Anda di halaman 1dari 23

I.

TUJUAN

1. Mahasiswa terampil dalam pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme


2. Mempelajari cara-cara sterilisasi (pensucihamaan) terhadap bahan dan peralatan baik
secara fisik maupun kimia.

II. KAJIAN TEORETIK

2.1 Media Pertumbuhan Mikroorganisme


Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrien) yang
berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah
mikroba. Media Pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan ynag terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yangdiperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Isolasi mikroorganisme untuk menjadi
kultur murni dapt dilakukan dengan menggunakan media pertumbuhan (Tenny O, 2014).

2.2 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses pemusnhan semua bentuk mikroorganisme, baik yang
berbentuk vegetative maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang diamaksud
dapat berupa kuman, virus, rickettsia, maupun jamur. Jadi produk steril telah bebas dari
semua jenis mikroorganisme hidup. Istilah “hidup” disini perlu mikroorganisme tetapi
telah mati, misalnya hasil sterilisasi dengan pemanasan, penyinaran ataupun dengan
memakai gas. Khusus untuk produk steril hasil sterilisasi dengan penyaringan, sama
sekali tidak terdapat mikroorganisme kontaminan karena telah dipisahkan secra fisika dan
tertinggal di dalam filter.

Ada beberapa macam cara sterilisasi, yaitu:

1. Sterilisasi dengan pemanasan secara kering


2. Sterilisasi dengan pemanasan secara basah
3. Sterilisasi dengan penmabahan zat tertentu
4. Sterilisasi dengan gas
5. Sterilisasi dengan penyinaran
III. METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. Breaker glass
2. Pengaduk
3. Bunsen
4. Autoklaf
5. Labu Erlenmeyer
6. Alat dan bahan yang disterilkan

Bahan :

1. Aquades
2. Agar-agar
3. Kentang
4. Dekstrosa

3.2Prosedur Kerja
Nutrient Agar (NA) Sintesis
1. Masukan semua media kedalam erlenmeyer aduk hingga homogen sambil
dipanaskan pada kompor listrik.
2. Saat media sudah masak yang ditandai dengan munculnya gelebung-gelebung
kecil dari dasar erlenmeyer.
3. Tutup erlenmeyer menggunakan kapas yang telah dilapisi perban lalu, lapisi
dengan aluminium foil pada bagian atas.
4. Sterilisasi pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121ºc dan tekanan 15 lbs atau
1 atm.

Potato Dexstrose Agar (PDA)


1. Kupas dan potong kentang dengan ukuran dadu 1 cm dan cucilah dengan air
bersih
2. Rebus kentang dalam 1000 ml/1 liter akuades sampai masak selama 2 jam sejak
mendidih (tambahkan akuades jika volumenya berkurang)
3. Saringlah kaldu kentang kedalam gelas piala dengan mempergunakan kain kassa
berlapis
4. Letakkan filtrat tersebut diatas penangas sehingga suhunya tetap terjaga dalam
keadaan panas. Kemudian masukkan berangsur-angsur dekstrosa dan agar-agar.
Aduklah campuran tersebut sehingga diperoleh suspensi yang homogen
5. Masukkan medium ke dalam beberapa tabung reaksi sebanyak 12 ml – 15 ml, lalu
sumbatlah dengan kapas ditutup dengan alumunium foil dan ikatlah. Masukkan
pula medium sebanyak 5 ml ke dalam beberapa tabung reaksi, lalu sumbat dengan
kapas ditutup dengan alumunium foil dan ikatlah
6. Sterilisasikan medium tadi bersama-sama dengan cawan petri yang sudah
terbungkus rapi dengan aluminium foil kedalam autoklaf selama 15-20 menit pada
suhu 1210 C
7. Setelah selesai matikan autoklaf dan keluarkan alat dan bahan yang ada
didalamnya.
8. Kemudian dinginkan dalam suhu ruangan. Untuk bahan yang belum digunakan
simpan dalam lemari es. Untuk mempercepat pengeringan pada alat yang akan
digunakan dapat disimpan dalam oven dengan suhu 500 C.

Sterilisasi
1. Isilah autoklaf dengan akuades hingga batas yang ditentukan
2. Masukkan medium atau peralatan yang akan disterilkan
3. Tutup autoklaf rapat-rapat dengan mengunci pada kunci yang berlawanan
4. Biarkan klep uap terbuka dengan mendirikannya, nyalakan autoklaf (on)
5. Bila pada klep telah menetes air, menandakan suhu sudah jenuh lalu tutup klep
6. Biarkan autoklaf menyala hingga tercapai suhu 1210 C dan tekanan uap 15
lbs. Bila tekanan 15 lbs sudah tercapai, pertahankan selama 15-20 menit (bila
tekanan berlebih gunakan tombol pengatur pada bagian bawah autoklaf).
Apabila suhu menggunakan skala suhu farenhet telaah dengan menggunakan
rumus
7. Setelah 15-20 menit pada tekanan 15 lbs, matikan autoklaf tunggu tekanan
menurun selama 5-10 menit. Buka klep uap perlahan-lahan, keluarkan uap
sehingga tekanan kembali nol.
8. Buka autoklaf dan ambil barang-barang yang ada didalamnya. Jangan sekali-
kali membuka tutup autoklaf bila tekanan uap belum turun mencapai angka
nol.
IV. HASIL DAN PENELITIAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

