I. PENDAHULUAN
erlenmeyer, gelas ukur, mikro pipet, mortar, gelas beaker, oven, neraca analitik,
autoklaf dan laminar air flow (LAF). Adapun bahan yang digunakan yaitu
aquades (Madbardo,2010).
II.1. Mikroskop
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν,
skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati
benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan
secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop
dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh
mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis
mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori ialah mikroskop optik
(sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektron. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop dapat disebut juga
mikroskopi. Sedangkan fungsi mikroskop untuk melihat mikroba atau benda yang
berukuran kecil (Hardjowigeno, 1992).
II.2. Autoklaf
Autoklaf adalah alat mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digukanan pada umumnya 1,5 atm- 2atm dengan suhu 121 0C dan lama
waktu sterilisasi yang dilakukan biasanya 15-20 menit. Alasan mengapa
digunakan temperatur 1210C karena pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar
yang akan membantu membunuh mikroorganisme dalam suatu benda. Untuk
tekanan pada atmosfer pada ketinggian di permukaan laut air mendidih pada
temperatur 1000C, sedangkan autoklaf yang diletakkan pada ketinggian yang
sama, menggunakan tekanan 2 bar maka air akan mendidih pada temperatur
1210C. Sedangkan autoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air.
II.3. Oven
Oven adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat dari kaca
yang digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan udara kering, dengan suhu
4
II.13.Vortex Mixer
vortex mixer adalah perangkat atau alat laboratorium yang bekerja dengan
cara mencampurkan bahan bahan hingga homogen atau tercampur secara merata.
Saat proses pencampuran, maka sampel cairan akan dimasukkan ke dalam wadah .
8
vortex mixer mengacu pada "pusaran jari" yang masuk ke dalam tabung reaksi
dengan gerakan ke depan dan bawah menggunakan satu jari. Hal ini bisa
membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga sering membuat cairan menjadi
tersuspensi. Padahal proses pencampuran ini dapat dilakukan ketika tidak ada alat
laboratorium yang memadai, tetapi hal ini tidak disarankan jika terdapat alat
laboratorium yang tajam. Berfungsi untuk mencampur larutan yang ada dalam
tabung reaksi.
II.14.Orbital Shaker
Orital shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
menghomogenkan larutan, seperti Magnetic Stirrer, Vortex Mixer, dan Orbital
Shaker. Meskipun memiliki fungsi yang sama, namun alat-alat ini berbeda dari
konteks cara kerja dan kebutuhan peruntuhkannya. Demikian halnya dengan alat
Orbital Shaker yang juga sering diistilahkan Pengocok Orbital. Berfungsi untuk
menggojok atau menggoyangkan suatu larutan.
II.15.Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca pembesar dan lampu.
Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/kuadran yang sangat berguna
untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan
Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
II.16.Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari plastik atau
kaca dengan ujung bawah agak meruncing dan ujung atasnya ditutupi karet.
Sehingga dalam hal ini pipet tetes hanya dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
bersifat cair. Apabila bahan yang akan diuji atau diukur berbentuk padatan, maka
padatan tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu.
II.17.Hotplate
Hotplate merupakan pemanas seperti kompor listrik dengan lempeng panas
di atasnya untuk keperluan laboratorium. Perangkat pemanas ini bekerja dengan
prinsip mengubah energi listrik dan energi panas, dan lempengan atasnya berperan
9
10 Gelas Beaker
IV.2. Pembahasan
Adapun pembahasan praktikum yang dilaksanakan dilaboratorium tentang
pengenalan alat mikrobiologis, pengamatan yang telah dilakukan, terdapat
berbagai macam alat yang digunakan. Berikut akan diuraikan pengkategorian dan
penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan fungsinya yang
dimiliki untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam praktikum. a)
Mikroskop, berfungsi untuk melihat mikroba atau benda yang berukuran kecil. b)
Autoklaf, Berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi, menggunakan uap air. c) Oven, berfungsi sebagai
alat sterilisasi untuk alat-alat praktikum kaca atau bersifat kering. d)
Timbangan/Neraca analitik, berfungsi sebagai alat sterilisasi untuk alat-alat
praktikum kaca atau bersifat kering. e) Laminar Air Flow, berfungsi sebagai meja
antiseptik menggunakan sinar UV, sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. f)
Gelas ukur, Berfungsi untuk mengukur volume cairan seperti labu erlenmeyer.
Cara penggunaannya yaitu larutan yang akan diukur dituangkan ke dalam gelas
ukur kemudian hasil pengukurannya terlihat padu skula yang tertera pada gelas
ukur. g) Cawan petri, berfungsi untuk mengembangbiakkan (kultivasi)
mikroorganisme. h) Tabung reaksi, Berfungsi sebagai media pertumbuhan dan
penampungan cairan Dan juga dapat digunakan untuk proses pemanasan bahan
16
atau larutan kimia. Cara penggunaan: tabung reaksi yaitu harus digoyangkan
dengan menjepitkannya pada penjepit tabung reaksi. i) Erlenmeyer, Berfungsi
untuk menampung larutan, bahn atau cairan dan meracik. Cara penggunaannya
yaitu cairan atau larutan yang akan diukur dituangkan ke labu erlermeyer
kemudian hasilnya dapat dilihat dari skala yang tertera. j) Gelas Beaker, Berfungsi
untuk preparasi media-media, di dalam Mikrobiologi, dan dapat digunakan juga
untuk menampung akuades. Cara penggunaan: mata tegak lurus dengan
permukaan cairan dan bagian bawah meniscus cairan harus menyentuh bagian
atas garis dan jika menyentuh bagian bawah garis maka ketentuannya
ditambahkan cairan 0,02. k) Lampu bunsen, berfungsi untuk menciptakan kondisi
yang steril. Lampu bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas, alkohol, spiritus.
l) Jarum inokulum, berfungsi untuk memindahkan biakkan yang akan
ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. m) Mikropipet dan Tip, berfungsi untuk
memindahkan/mengambil cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang
dari 1000 ml. n) Hotplete, berfungsi untuk memanaskan bahan untuk skala kecil.
o) Colony counter, berfungsi untuk menghitung total jumlah mikroorganisme. p)
Orbital shaker, Berfungsi untuk menghomogenkan larutan didalam gelas ukur. q)
Pinset, berfungsi untuk menjepit atau menggenggam suatu objek kecil atau objke
laiinya yang tidak bisa dipegang tangan secara langsung. r) Vortex mixer,
berfungsi untuk mencampur/menggojok larutan yang ada dalam tabung reaksi. s)
Pipet Tetes, berfungsi untuk memindahkan atau mengambil larutan atau cairan
dengan volume yang tidak diketahui. t) PH indikator universal, berfungsi untuk
mengukur/mengetahui ph suatu larutan. u) Skalpel, berfungsi untuk mengiris,
memootong, menyayat inang, bagian inang yang akan diisolasi
mikroorganismenya. v) Batang L, berfungsi untuk menyebarkan cairan
dipermukaan supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata. w). Mortar dan penumbuk halus, digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, seperti daging, roti atau tanah sebelum diproses
lebih lanjut.
17
V. PENUTUP
V.1.Kesimpulan
Mikrobiologi mengkaji tentang morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan
genetika mikroorganisme. Sedangkan mikroorganisme merupakan makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya
bisa dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-
mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air
sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut
mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam
tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena
mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah
larut dalam air. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini ialah cawan
petri, mikroskop, tabung reaksi, lampu bunsen, kertas lakmus, pinset, skalpel,
jarum inokulum, vortex mixer, orbital shaker, hotplate, colony counter, pipet tetes,
batang L, erlenmeyer, gelas ukur, mikro pipet, mortar, gelas beaker, oven, neraca
analitik, autoklaf dan laminar air flow (LAF). Adapun bahan yang digunakan
yaitu aquades.
V.2.Saran
18
DAFTAR PUSTAKA