Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI

Dosen Pengampu : apt. Fitriyanti, M.Farm

Disusun oleh:

Nama : Rahimah

NIM : SF21232

Semester : II

Kelas : Y

LABORATORIUM MIKROBILOGI

FAKULTAS FARMASI

STIKES BORNEO LESTARI BANJARMASIN

2022
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM 1

PENGENALAN ALAT PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

PERTANYAAN :

1. Apa yang dimaksud dengan media dan sebutkan Syarat-syarat media?

2. Bagaimana suatu bahan dikatakan steril?

3. Sebutkan macam-macam sterilisasi dan jelaskan dengan singkat?

4. Sebutkan beberapa zat kimia yang bersifat antimikrobia?

5. Bagaimana prinsip anda memilih metode Sterilisasi ?

6. Bagaimana Cara Sterilisasi untuk suatu bahan / alat di bawah ini :

1. ose dan pinset

2. gunting

3. spuit injeksi

4. piring petri

5. Erlemnmeyer

6. Gelas Ukur

7. tabung reaksi berisi nutrien agar

8. tempat bekerja/ruang inokulasi

9. Beaker gelas
10. media yang tidak tahan pada uap air panas bertekanan

JAWABAN :

1. Media merupakan kumpulan zat-zat organik maupun anorganik yang digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dengan syarat- syarat tertentu. Untuk memberikan kondisi hidup
yang cocok bagi pertumbuhan bakteri, maka media harus memenuhi dalam : kandungan
nutrien, tekanan osmosis, derajat keasaman (pH), temperatur, dan sterilitas. Kandungan
nutrien suatu media yang digunakan untuk pertumbuhan harus mengandung : air, sumber
karbon seperti CO2, CH4, sitrat, tartrat, alkohol, dan gula (misal glukosa, laktosa,
maltosa, dan sebagainya). Komponen lain adalah sumber nitrogen (NO2, NO3, NH3,
asam amino, polopeptida, peptida, atau pepton), mineral (Na, K , Mg, Zn, P, S, Cl)
vitamin, dan gas (O2 dan CO2). Media yang digunakan harus isotonis, sebab apabila
hipertonis maka bakteri akan mengalami plasmoptysis, sedang bila hipotonis, maka akan
terjadi plasmolisis.
2. Suatu alat atau bahan dapat dikatakan steril apabila bebas dari mikroba baik bentuk
vegetatif maupun spora (bakteri diletakkan dalam kondisi yang sulit akan membentuk
bakteri spora yang akan mampu bertahan hidup lebih lama dari bakteri awalny), bebas
kontaminasi.
3. Cara-cara sterilisasi secara garis besar dibedakan menjadi :
A. Fisik/Pemanasan ditujukan untuk membunuh atau merusak mikrobia.
Dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Panas kering dengan cara : membakar, menggunakan udara panas (oven).
▪ Flaming (membakar) Digunakan nyala bunsen untuk sterilisasi ose, sterilisasi
mulut tabung percobaan, dan wadah gelas lainnya pada waktu menginokulasi
media. Pada waktu memanaskan ose, mulailah dari pangkal kawat dan setelah
terlihat merah pijar, secara pelan-pelan pemanasan dilanjutkan ke ujung ose. Hal
ini untuk mencegah terloncatnya sisa kuman akibat pemanasan langsung dan
terlalu cepat pada mata ose.
▪ Oven udara panas (hot air oven) Digunakan untuk sterilisasi alat-alat
laboratorium dari gelas seperti petri, tabung, dan pipet. Biasanya sterilisasi
dikerjakan pada suhu l75°C selama 1,5-2 jam. Sebelum disterilkan, labu dan
tabung percobaan harus kering, ditutup dengan kapas, pipet dibungkus dengan
kertas atau ditaruh dalam kaleng pipet.
2. Panas basah dengan cara : merebus, uap air panas, uap air panas bertekanan,
pasteurisasi.
▪ Merebus Digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang berupa gunting, pinset,
skapel, jarum, spuit injeksi, dan lain-lain dengan cara direbus dalam keadaan
mendidih selama 30 - 60 menit.
▪ Uap air panas Terutama untuk mensterilkan media-media yang tidak tahan pada
uap air panas dengan tekanan (autoklaf). Sterilisasi dilakukan dengan pemanasan
100°C 9 selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara tersebut, spora belum
dapat dimatikan. ▪ Uap air panas bertekanan (Autoklaf) . Digunakan terutama
untuk sterilisasi media yang tahan terhadap panas tinggi. Sterilisasi dikerjakan
pada suhu 120°C selama 10-30 menit, sesuai kebutuhan (biasanya selama 20
menit). Hal yang harus diperhatikan selama sterilisasi dengan autoklaf adalah
harus ditunggu selama bekerja dan hati-hati pada saat menurunkan tekanan.
▪ Pasteurisasi Digunakan untuk sterilisasi suhu dan minuman beralkohol. Panas
yang digunakan 61,70°C selama 30 menit.
B. Filtrasi
Cara ini dipakai untuk sterilisasi cairan yang akan rusak bila disterilisasi dengan cara
lain (pemanasan). Filtrasi lazim digunakan untuk sterilisasi sera, toxin, preparat,
antibiotik, enzim, vitamin, zat-zat labil lainnya. Kelemahan metode filtrasi, dapal
ditembus oleh golongan virus. (MECHANICAL METHODE)
C. Penyinaran (Radiasi)
Digunakan untuk sterilisasi ruang, misalnya kamar atau ruang inokulasi. Penyinaran
selama beberapa jam sebelum dan lampu dimatikan bila ruang tersebut akan
digunakan misalnya untuk menyiapkan media. inokulasi bakteri, dan sebagainya.
Jenis radiasi : a. Sinar UV b. Sinar X c. Sinar gamma : untuk material yang tebal d.
Sinar katoda : digunakan setelah pengepakan
D. Khemis yaitu sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang sering
digunakan untuk mencegah /membunuh mikrobia adalah desinfektan dan antiseptik.
Desinfektan biasanya digunakan untuk objek yang tidak hidup karena akan merusak
jaringan. Sedangkan antiseptik biasanya digunakan untuk tubuh.
4. Beberapa zat kimia yang bersifat antimikrobia:
a. Fenol dan derivatnya
b. Alkohol (50 - 70%) 10
c. Formaldehid (formalin)
d. Detergen
e. Halogen beserta gugusannya
f. Logam berat (merkutokrom)
g. Etilen oksid (gas sterilisator) mudah meledak dan toksik
5. Prinsip memilih metode sterilisasi tergantung dari bahan/alat yang disterilkan, antaralain :
Fisik/Pemanasan ditujukan untuk membunuh atau merusak mikrobia, Filtrasi dipakai
untuk sterilisasi cairan yang akan rusak bila disterilisasi dengan cara lain (pemanasan),
Penyinaran (Radiasi) digunakan untuk sterilisasi ruang, misalnya kamar atau ruang
inokulasi, dan Khemis yaitu sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia
yang sering digunakan untuk mencegah /membunuh mikrobia adalah desinfektan dan
antiseptic.
6. Cara Sterilisasi untuk suatu bahan / alat di bawah ini :
1) Ose dengan cara panas kering yaitu Flaming (membakar), sedangkan pinset dengan
cara panas basah yaitu dengan merebus
2) Gunting dengan cara panas basah yaitu dengan merebus, alkohol
3) Spuit injeksi dengan cara panas basah yaitu dengan merebus
4) Piring petri dengan cara panas kering yaitu dengan Oven udara panas (hot air oven)
5) Erlemnmeyer dengan cara panas kering yaitu dengan Oven udara panas (hot air oven)
6) Gelas Ukur dengan cara panas kering yaitu dengan Oven udara panas (hot air oven)
7) Tabung reaksi berisi nutrien agar dengan cara panas kering yaitu Flaming
(membakar)
8) Tempat bekerja/ruang inokulasi dengan cara penyinaran (Radiasi)
9) Beaker gelas dengan cara panas kering yaitu dengan Oven udara panas (hot air oven)
10) Media yang tidak tahan pada uap air panas bertekanan (autoclave) dilakukan dengan
uap air panas yaitu pemanasan 100°C selama 1 jam (filtrasi)
PRAKTIKUM 2

TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI

PERTANYAAN

1. Sebutkan macam-macam ose?


2. Jelaskan bagaimana Cara menggunakan ose?
3. Mengapa ose perlu disterilkan? Bagaimana Cara mensterilkan ose?
4. Mengapa ose harus didinginkan terlebih dahulu sebelum digunakan?
5. Apa yang dimaksud dengan plating dan apa tujuan dari plating?

