STERILISASI
A. TUJUAN
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang menggunakan
tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121°C . Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan
media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding
dengan udara panas. Biasanya untuk mensterilkan media digunakan suhu 121°C selama 15
menit. Alasan digunakan suhu 121°C adalah karena air mendidih pada suhu tersebut. Prinsip
Kerja Autoklaf merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan Uap Panas Bertekanan. Yaitu
mempunyai tekanan 2 atm/ 15 psi (pounds persquare inci) dan suhu 121°C selama 15 menit
untuk bahan dan 20 menit untuk alat.
F. KESIMPULAN
Pada dasarnya prinsip dasar yang dilakukan pada saat sterilisasi adalah suatu proses
mematikan mikroorganisme yang mungkin ada pada suatu benda. Pemilihan teknik sterilisasi
didasarkan pada sifat alat dan bahan yang akan disterilkan. Ada dua jenis sterilisasi yang
digunakan yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering. Sterilisasi basah yaitu menggunakan
autoklaf, alat dan media yang disterilkan yaitu tabung media potato dextrose agar (PDA),
nutrient agar (NA), dan tiap dalam suhu 121°C selama 15 menit. Sedangkan sterilisasi kering
yaitu menggunakan oven dan alat yang disterilkan yaitu cawan petri, ,tabung reaksi dan labu
erlenmeyer dengan suhu 160C– 18C selama 2 jam untuk mensterilkan alat yang tahan terhadap
suhu panas.
TOPIK 2
PEMBUATAN MEDIA
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga
dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba. Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan
lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu : susunan makanannya dimana media
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat atau
metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan
osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang
alkali, temperatur harus sesuai dan steril.
Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu:
sumber energi misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion inorganik essensial dan
kebutuhan yang khusus, seperti vitamin. Media pertumbuhan mengandung unsur makro
yang dibutuhkan mikroba seperti karbon (C), Hidrogen (H), oksigen (O), Nitrogen (N),
dan Phospor (P). selain itu media juga mengandung unsur mikro seperti besi (Fe), dan
Magnesium (Mg). media juga dapat mengandung bahan tambahan lain seperti indikator
phenol red. Sifat media pembenihan yang ideal adalah mampu memberikan pertumbuhan
yang baik jika ditanami kuman, mendorong pertumbuhan cepat, murah, mudah dibuat
kembali, dan mampu memperlihatkan sifat khas mikroba yang diinginkan.
1. Media cair
Pepton merupakan protein yang diperoleh dari peruraian enzim hidrolitik seperti
pepsin, tripsin, papain. Pepton mengandung Nitrogen dan bersifat sebagai larutan
penyangga, beberapa kuman dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%.
2. Media semi padat
3. Media padat
a. Media isolasi
b. Media diperkaya
4. Media Selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk
menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang
tidak diinginkan.Contoh media yang ditambahkan ampisilin untuk menghambat mikroba
lainnya.
1. Alat
Cawan petri
Erlenmeyer
Gelas ukur
Tabung reaksi
Pipet
Tip pipet
Batang pengaduk
Penangas air/pemanas.
2. Bahan
D. CARA KERJA
4. Untuk media yang perlu dipanaskan, gunakan pemanas sampai media tercampur
homogen (kuning dan jernih), hati-hati jangan sampai media mendidih dan meluap,
panaskan dengan hati-hati menggunakan penangas/elemen
5. Untuk pembuatan media agar miring NA, sebelum di autoklaf, tuangkan media NA
untuk agar miring sejumlah kurang lebih 5 ml ke dalam tabung reaksi. Agar miring ini
aka digunakan untuk kultur atau pembiakan bakteri. Sisa media NA biarkan dalam
erlenmeyer.
7. Tutup erlenmeyer dan tabung reaksi yang berisi media dengan kapas penutup tabung
dan di tutup lagi menggunakan alumunium foil.
8. Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121°C, tekanan 1 atm, selama 15 menit.
9. Untuk media NA miring, keluarkan kedia dari autoklaf dan bekukan dalam
posisi miring
10. Untuk media NA dan MHA, tuangkan dalam cawan petri steril dan tunggu sampai
beku.
A. Hasil Praktikum
B. Pembahasan
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan
pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan
mikroba.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah untuk mempersiapkan
media awal sebagai kebutuhan praktikum selanjutnya, media diperlukan sebagai tempat
perkembangbiakan mikroba. Media terdiri atas berbagai nutrisi yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Alat – alat yang digunakan dalam pembuatan
media tersebut yaitu tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan cawan petri. Sedangkan
bahan untuk pembuatan media adalah aquades, NA, MHA. Setelah bahan sudah jadi dan
dimasukkan ke dalam alat penyimpanan, maka harus disterilkan terlebih dahulu
menggunakan autoklaf sebelum disimpan. Sterilisasi dilakukan untuk menyeterilkan alat
dan media dari bakteri untuk menghindari kontaminasi pada media itu sendiri.
TOPIK 3
PEMBIAKAN BAKTERI
A. TUJUAN
2. Melakukan pembiakan bakteri dengan metode gores pada media rata dan miring
B. DASAR TEORI
Pada penanaman mikroba perlu diperhatikan kebutuhan nutrisi untuk mikroba tersebut
sehingga dapat tumbuh dengan baik. Isolasi bakteri adalah memisahkan bakteri dari alam dan
menanamnya dalam media baru sebagai biakan murni.Teknik untuk menanam bakteri adalah
sebagai berikut:
Teknik spread platemerupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur
mikroba dengan cara dipulas atau disebar padapermukaan media agar padat. Metode ini
dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba.
Teknik isolasi koloni bakteri dengan cara ini dilakukan dengan cara menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan media agar padat.
Teknik ini dilakukan menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada temperatur
45-50Oc dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan menuangkannya ke dalam
cawan petri steril.
4. Pembiakan lapangan
Teknik ini dilakukan dengan cara membasahi seluruh permukaan agar dengan suspensi
kuman. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan kuman merata. Biasanya digunakan untuk uji
kepekaan antibiotika dan uji jenis kuman dengan bakteriofaga.
Teknik inokulasi bakteri dengan caramenusukkan ose pada permukaan agar tegak.
C. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Kawat ose
Lampu bunsen
Beaker glass
B. Bahan
Agar miring nutrien agar, Agar NA lempeng, Biakan bakteri Escherichia coli, Biakan
bakteri Bacillus subtilis, Biakan bakteri Staphylococcus aureus.
D. CARA KERJA
d. Goreskan kawat ose pada permukaan lempeng nutrien agar secara kontinyu sampai
setenga permukaan agar, putar cawan petri dan oles kembali pada permukaan agar
yang kosong.
f. Inkubasikan
g. Inkubasikan
E. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
a. Hasil praktikum
Siapkan biakan bakteri yang akan ditanam kembali menggunakan media yang
sebelumnya sudah dibuat, bakar kawat ose, biarkan hingga dingin, sentuhkan ujung
kawat ose pada koloi bakteri ujung kawat ose tersebut di goreskan dengan zig zag di
permukaan media(jangan sampai melukai bakteri), bakar kembali kawat ose yang telah
dibuat untuk goresan ke bakteri tersebut, lalu tutup kembali bakteri tersebut dengan
kapas dan dilapisi kertas alumunium foil, biarkan hingga pembiakan muncul.
b. Pembahasan
Pada praktikum pembiakan bakteri kali ini menggunakan media NA dan MHA,
yaitu media yang memiliki fungsi yakni untuk mengembangbiakan bakteri secara umum.
Media NA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri.
Sifat-sifat media yang digunakan untu faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh,
media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang
diinginkan. Jika sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus. Pada proses
pembuatan media, media NA menggunaakan aquadest untuk menghomogenkan.
F. KESIMPULAN
Achmad,D,. 2007 media agar. Ide Besar Istri peneliti, http://www.nctech.com, diakses tanggal
10 desember 2015
Pujiati. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar. Madiun: Ikip PGRI Madiun Press.
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press : Yogyakarta
Volk & Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima, Erlangga: Jakarta
Hadioetomo, RS, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Gramedia:
Jakarta
Jawet, Melnick, and Adelberg, 2001, Medical Microbiology, ed. 22, California Appleton and
Lange.
Staf Pengajar Mikrobiologi FKUI, 2005, Penuntun Praktik Mikrobiologi Kedokteran, Medical
Multimedia Indonesia, Jakarta