektar
48 Mengkudu Pollen dan Nektar
49 Petai Cina Pollen dan Nektar
50 Salam Pollen dan Nektar
51 Sempur Pollen dan Nektar
52 Singkong Pollen dan Nektar
53 Uru Pollen dan Nektar
54 Agathis Resin
55 Artocarpus Resin
56 Cemara Resin
57 Damar Resin
58 Garcinia Resin
59 Kenari Resin
60 Kemenyan Resin
61 Meranti Resin
62 Philodendron Resin
63 Pinus Resin
64 Rosamala Resin
65 Trenggulun Resin
66 Sawo Resin

Untuk menunjang aktifitas perlebahan, tanaman pakan lebah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Bunganya mengandung unsur-unsur nektar, tepungsari, dan propolis yang mudah diambil oleh lebah.
 Tanaman berbunga tersebut tersedia dalam jumlah yang banyak dan masih segar serta lokasi
pemeliharaan lebah berada dekat di sekitar tanaman pakan.
 Tanaman tersebut diharapkan beraneka jenisnya sehingga adanya pergiliran musim bunga dan
tersedia sepanjang tahun.

MAKANAN LEBAH KLANCENG: BUNGA KALIANDRA


MERAH
Dari berbagai tanaman yang tumbuh dalam sekitar Penagkaran Lebah Klanceng
di rumahmaduklanceng.comadalah bunga Kaliandra Merah. Pohon kaliandra merah
ini sangat mudah ditanam dan dapat beradaptasi diberbagai tempat dan suhu.

Manfaat

Manfaat daun kaliandra sebagai hijauan pakan ternak yang telah banyak dilakukan, umumnya petani
yang berada di areal kawasan kehutanan atau perkebunan. Peternak biasanya memberikan daun
kaliandra dalam bentuk segar karena lebih disukai ternak, tetapi ada sebagian yang dilayukan dahulu
untuk menurunkan kadar tanninnya (kadar tannin yang tinggi menyebabkan daun sukar dicerna oleh
ternak).

Daun Kaliandra ini mempunyai kandungan protein cukup tinggi (20-25%) yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan produktivitas ternak, serta cepat tumbuh dan kemampuan bertunas tinggi setelah
pemangkasan. Pemanfaatan kaliandra sebagai hijauan pakan ruminansia telah memperlihatkan
pengaruh yang menguntungkan tidak hanya performa produksi tetapi performa reproduksi ternak juga
meningkat.
Selain digunakan sebagai hijauan pakan
ternak, kaliandra juga banyak dimanfaatkan sebagai kayu bakar, produksi pendukung
produksi Madulebah Klanceng, dan untuk konservasi lahan marginal.

Bunga

Bunga Kaliandra ini sangat disukailebah Klanceng. Bunga ini mekar selama satu
malam saja dengan benang-benang mencolok, Sehari kemudian benang-benang ini
akan layu. Kenapa Lebah Klanceng menyukai bunga Kaliandra ? ya karena Lebah
Klanceng menyukai Nektar yang terdapat dalam bunga kaliandra tersebut. Nektar atau
sari bunga adalah cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-
tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk seperti
serangga. Nektar dihasilkan kelenjar nektar yang biasanya terletak di dasar perhiasan
bunga (perianthium), sehingga hewan penyerbuk mau tidak mau bersinggungan
dengan kepala sari (anthera) dan pistil sewaktu mengambil nektar.

Penanaman

Penanaman dapat dilakukan dengan cara menyemai langsung biji pada kedalaman 1-3 cm atau dengan
memindahkan tanaman bibit yang telah berakar dari alam bebas.

Kesimpulan

1. Bunga Kaliandra ini sangat cocok ditanam bagi anda yang melakukan budidaya lebah
Klanceng
2. Daun Kaliandra ini sangat cocok ditanam bagi anda yang menggeluti ternak ruminasi, Sapi,
Kambing dan lainya.
3. Pohon Kaliandra ini sangat cocok ditanam sebagai untuk konservasi lahan marginal seperti
tepi sungai, hutan, jalan, atau daerah lahan kritis yang ditumbuhi alang-alang.

BUDI DAYA LEBAH KLANCENG


1. . Latar Belakang
Indonesia mempunyai berbagai jenis lebah asli Indonesia antara lain Apis
dorsata (lebah hutan), Apis Cerana (lebah lokal), Apis Andreniformis (lebah kerdil),
Apis Nigrocinta (lebah lokal Sulawesi), Apis Koschenokovi (lebah merah), Apis
Nuluensis (lebah gunung), Trigona sp (lebah klanceng) (Hadisoesilo, 2001). Lebah
klanceng merupakan lebah asli dari Asia dari genus Trigona berwarna hitam dengan
ukuran paling kecil diantara semua jenis lebah.
Koloni lebah klanceng terdiri dari lebah ratu, lebah pekerja, lebah pejantan, telur
dan sarang. Jumlah lebah klanceng dalam satu koloni maksimal seratus ribu ekor.
Faktor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan koloni lebah klanceng adalah
adanya ketersediaan pakan sebagai penghasil nektar dan polen, lingkungan yang sesuai,
populasi koloni yang tinggi dan kemampuan fisik lebah klanceng.
Ketersediaan pakan lebah secara berkesinambungan yang mampu menghasilkan
nektar dan tepung sari sangat menentukan kehidupan lebah klanceng. Lebah klanceng
sangat membutuhkan pakan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral,
air dan lain-lain untuk kehidupannya. Pakan tersebut sangat penting untuk
perkembangan koloni, perawatan ratu, peningkatan produksi telur dan produksi madu.
Sumber karbohidrat sebagian besar diperoleh dari nektar, sedangkan sumber protein
diperoleh dari polen.
Selain ketersediaan pakan lebah maka faktor lingkungan seperti suhu,
kelembaban udara, curah hujan dan ketinggian tempat juga sangat menentukan
perkembangan lebah klanceng. Kemampuan lebah untuk mempertahankan kehangatan
kondisi mikroklimat merupakan adaptasi secara langsung untuk mempertahankan suhu.
Adapun cara yang ditempuh adalah melalui pengendalian terintegrasi antara produksi
dan pelepasan panas. Mekanisme ini dapat menyebabkan menurunnya aktivitas lebah
dalam mencari makanan sehingga akan dapat mempengaruhi perkembangan koloni
selanjutnya.
Hasil pengamatan pada peternak lebah klanceng di desa Ngembal Kecamatan
Tutur Kabupaten Pasuruan. Selama ini peternak memelihara lebah klanceng masih pada
stup-stup yang dibuat dari lubang bambu, lubang kayu, atau akar pohon yang besar dan
berlubang. Semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan kandang alamiah
lebah klanceng.
Volume stup lebah klanceng masih belum ditentukan secara pasti. Terbukti dari
berbagai pendapat tentang volume stup lebah klanceng antara lain menurut Baconawa
(1999) menyatakan bahwa volume stup Trigona sp yaitu 11 inchi x 10 inchi x 8 inchi
mempunyai volume 13.750 cm3 dan berat stup kurang lebih 5 Kg. Volume stup
Trigona sp dapat juga terbuat dari kayu dengan ukuran panjang 280 mm, lebar 200 mm
dan tingginya 250 mm mempunyai volume 14.000 cm3 (Anonymous, 2001), bahkan
menurut Zucchi (1967) menyatakan bahwa volume stup untuk Trigona sp yaitu 8 inchi
x 8 inchi x 50 inchi mempunyai volume 50.000 cm3. Volume lebah klanceng dapat juga
dengan ukuran 10 cm x 28 cm x 20 cm mempunyai volume 5600 cm3, ada juga yang
berpendapat ukuran stup 28 cm x 21 cm x 21 cm mempunyai volume 12.348 cm3 dan
ketebalan kayu 2,5 cm (Heard, 1988).
Berdasar uraian diatas perlu dibuat stup yang lebih praktis sehingga
memudahkan peternak dalam pengambilan hasil produksinya, dan diharapkan hasil
produksi dari lebah klanceng dapat meningkat.
1.2. Perumusan Masalah
Peternak belum mengetahui secara pasti volume dari stup lebah klanceng
sehingga membuat stup secara asal. Selama ini peternak memelihara lebah klanceng
pada stup-stup yang dibuat dari lubang bambu atau lubang kayu. Stup dibuat
sedemikian rupa sehingga mirip dengan kondisi alamiah lebah klanceng.
Volume stup lebah klanceng masih belum ditentukan secara pasti. Terbukti dari
berbagai macam pendapat tentang volume stup lebah klanceng. Salah satunya
Baconawa (1999) menyatakan bahwa volume stup lebah klanceng 13.750 cm3,
sedangkan Zucchi (1967) menyatakan bahwa volume stup lebah klanceng 50.000 cm3.
Peternak masih mengalami kesulitan dan belum menemukan cara yang praktis
dalam pengambilan hasil produksinya. Peternak masih membuka stup dengan paksa
dalam pengambilan hasil produksinya. Pembukaan secara paksa mengakibatkan stup
lebah klanceng rusak. Berdasar uaraian diatas dapat dirumuskan permasalahan berapa
volume stup yangdapat menghasilkan bobot koloni dan frekuensi aktivitas keluar
masuk lebah klanceng yang optimal.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a) Untuk mengetahui pengaruh volume stup terhadap bobot koloni lebah klanceng.
b) Untuk mengetahui pengaruh volume stup terhadap frekuensi aktivitas keluar masuk
lebah klanceng.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a) Memilih volume stup pada berbagai ukuran yaitu kecil, sedang dan besar.
b) Membedakan volume stup terhadap peningkatan bobot koloni lebah klanceng.
c) Membedakan volume stup terhadap peningkatan frekuensi aktivitas keluar masuk
lebah klanceng.
1.5. Kerangka Pikir
Lebah klanceng beraktivitas pada suhu 18 0C sampai 35 0C (Anonymous, 2004).
Aktivitas lebah akan menurun apabila suhu lingkungan dibawah 18 0C dan diatas 35 0C.
Suhu lingkungan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan lebah untuk hijrah mencari
tempat yang lebih nyaman.
Lebah klanceng menghasilkan panas dari dalam tubuhnya. Saat musim bunga
jumlah koloni akan meningkat. Koloni yang besar akan meningkatkan suhu dalam stup.
Kondisi yang terlalu panas mengakibatkan aktivitas lebah klanceng akan menurun.
Volume stup besar mempunyai ruang yang longgar. Ruang yang longgar akan
membuat suhu didalamnya cepat turun. Volume stup besar mampu menghindarkan
lebah klanceng dari kepanasan dibandingkan dengan stup sedang dan stup kecil.
Suhu yang terlalu dingin membuat aktivitas lebah klanceng menurun. Lebah
klanceng menjaga panas dengan cara membentuk gerombolan. Saat suhu terlalu dingin
lebah klanceng disibukkan untuk menjaga suhu tubuhnya, sehingga membuat
aktivitasnya berkurang.
Volume stup kecil mempunyai ruang yang sempit. Ruang yang sempit akan
membuat suhu didalamnya meningkat. Stup kecil mampu menjaga suhu didalamnya
tetap hangat.
1.6. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
a. Terdapat perbedaan pengaruh volume stup terhadap bobot koloni lebah klanceng.
b. Terdapat perbedaan pengaruh volume stup terhadap frekuensi aktivitas keluar masuk
lebah klanceng.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koloni Lebah Klanceng
Taxonomi lebah klanceng yaitu phylum : Arthropoda, class : Hexapoda, ordo :
Hymoneptera, family : Apidae (Anymous, 2004). Setiap kelompok didalam koloni
terdiri dari ratu, beberapa pekerja dan jumlah pejantan sepertiga dari jumlah pekerja.
Selama hidupnya lebah klanceng mengalami siklus metamarfosis yang lengkap yaitu
mulai dari telur sampai dengan dewasa. Masing-masing tahap membutuhkan waktu
yang berbeda-beda baik ratu, lebah jantan maupun lebah pekerja. Siklus hidup lebah
dibagi dalam beberapa tahapan yaitu periode telur, periode larva, penutupan sel, pra
pupa dan pupa.
Ukuran panjang tubuh lebah klanceng kurang lebih 4 mm, Trigona duckei
Friese dikenal jenis lebah tanpa menyengat yang paling kecil, Melipona interrupta
Latrielle adalah yang paling besar. M. beechii adalah lebih kecil dibanding Apis
mellifera. Warna jenis yang berbeda bervariasi dari hitam ke coklat, merah, jeruk,
kuning, dan putih (Anonymous, 2005).
2.1.1. Ratu Lebah Klanceng
Ratu merupakan satu-satunya penelur seumur hidup. Setiap koloni lebah
biasanya memiliki seekor ratu lebah. Ratu lebah berukuran paling besar ( paling besar
diantara lebah jantan dan lebah pekerja). Ratu Lebah melepaskan pheromones untuk
mengatur aktivitas koloni, dan lebah pekerja juga menghasilkan pheromones untuk
melakukan komunikasi antar lebah (Anonymous, 2005).
1. Pekerja Lebah Klanceng
Lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya terkekang sehingga
tidak berfungsi sempurna. Ukuran jenis lebah pekerja adalah terkecil dibandingkan
dengan lebah ratu dan lebah jantan. Sayap lebah pekerja hampir menutupi bagian perut,
kaki belakang berkembang menjadi alat pembawa pollen, tubuhnya berbulu,
mempunyai sengat lurus dan berkait (Mace, 1984). Lebah Pekerja adalah lebah betina
yang tidak subur. Lebah Pekerja mengeluarkan lilin yang digunakan untuk membangun
sarang, membersihkan dan memelihara sarang, menaikkan yang muda, menjaga sarang
dan menyediakan makanan terdiri dari madu dan tepung sari(Anonymous, 2005).
Baconawa (1999) menyatakan bahwa masa kerja lebah pekerja selama 60 hari.
Sejak usia 1 minggu lebah pekerja mulai bekerja membersihkan lubang sel bekas
hunianya tatkala ia menjadi larva. Usia 2 minggu, lebah pekerja bekerja membuat royal
jelly. Usia 3 minggu, membuat sel-sel dalam sarang. Usia 4 minggu, mengikuti lebah
pekerja dewasa untuk mencari makan di luar sarang. Usia 5 minggu, bekerja mencari
makan untuk memenuhi kebutuhan hidup koloni. Usia 5 minggu, lebah pekerja sering
disebut lebah pangan (pencari makan). Lebah pekerja sering disebut lebah pencari jejak,
karena mampu membaca sinar ultraviolet matahari untuk mencari jejak dimana terdapat
sumber makanan. Usia 6-7 minggu, lebah pekerja bekerja menjaga keamanan koloni
dan mati pada usia 7 minggu.
1. Jantan Lebah Klanceng
Lebah jantan merupakan kasta kelompok kedua terbesar dalam koloni lebah.
Jumlahnya sekitar sepertiga dari jumlah lebah betina dan tugas utamanya adalah
pemacek atau harem bagi lebah ratu. Lebah jantan tidak mencari madu atau tepung sari
untuk makanana. Tujuan yang utama lebah jantan adalah untuk mengawini ratu lebah
klanceng yang baru. Lebah jantan kawin dengan lebah ratu pada saat terbang, lebah
jantan mati dengan seketika setelah kawin (Anonymous, 2005).
1. Tanaman Pakan Lebah Klanceng
Daerah tropis pembungaan tanaman selalu silih berganti sepanjang tahun, namun
demikian kuantitas dan kualitasnya dipengaruhi oleh musim yang terdapat di daerah
yang bersangkutan (Gojmerac, 1980). Akibatnya setiap bulan volume bunga menjadi
tidak sama (Crane, 1980). Bunga mengandung nektar dan tepung sari yang digunakan
oleh lebah sebagai bahan makanan. Carlos, Souza, dan Moura (1995) menambahkan
bahwa Tepung sari Dan Madu merupakan unsur-unsur makanan penting untuk lebah,
tepung sari menjadi sumber protein utama mereka.
Bahan dasar makanan lebah klanceng adalah nektar dan pollen yang digunakan
untuk proses pertumbuhan larva, metamorfosis, perkembangan sarang lebah klanceng
dan untuk fungsi tubuhnya. Bahan dasar nektar adalah karbohidrat dalam bentuk gula,
sedangkan pollen mengandung protein, lemak, vitamin dan mineral (Crane, 1980;
Sanford, 2001). Lebah mempunyai banyak variasi dalam memproses nektar dan pollen,
sehingga makanan setiap tingkatan dan jenis/kasta lebah sesuai dengan yang disediakan
(Graham, 1993). Jarak tempuh lebah klanceng untuk mencari sumber makanan kurang
lebih radius 500 meter (Baconawa, 1999). Lebah membutuhkan makanan berupa polen
atau nectar dalam jumlah yang cukup dan berkualitas. Pencarian makanan oleh lebah
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : jarak minimum ke sumber makanan, morfologi
bunga , suhu dan isyarat makanan ( Tarumingke dan Coto, 2003).
2.2.1. Nektar
Nektar adalah cairan yang terdapat di dalam bunga. Sekuntum bunga rata-rata
menyimapan sekitar 1/100 mg nektar. Disepakati bahwa teori pencarian makanan
optimal oleh lebah dimulai pada sumber nektar terbanyak. Lebah mengikuti arah
pencarian makanan yang dimulai dari bagian bawah dan kemudian ke bagian atas
bunga. Hal ini disebabkan bunga pada bagian bawah menyediakan lebih banyak nectar
