STERILISASI
OLEH:
ADINDA HAPSARI BR.SAMOSIR
NIM.2206113485
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. Judul
II. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi mengenai Sterilasi ialah
mengenal alat-alat yang digunakan saat sterilisasi dan memahami prinsip kerja
mengenai Sterilisasi adalah Jarum ose, Bunsen, Korek, Sprayer, Pinset, Gelas
Sterilisasi adalah Air, Bayclin, Alkohol dan kertas atau Koran bekas.
penanganan sampel Mikroba. Jika proses tidak dilakukan maka hasil yang
diinginkan tidak akan maksimal dan memuaskan karena alat dan bahan atau
dibutuhkan untuk mematikan semua mikroba yang menempel pada alat atau
dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril yang dimaksud
ialah tidak ditemukannya mikroba yang tidak diharapkan dan tidak merusak
media atau mengganggu kehidupan serta proses praktikum atau uji yang
terutama mikroba atau mikroorganisme baik itu secara fisik, kimia maupun
fisik, mekanik dan juga secara kimiawi. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
dengan api (Bunsen) contoh alat yang disterilisasi yakni Jarum ose, Pinset dan
digunakan untuk alat-alat seperti Cawan petri, tabung reaksi dan alat-alat yang
berbahan gelas. Alat yang digunakan adalah oven, dengan suhu 160-1800C
selama 1,5-2 jam. Kemudian dengan Uap air panas bertekanan, metode ini
bias dibilang metode yang sangat efektif untuk proses sterilisasi karena
menyediakan suhu yang jauh diatas titik didih, proses yang cepat, daya
tembus yang kuat dan kelembaban yang tinggi sehingga dapat mempermudah
berpori sangat kecil (0,22-0,45 mikron) sehingga mikroba dapat tertahan pada
saringan tersebut. Metode ini di peruntukkan pada bahan yang peka terhadap
V. Cara Kerja
7. Didinginkan pinset.
8. Diambil objek yang akan digunakan dan diletakkan pada tempat
berikutnya.
7. Ditutup Oven.
(a) (b)
Gambar 1. Pemijaran pada Jarum Ose (a) dan Pemijaran pada pinset (b)
dilakukan pada kawat ose yang terbuat dari platina atau nikrome. Menurut
Price (2017), Pada sterilisasi jarum ose, hal pertama yang dapat dilakukan
adalah menyiapkan jarum ose, alkohol 70%, serta bunsen. Kemudian jarum
ose dibakar di atas api bunsen hingga merah menyala atau pijar. Setelah pijar
Setelah itu dibakar kembali hingga merah terbakar, kemudian perawatan ini
berbahan gelas pada suhu 1600 C hingga 1800 C selama 1,5 jam hingga 2 jam.
Ratna (1993) menyatakan, bahwa waktu serta suhu pada proses sterilisasi
merupakan suhu serta waktu yang diperlukan pada sterilisasi udara kering:
140 3
150 2,5
160 2
170 1,5
desinfektan yang berupa etil alkohol 70%, aldehid, halogen serta logam
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
yang dilakukan untuk membebaskan alat-alat dan bahan dari segala bentuk
dalam kegiatan Praktikum atau penanganan sampel Mikroba. Jika proses tidak
dilakukan maka hasil yang diinginkan tidak akan maksimal dan memuaskan karena
alat dan bahan atau medium terkontaminasi oleh tumbuhnya mikroba. Sterilisasi
dapat dilakukan secara fisik, mekanik dan juga secara kimiawi. Sterilisasi secara fisik
kecil (0,22-0,45 mikron) sehingga mikroba dapat tertahan pada saringan tersebut.
7.2 Saran
benar agar nantinya saat proses praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S. 1994. Sterilisasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hadioetomo,S.R .1990. Mikrobiologi dalam Praktek . Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Price, P. 2007. Microbiology for Surgical Technologists.. Elsiever. New York.
Ratna. 1993. Mikrobiologi Dasar. Gramedia. Jakarta.
Suriawiria,U. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi Modul 1-9. Karunika. Jakarta.
Tille, P. M. 2017. Bailey Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical
Mikrobiology. Elsevier. Louis Missouri.
Waluyo.L .2005. Mikrobiologi Umum. Malang. UMM Press.