Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PERCOBAAN 1
STERILISASI ALAT DAN BAHAN
PADA PENGUJIAN MIKROBIOLOGI

Disusun Oleh:
Zahra Zerlina (10060317043)
Ghina Zulia R (10060317044)
Bella Khofila (10060317045)
Gina Aulia (10060317046)
Silvi Adella (10060317047)
Shift/Kelompok : B/I
Tanggal Praktikum : 21 November 2018
Tanggal Laporan : 27 November 2018
Asisten : , S.Farm.

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT D


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG 2018 M / 1440 H
I. Tujuan
1.1 Memahami dan melaksanakan proses sterilisasi yang tepat dan sesuai untuk alat
dan bahan yang digunakan pada pengujian mikrobiologi
1.2 Mampu menyiapkan dan membuat media steril untuk pengujian mikrobiologi
1.3 Mengamati hasil dari proses sterilisasi alat dan bahan pada pengujian mikrobiologi

II. Teori Dasar

III. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Autoclave 1. Alumunium Foil
2. Batang pengaduk 2. Benang kasur
3. Cawan petri 3. Kapas
4. Erlenmeyer 4. Kertas bekas
5. Gunting 5. Media (Nutrient Agar)
6. Labu takar
7. Kertas label
8. Gelas ukur
9. Oven
10. Tabung reaksi
11. Spatel

IV. Prosedur
4.1 Persiapan dan sterilisasi alat
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan dikeringkan. Kemudian ditutup alat-alat
yang mempunyai mulut seperti: tabung reaksi, Erlenmeyer, botol media, gelas ukur,
labu takar, pipet dengan kapas berlemak dengan cara: diambil sepotong kapas, lipat
kedua ujungnya sehingga berbentuk segi empat. Lalu kapas digulung hingga berbentuk
silinder yang cukup padat, dibungkus dengan kain kasa kemudian dimasukan kedalam
mulut (2⁄3 masuk dibagian mulut alat). Lalu khusus untuk pipet, kapas ditutup
dimasukkan dengan sebatang kawat dan kapas yang terurai keluar dari bagian mulut
pipet dihilangkan dengan melewatkan mulut pada api Bunsen. Setelah itu seluruh kapas
yang ada di alat ditutup dengan alumunium foil lalu diikat dengan benang kasur.
Kemudian alat yang permukaannya harus steril ditutup dengan alumunium foil satu per
satu dan cawan petri dibungkus seluruhnya dengan kertas bekas bersih. Lalu alat-alat
gelas baik yang berupa alat ukur disteril dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-
20 menit. Setelah disterilisasi dengan autoklaf dikeringkan alat-alat dalam oven
pengering 70oC selama 30 menit atau disimpan ditempat terbuka untuk menghilangkan
uap air yang tersisa.

4.2 Pembuatan dan sterilisasi media serta larutan pengencer

Ditimbang nutrient agar untuk pembuatan 200 mL, bobot serbuk nutrient agar yang
digunakan sesuai dengan komposisi yang tertera pada label kemasan kemudian
dihitung berapa yang digunakan. Nutrient agar ditimbang sebanyak 4 gram lalu
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang sudah diberi tanda. Setelah itu ditambahkan
akuadest, lalu dipanaskan diatas nyala api Bunsen sampai diaduk-aduk hingga larutan
tidak keruh lagi. Kemudian dituangkan dalam botol media lalu ditutup dengan kapas
dan alumunium foil serta diikat dengan benang kasur dan diberi etiket. Lalu
disterilisasikan dengan autoklaf setelah itu didinginkan di suhu kamar, kemudian
diamati dan catat media, pengamatan dilakukan selama 24 jam.