dibandingkan dengan bunga bagian atas (Schoonhoven dan van Loon 1998).
Zat-zat yang terkandung didalam cairan nektar meliputi unsur nitrogen yang
mengandung asam amino, amida, asam organik, beberapa vitamin, senyawa aromatik
dan berbagai mineral, tetapi kandungan yang banyak dijumpai di dalam nektar adalah
karbohidrat. Bunga pada jarak tiga km dari koloni dapat menyediakan sekitar 3,4 kali
lebih banyak nectar dibandingkan dengan bunga yang berada didekat koloninya
sehingga pencarian makanan menarik bagi lebah (Schoonhoven dan van Loon 1998).
Nektar dapat dibedakan menjadi dua yaitu : nektar bunga (flora) dan nektar nonbunga
(ekstra flora).
• Nektar bunga (flora): yakini nektar yang terdapat pada bunga-bungaan
tertentu, baik pada ethernya, kelopaknya ataupun pada kuncupnya.
• Nektar non-bunga (ekstra flora) : yakni nektar yang terdapat pada pepohonan
selain bunga, baik pada pangakal daun, dahan, kuncup daun ataupun pohonya
(misal pada tanaman karet dan ketela pohon).
1. Tepung Sari ( pollen)
Tepung sari adalah zat pakan untuk membangun tubuh (protein) bagi lebah.
Tepung sari itu sendiri berasal dari bunga, yaitu hasil alam yang terdapat pada kepala
putik bunga dalam bentuk butir-butir atau serbuk halus (Pavord,1975). Tepung sari
mempunyai gizi yang tinggi berupa proyein (20,1%), lemak (3,34%), air (23,89%) dan
sisanya vitamin dan mineral yang sangat diperlukan untuk pembentukan jaringan tubuh.
Gojmerac (1983) menambahkan, bahwa sebagian besar kebutuhan total protein
suatu koloni lebah madu dipenuhi dari tepung sari sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan tubuh, memperbaiki jaringan dan menjalankan fungsi tubuh lainya.
1. Penampilan Koloni Lebah Klanceng
2. Produksi Brood Lebah Klanceng
Brood adalah kumpulan dari pengeraman pada sarang yang berisi telur, maupun
pupa. Siklus hidup lebah dibagi dalam beberapa tahapan yaitu periode telur, periode
larva, penutupan sel, pra pupa dan pupa. Brood tersebut terdapat ditengah sarang sebagi
tempat pengeraman. Ada pengeraman terbuka, yaitu berisi telur dan pupa, dan
pengeraman tertutup sebagi tahap perkembangan kelanjutan (pupa menjadi anak).
Kehidupan lebah dimulai dengan telur yang ditelurkan oleh ratu didalam sel
sisiran sarang. Telur akan menetas setelah 3 hari menjadi larva. Lebah pekerja memberi
larva pakan sehingga tumbuh sangat cepat sehingga memadati sel dalam waktu 4 hari.
Larva tersebut membuat satu koloni dalam selnya, lebah pekerja menutup sel saramg
dengan lilin, kemudian fase pupa. Fase pupa inilah terjadi perubahan besar menjadi
lebah dewasa (Anonymous, 1990). Jumlah koloni yang menetas (brood) tergantung dari
musim dan kondisi lingkungan.
1. Perkembangan Koloni Lebah Klanceng
Koloni lebah dalam perkembangan dimulai pada fase: telur, larva, pupa, dewasa
dan akhirnya keluar dari sarang (Anonymous, 2001). Telur ratu ditempatkan di dalam
sarang pekerja atau pejantan dan menetas menjadi larva. Umur larva di dalam sarang
cukup panjang sehingga terdapat waktu untuk makan dan tumbuh menjadi jenis lebah
yang berlainan(Anonymous, 2001).
Baconawa (1999) menyatakan bahwa jumlah populasi maksimum lebah
klanceng 100.000 para pekerja untuk tiap sarangnya sedangkan species Apis jumlah
maksimum pekerja tiap sarang 60.000. Lebah klanceng memiliki populasi lebih besar di
bandingkan dengan species Apis. Jumlah koloni akan meningkat seiring meningkatnya
telur, larva dan pupa yang menyebabkan jumlah populasi lebah semakin banyak,
sehingga jumlah lebah pekerja yang membawa nektar dan pollen semakin banyak.
2.4 Stup lebah klanceng
Stup merupakan tempat anggota koloni mengumpul dan melakukan tugas yang
berbeda-beda pada berbagi jenis kelamin dan umurnya (Graham, 1993). Sehingga
koloni lebah seperti kota besar yang multiguna, berada di dalam rongga kayu dengan
lubang tertentu dan sisiran sarang yang dirancang untuk berbagai fungsi dan semua ada
hubungannya dengan arsitektur dan fisiologi lebah (Kleber, 2004). Baconawa (1999)
menyatakan bahwa volume stup lebah klanceng yaitu 11 inchi x 10 inchi x 8 inchi
mempunyai volume 13.750 cm3 dan berat stup kurang lebih 5 Kg, volume stup lebah
klanceng dapat juga terbuat dari kayu dengan ukuran panjang 280 mm, lebar 200 mm
dan tingginya 250 mm mempunyai volume 14.000 cm3 (Anonymous, 2001), bahkan
menurut Zucchi (1967) menyatakan bahwa volume stup untuk lebah klanceng yaitu 8
inchi x 8 inchi x 50 inchi mempunyai volume 50.000 cm3. Volume lebah klanceng
dapat juga dengan ukuran 10 cm x 28 cm x 20 cm mempunyai volume 5.600 cm3, ada
juga yang berpendapat ukuran stup 28 cm x 21 cm x 21 cm mempunyai volume 12.348
cm3 dan tebal kayu 2,5 cm (Heard, 1988).
Besar atau kecil ukuran sarang sangat tergantung pada ras dan umur koloni.
Pembuatan untuk sarang baru mendasarkan pada sarang lama baik lebah Eropa maupun
lebah tropis, di mana pada awalnya membangun sarang lebih kecil dan akan dibesarkan
kalau umur koloni sudah tua. Aktivitas lebah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
dimana kondisi lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan bunga sebagai
penghasil nektar. Kondisi cuaca lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas
lebah antara lain : temperatur, intensitas cahaya dan kelembapan udara serta kecepatan
angin (Sedgley, 1991). Aktivitas lebah menurun pada suhu di bawah 18 0 C, kebanyakan
lebah aktif pada suhu 18 0 C sampai 35 0 C (Anonymous, 2004).
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Ngembal Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan, untuk pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 3 Agustus sampai 3 November
2006.
3.2. Materi Penelitian
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.2.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Bibit yang digunakan berasal dari lebah klanceng sebanyak 24 koloni. Koloni
