Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AKUATIK

STERILISASI ALAT & PEMBUATAN MEDIA MIKROBA

Oleh :

Budi Saripudin

NIM.1906016052

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
STERILISASI ALAT

A. Latar Belakang
Steril merupakan keadaan dimana alat-alat yang digunakan sudah terbebas
dari bakteri yang mengkontaminasi. Sedangkan sterilisasi adalah proses
penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam suatu benda.
Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum,
keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita di
laboratorium. Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang
dimana pada akhir proses tidak terdapat mikroorganisme pada bahan atau barang
tersebut (Diana Arisanti, 2004).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses sterilisasi, dan
macam-macam proses metode untuk melakukan sterilisasi.

C. Alat dan Bahan


Alat-alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :
a. Alat
 Oven  Lem  Autoklaf
 Kertas  Nampan
 Pulpen  Lampu spiritus

B. Bahan

 Alcohol 70%  Tabung reaksi tanpa tutup


 Tip mikropipet dan wadah  Pipet
 Petri dish  Jarum ose
 Tabung reaksi bertutup  kapas
D. Prosedur kerja

1. Mensterilisasikan tangan dan meja praktikum menggunakan alcohol 70%


2. Membuat tutup tabung reaksi dari kapas, apabila tabung reaksi tersebut tidak
bertutup, agar saat tutupnya dibuka tabung reaksinya tetap steril.
3. Selanjutnya membungkus/menggulung tabung reaksi, petri dish, dan pipet
menggunakan kertas.
4. Pada tabung reaksi dan pipet memberikan tanda bagian atas (tempat lubang tutup
atas) dengan pulpen, kemudiam mengelem bagian ujung kertasnya agar rapi dan
rapat.
5. Tabung reaksi atau petri dish atau pipet bisa di bungkus satu per satu alat atau bisa
dijadikan satu bungkus masing-masing alat.
6. Mengkendorkan sedikit tutup tabung reaksi yang berbahan plastic, tabung reaksi
yang bertutup berbahan plastik tidak bisa disterilisasi dengan pemanansan kering
tapi dengan autoklaf (pemanasan uap).
7. Mensteril alat glass yang sudah dibungkus kertas yang benar- benar tahan terhadap
panas menggunkan oven dengan mengatur suhu dan waktu sesuai dengan penuntun
praktikum dan sesuai kebutuhan, sebelum menggunkaan oven harus mengetahui
dahulu SOP penggunaan oven tersebut.
8. Mensterilisasi menggunakan autoklaf, alat yang disteril yaitu tabung reaksi
bertutup plastik (menutup tutupnya dengan rapat lalu mengkendorkannya lagi agar
nanti mudah dibuka), alat-alat tip mikropipet dengan wadahnya, memasukkan
kedalam panci autoklaf dan memastikan ada airnya kemudian menututup dengan
rapat, mengatur suhu dan waktu sesuai dengan penuntun praktikum dan kebutuhan,
sebelum menggunkaan autoklaf harus mengetahui dahulu SOP penggunaan
autoklaf tersebut, kemudian memperhatikan indikatornya lalu mengecek
derajatnya.
9. Selanjutnya mensterilisasi dengan panas langsung (pemijaran) menggunakan lampu
spiritus, biasanya dipakai untuk bahan dari logam, alat yang digunakan yaitu jarum
ose (bulat/lurus), caranya memanaskan jarum dengan menegakkan jarum searah
sumbu sampai panas.
10. Setelah selesai kemudian mensterilisasi tangan dan tempat praktikum
menggunakan alkohol.
E. Hasil Dan Pembahasan
a. Hasil
Adapun hasil dari pengamatan prakrikum sebagai berikut :

No Gambar Keterangan
1 Alcohol yang digunakan untuk
mensterilisasi tangan dan meja
tempat praktikum

2 Tabung reaksi yang ditutup


menggunakan kapas

3 Tabung reaksi, petri dish, dan


pipet yang di bungkus
menggunakan kertas

4 Menstrelisasi menggunakan
oven
5 Menstrelisasi menggunakan
autoklaf

6 Menstrelisasi menggunakan
lampu spiritus

b. Pembahasan
Untuk sterilisasi dengan menggunakan pemanasan, yang digunakan adalah
menggunakan oven sebagai alat sterilisasinya, dimana dengan menggunakan
suatu siklus oven modern yang dilengkapi udara yang dipanaskan dan
disaring. Selain menggunakan oven, pemanasan juga menggunakan alat lampu
spiritus, dimana alat ini biasanya untuk mensterilisasi jarum ose yang akan
digunakan pada proses inokulasi mikroba. Sedangkan sterilisasi pada alat
yang tidak tahan panas menggunakan alat yang disebut autoklaf.
Alat yang disterilisasi dapat dikatakan steril apabila tidak ada mikroba atau
kontaminan pada alat tersebut. Indikasinya dapat diketahui pada saat alat
tersebut digunakan sebagai wadah untuk penempatan media atau bahan yang
lain. Jadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi pada
media buatan adalah tempat yang kurang steril.

F. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat dipahami bahwa


sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan atau alat dari
kontaminasi dan mikroba yang membuat alat atau bahan tersebut tidak steril.
Adapun bebrapa metode sterilisasi diantaranya yang dapat dilakukan untuk
mensterilisasi bahan atau alat yang terapat mikroba atau terkontaminan.
G. Daftar Pustaka
Diana arisanti .2004.Efektivitas Sterilisasi Menggunakan Sinar Ultraviolet
terhadap Penurunan Angka Kuman Udara di Ruang Operasi IBS
RSUD Tugurejo semarang. [skiripsi] Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Diponogoro
PEMBUATAN MEDIA MIKROBA

A. Latar Belakang
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur
tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan
media ini, haruslah dimengerti proses pembuatannya.
Media berfungsi untuk tempat tumbuhnya mikroba, isolasi, memper
banyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba,
dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan
metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media itu sendiri (Fuad,
2011).

B. Tujuan
Mengetahui proses membuat media cair atau padat dan pada tabung reaksi
dapat megetahui cara membuat media miring atau tegak.

C. Alat dan Bahan


Alat-alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :
1. Alat
 Timbangan digital
 Hot Plate Magnetic stirrers
 Alluminium foil
 Autoklaf
 Sepatula
 Petridish
 Erlenmeyer
 Tabung reaksi (tanpa tutup)
 Gelas ukur
 Lampu spiritus
2. Bahan
 Alkohol  Lauryl Sulfate broth
 Tryptic Soy agar  TCBS agar
 Plate Count agar  Potato Dextrose agar
 Tryptic Soy Broth  GSP agar
 Aquades (pH 7)

D. Prosedur kerja
1. Membersihkan meja dan tangan menggunakan alcohol.
2. Menimbang GSP agar sebanyak 2 gram dengan alas alluminium foil.
3. Setelah itu memasukkan kedalam erlenmeyer, lalu memberi aquades
sebanyak 100 ml.
4. Kemudian mengaduk dengan Hot Plate Magnetic stirrers, menutup
erlenmeyer dengan alluminium foil, lalu mangatur suhu dan kecepatannya
sampai teraduk rata, ini adalah cara membuat media secara umum.
5. Setelah teraduk rata mensterilisasikan menggunkaan autokflat, lalu
menutup tutupnya dengan rapat dan mengatur suhu dan waktu sesuai
dengan penuntun praktikum dan kebutuhan.
6. Lalu cara membuat media pada bahan yang lainnya disesuaikan dengan
petunjuk yang ada di labelnya.
7. Setelah selesai disterilisasi membuat media tersebut pada wadah-wadah
sesuai kebutuhan.
8. Menyalakan lampu spiritus.
9. Selanjutnya membuat media pada petridish (sudah disterilisasi), jangan
sampai petridish terbuka harus dalam keadaan tertutup, kemudian
memutar petridish di atas api, lalu menuangkan media tadi setelah suhu
40o ke dalam petridish sebanyak 15 ml, menutup kembali petridish (setiap
membuka dan menutup petridish, petridish diputar di atas api).
10. Selanjutnya membuat media di tabung reaksi (sudah disterilisasi) yaitu
media padat, menuangkan media ke dalam tabung sabanyak 4 sampai 5 ml
kemudian tutup kambali tabung menggunakan kapas (setiap membuka dan
menutup tabung, tabung diputar di atas api), lalu menaruh tabung ditempat
miring, sehingga nanti didapatkan media miring di tabung.
11. Selanjutnya membuat media di tabung reaksi (sudah disterilisasi) yaitu
media padat dalam bentuk tegak di tabung.
12. Selanjutnya juga membuat media di tabung reaksi (sudah disterilisasi)
yaitu media cair dalam bentuk tegak di tabung dengan media TSB,
menuangkan media ke dalam tabung sebayak 5 atau 6 ml.
13. Menaruh tabung reaksi yang telah di isi media ke dalam rak tabung.
E. Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil
Adapun hasil dari pengamatan prakrikum sebagai berikut :

No Gambar Keterangan
1 Alcohol yang digunakan
untuk mensterilisasi tangan
dan meja tempat praktikum

2 Bahan yang digunkan umtuk


membuat media

3 Menimbang bahan
menggunakan timbanga
digital

4 Mengaduk menggunakan
Hot Plate Magnetic stirrers
5 Mensterilisasi bahan media
menggunakan autoklaf

6 Media miring padat

7 Media pada petridish

8 Media tegak padat

9 Media tegak cair

2. Pembahasan

Bahan media yang digunakan pada praktikum ini adalah GSP.


GSP digunakan sebagai media kultur penghitungan bakteri patogen
yaitu Aeromonas sp.dan Pseudomonas sp. Sebelumnya bahan
ditimbang sesuai prosedur yang tertera pada tabel bahan tersebut,
bahan di sterilisasikan dan mengalami perubahan warna. Bahan yang
telah di sterilisasi di tuangkan pada petridish dan tabung reaksi
sebagai tempat pertumbuahan media dan dihasilkan 2 petridish dan 3
tabung reaksi (miring padat, tegak padat, tegak cair) sebagai tempat
tumbuhnya media. Tujuan dalam pembuatan media pada wadah
adalah membiakkan mikroba, sehingga mikroba dapat tumbuh baik
dalam suatu media yang telah dibuat.

Kesimpulan

GSP agar merupakan bahan pembuat media yang dapat digunakan


untuk menumbuhkan bakteri patogen yaitu Aeromonas sp. dan
Pseudomonas sp. Temat menumbuhankan media bisa pada petridish
dan tabung reaksi.

F. Daftar pustaka
Fuad, fathir. 2011. Media Pertumbuhan Mikroba.(online)
https://docplayer.info/72636987-Laporan-
pembuatan-media- mikrobiologi-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai