Anda di halaman 1dari 22

ALAT DAN MEDIA

A. Alat

Jenis peralatan yang rutin digunakan didalam aktivitas praktikum mikrobiologi hampisr selalu
menggunakan alat alat seperti mikroskop, autoklaf, laminar, inkubator, dan lain lain

1.mikroskop

Mikroskop adalah salah satu instrumen yang sangat penting dalam bidang mikrobiologi.dengan
mikroskop akan memungkinkan didaptak pembesaran mikroorganisme yang tidak tampak dengan
mata telanjang, ada dua mikroskop berdasarkan sumber pencahayaannya,yaitu mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron.

Komponen miksroskop

a. Lensa objektif : Adalah susunan lensa lensa yang dekat pada objek. Biasanya
mempunyai pembesaran 4, 10, dan 100 kali. Lensa objektif dipasang pada revolver
yang dapat diputar putar.
b. Lensa okuler : adalah lensa yang lebih dekat dengan mata, biasanya mempunyai
pembesaran 10, 12, dan 15 kali.
c. Cermin : terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Cermin berguna untuk menangkap cahaya dan memantulkan cahaya dari sumber
cahaya ke kondensor.
d. Diafragma : digunakan untuk mengatur besar kecilnya lubang yang dilalui cahaya.
e. Kondensor
f. Pemegang
g. Pentas (stage)
h. Tubus
i. Makrometer
j. Mikrometer
k. Pengatur kondensor
l. Revolver.

Cara menggunakan mikroskop

 Mikroskop diletakan ditepi meja.


 Preparat yang diamati diletakan pada meja preparat mikroskop
 Diafragma iris dibuka penuh dan kondensor dinaikan
 Sisi datar cermin mikroskop diatur sedemikian rupa sehingga sumber cahaya terlihat pada
lensa bagian atas kondensor yang akan tampak melalui lubang pada meja preparat.
 Atur cahaya melalui diafragma untuk mendapatkan penyinaran yang baik.

1
jenis-jenis miksroskop

1. Mikroskop medan gelap


Terlihat latar belakang yang gelap dengan spesimen yang terang .ini terjadi karena pada
mikroskop lapangan gelap digunakan kondensor khusus yang memiliki sudut apertura lebih
besar dari lensa objektif.

2. Mikroskop medan terang


Adalah mikroskop dengan medan mikroskopis atau medan yang mengelilingi preparat
kelihatan terang sedangkan objek yang sedang diamati tampat lebih gelap dari latar
belakangnya.hal ini disebabkan cahaya dari suatu sumber masuk melalui sistem sistem lensa
tanpa mengalami perubahan perubahan sehingga terbentuk medan yang terang.

3. Miksroskop fase kontras


Dasar miksroskop fase kontras adalah cahaya yang masuk melalui suatu spesimen sebanding
dengan indeks refraksinya.pada mikroskop ini diadakan modifikasi lensa sehingga perbedaan
derajat terang tembus dari struktur sel dengan lingkungan sekitarnya terlihat lebih jelas.
Modifikasi lensa terletak pada kondensor dan lensa obyektif.

4. Mikroskop ultraviolet
Kekuatan daya pisah mikroskop dapat ditingkatkan dengan menggunakan cahaya
bergelombang pendek yaitu ultraviolet (200-400 nm) beberapa bahan kimia tertentu dapat
mengabsorbsi sinar ultraviolet dan dipantulkan kembali sebagai cahaya yang bergelombang
lebih panjang

Mikroskop cahaya (monokuler)

Gambar 1

Berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan cahaya.

Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan
hingga lensa objektif. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin
terang pula mikroorganisnme yang dilihat.

2
Mikroksop ini memiliki pembesaran objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x) (Mored,
2005).

Mikroskop elektron (binokuler)

Gambar 2

http://audinapramesti.blogspot.com/2016/06/cara-pemakaian-mikroskop-binokuler.html?m=1

Berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. Terdiri atas empat lensa
objektif dengan empat pembesaran 10x, 25x, 40x, dan 100x.

Mikroskop ini digunakan saat melihat strktur dan melakukan pewarnaan bakteri (Mored, 2005).

Mikroskop kamera (triokuler)

Gambar 3

Berfungsi sebagai pengambil gambar (objek). Mikroskop ini dapat mengambil gambar dari preparat
(Mored, 2005).

2. Autoklaf

3
Gambar 4

http://batavialab.com/berita/detail/autoklaf-cara-aman-dan-efektif-menggunakan-autoklaf-
27770.html

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dengan suhu 121 0C (2500F). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 1210C.

Prosedur penggunaa autoklaf

1) Isilah bagian dasar autoklaf dengan aquadest hingga batas tertentu.


2) Tutup sekat yang berlubang-lubang antara bagian dasar dan bagian atas autoklaf.
3) Masukan bahan bahan yang akan disterilkan
4) Tutup autoklaf tersebut dengan seksama dan serapih mungkin, aturlah pengatur tekanan
agar tekanan sesuai dengan yang diinginkan.
5) Bukalah katup udara agar uap air dapat mengusir udara yang ada dalam autoklaf pada saat
pemanasan.
6) Letakan power switch pada posisi “ on ”
7) Apabila suhu telah mencapai 10 derajat tutuplah katup udara untuk meningkatkan tekanan
uap didalam autoklaf.
8) Perhatikan kenaikan suhu atau tekanan uap apabila telah mencapai 121 derajat atau
tekanan 1,1 kg/cm sterilisasi dihentikan 15 menit setelah suhu atau tekanan uap mencapai
batas tertentu.
9) Posisikan power switch pada keadaan “ off “
10) Tunggu hingga tekanan uap turun.
11) Bukalah katup udara.
12) Buka tutup autoklaf.
13) Keluarkan bahan-bahan yang telah disterilkan.

Inkubator

4
Gambar 5

http://amyrahmiamalia.blogspot.com/2014/01/inkubator-alat-laboratorium.html?m=1

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi mikroorganisme pada suhu yang terkontrol. Alat ini
dilengkapi dengan pengaturan suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator rata-rata
berkisar 10-700C.

Laminar bech atau biological safety cabinet (BSC)

Gambar 6

https://robust-chemical.com/laminar-air-flow/

Tipe BSC Yang digunakan dalam laboratorium ini adalah tipe umum yang digunakan untuk dapat
melindungi produk, pekerja,dan lingkungan luar dari penyebaran mikroorganisme.

Teknik penggunaan

 Jangan simpan barang terlalu penuh didalam laminar


 Jauhi area lalu lintas orang
 Sistem exhaust tidak tertutup.
 Desinfeksi dengan alkohol sebelum dan sesudah penggunaan.

Untuk pengerjaan secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara
sehingga aseptisdan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan (Ririn, 2016)

Cawan petri

5
Gambar 7

https://shopee.co.id/amp/PETRI-DISH-l-PERTI-DISH-l-CAWAN-PETRI-i.15372742.127004066

Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.Prinsip kerjanya
yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
(Ririn, 2016).

Kawat ose

Gambar 8

http://4.bp.blogspot.com/-IpekkAPSEdY/UjdfLf6l0gI/AAAAAAAAAJo/yuD25pSk7GM/s1600/ose.jpg

Untuk memindahkan/mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan


kembali.Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada
kaca preparat untuk diamati (Ririn, 2016)

Oven

Gambar 9

6
Alat ini berguna untuk mensterilkan alat-alat atau bahan yang terbuat dari bahan dasar yang
tahan panas, seperti alat yang terbuat dari bahan gelas, selain itu oven bisa digunakan untu
mengeringkan media pada plate.

Bunsen

Gambar 10

Untuk memanaskan larutan ataupun sterilisasi, prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan
membakar bagian sumbu.

Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Biasanya untuk sterilisasi ose, jarum, dan spatula (Ririn,
2016)

Tabung reaksi

Gambar 11

Sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat
diisi dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam
tabung (Ririn, 2016)

B. Media

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat Hara yang
digunakan menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalam nya.Selain itu medium dapat
dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroorganisme.Hal ini erat kaitannya dengan postulat Koch; untuk menetapkan suatu jenis mikroba
sebagai penyebab penyakit harus terlebih dahulu harus mendapatkan mikroba dalam keadaan murni

7
(pure culture) untuk diselidiki sifat-sifatnya.Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium
sebagai tempat tumbuh dan isolasi mikroorganisme.

Teknik pembuatan medium terus mengalami perkembangan.Sampai dengan tahun1930,


penyiapan medium sangat memakan waktu karena harus dibuat dari bahan mentah.Sekarang telah
tersedia medium dalam bentuk bubuk (terdehidrasi). Penyiapan medium menjadi lebih mudah,
tinggal menimbang, melarutkan dalam air, menyesuaikan pH(kalauperlu), menempatkan dalam
wadah yang sesuai dan kemudian baru menstreilkan.

A. Penjamin mutu (Quality assurance) medium mikrobiologis


Produk-produk medium dari industry harus ada aturan tentang penggunaan semua
produk medium mikrobiologis.Aspek-aspek yang harus terstandar antara lain pengawasan,
pemeliharaan, pembersihan, kalibrasi peralatan, sanitasi, control labeling, pengambilan
sampel, penyimpanan dandistribusi medium.
Uji kualitas medium meliputi uji identitas, uji penampilan, dan kompatibilitas
komposisi komponen medium.Misalnya, pepton diuji secara fisik, kimiawi dan mikrobiologik.
B. Persyaratan medium biakan
Pembiakan dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme.Zat hara yang digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan ,sintesis sel, keperluan energy dalam metabolisme dan
pergerakan.
Medium biakan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam bentuk
padat, semi padat dan cair.Medium padat diperoleh dengan menambahkan agar.Agar
digunakan sebagai pemadat karena tidak dapat diuraikan olah mikroba, dan membeku pada
suhu diatas 450C.
Sebelum medium dibiakan harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum
digunakan membiakan mikroba.Dilaboratorium, sterilisasi medium menggunakan autoklaf
dengan tekanan uap air, sehingga suhu dapat mencapai 1210C dan tekanan 15 lbs atau 1 atm
selama 15 menit. Cairan yang tidak tahan panas bias distrerilkan dengan menggunakan
berbagai macam saringan.Contoh cairan yang tidak dapat dipanaskan adalah cairan urea,
berbagai karbohidrat dan serum lazimnya saringan yang digunakan mempunyai pori-pori
sebesar o,45um.
Pertumbuhan mikroorganisme dalam medium dapat tumbuh dengan baik apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

8
1. Medium harus mengandung semua nutrient yang mudah digunakan oleh
mikroorganisme.
2. Medium harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH
yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme.
3. Medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
4. Medium harus steril sebelum digunakan, supaya mikroorganisme dapat
tumbuh dengan baik.
C. Penggolongan medium biakan
Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, mikroba dibagi menjadi dua kelompok
yaitu :
1. Ototrof ,yaitu mikroba yang mensintesis semua komponen sel dari karbondioksida.
2. Heterotrof, yaitu mikroba yang memerlukan satu atau lebih senyawa organic sebagai
sumber karbon.Namun disamping sumber karbon organic, heterotrof memerlukan
karbondioksida juga.
Mikroba ototrof dan heterotrof dapat dikelompokan lagi berdasarkan sumberen
erginya :
1. Fotoototrof (ototrof fotosintetik) merupakan ototrof yang dapat memanfaatkan energy
cahaya matahari dengan bantuan pigmen fotosintetiknya.
2. Khemoototrof (ototrof khemosintetik) merupakan kelompok mikroba yang
memperoleh energy dari oksidasi senyawa-senyawa organic sederhana, misalnya nitir,
nitrat atau sulfide.
Sebagian besar bakteri termasuk khemootorof yakni memerlukan sumber energy dar i
zat organic, misalnya glukosa, asam amino.Hanya sedikit saja bakteri yang termasuk
kedalam kelompok fotoototrof.
Berdasarkan sifat heterotrof nya microbe dapat digolongkan beberapa kelompok besar
medium yakni :
1. Media hidup
Media hidup umumnya digunakan atau dipakai dalam laboratorium
virology untuk pembiakan beberapa virus, sedangkan dalam laboratorium
bakteriologi hanya beberapa kuman tertentu saja dan terutama pada hewan
percobaan.Contoh media hidupa dalah hewan percobaan (termasuk manusia), telur
berembio, biakan jaringan dan sel sel biakan bakteri tertentu untuk penelitian
bakteriofaga (bakteri yang terinfeksi oleh virus).

9
2. Media mati
Pada media mati dikenal juga adanya media sintetis, media sintetis merupakan
media yang mempunyai kandungan danisi bahan yang telah diketahui secara
terperinci.Media sintetis sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dangen
etika mikroorganisme.Senyawa anorganik dan senyawa organic ditambahkan dalam
media sintetik harus murni.Dengan demikian harga media sintetik cukup
mahal.Contoh media sintetik antara lain cairan hank, locke, tyrode, eagle.

Penggolongan media mati berdasarkan konsistensinya:

a.media padat

Gambar 12

https://www.tmmedia.in/products/ready-to-use-plates

diperoleh dengan cara menambahkan agar agar. Agar berasal dari ganggang atau alga yang
berfungsi sebagai bahan pemadat.alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh
mikroorganisme dan dapat membeku pada suhu diatas 45 derajat. Media padat terbagi menjadi
media agar miring, dan agar deep. Contoh dari medium padat adalah agar bulyon, agar endo, gar ss,
dan lain lain.medium padat dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya medium yang dibuat dari
bahankentang, wortel, ataupun berupa bahan anorganik,misalnya silika gel.

Medium padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan
untuk mengisolasi biakan murni. Bahan membuat medium menjadi padat ini dapat berupa agar agar,
gelatin atau silika gel. Namun yang paling sering digunakan adalah agar agar. Bahan utama dari agar
agar adalah galaktan,yakni kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga laut genus gelidium,
namun sebagian besar mikroba tidak dapat menggunakan agar agar sebagai makanannya.

10
Agar agar menjadi larut atau cair bila dipanaskan dengan suhu hampir 100 derajat dan tetap
dalam bentuk cair bila didinginkan sampai kurang lebih 43 derajat.

b. media setengah padat

Gambar 13

http://enfo.agt.bme.hu/drupal/en/node/8967

dibuat dengan bahan sama dengan media padat,akan tetapi media yang berbeda adalah
komposisi agarnya. Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan
kemampuan fermentasi. Medium setengah padat dalam keadaan panas berbentuk cair, tetapi dalam
keadaan dingin berbentuk padat. Berdasarkan keperluanya medium ini dapat dibuat tegak, atau
miring contohnya adalah medium agar.

c. medium cair

Gambar 14

11
https://www.scienceprofonline.com/microbiology/bacterial-growth-media-comparison-liquid-
solid.html

adalah medium yang berbentuk cair. Medium cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan
seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar,penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji.
Beberapa macam contoh media cair adalah kaldu nutrien,kaldu gula gula,air pepton, perbenihan
kauffman, medium deret gula gula, kaldu laktosa, air bulyon, dan lain sebagainya.

Penggolongan media mati berdasarkan susunan kimianya:

a. Medium non sintetik


Merupakan medium yang susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti.medium ini
bnayak digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroorganisme,
misalnya bahan bahan yang terdapat dalam kaldu nutrien yakni ekstrak daging dan pepton
memiliki komposisi kimia yang tidak pasti. Contohnya:serum, plasma ,dan sebagainya.
b. Medium sintetik
Medium yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti. Terbuat dari bahan bahan
dengan kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat.medium ini digunakan untuk
mempelajari kebutuhan makanan mikroorganisme. Contohnya : cairan hanks, locke,
thyrode, eagle.
c. Medium semi sintetik
Merupakan campuran medium sintetik dengan medium non sintetik, misalnya :cairan hanks
yang ditambah serum.
d. Medium anorganik
Medium yang tersusun dari bahan bahan anorganik.
e. Medium organik
Medium yang tersusun dari bahan bahan organik.

Penggolongan media mati berdasarkan fungsinya

a. Medium selektif atau efektif

12
Gambar 15

https://nl.m.wikipedia.org/wiki/Endo-agar

Medium ini ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
mikroba lainnya. Contoh: medium yang mengandung zat kimia kristal violet pada kadar
tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi
pertumbuhan bakteri gram negatif. Contoh lainya, medium agar endo menyebabkan kuman
golongan coli akan berwarna merah, sedangkan salmonella koloninyatidak berwarna.
b. Medium diferensial

Gambar 16

http://4.bp.blogspot.com/_17xWBOjuHDk/SyRk4a-cXBI/AAAAAAAAADY/OKdqBX5dn-g/s1600-
h/blood+agar.jpg

Medium ini mengandung zat zat kimia tertentu yang memungkinkan membedakan berbagai
macam tipe mikroba. Medium ini ditambah reagensia atau zat kimia tertentu yang
menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan
tertentu sehingga dapat untuk membedakan tipe tipe nya.misalkan medium agar darah
dapat untuk membedakan bakteri hemolitik dengan bakteri non hemolitik.

13
c. Medium ekslusif
Medium yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu jenis mikroba tertentu,sedangkan
mikroba lainya dihambat atau dimatikan. Contoh lainnya, medium air pepton alkalis dapat
mematikan kuman lainnya, kecuali vibrio:hal ini karena memiliki PH yang tinggi.
d. Medium penguji/esai
Adalah medium dengan susunan kimia tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin,
asam amino, antibiotika dan sebagainya.
e. Medium diperkaya (enriched medium)
Medium ini ditambah zat zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof
tertentu, zat zat tertentu yang ditambahkan zat zat misalnya serum, darah, ekstrak tumbuh
tumbuhan.
f. Medium khusus
Untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk
mengadakan perubahan perubahan kimia tertentu.
g. Medium persemaian (nutrient media)
Medium ini yang sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan sedemikian
rupa sehingga hanya menyuburkan satu jenis mikroba yang dicari saja.contoh medium
kauffman untuk persemaian kuman salmonella typh.
h. Medium serbagunai
Merupakan medium yang paling umum digunakan dalam mikrobiologi,contoh medium kaldu
nutrien.

D. Pembuatan medium biakan

1. Cara pembuatan medium biakan


a.mencampur bahan bahan
b.menyaring
c. menentukan dan mengatur PH
d.memasukan medium ke wadah tertentu
e. sterilisasi
2. Cara pembuatan medium biakan
Standar bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan medium:
 Air
 Bahan bahan kimia
 Agar agar

14
 Ekstrak daging sapi
 Garam empedu
 Gula
 Gelatin
 Gelisat
 Pepton
 Neopepton
 Empedu sapi jantan
 Fiton
 polipepton

Gula

Gula yang di gunakan dalam pembuatan medium harus gula murni dan memenuhi bakteriologi.

Gelatin

Gelatin merupakan protein murni yang tidak mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi.
Bahan ini di gunakan untuk mendapatkan medium dan untuk mengamati bakteri yang bersifat
proteolitik.

Gelasiat

Gelisat merupakan hasilhidrolisis, gelatin oleh cairan prankeas, mengandung sistein, triftopan dan
karbohidrat dalam keadaan kecil, pembuatan medium glasiat di anjurkan dalam bentuk kering.

Pepton

Pepton adalah hasil hidrolisis protein yang merupakan polimer asam – asam amino.

Neopepton

Neopepton adalah protein yang telah terhidrolisis oleh enzim, baik di gunakan untuk
memperbanyak mikroba yang sulit di tumbuhkan dalam tabung, neopton lebih dilanjutkan dalam
keadaan kering.

Empedusapijantan (ox- gall)

15
Ox- gall merupakan empedu segar yang dimurnikan. Bahan ini digunakan pembuatan medium
sebagai zat penghambat pertumbuhan mikroba secara aktif. Hanya empedu kering yang telah
distandarisasi yang digunakan untuk medium.

Fiton

Bahan ini merupakan pepton yang diperoleh dari bungkil kacang dengan menggunakan
papain.Papain adalah hasil hidrolisis protein kedelai dengan menggunakan enzim papain. Fiton
digunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu yang pertumbuhannya sangat cepat bahan ini
digunakan dalam keadaan kering.

Polipepton

Polipepton merupakan campuran pepton yang terdiri dari triptikase dan tioton dengan
perbandingan yang sama, bahan ini di gunakan untuk pembuatan medium yang memerlukan kedua
sifat pepton tersebut. Bahan ini di anjurkan dalam keadaan kering.

Proteosepepton

Bahan ini adalah pepton khusus yang di buat dari dagin segar pilihan dengan menggunakan enzim
papain. Bahan ini di gunakan untuk membuat medium yang berguna memperbanyak bakteri
membentuk racun.

Tepung susu skim (susu tanpa lemak)

Bahan yang boleh di gunakan adalah tepung susu skim yang tidak mengandung bakteri termofilik
dan telah distrerilisasi. Tepung susu skim yang terdapat di pasaran tidak baik digunakan untuk
medium.

Triptikase

Pepton yang di peroleh dari kasein (protein susu) dengan mengunakan cairan pankreas.
Bahan ini merpakan sumber nitrogen asam amino untuk mikroorganisme. Bahan di anjurkan
berbntuk kering.

Tryipton

Tripton merupakan dasil hidrolisis dari kasein bermutu tinggi dengan mengunakan cairan
prankreas atau enzin trispin.

16
Triptose

Triptose merupakan campuran pepton yang dapat digunakan untuk isolasi dan perbanyak
mikroba tertentu.

Ekstrak khamir

Bahan ini merupakanekstrak sel-sel khamir yang larut dalam air. Bahan ini merupakan
sumber sumber zat yang dapta mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. Setiap ektrak khamir
dapat digunakan falam pembuatan medium.

Zat warna

Zat warna yng boeleh di gunakan dalam pembuatan medium hanya zat warna yang telah
mendspst sertifikat dari “commission on standizayion of biological stains”.

Beberapa cara menyiapkan medium biakan

1). Pembuatan medium toege agar

Bahan

Toege : 100 g

Sukrosa : 60 g

Agar : 15 g

Air suling : 1.000 ml

Cara kerja

a). Merebus taoge dalam air suling

b). Perebusan lebih kurang 2 jam.

c). Disaring, kemudain di tambahan sukrosa.

d). Direbus kembali sampai semua sukrosa larut.

e). Ditambahkan agar-agar sebanyak 15 gram

17
f). Di tambahkan air suling lagi, untuk mengganti yang hilang karena penguapan semua volume 1.000
ml.

g). Memasukan ke dalam tabung (wadah lain).

h). Menstrerilkan dalam otoklaf pada suhu 121 darajat C selama 15 menit

2). Pembuatan medium wortel agar

Bahan

Wortel : 100 g

CaSO4 : 2 g

Agar : 4g

Air suling : 200 ml

Cara kerja :

a). Merebus kentang dalam air suling selama 1 jam

b). Menyaring dengan mengunakan kain saring yang bersih

c). Kedalam filtrat (hsdil penyaringan) ditambahkan agar dan glikosa.

d). Dipanaskan sehingga semua agar larut

e). Menmbahkan air suling untuk menggantikan yang hilang selama pemanasan hingga volume
semula.

f). Memasuksan ke wadah yang lain (tabung,miaslnya).

g). Mensterilkan dalam otoklaf pada suhun 121 darajat C selama 15 – 20 menit.

Pembuatan medium padat: nutrien agar

Tujuan :

Untuk memperoleh medium yang padat lempeng dan medium padat miring.

Alat :

18
Timbangan, watch glass, sendok, gelas ukur 500 ml labu enlenmeyer 500 ml, labu erlemmeyer 100
ml, cawan pertri , tabung reaksi, kaca pengaduk, guntin, otoklaf, kompor gas

Bahan :

Beef extract (ekstrak daging), bacto pepton, agar powder, aquades, kapas, kasa kaca, alkohol 70%,
lisol, vaselin, sabun cuci dan kain lap.