lebah lebah klanceng yang digunakan diperoleh dari peternak rakyat lebah
klanceng di desa Ngembal Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan.
b. Kayu randu dan triplek yang digunakan untuk pembuatan stup.
3.2.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Termometer ruang untuk mengukur suhu luar kandang dan didalam.
b. Counter untuk menghitung aktivitas klanceng (keluar/masuk).
c. Timbangan dengan kapasitas 3 Kg dengan kepekaan 10 gr.
d. Spidol untuk memberi label pada kotak dan penutupnya.
3.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
percobaan :
3.3.1 Penentuan sampel
a). Volume Stup
Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu volume stup yang terdiri dari :
a). Kecil ; b). Sedang ; c). Besar dan masing-masing sampel perlakuan diulang sebanyak
delapan kali, sehingga total keseluruhan stup sebanyak 24 stup. Pembuatan stup terdiri
dari tiga ukuran volume stup yaitu : Stup kecil (Panjang 25 cm x lebar 14 cm x tinggi 10
cm = 3500 cm3), Stup sedang ( panjang 30 cm x lebar 16 cm x tinggi 14 cm = 6720
cm3), Stup besar ( Panjang 37 cm x lebar 18,5 cm x tinggi 18 cm = 12321 cm3 ).
b). Pengisian Koloni
Masing-masing sampel di isi dengan satu koloni lebah klanceng. Koloni lebah
klanceng di peroleh dari peternak rakyat lebah klanceng di desa Ngembal Kecamatan
Tutur Kabupaten Pasuruan.
c). Penempatan Stup
Sampel yang sudah di isi dengan koloni lebah klanceng untuk sementara waktu
di tempatkan di tempat koloni yang lama. Sampel di tempatkan pada tempat yang lama
dimaksudkan agar memudahkan lebah klanceng kembali ke sarangnya lagi. Kurang
lebih 3 hari sampel baru dipindah pada tempat yang telah ditentukan.
d). Pemberian Nomer Urut Sampel
Semua sampel ditempatkan secara acak kemudian di beri nomer urut. Pemberian
nomer urut dimaksudakan untuk memudahkan dalam pengambilan data.
3.3.2 Penentuan koloni
Sarang koloni lebah klanceng mudah rusak sehingga pada waktu pemindahan
harus dilakukan secara hati-hati. Koloni dipindahkan secara keseluruhan dari mulai :
sarang, brood, lebah ratu, lebah pekerja, lebah pejantan, kemudian stup ditutup rapat
agar koloni tidak diserang oleh predator.
3.3.3 Variabel Pengamatan
Variabel pengamatan adalah bobot koloni dan aktivitas lebah lebah klanceng.
Metode pengukuranya menurut Junus (2001) dapat dilakukan dengan cara menimbang
bobot koloni lebah untuk kemudian diketahui pertambahan populasi lebah. Langkahlangkah
yang dilakukan untuk mengetahui bobot koloni lebah klanceng adalah sebagai
berikut :
1. Pengukuran bobot koloni lebah klanceng
a). Penimbangan stup kosong yang belum diisi koloni lebah klanceng pada awal
penelitian (bobot stup kosong).
b). Penimbangan stup yang telah berisikan koloni lebah klanceng selama pengamatan
(bobot stup kosong + koloni).
c). Perhitungan bobot koloni
Bobot koloni = ((bobot stup kosong + koloni) – bobot stup kosong) – rata2
penyusutan stup.
Keterangan :
Rata2 penyusutan =(bobot stup awal penelitian – bobot stup akhir penelitian) / total
pengamatan
1. Pengukuran frekuensi aktivitas keluar masuk lebah klanceng
Aktivitas klanceng diperoleh dengan cara menghitung jumlah lebah klanceng
yang keluar dan yang masuk selama 5 menit pada pukul 08.00 wib setiap 2 hari sekali.
3.Pengukuran suhu
Pengukuran suhu dilakukan 2 hari sekali, meliputi pegukuran suhu luar kotak
dan didalam kotak yang dilakukan pada pukul 08.00 wib.
● JK perlakuan = (Total juml
3.4. Batasan Istilah
Stup : adalah tempat anggota koloni mengumpul dan melakukan tugas
yang berbeda-beda pada berbagi jenis kelamin dan umurnya.
Koloni lebah : adalah bentuk koloni lebah yang terdiri dari lebah ratu, lebah
jantan dan lebah pekerja.
Bobot koloni : adalah bobot total – bobot kotak kosong, dimana bobot total
adalah hasil dari penimbangan stup keseluruhan.
Volume stup : adalah panjang x lebar x tinggi (ukuran bagian dalam kotak).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Volume Stup Terhadap Bobot Koloni Lebah Klanceng
Hasil analisis ragam pada Lampiran 10, 11 dan 12 menunjukkan bahwa volume
stup memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap bobot koloni lebah
klanceng pada bulan Agustus. Volume stup memberikan pengaruh yang nyata (P <
0,05) terhadap bobot koloni lebah klanceng pada bulan september. Volume stup
memberikan pengaruh yang tidak nyata (P > 0,05) terhadap bobot koloni lebah klanceng
pada bulan Oktober. Rata-rata bobot koloni lebah klanceng pada volume stup kecil,
sedang dan besar dari hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata bobot koloni lebah klanceng pada volume stup kecil, sedang dan
besar pada bulan Agustus, September dan Oktober.
Perlakuan Rata-rata Bobot Koloni (gr)
Agustus September Oktober
Kecil 90,2 ± 26,95 a 49, 6 ± 27,62 a 47,4 ± 26,78
Sedang 143,8 ± 37,07 b 66,7 ± 17,25 a 76,3 ± 21,63
Besar 192,2 ± 19,00 b 95,6 ± 39,69 b 82,3 ± 35,43
Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan pengaruh yang sangat nyata ( P <
0,01) bulan Agustus, pengaruh nyata (P< 0,05) bulan September dan
pengaruh tidak nyata (P>0,05) bulan Oktober.
Memperhatikan Tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata bobot koloni bulan
Agustus pada stup sedang 1,59 kali lipat lebih banyak dibanding stup kecil, akan tetapi
pada stup besar mempunyai rata-rata 2,13 kali lipat dari stup kecil sehingga
menyebabkan pengaruh sangat nyata. Rata-rata bobot koloni bulan September pada stup
sedang 1,34 kali lipat lebih banyak dibanding stup kecil, akan tetapi pada stup besar
mempunyai rata-rata 1,93 kali lipat dari stup kecil sehingga menyebabkan pengaruh
yang nyata. Rata-rata bobot koloni bulan Oktober pada stup kecil, stup sedang dan stup
besar mempunyai rata-rata yang hampir sama sehingga menyebabkan tidak beda nyata.
Volume stup berpengaruh terhadap bobot koloni lebah klanceng karena dipengaruhi
oleh kapasitas volume dari stup, kondisi lingkungan yang sesuai untuk lebah klanceng,
ketersedian tanaman pakan lebah berupa berupa nektar dan tepung sari yang diperoleh
dari bunga tanaman. Sedgley (1991) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan koloni lebah klanceng adalah populasi koloni yang tinggi,
lingkungan yang sesuai, dan kemampuan fisik lebah klanceng dan ketersediaan tanaman
pakan lebah berupa nektar dan tepung sari.
Stup sedang mempunyai volume 1,92 kali lipat dibanding stup kecil, akan tetapi
pada stup besar mempunyai volume 3,52 kali lipat dibanding stup kecil. Volume stup
besar dan stup sedang mempunyai ruang yang lebih besar. Saat musim bunga volume
stup besar dapat menampung nektar dan tepung sari pada sarang pakan dalam jumlah
lebih banyak dibandingkan dengan stup kecil. Kapasitas tampung yang besar
menyebabkan populasi koloni dapat berkembang dengan cepat. Jumlah populasi koloni
yang besar mengakibatkan aktivitas dari lebah klanceng pekerja untuk mencari pakan
meningkat.
Memperhatikan pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa rata-rata suhu pada stup
besar 27,68 ± 0,80 0C, rata-rata suhu pada stup sedang 29,30 ± 1,16 0C dan rata-rata
suhu pada stup kecil 33,39 ± 0,74 0C sedangkan rata-rata suhu luar stup 26,95 ± 2,67 0C.
Lebah mampu beraktivitas pada suhu 18 0C sampai 35 0C (Anonymous, 2004).
Aktivitas lebah akan menurun apabila suhu lingkungan dibawah 18 0C dan diatas 35 0C.
Suhu ideal bagi pertumbuhan lebah adalah sekitar 26 derajat 0C, pada suhu ini lebah
dapat beraktivitas normal (Anonymous, 2005). Saat suhu lingkungan dibawah 18 0C
lebah klanceng akan disibukkan untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat dengan
cara menggerak-gerakkan sayap dan membentuk gerombolan sehingga mengakibatkan
aktivitasnya berkurang. Koloni akan meninggalkan sarang dan sel-sel sarang mulai
mencair saat suhu diatas 40 0C (Anonymous, 2004).
Kemampuan fisik dari lebah klanceng lebih rendah dibandingkan dengan Apis
Melifera. Jarak tempuh lebah klanceng dalam mencari pakan berupa nektar dan tepung
sari radius 500 meter dari sarangnya, sedangkan Apis Melifera radius 5 km dari
sarangnya (Baconawa, 1999). Kemampuan fisik lebah klanceng terbatas sehingga saat
sumber pakan di sekitar sarang berkurang lebah klanceng akan makan hasil produksinya
berupa madu dan tepung sari. Saat jumlah pakan sedikit hasil produksi dari lebah madu
dan tepung sari akan dimakan oleh koloni dari lebah klanceng sehingga menyebabkan
bobot koloni berkurang. Faktor utama yang menentukan banyaknya nektar yang
dikumpulkan adalah kapasitas kantung madu yang tergantung ukuran tubuh lebah,
keadaan cuaca dan pengalaman dari lebah pekerja (Erwan, 2003).
Memperhatikan pada Lampiran 20 dapat diketahui daftar-daftar tanaman pakan
untuk lebah pada musim bunga bulan Agustus terdapat 39 jenis tanaman, bulan
September yang terdapat 27 jenis tanaman dan bulan Oktober 19 jenis tanaman
(Lamerkabel, 2004). Ketersedian pakan lebah klanceng berupa nektar dan tepung sari
dapat mempengaruhi perkembangan dari koloni lebah klanceng. Jumlah pakan yang
banyak dapat menyebabkan koloni berkembang dengan cepat.
Pembentukan koloni membutuhkan pakan berupa nektar dan tepung sari. Nektar
dan tepung sari digunakan untuk proses pertumbuhan larva, metamorfosis dan
perkembangan dewasa sarang dan fungsi tubuhnya. Nektar dikumpulkan oleh lebah
pekerja sebagai makanan brood dan dewasa sarang, yang diproses terlebih dahulu
menjadi madu (Crane, 1980). Kesehatan koloni lebah sangat tergantung oleh adanya
polen. Koloni-koloni lebah tidak mampu merawat, membesarkan dan memelihara
anakan tanpa adanya polen. Demikian pula halnya dengan lebah ratu tidak mampu
menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup banyak jika ketersediaan polen sangat
sedikit ( Gary, 1992).
4.2. Pengaruh Volume Stup Terhadap Aktivitas Lebah Klanceng.
Hasil analisis ragam pada Lampiran 13, 14, 15, 16, 17 dan 18 menunjukkan
bahwa volume stup memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap
aktivitas keluar dan masuk lebah klanceng pada bulan Agustus. Volume stup
memberikan pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap aktivitas keluar dan masuk lebah
klanceng pada bulan September. Volume stup memberikan pengaruh yang tidak nyata
(P > 0,05) terhadap aktivitas keluar dan masuk lebah klanceng pada bulan Oktober.
Rata-rata bobot koloni lebah klanceng pada volume stup kecil, sedang dan besar dari
hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rata-rata aktivitas keluar dan masuk lebah klanceng pada volume stup kecil,
sedang dan besar pada bulan Agustus, September dan Oktober.
Perlakuan Rata-rata aktivitas (ekor)
Agustus September Oktober
Kecil Aktivitas Keluar 7,8 ± 6,33 a 14,9 ± 4,68 a 23,6 ± 9,85
Aktivitas Masuk 9,4 ± 7,10 a 11,9 ± 2,15 a 21,4 ± 11,56
Sedang Aktivitas Keluar 12,1 ± 5,32 a 15,9 ± 8,73 a 19,5 ± 16,20
Aktivitas Masuk 16,3 ± 5,87 a 18,4 ± 8,38 a 18,9 ± 8,90
Besar Aktivitas Keluar 19,3 ± 3,84 b 23,3 ± 1,61 b 21,0 ± 13,04
Aktivitas Masuk 19,4 ± 4,31 b 21,9 ± 8,32 b 21,4 ± 11,54
Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan pengaruh yang sangat nyata ( P <
0,01) bulan Agustus, pengaruh nyata (P< 0,05) bulan September dan
pengaruh tidak nyata (P>0,05) bulan Oktober.
Memperhatikan Tabel 4 dapat diketahui bahwa bulan Agustus pada stup kecil,
dan stup sedang memberikan aktivitas keluar dan masuk yang sama yang berbeda pada
stup yang besar. Bulan September pada stup kecil, dan stup sedang memberikan
aktivitas keluar dan masuk yang sama yang berbeda pada stup yang besar. Bulan
Oktober pada stup kecil, stup sedang dan stup besar memberikan aktivitas keluar dan
