Anda di halaman 1dari 8

STERILISASI DAN DESINFEKSI

Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk
spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak
dapat mengeliminasi dalam bentuk spora (Tille, 2017).

2.3 JENIS STERILISASI DAN FUNGSINYA


Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia (Tille, 2017).
a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara:

1). Pemanasan

A. Pemanasan kering
i. Pemijaran
Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai
ujung ose memijar.

Gambar 7. Pemijaran ose

ii. Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara
dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan: a) melewatkan
mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b) memanaskan kaca objek di
atas api busnen sebelum digunakan; c) memanaskan pinset sebelum digunakan untuk
meletakkan disk antibiotic pada cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk
pemeriksaan uji kepekaan antibiotik.
iii. Hot air oven
Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas, petri, tabung
Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-1800C
selama 1.5-3 jam. Alat-alat tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas
sebelum dilakukan sterilisasi.

Gambar 8. Hot air oven


iv. Insinerator
Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam safety box
biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan
dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Hal ini
yang menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode insenerasi. Namun, metode ini
dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat
dilakukan dengan metode lainnya.

B. Pemanasan basah
Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan menggunakan
autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard (bakteri
limbah hasil praktikum) dan alat-alat yang tahan terhadap panas (bluetip, mikropipet),
pembuatan media, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C
selama 15 menit (Tille, 2017).
Pemanasan basah dapat menggunakan

i. Autoklaf manual
Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi
menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual
setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan
terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak.
ii. Autoklaf digital/otomatis
Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah suhu
tercapai, maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada
suhu tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk
emmbuat media diperlukan suhu 50-700 C.

Gambar 9. Autoklaf manual dan otomatis

2). Radiasi
Radiasi ionisasi digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic seperti kateter, plastic
spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan. Contoh radiasi ionisasi adalah metode pada
penggunaan microwave yaitu dengan menggunakan panjang gelombang pendek dan sinar
gamma high energy.

3). Filtrasi (penyaringan)


Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive terhadap panas seperti
radioisotope, kimia toksik.

i. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan pada membran
selulosa asetat atau selulosa nitrat.
ii. Filtarsi berupa udara dengan menggunakan high-efficiency particulate air (HEPA) untuk
menyaring organisme dengan ukuran lebih besar dari 0.3 µm dari ruang biology savety
cabinet (BSCs)

b. Sterilisasi dengan metode kimiawi

1). Uap formaldehide atau hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi filter HEPA pada BSCs.
2). Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam pada
peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam, contohnya adalah alat untuk
bronkoskopi.

https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/sterilisasi/
Metode Kimiawi
Dalam metode kimiawi, sterilisasi yang dilakukan menggunakan zat-zat kimia. Jadi, alat-alat medis
yang memang bisa terkena air akan direndam ke dalam larutan kimia yang bisa mematikan kuman,
bakteri, dan virus. Bisa dibilang metode kimiawi menjadi metode yang paling awal dilakukan dalam
sterilisasi. Setelah menggunakan metode kimiawi, terkadang masih banyak yang memutuskan untuk
melakukan metode lainnya sebagai pelengkap agar alat media semakin bersih.

Metode Panas Uap


Metode panas uap adalah metode sterilisasi yang menggunakan uap bertekanan. Uap tersebut
dihasilkan dari panas yang diciptakan sedemikian rupa agar bisa mematikan virus dan bakteri
berbahaya. Agar bisa mendapatkan uap panas bertekanan yang baik, maka perlu mendidihkan air lalu
dipadukan dengan tekanan tinggi. Namun dalam penggunaan metode panas uap, dibutuhkan alat
bernama Autoclave agar proses bisa berjalan dengan lancar.

Metode Panas Kering


Untuk metode panas uap, biasanya disebut juga metode panas basah. Selain itu, ada juga metode
panas kering. Untuk bisa menghantarkan panas tapi tetap kering, proses sterilisasi selalu
menggunakan sterilisator kering atau dry heat sterilizer. Dalam penggunaannya, biasanya panas akan
diradiasikan ke seluruh ruangan menggunakan media sterilizer yang memiliki bentuk menyerupai
inframerah. Selanjutnya, panas akan menyebar ke seluruh ruangan secara merata hingga bisa
membuat alat-alat media di dalamnya menjadi steril. Memang metode panas kering ini bisa langsung
digunakan untuk satu ruangan langsung, bukan per alat media.

Metode Sinar UV
Macam-macam sterilisasi yang terakhir adalah menggunakan metode sinar UV. Sebagai sebuah
sinar, memang pada dasarnya sinar UV bisa membawa bahaya untuk manusia. Namun sinar UV
sebenarnya bisa digunakan untuk melakukan sterilisasi juga. Bahkan sinar UV tidak hanya berbicara
tentang sterilisasi alat media, tetapi juga bisa sterilisasi satu ruangan di rumah sakit. Dengan sinar
UV yang diatur sedemikian rupa, maka ruangan rumah sakit tersebut bisa steril dari hal-hal
berbahaya.
Sinar UV sebenarnya tidak hanya bisa digunakan untuk sterilisasi ruangan rumah sakit saja, tetapi
juga bisa digunakan untuk produksi air mineral. Agar air mineral yang nantinya dijual bisa steril,
maka bisa menggunakan sinar UV.
Sekarang Anda sudah tahu ada macam-macam sterilisasi yang menjadi bagian penting di dalam
kondisi pandemi saat ini. Demi bisa membuat kinerja tim medis lebih maksimal, memang diperlukan
sterilisasi yang tepat dan ampuh. Jangan sampai tidak melakukan sterilisasi karena itu adalah langkah
yang sangat salah.

https://ibs.co.id/id/macam-macam-sterilisasi/
Macam – Macam Alat Sterilisasi

1. Filter Berkefeld

Seperti yang sudah kita sebutkan diatas, filtrasi merupakan metode sterilisasi secara mekanik
yang digunakan untuk menyaring bakteri dalam zat cair menggunakan alat filter khusus yang
memiliki pori kecil. Salah satu alat yang digunakan dalam metode ini yaitu Filter Berkefeld linin.

Hal yang paling penting dari filter ini adalah faktor porositas. Ukuran pori – pori dari filter
tersebut harus diseting sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi untuk mencegah lososnya
bakteri atau mikroba yang ada di dalam cairan. Oleh karena itu terdapat berbagai macam jenis
dan instrument filter dalam metode sterilisasi secara mekanik.

2. Autoclave

Sebagian dari anda mungkin ada yang sudah mengetahui apa itu Autoclave. Alat ini digunakan
di berbagai kebutuhan salah satunya untuk sterilisasi alat kesehatan di rumah sakit dan klinik
serta pusat – pusat pelayanan medis lainnya. Autoclave merupakan alat yang digunakan dalam
metode sterilisasi secara fisik yakni dengan pemanasan.
Proses sterilisasi menggunakan Autoclave biasa disebut dengan sterilisasi basah karena
menggunakan bahan air yang dipanaskan dengan tenaga listsrik sehingga menghasilkan uap
temperature tinggi serta di dalam ruangan bertekanan tinggi. Dengan metode ini Autoclave
diaggap sebagai alat sterilisasi yang cukup efektif untuk membasmi mikroba hingga ke
sporanya.

3. Dry Heat Sterilizer

Macam alat sterilisasi lainnya yaitu Dry Heat Sterilizer. Dalam istilah bahasa Indonesia biasa kita
kenal dengan nama Sterilisator Kering. Yaitu sebuah alat sterilisasi yang menggunakan radiasi
panas dalam wadah tertutup. Alat ini juga termasuk alat sterilisasi dengan metode fisik. Bentuk
alat ini hampir serupa dengan oven listsrik.

Alat sterilisasi kering yang umum kita jumpai di pasar Indonesia biasanya terdiri dari satu pintu
dan dua pintu. Untuk dua pintu menggunakan radiasi sinar infra merah temperature tinggi
pada ruangan bawah, dan menggunakan ozon pada ruangan atas. Keduanya bisa digunakan
untuk melakukan sterilisasi.

4. Lampu UV Sterilisai
Macam alat sterilisasi lainnya yaitu lampu UV sterilizer. Ini juga masih termasuk dalam metode
sterilisasi secara fisik namun bukan dalam bentuk pemanasan melainkan penyinaran atau
radiasi sinar UV. Alat ini banyak digunakan untuk mensterilkan ruangan dan juga sterilisasi air
dalam industri air mineral. Contoh penggunaan alat ini seperti proses sterilisasi ruangan di
rumah sakit dan klinik.

Sinar UV dihasilkan dari instrument berupa lampu yang dapat memancarkan sinar UV pada
frekuensi tertentu. Sinar ini dapat merusak sel – sel sehingga dapat digunakan untuk
membunuh bakteri yang tertebaran di dalam ruang tertentu. Untuk menggunakan alat ini
diperlukan kehati – hatian, karena tidak boleh terkena mata secara langsung.

5. Alkohol
Dalam dunia medis, alkohol bisa disebut dengan alat. Yaitu berfungsi sebagai alat sterilisasi
baik berupa alat – alat dan perlengkapan medis, terkadang juga digunakan untuk mensterilkan
luka pada pasien agar tidak menimbulkan infeksi bakteri atau virus tertentu. Alkohol
merupakan alat yang digunakan dalam metode sterilisasi secara kimiawi. Selain alkohol masih
ada senyawa lainnya yang dapat digunakan untuk sterilisasi secara kimiawi diantaranya
Formaldehid, asam perasetet, natrium nitrat, natrium borat dan juga etilen oksida.

https://www.gloryamedica.com/macam-alat-sterilisasi/

Anda mungkin juga menyukai