MIKROSKOP
OLEH:
ADINDA HAPSARI BR.SAMOSIR
2206113485
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. Judul
II. Tujuan
dan praktikan dapat mengetahui cara pembuatan preparat basah, serta dapat
mikrobiologi.
adalah Mikroskop, Jarum pentul, Cawan petri, Spray, Tisu, Kaca preparat dan Cover
glass.
1723), Beliau merupakan seorang pembuat mikroskop amatir dari Belanda. Pada
tahun 1684, Anthony Van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil
alami. Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek pada waktu itu adalah kaca
pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan specimen yang diletakkan di antara
sudut aperture kecil pada penahan logam. Alat ini dipegang dekat dengan mata dan
objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Pada
mengambang di latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas. Ia
menemukan bakteri pada tahun 1676 saat mempelajari infuse lada dan air (pepper-
water infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan hal itu melalui surat kepada Royal
Society of London, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684. Ilustrasi
(Waluyo, 2007).
Mikroskop adalah salah satu alat yang digunakan dalam Laboratorium Sains,
memiliki ukuran sangat kecil (Mikroskopis). Hal inilah yang membantu manusia
(Abdullah, 2014).
Mikroskop berasal dari kata micros yang memiliki arti kecil serta scopein
yang artinya melihat (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang digunakan
untuk melihat bayangan yang diperbesar dari objek-objek yang memiliki ukuran kecil
dan tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop mempunyai beberapa bagian
memiliki ukuran yang sangat kecil untuk sehingga tidak dapat silihat hanya dengan
fungi (jamur), dan lichenes. Mikroorganisme tersebut memiliki pengaruh yang sangat
Tempe adalah produk olahan masyarakat Indonesia yang berasal dari kedelai.
Tempe menjadi sumber protein tumbuhan yang populer di Indonesia. Beberapa faktor
pendukung dalam proses pembuatan tempe termasuk bahan baku yang digunakan
pH,dan kelembaban). Tempe di Indonesia pada umumnya terbuat dari kedelai yang
direbus dan difermentasi dengan kapang Rhizopus oryzae Hasil dari proses fermentasi
menguraikan protein menjadi peptida dan asam amino bebas, enzim lipase yang
membagi lemak menjadi asam lemak dan enzim amilase yang memecah karbohidrat
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. (Radiati dan Sumarto, 2016).
bahan baku pendukung dalam fermentasi pembuatan tempe yang sering disebut
sebagai “ragi tempe”. Spesies Kapang yang terlibat di antaranya adalah Rhizopus
oligosporus, R. oryzae, R. stolonifer, dan R. arrhizus. Kopi yang tumbuh pada kedelai
senyawa kompleks menjadi senyawan sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.
Rhizopus adalah kapak penting dalam industri makanan sebagai produsen berbagai
enzim dan dalam fermentasi tempe tidak menghasilkan racun, bahkan kapak itu
melindungi tempe terhadap kapak yang menghasilkan aflatoksin. Selain itu, tempe
yang ditambahkan ekstrak etanol dan etil asetat adalah antibakteri terhadap Bacilus
berbagai macam enzim amilase, protease, pektinase dan lipase. Kelapa dari Rhizopus
juga telah lama dikenal sebagai kelapa yang memainkan peran utama dalam proses
fermentasi kedelai menjadi tempe. Tempe memiliki warna putih karena miselia kapak
tumbuh dan mengisi biji kedelai sehingga membentuk tekstur padat. Fermentasi
kedelai dengan bantuan kapak tersebut menyebabkan perubahan fisik dan kimia.
Ada dua jenis persiapan dalam praktek ini, yaitu persediaan kering dan
persediaan basah. Kedua jenis persiapan ini berfungsi sebagai objek yang dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya. Persiapan kering atau yang juga biasa disebut
rapi dapat membuat preparat terlipat, tergulung, atau bahkan bertumpuk. Preparat
kering ini dibuat agar preparat lebih awet dan dapat digunakan berkali-kali (Apriani,
2016).
Sedangkan preparat basah adalah sebaliknya dari preparat kering, karena
proses pembuatannya lebih mudah dan hasilnya tidak adalah bahan awetan. Preparat
basah biasanya dibuat karena harga preparat yang relatif mahal dan akan memakan
waktu yang lama jika bersiap-siap. Kelemahan dari preparat basah ini adalah
V. Cara Kerja
4. Letakkan objek glass yang telah ditutup dengan cover glass ke meja preparat
4.1 Mikroskop
digunakan untuk mengamati objek-objek atau mikroorganisme yang berukuran sangat kecil
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Adapun bagian bagian dari mikroskop beserta
fungsinya ialah:
a) Lensa Okuler
Lensa okuler berdekatan dengan mata pengamat dan terletak pada ujung
telah dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran yang dibentuk lensa okuler
b) Tabung
alat yang disebut Revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
c) Lensa Objektif
menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan
akhir. Ciri yang paling penting dari lensa objektif adalah memperbesar
bayangan objek dengan perbesaran beraneka ragam sesuai jenisnya. Biasa nya
d) Lengan Mikroskop
berfungsi untuk mengganti lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang kita
inginkan.
f) Meja Preparat
g) Penjepit Preparat
h) Diafragma
mengatur iris.
i) Makrometer
cepat.
j) Mikrometer
k) Kaki mikroskop
miselium pada tempe hasil gambar yang di dapat tidak begitu jelas serta hasil yang di
dapat hanya berupa hifa saja tidak sampai spora. Maka diperlukan perbandingan dari
google agar dapat melihat dan mengetahui spora pada miselium tempe.
berperan utama dalam proses fermentasi kedelai menjadi tempe. Ganjar (2006)
menyatakan Miselium Rhizopus terdiri atas dua jenis, satu tertanam dalam lapisan
serta yang lainnya seperti antena membentuk stolon. Sporangiofor yang dibentuk
biasanya berkelompok dua, tiga, bahkan lebih namun bisa juga hanya satu. Sporangia
berbentuk sama, bundar atau hampir bundar dengan bagian tengah yan sedikit rata.
Ciri-ciri Rhizopus oryzae ialah koloni berwarna keputihan serta menjadi abu-
abu kecoklatan dengan bertambahnya usia biakan, dan mencapai tinggi hingga kurang
lebih 10 mm. Stolon berdinding halus atau agak kasar, serta hampir tidak berwarna
panjang 150-2000 µm dan berdiameter 6-14 µm. sporangia berbentuk bulat hingga
semi bulat, dinding berduri, berwarna coklat gelap sampai coklat kehitaman
(Ganjar,2006).
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
(Mikroskopik). Kemudian pada praktikum kali ini praktikan mengamati miselium atau jamur
pada tempe (Rhizopus oryzae). Rhizopus adalah kapang yang berperan utama dalam
7.2 Saran
Mambang, D. E. P., Rosidah, R dan Suryanto, D. 2014. Aktivitas anti bakteri ekstrak
tempe terhadap bakteri bacillus subtilis dan staphylococcus aureus. Jurnal
Teknologi Dan Industri Pangan. 25 (1):115–118.
Ganjar, I. 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.
Radiati, A., dan Sumarto. 2016. Analisis sifat fisik, sifat organoleptik, dan kandungan
gizi pada produk tempe dari kacang non kedelai. Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan. 5 (1) : 32.