No Gambar Keterangan
1.
Media NA, 100 gr Aquades 500ml

2
Media PDA, 100 gr Akuades 500ml

3
Alat yang telah dibungkus menggunakan kertas
sebelum dilakukan sterilisasi
4.2 Pembahasan

Media meupakan substrata tau nutrient sumber nutrisi dari mikroba, juga digunakan
oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Isolasi mikroorganisme untuk menjadi kultur murni dapat
dilakukan dengan menggunakan media pertumbuhan (Tenny O, 2014).
Nutrient agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Nutrient agar terbuat dari
campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal
ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Berdasarkan komposisinya, PDA termasuk dalam media semisintetik karena tersusun


atas bahan alami kentang dan bahan sintetik dextrose dan agar. Kentang mengandung
karbohidrat, vitamin, dan mikronutrien lain yang dapat dimanfaatkan oleh cendawan.
Sedangkan dextrose sebagai karbohidrat sederhana menjadi sumber energi yang dapat segera
digunakan. Komponen agar dalam media berfungsi sebagai bahan pemadat. Masing-masing
dari ketiga komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme terutama cendawan (Octavia & Wantini, 2017). Media semi PDA memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup sehingga baik digunakan untuk pertumbuhan jamur.
Media ini cukup banyak dibutuhkan dalam pembiakkan jamur baik di dalam laboratorium
maupun dalam bidang pertanian.

Sterilisasi adalah suatu proses peemusnahan semua bentuk mikroorganisme, baik


yang berbentuk vegetative maupun yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang dimaksud
dapat berupa kuman, virus, rickettsia maupun jamur. Sterilisasi adalah proses penghilangan
atau membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam
benda/peralatan untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah
terjadinya kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan
pengemas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas
dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan melindungi bahan yang ada di dalamnya dari
pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran (Nurminah, 2002).

Ada beberapa macam cara sterilasasi, yaitu:

1. Sterilisasi dengan pemanasan secara kering.


2. Sterilisasi dengan pemanasan secara basah.
3. Sterilisasi dengan penambahan zat tertentu.
4. Sterilisasi dengan gas
5. Sterilisasi dengan penyinaran
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C (250 0F). Jadi tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per
square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121 0C. (Marino and
Benjamin, 1986) Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme
sampai ke spora-sporanya, yang terdapat di dalam bahan makanan. Proses ini dilakukan
dengan cara memanaskan makanan sampai temperatur 121oC, selama watu 15 menit. Salah
satu contoh alat untuk melakukan sterilisasi adalah Autoclave. Pada alat Autoclave ini, bahan
makanan dipanaskan sampai temperatur 121-134oC. makanan diproses selama 15 menit,
untuk temperatur 121oC, atau pada temperatur 134oC selama 3 menit. Setelah pemanasan ini,
dilakukan pendinginan secara perlahan untuk menghindari over-boiling ketika tekanan
diberikan pada makanan.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Media meupakan substrata tau nutrient sumber nutrisi dari mikroba, juga digunakan
oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak.
2. Nutrient agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia.
3. Berdasarkan komposisinya, PDA termasuk dalam media semisintetik karena tersusun
atas bahan alami kentang dan bahan sintetik dextrose dan agar.
4. Sterilisasi adalah suatu proses peemusnahan semua bentuk mikroorganisme, baik
yang berbentuk vegetative maupun yang berbentuk spora.
5. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya ajukan, yaitu diharapkan kepada praktikan hadir diruang zoom
tepat waktu agar praktikum berjalan sesuai keinginan.
DAFTAR RUJUKAN

Azzahra N, Jamilatun, N, Aminah. (2020). Perbandingan pertumbuhan aspergillus fumigatus


media instan modifikasi carrot sucrose agar dan potato dextrose agar. Jurnal mikologi
Indonesia, 4(1), 168-174.

Fatmariza, M; Inayati, N; Rohmi;. (2017). Tingkat kepadatan media nutrient agar terhadap
petumbuhan bakteri staphylococcus aureus. Jurnal analisis media, 4(2), 69-73.

Hendrawati, T Y; Utomo, S;. (2017). Optimasi Suhu dan waktu sterilisasi pada kualitas susu
segar di kabupaten Boyolali. Jurnal Teknologi Universitas Muhammmadiyah jakarta,
9(2).

Istini. (2020). Pemanfaatan palstik polipropilen standing pouch sebagai salah satu kemasan
sterilisasi peralatan laboratorium. Laboratorium penelitian dan pengujian terpadu
universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2(3), 41-46.

Krihariyani, D, Woelansari, ED, Kurniawan , E,. (2016). Pola pertumbuhan stophylococcus


aureus pada media agar darah manusia golongan O,AB, dan darah domba sebgai
kontrol. Jurnal ilmu dan tekonologi kesehatan, 3(2), 191-200.

Ma'at, S. (2009). Sterilisasi dan Disinfeksi. Surabaya: Airlangga University Press.

Rizki, Z; Syahnita;. (2019). Pemanfaatan Bengkuang (pachyrrhizus erosus) dan atuge (vigna
radiate) sebagai media alternatife untuk pertumbuhan bakteri escherichiacoli dan
staphylococcus aureus. Jurnal Penelitian Kesehatan, 6(1), 1-9.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai