Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

UNIT III STERILISASI

OLEH:
NAMA : ANDI BUNGA SARI ANNISA
NIM : 60300120012
KELAS :A
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : RAHMA

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
UNIT III STERILISASI
Andi Bunga Sari Annisa (60300120012)
Praktikum Mikrobiologi Dasar, Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2022
ABSTRAK
Sterilisasi merupakan suatu prosedur yang memusnahkan makhluk hidup atau
organisme, baik pathogen maupun nonpatogen dalam bentuk vegetative atau spora yang
ada pada permukaan bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi penting dilakukan agar
mengurasi jumlah mikroorganisme yang terdapat pada alat atau sampel untuk mencegah
terjadinya kontaminasi. Tujuan dari dilakukannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa
mampu mengetahui sterilisasi fisi, sterilisasi kimia dan kerja aseptis. Metode yang
digunakan pada praktikum ini yaitu pengamatan secara langsung. Hasil yang diperoleh
dari praktikum ini yaitu jenis jenis sterilisasi terbagi menjadi beberapa metode, yaitu
metode fisik, metode kimia dan metode mekanik.
Kata Kunci: Sterilisasi, sterilisasi fisik, sterilisasi kimia dan kerja aseptis
LATAR BELAKANG
Sterilisasi merupakan suatu dari segala mikroorganisme baik yang
prosedur yang memusnahkan makhluk patogen maupun non patogen yang
hidup atau organisme, baik pathogen dilakukan dengan tiga acara, yaitu
maupun nonpatogen dalam bentuk sterilisasi fisik, kimia dan mekanik.
vegetative atau spora yang ada pada Ketiga car aini digunakan sesuai dengan
permukaan bahan yang akan disterilkan jenis, macam dan sifat dari alat yang
(Laneve et al, 2019). akan siterilkan (Hafsan, 2014).
Sterilisasi bertujuan untuk Menurut Mohapatra 2017,
melindungi semua orang dari pathogen sterilisasi penting dilakukan agar
yang berasal dari alat yang digunakan mengurasi jumlah mikroorganisme yang
tidak dalam keadaan steril, dalam artian terdapat pada alat atau sampel untuk
pada alat tersebut terdapat banyak mencegah terjadinya kontaminasi.
organisme yang takterlihat yang tidak Sterilisasi pada alat dan sampel
diketahui bersifat patogen atau laboratorium dapat dilakukan melalui
nonpatogen (Ouendo et al, 2013). beberapa metode seperti metode fisik,
Sterilisasi merupakan suatu cara kimia dan mekanik.
untuk mendapatkan kondisi yang bebas

1
Sterilisasi kimia adalah metode spiritus dinyalakan, selanjutnya tabung
yang digunakan untuk dekontaminasi reaksi dipanaskan bagian mulutnya,
instrument termosensitif, yang dapat cawan petri disterilkan dengan cara
menahan siklus autoklaf. Pada membakar bagian mulut secara
umumnya yang sering digunakan pada berputar, serta jarum inoculum dibakar
saat sterilisasi terutama dalam dunia bagian mulutnya juga. Untuk sterilisasi
media ialah sterilisasi panas fisik pada oven dan autoklaf pertama-tama
dengan menggunakan uap jenuh, uap alat laboratorium berupa alat-alat gelas
kimia dan panas kering (Laneve, 2019). dibungkus menggunakan kertas
Berdasarkan latar belakang kemudian untuk oven bahan yang telah
tersebut maka dilakukan praktikum dibungkus kertas dimasukkan kedalam
dengan tujuan mahasiswa mampu oven selama 24 jam dengan suhu
mengetahui sterilisasi fisi, sterilisasi 180oC. sedangkan pada autoklaf alat-
kimia dan kerja aseptis. alat gelas yang telah dibungkus
menggunakan kertas dimasukkan
METODE PRAKTIKUM kedalam plastic buah keermudian di ikat
A. Alat dan bahan dan dimasukkan kedalam autoklaf
Alat dan bahan yang digunakan dengan suhu 121oC.
dalam praktikum ini yaitu cawan petri, Untuk sterilisasi kimia yaitu
tabung reaksi, jarum inokulum/ose, sterilisasi meja kerja menggunakan
lampu spiritus, botol semprot, alkohol, alkohol pertama-tama alat yang akan
plastik shield, oven, autoklaf, Lamina disterilkan disiapkan terlebih dahulu.
Air Flow (LAF), plastik buah, kertas Kemudian sebelum melakukan
pembungkus sterilisasi tangan dan meja kerja
B. Prosedur kerja disemprot menggunakan alkohol lalu
Untuk sterilisasi fisik pertama- meja kerja di lap setelah itu alat-alat
tama alat dan bahan berupa kain kasa, yang akan digunakan diletakkan pada
kapas, cawan petri, jarum inokulum/ose, meja kerja lalu disemprot kembali
lampu spiritus, mikropipet, tabung menggunakan alkohol pada bagian
reaksi, oven dan autoklaf, kertas, dan permukaan alat lalu mulai bekerja,
plasti buah disipakan terlebih dahulu. selama pengerjaan tetap berada didekat
Untuk pembakaran dengan api lampu api spiritus.

2
Untuk kerja aseptis pada LAF terlebih dahulu dan selama bekerja
pertama-tama kondisi LAF dipastikan selalu berada didekat api.
dalam keadaan steril terlebih dahulu.
Kemudian sinar UV dinyalakan selama HASIL DAN PEMBAHASAN
1 jam sebelum dilakukan pengerjaan A. Hasil
pada LAF, selanjutnya lampu kerja Sterilisasi sangat penting
dinyalakan dan disemprot alkohol 70% dilakukan sebelum melakukan aktivitas
pada meja dan dibersihkan dengan di laboratorium. Sterilisasi dapat
kapas kemudian alat-alat yang akan dilakukan dengan beberapa metode,
digunakan dimasukkan dan disemprot yaitu metode fisik, kimia dan mekanik.
kembali lalu mulai bekerja, sebelum Pada praktikum kali ini diperoleh hasil
bekerja tangan disemprot alkohol sebagai berikut:
1. Sterilisasi fisik

Gambar 1.a Sterilisasi kering oven.

Gambar 1.b Sterilisasi basah autoklaf.

3
Gambar 1.c Sterilisasi dengan api langsung
2. Sterilisasi kimia

Gambar 2. Sterilisasi meja kerja dengan alkohol.


3. Kerja aseptis (LAF)

Gambar 3.a Menuang media

4
Gambar 3.b Teknik pipetting

Gambar 3.c Memindahkan biakan ke cawan petri.

Gambar 3.d Memindahkan biakan ke media miring.

5
B. PEMBAHASAN
1. Sterilisasi fisik selama 15 menit. Sterilisasi dengan
Sterilisasi fisik dapat dilakukan otoklaf adalah cara yang paling sering
selama senyawa kimia yang disterilkan digunakan, karena uap air panas dengan
tidak berubah yang diakibatkan oleh tekanan yang tinggi dapat memperbesar
suhu tinggi atau tekanan yang tinggi, kemungkinan terjadinya penetrasi uap
misalnya dengan pemanasan udara air ke dalam sel mikroorganisme, yang
panas, uao air bertekanan, pemijaran, menyebabkan koagulasi protein
penggunaan sinar-sinar bergelombang protoplasma sehingga mengakibatkan
pendek seperti sinar X, sinar gamma, kematian sel mikroorganisme (Hafsan,
UV dan sebagainya. 2014). Prinsip kerja dari autoklaf
Sterilisasi dengan udara panas menstrilkan dengan memanfaatkan uap
atau sterilisasi kering dilakukan dengan air bertekanan yang dilengkapi dingan
menggunakan alat oven (Hafsan, 2014). tuas pengaman agar tidak terjadi
Prinsip kerja dari oven ini yaitu panas kecelakaan pada saat penggunaan alat
kering yang disterilkan pada suhu 60- ini karena memiliki suhu tekanan yangh
180oC selama 2-3 jam dan alat yang tinggi (Urief, 2013).
dapat disterilisasi menggunakan oven Sterilisasi dengan api langsung
hanyalah peralatan gelas (Urief, 2013). atau pemijaran merupakan kegiatan
Prinsip kerja sterilisasi dari alat oven membakar langsung alat-alat seperti
ini juga dengan menghancurkan ujung ose, ujung pinset, ujung spatula
mikroorganisme dan spora bakteri dan yang berbahan logam. Pemijaran ini
dengan menggunakan suhu tinggi dilakukan selama beberapa saat sampai
dengan cara memanaskan permukaan alat-alat tersebut berwarna merah pijar
luar alat (Alkadhim, 2018). dan untuk alat yang berbahan gelas
Sterilisasi basah atau sterilisasi seperti tabung reaksi dan cawan petri
dengan uap air bertekanan dapat hanya dipanaskan menggunakan api
dilakukan dengan menggunakan alat dari spirtus namun tidak sampai
autoklaf. umumnya material yang memijar (Mustius, 2018).
disterilkan berupa medium, air dan 2. Sterilisasi kimia
sebagainya. Suhu yang digunakan Sterilisasi kimia adalah proses
umumnya 121oC, dengan tekanan 15 lbs sterilisasi dengan memaparkan alat atau

6
bahan yang mengandung pengaturan dan penyaringan aliran
mikroorganisme terhadap suatu udara yang steril yang digunakan untuk
senyawa kimia yang akan menimbulkan aplikasi sinar UV selama 1 jam terlebih
reaksi tertentu yang dapat membunuh dahulu sebelum digunakan. (Dinatha,
dan menghentikan pertumbuhan 2018). Prinsip kerja dari LAF ini yaitu
mikroorganisme tertentu tanpa dengan mengontrol partikel udara dan
mengalami adanya kerusakan bahan kontaminasi di ruang dengan menyaring
atau alat yang disterilisasi. Senyawa aliran udara dengan kecepatan rendah
kimia yang paling banyak digunakan yang akan membuat udara berkerak dan
sebagai desinfektan (senyawa yang terjadi sirkulasi (Maxemos et al, 2021).
dapat menghancurkan sel) antara lain Menuang media untuk media
CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, alkohol cair digunakan volume yang lebih besar.
dan campurannya (Hafsan, 2014). Sterilisasi dilakukan pada proses
Alkohol dikatakan efektif dalam penuangan media dapat mengurangi
membunuh mikroorganisme karena volume sebesar 0,1-0,3 ml. penuangan
dapat melarutkan lemak sehingga media tidak dilakukan ketika media
mempengaruhi membrane sel dan mesih dalam keadaan panas >50oC
kapsul dari beberapa jenis virus karena akan terjadi kondensasi
(Hafsan, 2014). Bahan baku dari berlebihan pada tutup cawan, sebelum
alkohol terdiri dari zat iritatif yang kuat, dituang akan didiamkan kurang lebih 30
sehingga ampuh dalam membunuh menit sebelum dituang ke cawan petri
mikroorganisme. Alkohol merupakan (Hafsan, 2014). Setelah media dituang
pelarut organik dengan molekul yang ke cawan petri, diputar-putar di dekat
sangat kecil sehingga dapat dengan api Bunsen agar permukaan cawan petri
mudah membunuh mikroorganisme terkena api, setelah itu cawan petri
(Yuliono, 2021). direkatkan menggunakan silk (Yudi,
3. Kerja aseptis (LAF) 2018).
Sterilisasi dengan kerja aseptis Teknik pipetting merupakan
menggunakan Laminar Air Flow (LAF). Teknik yang digunakan dalam
Laminar Air Flow (LAF) merupakan memindahkan cairan dari wadah yang
alat yang digunakan dalam pengerjaan sat uke wadah yang lainnya dalam
secara aseptis karena memiliki pola jumlah volume yang sedikit. Pipet tetes

7
merupakan alat yang digunakan, Pipet DAFTAR PUSTAKA
filter/Rubber bulb merupakan pipet Alkadhim Saad, A. S. “Hot Air Oven
for Terilization: Definition &
dengan tiga filter saluran yang memiliki
Working Priciple”. SSRN
masing-masing katup. Katup dengan Electronic Journal, 2018.
Hafsan. Mikrobiologi Analitik.
simbol A berfungsi untuk mengeluarkan
Makassar: Alauddin University
udara, katup dengan symbol S Press, 2014.
Laneve, E., dkk. “Sterilisation in
merupakan penyedot caira jika katup
Dentistry: A Review of The
ditekan dan katup dengan symbol E Literature”. Hindawi
International Journal of
yang berfungsi untuk meneluarkan
Dentistry, 2019.
cairan yang telah disedot (Hafsan, Maxemos, P., dkk. “Riview erfomance
Analys of the Ventilation
2014).
System for the Hospital
Memindahkan biakan ke cawan Operating room”. American
Journal of Engineering
petri merupakan proses lanjutan untuk
Research (AJER), Vol.10 No.2,
melihat bakteri tunggal yang tumbuh di 2021.
Mohapatra, S. “Sterilization and
media yang telah dibuat. Pemindahan
Disinfection”. Esensi
biakan ini memiliki beberapa Teknik Neuroanesthesia, 2017.
Ouendo, E. M. D., Degbey, C.,
agar biakan yang dipindahkan dapat
“Evaluastion of the Quality of
tumbuh dan dapat diamati dengan jelas, Medico-technical Equipment
Sterilization in National
namun ada bebera faktor yang
University Hospital of Cotonou
menyebabkan ketidakberhasilan dalam in Benin in 2013”. The Open
Public Health Journal. Vol. 1,
memindahkan biakan, seperti terjadi
No. 9 (2016): pp. 53-64.
kesalahan dalam teknik menggores pada
Urief, Maulana. “Pengenalan alat-alat
cawan petri yang baru. laboratorium”. Fakultas
Memindahkan biakan ke tabung Pertanian, Universitas
Muhammadiyah. Sumatera
reaksi, hal ini sama hal nya dengan Utara, Medan (2013).
memindahkan biakan ke cawan petri Yudi, R. W. “Pengaruh Pemanasan
hanya saja media yang digunakan yaitu Media Plate Count Agar (PCA)
Berulang Terhadap Uji Total
media miring yang permukaan Plate Count (TPC) di
medianya tidak terlalu luas, namun Laboratorium Mikrobiologi”.
Teknologi Hasil Pertanian
bukan berarti tidak ada kemungkinan Unand. Vol. 1, No. 2 (2018): h.
untuk tidak terjadi kegagalan dalam 5-11.

memindahkan biakan. Yuliono, A., Sofiana, M. S. J., et al.,


“Improving the Health of the

8
Batang Bay Community
Independent through the
manufacture of Hand Sanitizer
and Disinfectant Eco-Enzyme
based from Vegetable and Fruit
Waste”. Journal of Community
Engagement in Health. Vol. 4,
No. 2 (2021):pp. 371-377.

Anda mungkin juga menyukai