Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINGGUAN

MIKROSKOP

OLEH:
ADINDA HAPSARI BR.SAMOSIR
2206113485

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. Judul

Judul pada praktikum mikrobiologi adalah Mikroskop.

II. Tujuan

Tujuan pelaksanaan praktikum mikrobiologi mengenai mikroskop adalah agar

praktikan dapat mengetahui mengenai bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya

dan praktikan dapat mengetahui cara pembuatan preparat basah, serta dapat

menggunakan mikroskop untuk pengamatan yang dilakukan pada praktikum

mikrobiologi.

III. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi mengenai mikroskop

adalah Mikroskop, Jarum pentul, Cawan petri, Spray, Tisu, Kaca preparat dan Cover

glass.

Bahan yang digunakan pada praktikum mikrobiologi mengenai mikroskop

adalah Tempe, Alkohol, Aquades, Yakult dan Tapai.

IV. Tinjauan Pustaka

Anthony Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang melihat bakteri (1632-

1723), Beliau merupakan seorang pembuat mikroskop amatir dari Belanda. Pada

tahun 1684, Anthony Van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil

hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan

alami. Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek pada waktu itu adalah kaca
pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan specimen yang diletakkan di antara

sudut aperture kecil pada penahan logam. Alat ini dipegang dekat dengan mata dan

objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Pada

awalnya, Leeuwenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang

mengambang di latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas. Ia

menemukan bakteri pada tahun 1676 saat mempelajari infuse lada dan air (pepper-

water infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan hal itu melalui surat kepada Royal

Society of London, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684. Ilustrasi

Van Leeuwenhoek tentang mikroorganisme dikenal dengan nama “wee animalcules”

(Waluyo, 2007).

Mikroskop adalah salah satu alat yang digunakan dalam Laboratorium Sains,

Biasnya mikroskop digunakan untuk melihat atau mengamati objek-objek yang

memiliki ukuran sangat kecil (Mikroskopis). Hal inilah yang membantu manusia

dalam memecahkan persoalan mengenai organisme yang berukuran sangat kecil

(Abdullah, 2014).

Mikroskop berasal dari kata micros yang memiliki arti kecil serta scopein

yang artinya melihat (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang digunakan

untuk melihat bayangan yang diperbesar dari objek-objek yang memiliki ukuran kecil

dan tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop mempunyai beberapa bagian

yang memiliki fungsi berbeda-beda (Ramadhani, 2020).


Mikrobiologi merupakan kajian mengenai mahluk hidup (organisme) yang

memiliki ukuran yang sangat kecil untuk sehingga tidak dapat silihat hanya dengan

mata telanjang. Mikroorganisme meliputi Bakteri, Virus, protozoa, algae (ganggang),

fungi (jamur), dan lichenes. Mikroorganisme tersebut memiliki pengaruh yang sangat

penting dalam pertanian (Adams, 2000).

Tempe adalah produk olahan masyarakat Indonesia yang berasal dari kedelai.

Tempe menjadi sumber protein tumbuhan yang populer di Indonesia. Beberapa faktor

pendukung dalam proses pembuatan tempe termasuk bahan baku yang digunakan

(kedelai), mikroorganisme (kapang tempe), dan kondisi lingkungan tumbuh. (suhu,

pH,dan kelembaban). Tempe di Indonesia pada umumnya terbuat dari kedelai yang

direbus dan difermentasi dengan kapang Rhizopus oryzae Hasil dari proses fermentasi

kapang mampu menghasilkan beberapa enzim di antaranya enzim protease yang

menguraikan protein menjadi peptida dan asam amino bebas, enzim lipase yang

membagi lemak menjadi asam lemak dan enzim amilase yang memecah karbohidrat

kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. (Radiati dan Sumarto, 2016).

Ragi mengandung persiapan mikroorganisme hidup (barang) yang merupakan

bahan baku pendukung dalam fermentasi pembuatan tempe yang sering disebut

sebagai “ragi tempe”. Spesies Kapang yang terlibat di antaranya adalah Rhizopus

oligosporus, R. oryzae, R. stolonifer, dan R. arrhizus. Kopi yang tumbuh pada kedelai

menyerupai benang halus berwarna putih (miselium) yang akan menghidrolisis

senyawa kompleks menjadi senyawan sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.

Rhizopus adalah kapak penting dalam industri makanan sebagai produsen berbagai
enzim dan dalam fermentasi tempe tidak menghasilkan racun, bahkan kapak itu

melindungi tempe terhadap kapak yang menghasilkan aflatoksin. Selain itu, tempe

yang ditambahkan ekstrak etanol dan etil asetat adalah antibakteri terhadap Bacilus

sublitis dan Staphylococcus aureus. ( Mambang et al., 2014).

Rhizopus merupakan kapak penting dalam industri makanan sebagai produsen

berbagai macam enzim amilase, protease, pektinase dan lipase. Kelapa dari Rhizopus

juga telah lama dikenal sebagai kelapa yang memainkan peran utama dalam proses

fermentasi kedelai menjadi tempe. Tempe memiliki warna putih karena miselia kapak

tumbuh dan mengisi biji kedelai sehingga membentuk tekstur padat. Fermentasi

kedelai dengan bantuan kapak tersebut menyebabkan perubahan fisik dan kimia.

Senyawa-senyawa kompleks dihidrolisis menjadi lebih sederhana sehingga tempe

dapat lebih mudah dicerna tubuh (Sukardi et al., 2008).

Ada dua jenis persiapan dalam praktek ini, yaitu persediaan kering dan

persediaan basah. Kedua jenis persiapan ini berfungsi sebagai objek yang dapat

dilihat dengan mikroskop cahaya. Persiapan kering atau yang juga biasa disebut

persiapan awetan membutuhkan ketepatan tinggi dalam pembuatannya, karena

keasaman mutlak sangat diperhatikan. Ketidaktahuan seperti meletakkan yang tidak

rapi dapat membuat preparat terlipat, tergulung, atau bahkan bertumpuk. Preparat

kering ini dibuat agar preparat lebih awet dan dapat digunakan berkali-kali (Apriani,

2016).
Sedangkan preparat basah adalah sebaliknya dari preparat kering, karena

proses pembuatannya lebih mudah dan hasilnya tidak adalah bahan awetan. Preparat

basah biasanya dibuat karena harga preparat yang relatif mahal dan akan memakan

waktu yang lama jika bersiap-siap. Kelemahan dari preparat basah ini adalah

penampilan kadang-kadang kurang jelas ketika diamati sehingga membutuhkan

proses pewarnaan dengan menambahkan pewarna pada objek (Apriani,2016).

V. Cara Kerja

5.1 Cara Kerja Penggunaan Mikroskop

Adapun cara kerja penggunaan mikroskop adalah:

1. Hubungkan Mikroskop yang akan digunakan ke arus listrik

2. Tekan tombol on pada mikroskop untuk menghidupkan mikroskop

3. Atur intensitas cahaya pada mikroskop

4. Letakkan objek glass yang telah ditutup dengan cover glass ke meja preparat

5. Jepit objek glass dengan penjepit preparat

6. Atur fokus mikroskop dengan makrometer dan mikrometer

7. Jika ingin mengganti lensa dapat menggunakan Revolver

8. Amati objek dengan seksama

9. Dokumentasikan objek yang telah diamati.


5.2 Cara Kerja Pembuatan Preparat Basah

1. Bersihkan preparat dengan Alkohol

2. Bersihkan Cover glass dengan Alkohol

3. Ambil misselium yang terdapat pada tempe

4. Letakkan misselium yang berhasil diambil pada preparat

5. Beri satu hingga dua tetes aquades pada objek di preparat

6. Tutup objek dengan cover glass

7. Amati objek yang ada di preparat

8. Dokumentasikan objek yang telah diamati.

VI. Hasil dan Pembahasan

4.1 Mikroskop

Gambar 1. Mikroskop (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mikroskop merupakan salah satu peralatan laboratorium mikrobiologi yang

digunakan untuk mengamati objek-objek atau mikroorganisme yang berukuran sangat kecil

(Mikroskopik). Mikroorganisme yang diamati meliputi bakteri, irus, protozoa, algae


(ganggang), fungi (jamur), dan lichens. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang

memiliki fungsi yang berbeda-beda. Adapun bagian bagian dari mikroskop beserta

fungsinya ialah:

a) Lensa Okuler

Lensa okuler berdekatan dengan mata pengamat dan terletak pada ujung

tabung mikroskop. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang

telah dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran yang dibentuk lensa okuler

berkisar 4 hingga 25 kali.

b) Tabung

Di bagian atas tabung adalah tempat melekatnya lensa okuler, dengan

amplifikasi tertentu (15X,10X, dan 15 X). Di bagian bawah tabung terdapat

alat yang disebut Revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

c) Lensa Objektif

Lensa objektif berpengaruh untuk pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan

akhir. Ciri yang paling penting dari lensa objektif adalah memperbesar

bayangan objek dengan perbesaran beraneka ragam sesuai jenisnya. Biasa nya

lensa objektif pada mikroskop adalah 10x, 40x dan 100x.

d) Lengan Mikroskop

Lengan mikroskop berfungsi untuk memindahkan mikroskop dari satu

tempat ke tempat lainnya sehingga lebih mudah.


e) Revolver

Revolver merupakan tuas penyangga lensa objektif,yang mana revolver

berfungsi untuk mengganti lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang kita

inginkan.

f) Meja Preparat

Meja preparat berfungsi sebagi tempat untuk meletakkan objek (preparat)

yang akan diamati.

g) Penjepit Preparat

Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat agar ketika diamati

preparat tidak bergeser dan pengamatan akan berjalan dengan lancar.

h) Diafragma

Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah sinar yang masuk dengan

mengatur iris.

i) Makrometer

Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara

cepat.

j) Mikrometer

Mikrometer berfungsi untuk memfokuskan objek secara halus.

k) Kaki mikroskop

Berfungsi untuk menopang kedudukan mikroskop.