V. Data Pengamatan
5.1 Nutrien Agar
20 gr gr
=
1000 mL 200 mL
gr = 4 gr

VI. Pembahasan

Prinsip sterilisasi autoclave menggunakan panas dan tekanan dari uap air.
Temperatur sterilisasi autoclave biasanya 1210 tekanan yang biasa digunakan antara 15
sampai 17.5 psi ( pound per square inchi) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi tergantung
dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam tetapi media antara
20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Mekanisme penghancuran
mikroorganisme pada alat autoclave terjadi karena protein esensial terdenaturasi dan
terkoagulasi karena adanya kelembapan (uap air).
Pada persiapan dan sterilisasi alat, alat-alat yang sudah dicuci dan dikeringkan,
kemudian alat-alat yang mempunyai mulut ditutup dengan menggunakan kapas
berlemak yang dibalut dengan kain kasa, kapas berlemak berfungsi untuk mengurangi
penguapan yang dapat berpengaruh pada volume larutan dan mencegah terjadinya
kontaminasi udara luar. Kemudian ditutup kembali dengan alumunium foil, alumunium
foil berfungsi untuk mencegah terjadinya keretakan karena bertumpukan dengan alat
lain dan agar tidak terjadi kontaminasi pada saat pensterilan berlangsung. Setelah
ditutup dengan alumunium foil alat alat dibungkus dengan kertas bekas, kertas bekas
digunakan karena kertas koran mudah menyerap air dan juga mudah didapat sehingga
untuk mecegah kontaminasi. Setelah itu dimasukan ke dalam auto clave untuk di
sterilisasi pada suhu 1210 C dan selama 20 menit, suhu 1210C digunakan karena suhu
tersebut biasa digunakan pada auto clave. Setelah 20 menit, , auto clave dibiarkan
hingga suhu turun, hal ini dilakukan agar tidak terjadi ledakan. Setelah auto clave
mengalami penurunan suhu sampai 600C, alat-alat yang disterilkan dikeluarkan dan
disimpan di lemari khusus.

Pada pembuatan media untuk pekerjaan mikrobiologi yang dibutuhkan adalah


nutrient agar dan nutrient broth. Nutrient ini memiliki komposisi ekstrak daging, dan
pepton. Perbedaan dari kedua nutrient ini adalah, pada nutrient agar ditambahkan agar
sehingga media berbentuk padat juga media nutrient agar ini merupakan media
universal dan juga NaCl dan air destilat, sedangkan media nutrien broth tidak
ditambahkan agar sehingga media berwujud cair dan sebagai media spesifik dan
ditambahkan laktosa. Pembuatan nutrient agar adalah untuk biakan jamur, sedangkan
nutrient broth untuk biakan bakteri.

Pada pembuatan media nutrient agar yang pertama kali dilakukan yaitu
penghitungan nutrient agar yang dibutuhkan yaitu sebanyak 1000 ml air membutuhkan
20 gram nutrient agar, maka pada pembuatan media nuutrient agar ini hanya
menggunakan 200 ml air sehingga nutrient agar yang dibutuhkan yaitu 200/1000 x 20
= 4 gram. Setelah itu dilakukan penimbangan nutrient agar sebanyak 4 gram, setelah
itu dimasukan kedalam labu erlenmeyer lalu diberi aquadest 200 mL. Setelah itu
dikocok hingga homogen dengan magnetic stir bars hingga larutan menjadi jernih.
Setelah tercampur secara homogen mulut labu erlenmeyer ditutup menggunakan kapas
berlemak yang sudah dibalut dengan kain kasa, kapas berlemak digunakan unuk
menguangi penguapan sehingga volume tidak terpengaruh. Setelah itu mulut
erlenmeyer ditutup kembali dengan alumunium foil sebegai pencegahan kontaminasi
dari udara luar. Setelah labu erlenmeyer tertutup rapi, kemudia labu erlenmeyer berisi
larutan dimsukan ke dalam auto clave dengan suhu 1210C dalam waktu 20 menit, hal
ini dikerjakan agar media nutrient agar tersterilisasi. Setelah 20 menit, auto clave
dibiarkan hingga suhu turun, hal ini dilakukan agar tidak terjadi ledakan. Setelah auto
clave mengalami penurunan suhu sampai 600C labu erlenmeyer diambil dan diamati,
ternyata hal yang didapat yaitu larutan agar nutrient masih jernih, sehingga dapat
disimpulkan media nutrient agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme. Setelah
didiamkan beberapa saat kemudia nutrient agar dimasukan ke dalam lemari pendingin,
hal ini dilakukan karena mikroba atau bakteri dapat berkembang biak dalam waktu 24
jam.

VII. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Sterilisasi merupakan suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba


hidup dan spora-sporanya.
2. Pada proses sterilisasi dengan metode uap (panas lembap) digunakan untuk
larutan pembawa air, alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan
plastic, dan media untuk pekerjaan bakteri. Dimana setiap metode memiliki alat
dan bahan tertentu yang dapat digunakan.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai