Contoh :
1.Sterilisasi panas kering menurui Fl.ed. IV,
sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus Oven modern yang
dilengkapi udara yang dipanaskan dan disaring. Rentang suhu khasyang
dapat diterima di dalam bejana sterilisasi kosong adalah lebih kurang
15' ,jika alat sterilisasi beroperasi pada suhu tidak kurang dari 250o
Alat :
Oven yaitu lemari pengering dengan dinding ganda, dilengkapi dengan
termometer dan lubang tempat keluar masuknya udara, dipanaskan dari
bawah dengan gas atau listrik.
Bahan / alat yang dapat disterilkan dengan carakering
Alat-alat dari gelas (gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlemeyer, botol-
botol, corong), bahan obat yang tahan panas tinggi (minyak lemak,
Page 1
vaselin).
2.Pemijaran
Memakaiapi gas dengan nyala api tida kberwarna atau api
darilampu Spiritus. Cara ini sangat sederhana cepat dan menjaminsterilitas
bahan / alat yang disterilkan, sayang penggunaannya hanya terbatas untuk
beberapa alat / bahan saja.
Syarat :
Seluruh permukaan alat harus berhubungan langsung dengan api selama
tidak kurang dari 20 detik.
Yang dapat disterilkan :
Benda-benda logam (pinset, penjepit krus), gelas / porselin (sudip, betang
pengaduk, kaca arloji, tabung reaksi, mulut wadah, erlemeyer, botol).
Mortir dan stamper disiram dengan alkohol mutlak kemudian dibakar. Bahan
obat ( ZnO, NaCI,Talk )
Contoh :
1. Sterilisasi uap menurut Fl.edIV.
Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus autoklaf yang
ditetapkan dalam farmakope untuk media atau pereaksi adalah selama 15
menu pads suhu 1210, kecuali dinyatakan lain.
alat :
Disebut otoklaf, yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang
berat, mempunyai lubang tempat mengeluarkan uap air beserta krannya,
termometer, pengatur tekanan udara, klep pengaman.
Cara bekerja :
Otoklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar.
Pengusiran udara pada otoklaf berdinding du a, uap air masuk dari bagian
atas dan udara keluar dari bagian bawah yang dapat ditunjukkan pada
gelembung yang keluar dari ujung pipakaret dalam air.
Page 2
Setelah udara bersih, bahan yang akan disterilkan dimasukkan sebelum
air mendidih, tutup otoklaf dan dikunci, ventilasi ditutup dan suhu serta
tekanan akan naik sesuai dengan yang dikehendaki. Atur klep pengaman
supaya tekanan stabiI.
Setelah sterilisasi selesai, otoklaf dibiarkan dingin hingga tekanannya
sama dengan tekanan atmosfir. Cara sterilisasi ini lebih efektif dibanding
dengan pemanasan basah yang lain, karena suhunya lebih tinggi.
Bahan / alat yang dapal disterilkan :
Alai pembalut, kertas sating, alat gelas ( buret, labu ukur ) dan banyak
obat-obat tertentu.
3. Tyndalisasi / Pasteurisasi.
Digunakan pada bahan obat yang tidak tahan pemanasan tinggi dan tidak
dapat disaring dengan penyaring bakteri ( emulsi, suspensi ).
Caranya :
Panaskan pada suhu 70 0 - 80 0 selama 40 – 60 menit, untuk
mematikan mikroba bentuk vegetatifnya. Diamkan pada suhu 30° selama 24
jam , untuk membiarkan mikroba bentuk spora berubah menjadi bentuk
vegetatif. Ulangi pemanasan selama 3 - 5 hari berturut-turut.
Page 3
2. Antiseptika :
Suatu zat anti mikroba yang biasa digunakan secara topikal/ lokal pada
tubuh manusia ; dapat mencegah pe mbiakan bakteri.
Bakteriostatika : mencegah pertumbuhan fungi / cendawan / jamur.
Zatpengawet :mencegah pertumbuhan bakteri dan cendawan dalam makanan
atau minuman.
3. Antibiotik:
Segolongan zat yang dihasilkan oleh cendawan atau bakteri yang dapat
menentang / mematikan cendawan atau bakteri lain.
Contoh :
a) Untuk bahan obat sterilisasi dapat dilakukan dengan :
Penambahan bakterisida, Fl.ed.III (cara B).
Sediaan dibuat dengan melarutkan atau mensuspensikan bahan
obat dalam larutan klorokresol P 0,2 % b/v dalam air untuk injeksi atau
dalam larutan bakterisida yang cocok dalam air untuk injeksi. Isikan ke
dalam wadah, kemudian ditutup kedap. Jika volume dalam tiap wadah
tidak lebih dari 30 ml. Panaskan pada suhu 98 0 sampai 100 0 selama 30
menit. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 30 ml, waktu sterilisasi
diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada suhu 98 0 sampai
100 selama 30 menit. Cara ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
injeksi dosis tunggal secara intravena, injeksi intratekal / intrasisternal /
peridural .
Page 4
- Campuran I bagian etilen oksida dan 9 bagian
gaskarbondioksida (CO 2 )dan dapat dipanaskan hingga suhu 60o.
Jika hanya etilen oksida saja dengan udara akanmudah terbakar atau
meledak.
2. D e n g a n s i n a r g a m m a .
Digunakan isotop radio aktif, misalnya Cobalt 60.
Page 5
Larutan disaring melalui penyaring bakteri steril, diisikan ke dalam wadah
steril, kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptic.Keuntungan cara ini :
Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan tetapi larut dalam
air.
Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk pembuatan kecil-kecilan.
Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari larutan, virus jumlahnya
dikurangi.
Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar virus dapat diadsorpsi
Cara-cara menyaring :
Ada 2 cara untuk menyaring , yaitu
1. Dengan tekanan positif : larutan dalam penyaring ditekan dengan tekanan
yang lebih besar dari udara luar.
2. Dengan tekanan negatif : larutan dalam penyaring diisap (penampung di
vakumkan).Udara yang dipakai untuk itu harus udara bersih, biasanya
digunakan gas nitrogen (N 2 ) yang dialirkan melalui kapas berlemak
dalam tabung gelas atau platina yang dipanaskan.
Page 6
Digunakan untuk bahan obat yang tidak dapat disterilkan dengan cara
pernanasan atau dengan cara penyaringan.
Caranya :
Bahan obat : memenuhi syaratp.i, tidak disterilkan.
Zat pembawa : disterilkan tersendiri dahulu.
Zat pembantu : disterilkan tersendiri.
Alat-alat : disterilkan dengan cara yang cocok.
Ruang kerja : bersih, bebas debu, dan angin, disterilkan dengan sinar u.v
atau cara lain yang sesuai.
Kemudian bahan obat, zat pembawa, zat pembantu disimpan secara
aseptic dalam ruang aseptic hingga terbentuk obat / larutan injeksi dan
dimasukkan ke dalam wadah secara aseptic.
Page 7