masuk yang sama. Aktivitas yang sama pada stup kecil, sedang dan besar dikarenakan
kebutuhan lebah klanceng sudah terpenuhi didalam stup sehingga menyebabkan lebah
klanceng tidak beraktivitas keluar.
Stup sedang mempunyai volume 1,92 kali lipat dibanding stup kecil, akan tetapi
pada stup besar mempunyai volume 3,52 kalilipat dibanding stup kecil. Volume stup
besar dan stup sedang mempunyai ruang yang lebih besar. Saat musim bunga volume
stup besar dapat menampung nektar dan tepung sari pada sarang pakan dalam jumlah
lebih banyak dibandingkan dengan stup kecil. Kapasitas tampung yang besar
menyebabkan populasi koloni dapat berkembang dengan cepat. Jumlah populasi koloni
yang besar mengakibatkan aktivitas dari lebah klanceng pekerja untuk mencari pakan
meningkat.
Memperhatikan pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa rata-rata suhu pada stup
besar 27,68 ± 0,80 0C sedangkan rata-rata suhu pada stup sedang 29,30 ± 1,16 0C dan
rata-rata suhu pada stup kecil 33,39 ± 0,74 0C sedangkan rata-rata suhu luar stup 26,95
± 2,67 0C. Lebah mampu beraktivitas pada suhu 18 0C sampai 35 0C (Anonymous,
2004). Aktivitas lebah akan menurun apabila suhu lingkungan dibawah 18 0C dan
diatas 35 0C. Suhu ideal bagi pertumbuhan lebah adalah sekitar 26 derajat 0C, pada suhu
ini lebah dapat beraktivitas normal (Anonymous, 2005). Saat suhu lingkungan dibawah
18 0C lebah klanceng akan disibukkan untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat
dengan cara menggerak-gerakkan sayap dan membentuk gerombolan sehingga
mengakibatkan aktivitasnya berkurang. Koloni akan meninggalkan sarang dan sel-sel
sarang mulai mencair saat suhu diatas 40 0C (Anonymous, 2004).
Kemampuan fisik dari lebah klanceng lebih rendah dibandingkan dengan Apis
Melifera. Jarak tempuh lebah klanceng dalam mencari pakan berupa nektar dan tepung
sari radius 500 meter dari sarangnya, sedangkan Apis Melifera radius 5 km dari
sarangnya (Baconawa, 1999). Kemampuan fisik lebah klanceng terbatas sehingga saat
sumber pakan di sekitar sarang berkurang lebah klanceng akan makan hasil produksinya
berupa madu dan tepung sari. Saat jumlah pakan sedikit hasil produksi dari lebah madu
dan tepung sari akan dimakan oleh koloni dari lebah klanceng sehingga menyebabkan
bobot koloni berkurang. Faktor utama yang menentukan banyaknya nektar yang
dikumpulkan adalah kapasitas kantung madu yang tergantung ukuran tubuh lebah,
keadaan cuaca dan pengalaman dari lebah pekerja (Erwan, 2003).
Memperhatikan pada Lampiran 20 dapat diketahui daftar-daftar tanaman pakan
untuk lebah pada musim bunga bulan Agustus terdapat 39 jenis tanaman, bulan
September yang terdapat 27 jenis tanaman dan bulan Oktober 19 jenis tanaman
(Lamerkabel, 2004). Ketersedian pakan lebah klanceng berupa nektar dan tepung sari
akan mempengaruhi perkembangan dari koloni lebah klanceng. Jumlah pakan yang
banyak akan menyebabkan koloni berkembang dengan cepat.
Aktivitas keluar lebah pekerja dari sarang bertujuan untuk mencari pakan. Pakan
lebah klanceng berupa nektar dan tepung sari yang diperoleh dari bunga tanaman.
Aktivitas koloni lebah klanceng dipengaruhi oleh hormon feromon. Hormon feromon
disekresikan oleh ratu lebah klanceng. Tidak keseluruhan dari koloni beraktivitas keluar
akan tetapi hanya lebah pekerja dewasa yang beraktivitas keluar mencari pakan.
Aktivitas masuk dari lebah pekerja ke dalam stup membawa nektar dan tepung
sari yang diperoleh dari bunga tanaman, kemudian ditampung pada se-sel pakan. Nektar
di ambil oleh lebah pekerja dari tanaman menggunakan proboscis. Fungsi proboscis
yaitu alat untuk mengambil dan menyimpan nektar yang diambil dari bunga kemudian
di bawa ke sarang. Pollen basket merupakan alat untuk membawa tepung sari yang
berada pada bagian kaki lebah klanceng.
Memperhatikan pada Tabel 3 dan 4 dapat diketahui bahwa bobot koloni tinggi
pada bulan Agustus dan kemudian menurun pada bulan September dan Oktober, akan
tetapi pada aktivitas lebah klanceng pada bulan Agustus lebih rendah dibandingkan
bulan September dan Oktober. Hal ini dikarenakan pada bulan Agustus kondisi
lingkungan yang nyaman sehingga meningkatkan produktivitas dari lebah dan adanya
ketersediaan pakan yang banyak sehingga menyebabkan bobot koloni yang tinggi pada
bulan Agustus. Bulan September dan Oktober merupakan musim paceklik (kekurangan
pakan) sehingga koloni akan memakan dari nektar dan tepung sari yang ada di dalam
stup oleh karena itu menyebabkan bobot koloni yang rendah pada bulan September dan
Oktober. Aktivitas lebah klanceng sedikit pada bulan Agustus dan mengalami
peningkatan pada bulan September dan Oktober, hal ini dikarenakan lebah ratu selalu
bertelur untuk membentuk koloni yang baru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1). Stup besar menghasilkan rata-rata bobot koloni lebah klanceng paling tinggi
dibanding stup sedang dan stup kecil, karena stup besar mempunyai volume yang
lebih besar dibandingkan dengan stup sedang dan stup kecil.
2). Volume stup besar menghasilkan aktivitas keluar dan masuk koloni lebah klanceng
lebih tinggi dibanding stup sedang dan stup kecil, dengan stup yang tidak terlalu
panas dan dingin akan membuat lebah klanceng merasa nyaman sehingga
menyebabkan aktivitasnya meningkat.
3). Faktor yang mempengaruhi perkembangan koloni lebah klanceng yaitu volume stup,
aktivitas koloni, populasi koloni, ketersedian pakan.
5.2. Saran
1). Stup besar mempunyai bobot koloni dan aktivitas keluar dan masuk lebih tinggi oleh
karena itu disarankan kepada peternak lebah klanceng untuk menggunakan stup
besar agar memperoleh hasil yang maksimal.
2). Lokasi untuk pemeliharan koloni lebah klanceng sebaiknya dekat dengan sumber
pakan agar koloni dapat berkembang dengan cepat.

Madu Amanah Rimba - Cara membuat stup box, sarang buatan untuk klanceng trigona
kelulut. Stup trigona untuk klanceng jenis leavicep hitam, bisa juga digunakan pada jenis
klanceng kecil lain yg sesuai, mungkin semisal kalanceng kuning, T.incisa dll.

Ukuran stup atau kandang untuk sarang trigona yg akan kita buat di ukur dari luar memiliki
panjang 30cmxlebar 20cmxtinggi 14cm. Bahan yang di perlukan :
1. Papan, sebaiknya memiliki tebal 1,5 atau 2cm supaya suhu stabil, namun untuk leaviceps di
daerah yg sejuk papan 1 cm pun bisa. Bisa didapat di toko bangunan/ penggergajian kayu.
2. Gergaji tangan potong dan belah. Karena saya belum punya gergaji mesin.
3. Paku, palu, tang, pensil, sabit,
4. Cukup.

Ukuran dan cara membuat stup kotak trigona klanceng leaviceps. Setelah semua bahan dan
alat tersedia, segera kumpulkan mereka di suatu tempat yg datar dan mari kita mulai
membuatnya.

stup trigona
Potonglah papan
1.untuk dasar stup 20x30cm,

2.Papan kanan kirinya 10x30cm.


3.Papan depan belakang 16.5cm

Kemudian pakulah sehingga membentuk kotak dengan ukuran luar P.L.T +- 30x20x12cm dan
belum ada tutupnya.

4.sekarang potong papan buat tutup ukuran 20x30,5cm dan pada tepinya berilah papan kecil
sebagai pembatas biar tidak lepas dari stup. Baca juga artikel saya sebelumnya
tentang Kandungan dan Khasiat Madu Klanceng !!

Nah setelah jadi kotaknya, bisa di sekat papan di dalamnya untuk memisahkan brootcell/telut
dengan madu/pollen. Setelah di kasih bibit klanceng bisa di tutup plastik transparan di atasnya
untuk mempermudah pengontrolan. Selamat mencoba ! Bila ada tanya2 silahkan sms dan
comment yah . . .

kami juga Menyediakan madu klanceng asli untuk sahabat semua, bila lokasi sahabat jauh pun,
insayaalloh bisa di kirim dengan paket ekspedisi ke rumah sahabat rimba

Anda mungkin juga menyukai