JAWBAN

1. Macam-macam bentuk ose:

a. Lurus
b. Spatula
c. Bulat
2. Ose bulat dipegang pada posisi imbang antara ibu jari dan jari telunjuk dengan jari
tengah.Ose bulat digunakan untuk preparat ulas dari media padat,memindahkan sebuah
koloni atau kultur dari suatu medium kemedium lainnya,serta untuk inokulasi pada pelat agar
dengan menggoreskan.

Ose lurus dipegang dengan cara serupa,digunakan untuk memilih koloni,membuat ulah tipis
dan untuk inokulasi kultur dengan menusukan. Sebelum dan sesudah digunakan,ose harus
disterilkan dengan cara dipanaskan hingga merah pijar pada nyala api dan dibiarkan dingin
sebelum koloni disentuh. Pendinginan ose dapat dipercepat dengan cara menyentuh ose pada
permukaan agar diluar kultur.

3. Tujuan sterilisasi ose adalah untuk memastikan tidak ada mikroorganisme yang tumbuh pada
ose untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari mikroorganisme lain. Cara sterilisasi ose
dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia. Metode ini dengan memanaskan
alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar. Pembakaran
dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api
bunsen namun tidak sampai memijar.
4. Tujuan pendinginan ose adalah mencegah kematian mikroorganime yang akan ditumbuhkan
dan dilakukan pengambilan menggunakan ose.
5. Plating adalah inokulasi suatu medium pada cawan petri dengan menggunakan ose.
Tujuannya untuk mendapatkan koloni terpisah,untuk mempelajari morfologi koloni dan
untuk isolasi(membuat)kultur yang murni.
PRAKTIKUM 3

TEKNIK ASEPTIS : PEMINDAHBIAKAN

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan:

a) Biakan murni
b) Kontaminan
c) Teknik aseptis

2. Apa yang terjadi jika media segar yang telah dibuat tidak disterilisasi'?
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kerja aseptis?

JAWABAN :

1. a) Biakan murni merupakan suatu kultur yang terdiri dari satu macam mikroorganisme.
Untuk memperoleh kultur murni, kita harus dapat menumbuhkan mikroorganisme di
laboratorium. Untuk kebutuhan tersebut harus tersedia nutrisi dan keadaan lingkungan
yang mendukung pertumbuhannya. Hal ini juga penting untuk mencegah masuknya
organisme lain kedalam kultur.
b) Kontaminan merupakan organisme yang tidak diinginkan yang terdapat dimana-mana.
c)Teknis aseptis merupakan teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi
selama membuat dan mensterilkan medium kultur tersebut.
2. Jika media segar yang telah dibuat tidak disterilisasi maka akan terjadi pertumbuhan
mikroorganisme yang tidak diingikan (kontaminan).
3. 1) Area tempat bekerja disterikan dengan penyinaran/radiasi.
2) Alat-Alat untuk keperluan kerja aseptis disterilissi terlebih dahulu.
3) Pekerjaan dikerjakan secara cepat dan efisien.
PRAKTIKUM 4

PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGECATAN

1. Apa manfaat mengetahui golongan Gram positif dan negatif pada terapi?
2. Apa kegunaan dari pengecatan Ziehl Neelsen?
3. Sebutkan Contoh bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif Serta contoh
bakteri Ziehl neelsen positif?
4. Jelaskan Cara pengecatan Gram?
5. Jelaskan Cara pemakaian mikroskop medan terang?

Sebutkan klasifikasi pengecatan, dan jelaskan beserta contohnya?

JAWABAN

1. Manfaat mengetahui golongan gram positif dan negatif pada terapi adalah menjadi
pedoman terapi pemilihan antimikroba yang tepat terhadap penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri yang menyerang.
Golongan gram positif dan negative
Lapisan + peptidogligannya tebal 2-3 lapis
Lapisn – peptidogligannya tipis 1 lapis
Pendekatan terapi akan terarah ketika mengetahui gram + dan – lewat penghambatannya
Missal gram + Bakteri akan lisis
Gram + manifestasi klisisnya bagaimana sehingga keberhasilan efek terapi

2. Pengecatan ini Sering disebut dengan pengecatan acid fast atau tahan asam. Dengan
pengecatan ZN, bakteri terbagi menjadi 2 golongan yaitu bakteri tahan asam dan bakteri
yang tidak tahan asam. Bakteri tahan asam setelah diberi cat pertama akan tahan terhadap
pencucian dengan asam dan alkohol sehingga tidak mengikat cat kedua dan tampak
berwarna merah. Sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan tampak berwarna biru
karena cat pertama dilunturkan oleh asam dan alkohol, dan kemudian mengikat cat
kedua. Sifat lahan asam ini disebabkan karena terdapatnya asam mikolat yang terikat
pada dinding sel. Dinding sel bakteri yang tahan asam dan alkohol terdiri dari
pepridoglikan, arabinogalaktan dan lipid. Lima puluh persen dari lipid ini adalah asam
mikolat.
3. Contoh bakteri Gram Positif
 Bentuk kokus : Streptococcus, Staphylococus, Pncumococcus, Peptococcus,
Peptostreptococcus.
 Bentuk batang: Corynebacterium diphtherae. Nycobacteria Bacillus, Clostirida.
Contoh bakteri Gram Negatif :
 Bentukkokus : Neisseria, Veillonella.
 Bentuk batang : E. Coli, Shigella, Salmonella, Klebsiella, Hemphillus,
 Pasteiurella, Bacteroides, Fusobacterium, Brusella.
Contoh bakteri ZN positif :
 Mycobacterium tubercolosis
 Mycobacterium lepra
 Mycobacterium yang saprophyl
4. Cara Pengecatan Gram
 Preparat yang telah siap dicat digenangi dengan cat Graun A selama l - 3 menit.
Disini semua kuman yang pada pengecatan Gram dibedakan menjadi Gram positif
dan negative akan berwama ungu sesuai dengan warna cat Gram A. Setelah l - 3
menit cat dibuang, tanpa dicuci dengan air.
 Preparat kemudian digenangi dengan cat Gram B selama 1/2 - 1 menit. Akibat
pemberian Gram B maka pengikatan warna oleh bakteri menjadi lebih baik. Setelah
itu cat dibuang dan preparat dicuci dan preparat dicuci dengan air (leding).
 Preparat kemudian ditetesi cat Gram C sampai warna cat tepat dilunturkan. Setelah
pemberian cat Gram C maka akan terjadi :
o Bakteri Gram positif : tahan terhadap alkohol (ikatan antara cacat dengan bakteri
tidak dilunturkan oleh alkohol) sehingga bakteri tetap berwarna ungu.
o Bakteri Gram negatif 3 tahan terhadap alkohol, sehingga warna ungu dari cat
dilunturkan dan bakteri menjadi tidak berwarna lagi.
 Preparat digenangi dengan cat Gram D selama 1 - 2 menit Gram D bertindak sebagai
warna kontras. Akibat dari pemberian Gram D maka :
o Bakteri Gram positif oleh karena telah jenuh mengikat cat Gram A maka bakteri
tidak mampu lagi untuk mengikat Gram D sehingga bakteri akan tetap berwarna
ungu.
o Bakteri Gram negatif oleh karena warna cat sebelumnya telah dilunturkarr oleh
cat Gram C sehingga bakteri tidak berwarna lagi maka ia akan mengikat warna
cat Gram D sehingga bakteri akan berwama merah.

Setelah itu preparat dicuci dan dikeringkan dalam udara kamar (dengan preparat dalam

posisi miring) dan setelah itu diperiksa di bawah mikroskop dengan menggunakan

pembesaran kuat.

5. Mikroskop medan terang digunakan dengan cara memanfaatkan fokus cahaya yang jatuh
kepada objek. Dengan cahaya tersebut, maka benda yang diamati tersebut terlihat lebih
terang dibandingkan latar belakangnya. Salah satu kegunanannya bisa membuat objek
yang lebih terang sehingga membuat penelitian lebih optimal lagi.
 Mikroskop medan terang digunakan dengan cara memanfaatkan fokus cahaya
yang jatuh kepada objek. Dengan cahaya tersebut, maka benda yang diamati tersebut
terlihat lebih terang dibandingkan latar belakangnya. Salah satu kegunanannya bisa
membuat objek yang lebih terang sehingga membuat penelitian lebih optimal lagi.
 Mikroskop Medan Gelap (objek bersinar latar gelap)
 Mikroskop medan gelap menggunakan lensa kondensor sebagai lensa khusus yang bisa
memantulkan cahaya. Dengan pantulan cahaya yang ada, penampakan objek menjadi
lebih terang dan bagian sekelilingnya terlihat lebih gelap.
mengecualikan sinar yang tidak tersentuh dari gambar. Akibatnya, bidang di sekitar
spesimen (yaitu, di mana tidak ada spesimen untuk menyebarkan berkas) umumnya
gelap.
Cara Penggunaan nya adalah sebagai berikut :
a) Objek ditempatkan pada persiapan kaca ditempatkan di atas meja objek dan
kemudian lensa okuler mulai berputar perlahan ke perbesaran lemah.
b) Putar macrometer ke arah belakang dan geser pemutar lensa.  Sesuaikan posisi lensa
objektif agar sesuai dengan arah cahaya yang datang.  Pengaturan awal dapat
dilakukan dengan perbesaran 10x atau 25x.
c) Angkat bagian kondensor dan buka bagian diafragma agar cahaya yang masuk benar-
benar terserap.  Putar cermin secara perlahan dan amati sampai Anda melihat ada
bagian gelap yang terang.
d) Putar mikrometer lebih dekat ke tabel objek dan posisikan lensa objektif cukup dekat
dengan objek persiapan.  Amati dan ulangi prosedur di atas dengan menambahkan
pembesaran ke pembesaran yang lebih kuat.

Sebutkan klasifikasi pengecatan, dan jelaskan beserta contohnya?

Klasifikasi pengecatan adalah sebagai berikut :

1. Pengecatan sederhana
Yaitu pengecatan yang hanya menggunakan 1 macam cat. Biasanya baik bakteri maupun
sekitarnya akan mempunyai warna yang sama tetapi dengan intensitas yang berbeda.
Contoh : Karbol fuschin, Gentian violet, Metylen biru.
2. Pengecatan differensial/majemuk
Yaitu pengecatan yang menggunakan lebih dari satu macam cat. Pengecatan ini dapat
digunakan untuk identifikasi karena masing-masing bakteri mempunyai reaksitertentu.
Contoh : Pengecatan gram, ZN.
3. Pengecatan khusus
Yaitu pengecatan yang secara khusus digunakan untuk melihat alat tambahan pada bakteri.
Contoh :
 Pengecatan Burri untuk melihat kapsul
Kapsul akan terlihat jernih dengan badan bakteri dan sekitarnya terlihat hitam.
 Pengecatan Gray untuk melihat Flagella.
 Pengecatan Neisser untuk melihat granula (Corynebachterium diphteriae). C. diphtheria
akan terlihat berbentuk batang dengan kedua ujungnya membulat (bentuk halter) yang
berisi granula. Badan bakteri terlihat berwarna kuning, sedang granula berwarna biru
kehitaman.
 Pengecatan Much Weiss untuk melihat granula Mycobacerium tuberculusa.
Bakteri tahan asam akan terlihat berwarna merah dengan granula yang berwarna ungu.
Dasar preparat dan Sel-Sel lain akan terlihat berwarna biru.
4. Pengecatan Gram
Metode pengecatan ini ditemukan Glen Christian Gram pada tahun 1884. Dari sifat bakteri
terhadap cat Gram, bakteri dapat digolongkan menjadi Gram positif dan Gram negatif.
Bakteri Gram positif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram tahan terhadap alkohol
sehingga tetap mengikat cat pertama dan tidak mengikat cat kontras sehingga bakteri akan
berwarna ungu.Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang pada pengecatan Gram tidak tahan
terhadap alkohol sehingga warna cat yang pertama dilunturkan dan bakteri akan mengikat
warna kontras tampak merah.

Anda mungkin juga menyukai