PERCOBAAN 1
STERILISASI ALAT, BAHAN, DAN MEDIA
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
2023
I. Tujuan
1.1 Menentukan persiapan dan melakukan sterilisasi alat-alat dan bahan yang digunakan
dalam pemeriksaan secara mikrobiologi.
1..2 Menentukan beberapa metode sterilisasi alat dan bahan yang digunakan dalam
pengamatan mikrobiologi.
1.3 Menentukan hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan
sterilisasi peralatan dan pengamatan mikrobiologi menurut metode sterilisasi yang
digunakan.
II. Prinsip Percobaan
Sterilisasi dilakukan untuk membebaskan bahan atau benda dari semua bentuk
kontaminasi yang dapat merugikan (Ahmadi, 2011). Prinsip awal alat sterilisasi didasarkan
pada jenis sterilisasi yang akan digunakan, ketersediaan alat sterilisasi di laboratorium
(Radji, 2017). Proses sterilisasi perlu dilakukan pada setiap alat praktikum yang akan
digunakan. Hal ini untuk mematikan mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi
percobaan (Manurung, 2010).
Prinsip sterilisasi dilakukan untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan
cara membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya. Mikroorganisme yang tumbuh
pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan membuat makanan
lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk bisa berupa bakteri, khamir (yeast) dan kapang
(jamur).
Sterilisasi dapat dilakukan menggunakan metode fisika dan kimia (Tille, 2017).
Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan pemanasan kering (pemijaran,
pembakaran, hot air oven), pemanasan basah (dengan tekanan tinggi, contohnya
menggunakan autoklaf), filtrasi (filtrasi berupa cairan, filtrasi berupa udara).
Prinsip kerja autoklaf dilakukan dengan digunakannya uap air jenuh pada tekanan di
atas tekanan atmosfer yang digunakan untuk memanaskan isi autoklaf. Secara umum,
autoklaf sudah dirancang bekerja pada temperatur 121oC dengan tekanan 103,4 kPa (15 lbf
in-2) atau pada temperatur 115oC dengan tekanan 69 kPa (10 lbf in-2) (Gilang & Deni,
2017).
III. Alat dan BahanAlat
3. 1 Alat
No Nama Alat Kegunaan Gambar
III. 2 Bahan
No. Nama Bahan Kegunaan Precaution
Prosedur
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci bersih terlebih dahulu dan
dikeringkan. Tutup alat-alat yang mempunyai mulut seperti : tabung reaksi,
erlenmeyer, botol media, gelas ukur, labu takar, dan pipet dengan kertas berlemak.
Caranya adalah sebagai berikut : ambil sepotong kapas, lipat kedua ujungnya
sehingga berbentuk segiempat (besarnya segiempat tergantung pada besarnya mulut
alat). Khusus untuk pipet, tutup kapas ini dimasukkan ke dalam mulut pipet dengan
menggunakan sebatang kawat dan kapas yang terurai keluar dari mulut pipet
dihilangkan dengan cara melewatkan mulut pipet melalui nyala api bunsen. Sebelum
disterilisasi, kapas penutup tabung, labu takar, erlenmeyer, dan botol media ditutup
dengan alumunium foil, kemudian diikat dengan benang kasur. Alat-alat yang
permukaannya harus steril seperti pipet, dibungkus satu persatu dengan alumunium
foil. Untuk cawan petri, dibungkus seluruhnya dengan aluminium foil. Alat-alat gelas
dan alat lain yang tidak berpresisi (memiliki ukuran) disterilisasi menggunakan oven
pada suhu 170 ºC selama 1 jam, sedangkan alat-alat yang berpresisi disterilisasi
menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC selama 15-20 menit. Bila telah selesai
disterilisasi dengan autoklaf, alat-alat tersebut dikeringkan dalam oven pengering
dengan suhu 70ºC selama 30 menit untuk menghilangkan uap air yang masih tersisa.
Simpan alat-alat tersebut untuk digunakan pada praktikum selanjutnya dan jangan
lupa diberi etiket supaya tidak tertukar.
4. 2 Pembuatan dan Sterilisasi Media
Tiap kelompok, menimbang Nutrient Agar, Nutrient Broth, dan NaCl untuk
pembuatan 50 mL. Catatan : Nutrient Agar = 28 gram untuk 1000 mL, Nutrien Broth = 8
gram untuk 1000 mL, dan NaCl fisiologis adalah 0,9% b/v. Masukkan masing-masing
media yang telah ditimbang ke dalam Erlenmeyer yang sudah diberi tanda sesuai dengan
nama media tersebut. Tambahkan aquades 50 mL, lalu panaskan di atas nyala api bunsen
sambil diaduk sampai larutan tidak keruh lagi/ jernih (awal larutan akan mendidih).
Tuangkan dalam botol media, lalu tutup dengan kapas dan alumunium foil serta ikat dengan
benang kasur. Setiap wadah media harus diberi etiket.
Contoh :
Sterilisasi media yang telah dibuat dalam autoklaf pada suhu 121°C selama
15-20 menit. (Catatan : Prosedur penggunaan autoklaf harus dikuasai
sebelum menggunakan alat tersebut).
Setelah steril, biarkan dahulu pada suhu kamar sampai suhunya sama
dengan suhu kamar, kemudian masukkan ke dalam lemari pendingin untuk
disimpan. Media dan larutan pengencer ini, akan digunakan pada
praktikum selanjutnya.
Amati apakah media dan larutan pengencer tersebut tetap steril(tetap
jernih) atau telah terkontaminasi (menjadi keruh) selamapenyimpanan.
Pengamatan dilakukan selama 4 hari.
4.3 Perhitungan
Pengenceran NaCl 0,9 %
0,9
= > 100 × 50 = 0,45
Media Na untuk 50 ml
M1.V1 = M2.V2
M1.50 = 28.1000
M1.50 = 28000
M1 = 560 Mg
Media Nb untuk 50 ml
M1.VI = M2.V2
M1.50 = 8.100
M1.50 = 8000
M1 = 160 Mg
V. Hasil Pengamatan
No Nama Kondisi hari Kondisi hari Kondisi hari Kondisi hari
. Media ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
dan
Larutan
Pengence
r
1. Nutrient
Agar
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Ruslan Hani. (2007). Sterilisasi aseptik, Vol. 67, No. 6. Yogyakarta.
Fauzi, Hikmah. (2013). Sterilisasi dan Macam-macamnya. Lembaga Sumber Daya
Informasi, IPB, Bogor.
Fika, K. (2011). Mikrobiologi Terapan. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Gilang & Deni, D. (2017). Prinsip Kerja Autoklaf, Edisi Kedua. Bandung: Alumni
Hidayanto, A. P. (2017). Modul praktikum. Jakarta: Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul.
Lies Winarsih, Aprira, Dedi Susanto, Edwar. (2020). Mencari Media Pemanas
Autoclave yang Murah dan Bersih. INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY.
Vol 3 (1) 34-38. Laboratorium biologi sub lab mikrobiologi prodi Biologi fakuktas
MIPA Universitas Bengkulu.
H. Machmud. M. (2008). Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.
Kusuma, Sri Agung Fitri. (2010). Uji Biokmia Bakteri dan seterilisasi. Fakultas
Farmasi. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Pratiwi, D.A. (2006).Penuntun Praktikum mikrobiologi, INDONESIAN JOURNAL
OF LABORATORY ; Jakarta .
Radji, M. (2011). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran, 107, 118, 201-207, 295, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
Tille, Patricia M. 2017. BAILEY & SCOTTS DIAGNOSTIC MICROBIOLOGY
FOURTEENTH EDITION. Dakota : ELSEVIER.