Anda di halaman 1dari 18

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari
jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros, kecil, bios ,
hidup, dan logos, pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa
mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang
kecil. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah
penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan
fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor
lingkungan, mikroba terapang di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi
berfokus pada analisis mikroorganisme. Mikrobiologi mengkaji tentang
morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan genetika mikroorganisme.
Sedangkan mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya bisa dilihat dengan
mikroskop. Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam
tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer
(Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan
salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu
pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat
mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air
(Dwidjoseputro, D. 1998).
Adapun laboratorium ialah sebagai tempat pengujian sampel yang terdapat
diberbagai instrumen yang memadai, baik untuk sampel yang tidak berbahaya
maupun yang berbahaya. Termasuk didalamnya informasi tentang pengoperasian
berbagai macam instrumen tersebut, sehingga hasil pengujian yang diperoleh
akurat, dapat dipertanggung jawabkan dan tidak membahayakan penguji.
Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini ialah cawan petri, mikroskop,
tabung reaksi, lampu bunsen, kertas lakmus, pinset, skalpel, jarum inokulum,
vortex mixer, orbital shaker, hotplate, colony counter, pipet tetes, batang L,
2

erlenmeyer, gelas ukur, mikro pipet, mortar, gelas beaker, oven, neraca analitik,
autoklaf dan laminar air flow (LAF). Adapun bahan yang digunakan yaitu
aquades (Madbardo,2010).

I.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum yang dilaksanakan ialah untuk mengenal dan
mengetahui funsi alat-alat yang umum digunakan pada laboratorium
mikrobiologi.
3

II. TINJAUAAN PUSTAKA

II.1. Mikroskop
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν,
skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati
benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan
secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop
dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh
mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis
mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori ialah mikroskop optik
(sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektron. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop dapat disebut juga
mikroskopi. Sedangkan fungsi mikroskop untuk melihat mikroba atau benda yang
berukuran kecil (Hardjowigeno, 1992).

II.2. Autoklaf
Autoklaf adalah alat mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digukanan pada umumnya 1,5 atm- 2atm dengan suhu 121 0C dan lama
waktu sterilisasi yang dilakukan biasanya 15-20 menit. Alasan mengapa
digunakan temperatur 1210C karena pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar
yang akan membantu membunuh mikroorganisme dalam suatu benda. Untuk
tekanan pada atmosfer pada ketinggian di permukaan laut air mendidih pada
temperatur 1000C, sedangkan autoklaf yang diletakkan pada ketinggian yang
sama, menggunakan tekanan 2 bar maka air akan mendidih pada temperatur
1210C. Sedangkan autoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air.

II.3. Oven
Oven adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat dari kaca
yang digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan udara kering, dengan suhu
4

170-1800C dan lama waktu sterilisasi biaanya 1,5-2jam. Biasanya digunakan


untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut
organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Sedangkan berfungsi
dari oven yaitu untuk memanaskan ataupun mengeringkan suatu alat atau bahan
pada saat melaksanakan praktikum dan sebagai alat sterilisasi untuk alat-alat
praktikum kaca atau yang bersifat kering.

II.4. Timbangan Analitik


Timbangan Analitik adalah sebuah instrument laboratorium yang digunakan
untuk mengukur massa suatu zat. Timbangan analitik memiliki beberapa nama
lain seperti analytical balance, neraca analitik, timbangan gram halus atau
timbangan laboratorium. Alat ini juga memilikitingkat ketelitian yang cukup
tinggi, sehingga sering dipakai untuk penelitian. Adapun untuk prinsip kerja yaitu
menggunakan sumber tegangan listrik yaitu stavoltdan dilakukan peneraan
terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian bahan diletakan pada neraca lalu
dilihat angka yang tertera pada layar. Sedangkan untuk fungsinya untuk
menimbang bahan yang akan digunakan pada pembuatan media untuk bakteri,
jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum dan
tingkat ketelitian yang tinggi.

II.5. Laminar Air Flow (LAF)


Laminar Air Flow adalah suatu alat dengan bentuk meja kerja yang
mendukung kegiatan penanaman. Secara spesifik alat ini digunakan untuk proses
persiapan bahan tanaman, atau penanaman serta pemindahan tanaman dalam
proses tanam menanam. Prinsip kerja Laminar Air Flow secara singkat adalah
dengan cara meniupkan udara yang steril secara terus menerus dan juga konsisten.
Sehingga dapat membuat tempat kerja menjadi terbebaskan dari kotoran, debu,
dan juga jamur jamur selama proses penanaman. Sedangkan leminar air flow
(LAF) berfungsi sebagai meja antiseptik menggunakan sinar UV. sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan.
5

II.6. Cawan Petri Dan Tabung Reaksi


Cawan petri adalah salah satu alat laboratorium yang berbentuk bulat
dengan bahan dasar kaca menyerupai silinder dangkal dan digunakan sebagai
tempat pembiakkan mikroorganisme dan sel yang berbeda. Untuk mempelajari
mikroorganisme seperti bakteri dan virus di bawah pengamatan yang baik,
penting untuk menjaga bakteri agar tetap terisolasi dari spesies atau elemen lain.
Dengan kata lain, cawan petri digunakan untuk mendukung pertumbuhan
mikroorganisme meliputi penanaman bakteri yang disebut sebagai inokulasi.
Adapun untuk Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang lazim tersedia di
laboratorium berupa tabung sebesar lebih kurang jari tangan manusia dewasa,
terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di anggota atasnya, biasanya alasnya berupa
huruf-U dan tabung reaksi bisanya berpasangan dengan condensor-tabung reaksi.
Tabung reaksi yang diisi bersama dengan air dan ditempatkan terbalik ke didalam
gelas beker memuat air sering digunakan untuk menangkap gas, kalau didalam
demonstrasi elektrolisis.

II.7. Lampu Bunsen Dan pH Indikator Universal


Lampu bunsen ditemukan oleh Robert Wilhlem Bunsen, seorang profesor
kimia Jerman, pada tahun 1855. Lampu bunsen menggunakan pembakar gas yang
terdiri dari katup udara yang bisa disetel, yang dilekatkan pada dasar tabung
metal. Ketika oksigen tercampur dengan gas, maka gas itu akan terbakar dengan
panas yang tinggi.
Sedangkan untuk pH Indikator Universal merupakan sebuah kertas yang
memiliki berbagai warna yang dapat digunakan untuk mengukur sebuah nilai pH
pada sebuah larutan. Umumnya warna yang dimiliki oleh kertas indicator
universal berjumlah 4 warna atau lebih. Setiap kertas yang dimasukkan ke dalam
larutan dapat berubah warna sesuai dengan kadar nilai pH larutan tersebut.
Biasanya memanfaatkan perubahan warna pada kertas yang terjadi karena sebuah
senyaman yang terdapat dalam cairan larutan untuk mengukur seberapa tinggi pH
yang terdapat pada larutan tersebut.
6

II.8. Pinset dan Skalpel


Pinset adalah alat bantu yang berfungsi untuk menjepit atau menggenggam
suatu objek yang kecil atau objek lainnya yang tak bisa dipegang oleh tangan
secara langsung atau bisa juga untuk mengambil atau menarik beberapa objek
kecil atau pun yang sangat lembek(lembut). Pada umumya pinset sudah banyak
diciptakan dalam bentuk dan variasi, semakin bermacam – macam variasi maka
akan semakin banyak fungsinya, umumnya pinset ini terbuat dari kayu, plastik,
besi hingga stainless steel. Pinset berfungsi untuk mengambil benda dengan
menjepit, menjepit bahan yang akan diisolasi mikroorganismenya.
Scalpel berfungsi untuk mengiris, memotong, menyayat inang, agian inang
yang akan diisolasi mikroorganismenya.

II.9. Jarum Inokulum Dan Batang L


Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat
chrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung
jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needlecocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan
pada agar tegak (stab inoculating).
Batang L (spreader) adalah alat yang digunakan untuk meratakan medium
agar yang tersuspensi dalam cairan pada proses pembiakan bakteri maupun jamur
pada batu Candi Borobudur maupun cagar budaya lainnya dalam skala
laboratorium. Alat ini berfungsi untuk menyebarkan cairan dipermukaan medium
agar, supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.

II.10.Erlenmayer, Gelas Beaker, Dan Gelas Ukur


Erlenmeyer adalah salah satu alat laboratorium yang juga dikenal dengan
istilah labu Erlenmeyer. Berfungsi utuk menampung larutan, bahan atau cairan
yang dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
7

komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroorganisme dalam kultur


cairan, dll. Sedagkan Gelas Beaker merupakan salah satu alat laboratorium yang
digunakan sebagai wadah untuk mengukur, mencampur, mengaduk, serta
memanaskan sebuah cairan saat melakukan pengujian. Gelas beaker juga dapat
menampung suatu zat kimia yang reaktivitasnya rendah maupun yang bersifat
korosif. Umumnya, alat laboratorium tersebut dibuat dari kaca borosilikat maupun
plastik. Sesuai dengan namanya, gelas beaker masuk kedalam klasifikasi alat
gelas laboratorium. Berfungsi untuk preparasi media-media, di dalam
Mikrobiologi, dan dapat digunakan juga untuk menampung akuades dll.
Adapun Gelas Ukur dapat digunakan untuk mengukur volume suatu cairan,
seperti labu Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut
ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Berfungsi untuk mengukur
volume larutan dari bahan kimia yang akan digunakan.

II.11.Mikropipet Dan Tip


Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.

II.12.Mortar Dan penumbuk


Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan dan menghaluskan bahan pengujian seperti DNA, RNA, Biji,
daun, akar dan protein. Sementara di laboratorium farmasi lebih sering digunakan
untuk menghaluskan obat-obatan berjenis tablet.

II.13.Vortex Mixer
vortex mixer adalah perangkat atau alat laboratorium yang bekerja dengan
cara mencampurkan bahan bahan hingga homogen atau tercampur secara merata.
Saat proses pencampuran, maka sampel cairan akan dimasukkan ke dalam wadah .
8

vortex mixer mengacu pada "pusaran jari" yang masuk ke dalam tabung reaksi
dengan gerakan ke depan dan bawah menggunakan satu jari. Hal ini bisa
membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga sering membuat cairan menjadi
tersuspensi. Padahal proses pencampuran ini dapat dilakukan ketika tidak ada alat
laboratorium yang memadai, tetapi hal ini tidak disarankan jika terdapat alat
laboratorium yang tajam. Berfungsi untuk mencampur larutan yang ada dalam
tabung reaksi.

II.14.Orbital Shaker
Orital shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
menghomogenkan larutan, seperti Magnetic Stirrer, Vortex Mixer, dan Orbital
Shaker. Meskipun memiliki fungsi yang sama, namun alat-alat ini berbeda dari
konteks cara kerja dan kebutuhan peruntuhkannya. Demikian halnya dengan alat
Orbital Shaker yang juga sering diistilahkan Pengocok Orbital. Berfungsi untuk
menggojok atau menggoyangkan suatu larutan.

II.15.Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca pembesar dan lampu.
Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/kuadran yang sangat berguna
untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan
Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

II.16.Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari plastik atau
kaca dengan ujung bawah agak meruncing dan ujung atasnya ditutupi karet.
Sehingga dalam hal ini pipet tetes hanya dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
bersifat cair. Apabila bahan yang akan diuji atau diukur berbentuk padatan, maka
padatan tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu.

II.17.Hotplate
Hotplate merupakan pemanas seperti kompor listrik dengan lempeng panas
di atasnya untuk keperluan laboratorium. Perangkat pemanas ini bekerja dengan
prinsip mengubah energi listrik dan energi panas, dan lempengan atasnya berperan
9

sebagai konduktor. Hotplate aman untuk memanaskan wadah berbahan kaca.


Prinsip yang digunakan oleh alat ini adalah dengan menggunakan medan magnet
atau gelombang elektromagnetik yang berputar. Stirrer dilengkapi dengan stir bar
yang dimasukkan ke dalam wadah larutan untuk membantu homogenisasi.
Berfungsi untuk memanaskan bahan untuk skala kecil.
10

III.BAHAN DAN METODE

III.1. Waktu dan tempat


Adapun Praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Mengenal Alat
Mikrobiologi dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Maret 2022, pukul 15.30-17.00
WIB, di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Palangka Raya.

III.2. Alat dan bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri,
mikroskop, tabung reaksi, lampu bunsen, kertas lakmus, pinset, skalpel, jarum
inokulum, vortex mixer, orbital shaker, hotplate, colony counter, pipet tetes,
batang L, erlenmeyer, gelas ukur, mikro pipet, mortar, gelas beaker, oven, neraca
analitik, autoklaf dan laminar air flow (LAF). Adapun bahan yang digunakan
yaitu aquades.

III.3. Cara kerja


Adapun cara kerja untuk praktikum Pengenalan Peralatan Mikrobiologi
adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan peralatan mikrobiologi yang akan diperkenalkan.
b. Mengenali peralatan mikrobiologi satu persatu.
c. Kemudian identifikasi peralatan mikrobiologi dan mengisi tabel dengan
menuliskan nama alat, fungsi alat, dan terakhir menggambarkan alat tersebut.
11

IV. HASIL PEMAHASAN

IV.1. Hasil pengamatan

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat

Berfungsi untuk melihat mikroba


atau benda yang berukuran kecil.
1 Mikroskop

Berfungsi untuk mensterilkan


berbagai macam alat dan bahan
2 Autoklaf yang digunakan dalam
mikrobiologi, menggunakan uap
air.

Berfungsi sebagai alat sterilisasi


untuk alat-alat praktikum kaca atau
3 Oven bersifat kering.

4 Berfungsi untuk mengukur berat


Timbangan/ (terutama yang berukuran kecil).
Neraca Dan menimbang bahan yang akan
Analitik digunakan pada pembuatan media
untuk bakteri.
12

5 Laminar Air Berfungsi sebagai meja antiseptik


Flow (LAF) menggunakan sinar UV. sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan.

Berfungsi untuk mengukur volume


cairan seperti labu erlenmeyer.
6 Gelas Ukur

Berfungsi untuk mengembang-


biakan (kultivasi) mikroorganisme.
7 Cawan Petri

Berfungsi untuk uji biokimia dan


menumbuhkan mikroorganisme.
8 Tabung Reaksi Tabung ini juga bisa diiisi media
padat maupun cair.

Berfungsi untuk menampung


larutan, bahn atau cairan dan
9 Erlenmeyer meracik.
13

Berfungsi untuk preparasi media,


penampung aquades.

10 Gelas Beaker

Berfungsi untuk menciptakan


kondisi yang steril. Lampu bunsen
11 Lampu Bunsen dapat menggunakan bahan bakar
gas, alkohol, spiritus.

Berfungsi untuk memindahkan

Jarum biakkan yang akan ditanam atau


12 ditumbuhkan kemedia baru.
Inokulum

Berfungsi untuk memindahkan atau

Mikropipet dan mengambil cairan yang bervolume


13 cukup kecil, biasanya kurang dari
Tip
1000 ml.

Berfungsi untuk memanaskan


bahan untuk skala kecil.
14 Hotplete

Berfungsi untuk menghitung total

Colony jumlah mikroorganisme.


15
Counter
14

Berfungsi untuk menghomogenkan


larutan didalam gelas ukur.
16 Orbital Shaker

Berfungsi untuk menjepit atau


menggenggam suatu objek kecil
17 Pinset atau objke laiinya yang tidak bisa
dipegang tangan secara langsung.

Berfungsi untuk mencampur


larutan yang ada dalam tabung
18 Vortex Mixer reaksi.

Berfungsi untuk memindahkan atau


mengambil larutan atau cairan
19 Pipet Tetes dengan volume yang tidak
diketahui.

Berfungsi untuk mengukur atau

PH Indikator mengetahui ph suatu larutan


20
Universal

Berfungsi untuk mengiris,


memootong, menyayat inang,
21 Skalpel bagian inang yang akan diisolasi
mikroorganismenya.
15

Berfungsi untuk menyebarkan


cairan dipermukaan supaya bakteri
22 Batang L yang tersuspensi dalam cairan
tersebut tersebar merata.

Digunakan untuk menumbuk atau


Mortar dan menghancurkan materi cuplikan,
23 Penumbuk seperti daging, roti atau tanah
Halus sebelum diproses lebih lanjut.

IV.2. Pembahasan
Adapun pembahasan praktikum yang dilaksanakan dilaboratorium tentang
pengenalan alat mikrobiologis, pengamatan yang telah dilakukan, terdapat
berbagai macam alat yang digunakan. Berikut akan diuraikan pengkategorian dan
penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan fungsinya yang
dimiliki untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam praktikum. a)
Mikroskop, berfungsi untuk melihat mikroba atau benda yang berukuran kecil. b)
Autoklaf, Berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air. c) Oven, berfungsi sebagai
alat sterilisasi untuk alat-alat praktikum kaca atau bersifat kering. d)
Timbangan/Neraca analitik, berfungsi sebagai alat sterilisasi untuk alat-alat
praktikum kaca atau bersifat kering. e) Laminar Air Flow, berfungsi sebagai meja
antiseptik menggunakan sinar UV, sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. f)
Gelas ukur, Berfungsi untuk mengukur volume cairan seperti labu erlenmeyer.
Cara penggunaannya yaitu larutan yang akan diukur dituangkan ke dalam gelas
ukur kemudian hasil pengukurannya terlihat padu skula yang tertera pada gelas
ukur. g) Cawan petri, berfungsi untuk mengembangbiakkan (kultivasi)
mikroorganisme. h) Tabung reaksi, Berfungsi sebagai media pertumbuhan dan
penampungan cairan Dan juga dapat digunakan untuk proses pemanasan bahan
16

atau larutan kimia. Cara penggunaan: tabung reaksi yaitu harus digoyangkan
dengan menjepitkannya pada penjepit tabung reaksi. i) Erlenmeyer, Berfungsi
untuk menampung larutan, bahn atau cairan dan meracik. Cara penggunaannya
yaitu cairan atau larutan yang akan diukur dituangkan ke labu erlermeyer
kemudian hasilnya dapat dilihat dari skala yang tertera. j) Gelas Beaker, Berfungsi
untuk preparasi media-media, di dalam Mikrobiologi, dan dapat digunakan juga
untuk menampung akuades. Cara penggunaan: mata tegak lurus dengan
permukaan cairan dan bagian bawah meniscus cairan harus menyentuh bagian
atas garis dan jika menyentuh bagian bawah garis maka ketentuannya
ditambahkan cairan 0,02. k) Lampu bunsen, berfungsi untuk menciptakan kondisi
yang steril. Lampu bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas, alkohol, spiritus.
l) Jarum inokulum, berfungsi untuk memindahkan biakkan yang akan
ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. m) Mikropipet dan Tip, berfungsi untuk
memindahkan/mengambil cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang
dari 1000 ml. n) Hotplete, berfungsi untuk memanaskan bahan untuk skala kecil.
o) Colony counter, berfungsi untuk menghitung total jumlah mikroorganisme. p)
Orbital shaker, Berfungsi untuk menghomogenkan larutan didalam gelas ukur. q)
Pinset, berfungsi untuk menjepit atau menggenggam suatu objek kecil atau objke
laiinya yang tidak bisa dipegang tangan secara langsung. r) Vortex mixer,
berfungsi untuk mencampur/menggojok larutan yang ada dalam tabung reaksi. s)
Pipet Tetes, berfungsi untuk memindahkan atau mengambil larutan atau cairan
dengan volume yang tidak diketahui. t) PH indikator universal, berfungsi untuk
mengukur/mengetahui ph suatu larutan. u) Skalpel, berfungsi untuk mengiris,
memootong, menyayat inang, bagian inang yang akan diisolasi
mikroorganismenya. v) Batang L, berfungsi untuk menyebarkan cairan
dipermukaan supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata. w). Mortar dan penumbuk halus, digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, seperti daging, roti atau tanah sebelum diproses
lebih lanjut.
17

V. PENUTUP

V.1.Kesimpulan
Mikrobiologi mengkaji tentang morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan
genetika mikroorganisme. Sedangkan mikroorganisme merupakan makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya
bisa dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-
mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air
sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut
mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam
tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena
mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah
larut dalam air. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini ialah cawan
petri, mikroskop, tabung reaksi, lampu bunsen, kertas lakmus, pinset, skalpel,
jarum inokulum, vortex mixer, orbital shaker, hotplate, colony counter, pipet tetes,
batang L, erlenmeyer, gelas ukur, mikro pipet, mortar, gelas beaker, oven, neraca
analitik, autoklaf dan laminar air flow (LAF). Adapun bahan yang digunakan
yaitu aquades.

V.2.Saran
18

Saran yang dapat diberikan praktikan di dalam laboratorium terdapat banyak


sekali alat-alat dan bahan yang dapat digunakan oleh seorang praktikan. Maka
diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut
dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga
kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta.


Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi Vol. 1 No. 1. ISSN : 01A114084
Moningka.2008. Pengenalan Alat-Alat Dan Bahan Dalam Laboratoriun.
Jakarta:Erlangga
Ahmad, Rizal. 2013. Akurasi Alat-Alat Ukur Volume Yang Digunakan Dalam
Praktikum danPenelitian Di Laboratorium Kimia FMIPA Unimed. Jurnal
Agrament Indonesia, 21(2) :39-45.

Anda mungkin juga menyukai