Cara kerja :

a). menyiapkan medium :

1). Pembuatan medium nutrien agar (NA) dengan formula sebagai berikut :

Beef extract : 3g

Bacto pepton : 5g

Agar powder : 15 g

Aquades : 1.000 ml

(catatan agar diperhitungkan terlebih dahulu dengan seksama sebanyak medium yang
diperlukan, buatlah medium sebanyak yang diperlukan dengan berdasarkan pada perbandingan
formula tersebut di atas.

2). Memasukan medium NA terbseut ke dalam erlenmeyer 500 ml, lalu dipanakan di atas api kompor
gas sampai larutan menjadi homogen.

3). Menyiapkan 5 cawan petri dan 3 tabung reaksi untuk setiap kelompok.

4). Menuangkan 10 ml medium NA ke tiap cawan petri dan 5 ml ke dalam tabung reaksi. Lakukan hal
ini sebelum menjadi dingin dan mengental.

5). Menutup semua cawan petri dan menyumbat semua tabung reaksi dengan kapas penyumbat, lalu
strerilkan dengan menggunakan otoklaf.

19
DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). Dipetik februari senin, 2020, dari batavialab:


http://batavialab.com/berita/detail/autoklaf-cara-aman-dan-efektif-menggunaka-autoklaf-
27770.html

(t.thn.). Dipetik februari senin, 2020, dari robust chemical: https://robust-


chemical.com/laminar-air-flow/

(t.thn.). Dipetik februari senin, 2020, dari http://www.saka.co.id/product-


detail/memmert/co2-incubator-model-inc108med-

(t.thn.). Dipetik februari senin, 2020, dari http://shopee.co.id/amp/PETRI-DISH-PERTI-DISH-I-


CAWAN-PETRI-i.15372742.127004066

(t.thn.). Dipetik februari senin, 2020, dari http://4.bp.blogspot.com/-


ipekkAPSEdy/UjdfLf6l0gl/AAAAAAAAAJo/yuD25pSk7GM/s1600/ose.jpg

amyrahmiamalia. (2014). Dipetik februari senin, 2020, dari


http://.blogspot.com/2014/01/inkubator-alat-laboratorium.html?m=1

hadioetomo, s. r. (1985). mikrobiologi dasar dalam praktek tenik dan prosedur dasar
laboratorium. jakarta: PT.gramedia .

Hasdianah, H. (2012). mikrobiologi untuk mahasiswa kebidanan keperawatan dan


kesehatan masyarakat. yogyakarta: nuha media.

hasyimi, M. (2010). mikrobiologi untuk mahasiswa kebidanan. jakarta: trans info media.

irianto, k. (2013). mikrobiologi medis. bandung: alfabeta.

irianto, k. (2013). mikrobiologi medis. bandung: alfabeta.

LAY, b. W. (1994). analisis mikroba di laboratorium. jakarta: PT.Grafindo persada.

novel sinta saskia dkk. (2010). praktikum mikrobiologi dasar. jakarta: trans info media.

pramesti, a. (2016). Dipetik februari senin, 2020, dari


http//audinapramesti.blogspot.com/2016/06/cara-pemakaian-mikroskop-binokuler.html?
m=1

ratna, h. (1985). mikrobiologi dasar dalam praktek klinik dan prosedur laboratorium. jakarta:
PT.Gramedia.

suriawiria, u. (1986). pengantar mikrobiologi umum. bandung: angkasa.

20
DAFTAR SINGKATAN

1) .BSC (Biological safety cabinet)


2) UV (ultraviolet)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mikroskop cahaya (monokuler)

Gambar 2.mikroskop elektron (binokuler)

Gambar 3. Mikroskop kamera (triokuler)

Gambar 4. Autoklaf

21
Gambar 5.inkubator

Gambar 6. Laminar air flow

Gambar 7. Cawan petri

Gambar 8. Kawat ose

Gambar 9.oven

Gambar 10. Bunsen

Gambar 11. Tabung reaksi

Gambar 12. Media padat

Gambar 13. Media setengah padat

Gambar 14. Medium cair

Gambar 15 medium selektif atau efektif

Gambar 16.medium diferensial

22

Anda mungkin juga menyukai