4.2 Hasil Pengamatan

Gambar 2. Perbandingan hasil pengamatan dengan hasil google

(Sumber: Dokumentasi pribadi dan researchgate.net )

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan untuk mengamati

miselium pada tempe hasil gambar yang di dapat tidak begitu jelas serta hasil yang di

dapat hanya berupa hifa saja tidak sampai spora. Maka diperlukan perbandingan dari

google agar dapat melihat dan mengetahui spora pada miselium tempe.

Menurut Wipradnyadewi, et al. (2010) Rhizopus adalah kapang yang

berperan utama dalam proses fermentasi kedelai menjadi tempe. Ganjar (2006)

menyatakan Miselium Rhizopus terdiri atas dua jenis, satu tertanam dalam lapisan

serta yang lainnya seperti antena membentuk stolon. Sporangiofor yang dibentuk

biasanya berkelompok dua, tiga, bahkan lebih namun bisa juga hanya satu. Sporangia

berbentuk sama, bundar atau hampir bundar dengan bagian tengah yan sedikit rata.

Ciri-ciri Rhizopus oryzae ialah koloni berwarna keputihan serta menjadi abu-

abu kecoklatan dengan bertambahnya usia biakan, dan mencapai tinggi hingga kurang

lebih 10 mm. Stolon berdinding halus atau agak kasar, serta hampir tidak berwarna

hingga coklat kekuningan. Rhizoid berwarna kecoklatan, bercabang berlawanan arah


dengan sporangiofor, atau sporangiofor dapat muncul langsung dari stolon tanpa

adanya rhizoid. Sporangiofor dapat tunggal atau berkelompok hingga 5, kadang-

kadang membentuk struktur sperti percabangan garpu, berdinding halus, memiliki

panjang 150-2000 µm dan berdiameter 6-14 µm. sporangia berbentuk bulat hingga

semi bulat, dinding berduri, berwarna coklat gelap sampai coklat kehitaman

(Ganjar,2006).

VII. Penutup

7.1 Kesimpulan

Mikroskop merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk

melihat mengamati objek-objek atau mikroorganisme yang berukuran sangat kecil

(Mikroskopik). Kemudian pada praktikum kali ini praktikan mengamati miselium atau jamur

pada tempe (Rhizopus oryzae). Rhizopus adalah kapang yang berperan utama dalam

proses fermentasi kedelai menjadi tempe.

7.2 Saran

Disarankan kepada para praktikan agar dapat menggunakan peralatan


laboratorium dengan baik dan mensterilkan alat-alat yang akan digunakan terlebih
dahulu. Kemudian dalam pengambilan miselium pada tempe disaran kan agar
praktikan teliti.
Daftar Pustaka

Abdullah, R. M. 2014. Analisis keterampilan psikomotorik dalam penggunaan


mikroskop pada siswa kelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Jurnal Edukasi dan
Sains Biologi. 3 (5) : 32.

Adam, M. S. 2000. Pengolahan citra digital dan analisis kuantitatif dalam


karakterisasi citra mikroskopik. Jurnal Mikroskopi Dan Mikroanalisis. 3(1) :
15.

Apriani, I. 2016. Pengembangan media belajar Angkak beras merah dangteh


(Camellia sinensis)sebagai pewarna alternatif preparat basah jaringan
tumbuhan. Jurnal Bioilmi. 2 (1) : 59-65.

Mambang, D. E. P., Rosidah, R dan Suryanto, D. 2014. Aktivitas anti bakteri ekstrak
tempe terhadap bakteri bacillus subtilis dan staphylococcus aureus. Jurnal
Teknologi Dan Industri Pangan. 25 (1):115–118.

Ganjar, I. 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Radiati, A., dan Sumarto. 2016. Analisis sifat fisik, sifat organoleptik, dan kandungan
gizi pada produk tempe dari kacang non kedelai. Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan. 5 (1) : 32.

Ramadhani, S.P. 2020. Pengelolaan Laboratorium. Depok. Yayasan Yiesa Rich.

Sukardi, Wigniiyanto, dan I. Purwaningsih. 2008. Uji coba penggunaan inokulum


tempe dari kapang Rhizopus oryzae dengan subtrat tepung beras dan ubi
kayu pada unit produksi tempe sanan kodya malang. Jurnal Teknologi
Pertanian. 9(8) : 207-215.

Waluyo, L. 2017. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.


Widyapradnyadewi, P. A., R. E. Setya dan S. Rian. 2010. Isolasi dan
identifikasi Rhizopus oligosporus pada beberapa ikolum tempe.

Anda mungkin juga menyukai