Anda di halaman 1dari 5

MEMBUAT MEDIA DAN STERILISASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk pemeliharaan kultur mikroorganisme, sehingga bila
diperlukan selalu tersedia.

II. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat
- Autoklaf
- Gelas kimia
- Erlenmeyer
- Tabung reaksi
- Labu semprot
- Pengaduk
- Hot plate

b. Bahan-bahan
- Aquades
- Bakto agar-agar
- Glukosa
- Kapas
- Aluminium foil
- Kasa
- Benang

III. DASAR TEORI

1
Kelangsungan hidup organisme tergantung dari persediaan makanan
yang cukup dan lingkungan yang memungkinkan untuk berkembang biak.
Makanan yang kompleks ini terdegradasi secara enzimatik menjadi zat-zat
yang lebih sederhana. Suatu larutan yang mengandung nutrisi-nutrisi ini
disebut media kultur. Secara fisik media kultur terbagi dalam tiga bagian
yaitu media cair (nutrient broth), media semi padat dan media padat
(nutrient agar). Jika media cair dibubuhi agar-agar akan terbentuk media
padat atau semi padat tergantung dari banyaknya agar-agar yang
ditambahkan ke dalamnya.
Untuk membentuk media padat, penambahan agar-agar 1,5-2%,
sedangkan untuk media semi padat penambahan agar-agar 1,5-2%,
sedangkan untuk media semi padat penambahan agar-agar kurang dari 1%.
Agar-agar mempunyai sifat dapat cair pada suhu 100 0C dan mulai beku pada
suhu 400C.Pada sifat inilah yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme
terutama yang dapat pada tumbuh pada 370C tanpa mengalami pencairan.
Selain itu media agar mempunyai permukaan yang keras dan halus, sehingga
dapat digunakan untuk teknik isolasi koloni. Tujuan membuat media adalah
untuk pemeliharaan kultur mikroorganisasi, sehinggn bila diperlukan selalu
tersedia.
Ada beberapa macam sterilisasi, yaitu dengan menggunakan panas,
saringan dan bahan kimia. Sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi tiga
bagian yaitu sterilisasi kering (suhu oven 160 0C – 1700C selama 2-3 jam).
Sterilisasi basah menggunakan tekanan uap pada suhu 1000C (untuk bahan
yang termolabil seperti gula dan susu). Sedangkan untuk media yang
termostabil menggunakan tekanan tekanan uap pada suhu diatas 100 0C dan
menggunakan alat autoklaf. Sterilisasi dengan bahan kimia misalnya
ethylene oxide, sedangkan sterilisasi dengan saringan misalnya Millipore

2
filter. Tujuan sterilisasi supaya bahan-bahan dan alat yang digunakan tidak
mengandung mikroorganisme. Dalam praktikum ini, sterilisasi yang
digunakan adalah sterilisasi basah.

IV. CARA KERJA


a. Membuat media
1. Timbang toge yang telah di bersihkan, dan dicuci bersih sebanyak 10
gram, tambahkan aquades sampai 100 ml
2. Didihkan selama 20 menit, jika volume berkurang, tambahkan kembali
aquades
3. Saring,tambah glukosa sebanyak 2 gram dan bakto agar sebanyak 1,5-2
gram.
4. Panaskan sambil aduk sampai mendidih.
5. Masukkan ke dalam tabung reaksi, tutup dengan sumbat kapas dan
aluminium foil.
6. Sterilkan.
7. Untuk media cair, prosedur sama, hanya tidak usah ditambahkan
bakto agar.
8. Keluarkan tabung reaksi, dinginkan dengan cara dimiringkan.
9. Setelah beku, media agar miring siap digunakan.

b. Sterilisasi
1. Isi autoklaf dengan aquades. Pasang stop kontak, atur suhu pada
1210C.
2. Setelah mendidih, masukkan alat-alat dan bahan yang akan
disterilkan.
3. Tutup autoklaf, tutup juga klep udaranya.

3
4. Tunggu sampai jarum penunjuk mencapai 1 atm atau 15 psi. Biarkan
selama 15-20 menit.
5. Setelah 15 menit, kembalikan ke suhu 0 0C, matikan autoklaf dan
lepaskan stop kontak aliran listriknya.
6. Tunggu sampai jarum penunjuk turun kembali ke posisi awal, buka
klep udara, buka autoklaf.
7. Keluarkan media yang sudah steril. Dinginkan.

V. DATA PENGAMATAN
Setelah disimpan selama 2 hari maka dapat diketahui bahwa:
-Media agar pada tabung tidak terkontaminasi (steril)
-Sedangkan pada cawan petri terkontaminasi

VI. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini digunakan ekstrak toge, dimana dalam ekstrak
toge tersebut berfungsi sebagai tempat tumbuhnya nutrisi yang diperlukan
dalam pertumbuhan mikroorganisme.
Setelah 2 hari disimpan dalam ruang terbuka, media pada tabung
reaksi tidak terkontaminasi sedangkan pada cawan petri terkontaminasi yang
ditandai dengan adanya koloni yang terbentuk pada media. Hal ini
disebabkan karena media hanya disimpan diatas meja sehingga sangat
memungkinkan untuk terjadinya kontaminasi. Selain itu tutup cawan tidak
rapat sehingga udara bebas masuk yang bisa membawa bakteri.
VII KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan media
harus diperhatikan tempat penyimpanan media agar tidak mudah
terkontaminasi dengan udara luar yang dapat mempengaruhi media. Media

4
juga harus disterilkan terlebih dahulu sebelum didinginkan agar terhinadar
dari mikroorganisme lain.

VIII.DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk praktikum teknologi bioproses, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik
Negeri Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai