A. Alat
Jenis peralatan yang rutin digunakan didalam aktivitas praktikum mikrobiologi hampisr selalu
menggunakan alat alat seperti mikroskop, autoklaf, laminar, inkubator, dan lain lain
1.mikroskop
Mikroskop adalah salah satu instrumen yang sangat penting dalam bidang mikrobiologi.dengan
mikroskop akan memungkinkan didaptak pembesaran mikroorganisme yang tidak tampak dengan
mata telanjang, ada dua mikroskop berdasarkan sumber pencahayaannya,yaitu mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron.
Komponen miksroskop
a. Lensa objektif : Adalah susunan lensa lensa yang dekat pada objek. Biasanya
mempunyai pembesaran 4, 10, dan 100 kali. Lensa objektif dipasang pada revolver
yang dapat diputar putar.
b. Lensa okuler : adalah lensa yang lebih dekat dengan mata, biasanya mempunyai
pembesaran 10, 12, dan 15 kali.
c. Cermin : terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Cermin berguna untuk menangkap cahaya dan memantulkan cahaya dari sumber
cahaya ke kondensor.
d. Diafragma : digunakan untuk mengatur besar kecilnya lubang yang dilalui cahaya.
e. Kondensor
f. Pemegang
g. Pentas (stage)
h. Tubus
i. Makrometer
j. Mikrometer
k. Pengatur kondensor
l. Revolver.
1
jenis-jenis miksroskop
4. Mikroskop ultraviolet
Kekuatan daya pisah mikroskop dapat ditingkatkan dengan menggunakan cahaya
bergelombang pendek yaitu ultraviolet (200-400 nm) beberapa bahan kimia tertentu dapat
mengabsorbsi sinar ultraviolet dan dipantulkan kembali sebagai cahaya yang bergelombang
lebih panjang
Gambar 1
Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan
hingga lensa objektif. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin
terang pula mikroorganisnme yang dilihat.
2
Mikroksop ini memiliki pembesaran objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x) (Mored,
2005).
Gambar 2
http://audinapramesti.blogspot.com/2016/06/cara-pemakaian-mikroskop-binokuler.html?m=1
Berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. Terdiri atas empat lensa
objektif dengan empat pembesaran 10x, 25x, 40x, dan 100x.
Mikroskop ini digunakan saat melihat strktur dan melakukan pewarnaan bakteri (Mored, 2005).
Gambar 3
Berfungsi sebagai pengambil gambar (objek). Mikroskop ini dapat mengambil gambar dari preparat
(Mored, 2005).
2. Autoklaf
3
Gambar 4
http://batavialab.com/berita/detail/autoklaf-cara-aman-dan-efektif-menggunakan-autoklaf-
27770.html
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi
atau sekitar 2 atm dengan suhu 121 0C (2500F). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 1210C.
Inkubator
4
Gambar 5
http://amyrahmiamalia.blogspot.com/2014/01/inkubator-alat-laboratorium.html?m=1
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi mikroorganisme pada suhu yang terkontrol. Alat ini
dilengkapi dengan pengaturan suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator rata-rata
berkisar 10-700C.
Gambar 6
https://robust-chemical.com/laminar-air-flow/
Tipe BSC Yang digunakan dalam laboratorium ini adalah tipe umum yang digunakan untuk dapat
melindungi produk, pekerja,dan lingkungan luar dari penyebaran mikroorganisme.
Teknik penggunaan
Untuk pengerjaan secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara
sehingga aseptisdan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan (Ririn, 2016)
Cawan petri
5
Gambar 7
https://shopee.co.id/amp/PETRI-DISH-l-PERTI-DISH-l-CAWAN-PETRI-i.15372742.127004066
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.Prinsip kerjanya
yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
(Ririn, 2016).
Kawat ose
Gambar 8
http://4.bp.blogspot.com/-IpekkAPSEdY/UjdfLf6l0gI/AAAAAAAAAJo/yuD25pSk7GM/s1600/ose.jpg
Oven
Gambar 9
6
Alat ini berguna untuk mensterilkan alat-alat atau bahan yang terbuat dari bahan dasar yang
tahan panas, seperti alat yang terbuat dari bahan gelas, selain itu oven bisa digunakan untu
mengeringkan media pada plate.
Bunsen
Gambar 10
Untuk memanaskan larutan ataupun sterilisasi, prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan
membakar bagian sumbu.
Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Biasanya untuk sterilisasi ose, jarum, dan spatula (Ririn,
2016)
Tabung reaksi
Gambar 11
Sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat
diisi dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam
tabung (Ririn, 2016)
B. Media
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat Hara yang
digunakan menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalam nya.Selain itu medium dapat
dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroorganisme.Hal ini erat kaitannya dengan postulat Koch; untuk menetapkan suatu jenis mikroba
sebagai penyebab penyakit harus terlebih dahulu harus mendapatkan mikroba dalam keadaan murni
7
(pure culture) untuk diselidiki sifat-sifatnya.Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium
sebagai tempat tumbuh dan isolasi mikroorganisme.
8
1. Medium harus mengandung semua nutrient yang mudah digunakan oleh
mikroorganisme.
2. Medium harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH
yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme.
3. Medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
4. Medium harus steril sebelum digunakan, supaya mikroorganisme dapat
tumbuh dengan baik.
C. Penggolongan medium biakan
Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, mikroba dibagi menjadi dua kelompok
yaitu :
1. Ototrof ,yaitu mikroba yang mensintesis semua komponen sel dari karbondioksida.
2. Heterotrof, yaitu mikroba yang memerlukan satu atau lebih senyawa organic sebagai
sumber karbon.Namun disamping sumber karbon organic, heterotrof memerlukan
karbondioksida juga.
Mikroba ototrof dan heterotrof dapat dikelompokan lagi berdasarkan sumberen
erginya :
1. Fotoototrof (ototrof fotosintetik) merupakan ototrof yang dapat memanfaatkan energy
cahaya matahari dengan bantuan pigmen fotosintetiknya.
2. Khemoototrof (ototrof khemosintetik) merupakan kelompok mikroba yang
memperoleh energy dari oksidasi senyawa-senyawa organic sederhana, misalnya nitir,
nitrat atau sulfide.
Sebagian besar bakteri termasuk khemootorof yakni memerlukan sumber energy dar i
zat organic, misalnya glukosa, asam amino.Hanya sedikit saja bakteri yang termasuk
kedalam kelompok fotoototrof.
Berdasarkan sifat heterotrof nya microbe dapat digolongkan beberapa kelompok besar
medium yakni :
1. Media hidup
Media hidup umumnya digunakan atau dipakai dalam laboratorium
virology untuk pembiakan beberapa virus, sedangkan dalam laboratorium
bakteriologi hanya beberapa kuman tertentu saja dan terutama pada hewan
percobaan.Contoh media hidupa dalah hewan percobaan (termasuk manusia), telur
berembio, biakan jaringan dan sel sel biakan bakteri tertentu untuk penelitian
bakteriofaga (bakteri yang terinfeksi oleh virus).
9
2. Media mati
Pada media mati dikenal juga adanya media sintetis, media sintetis merupakan
media yang mempunyai kandungan danisi bahan yang telah diketahui secara
terperinci.Media sintetis sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dangen
etika mikroorganisme.Senyawa anorganik dan senyawa organic ditambahkan dalam
media sintetik harus murni.Dengan demikian harga media sintetik cukup
mahal.Contoh media sintetik antara lain cairan hank, locke, tyrode, eagle.
a.media padat
Gambar 12
https://www.tmmedia.in/products/ready-to-use-plates
diperoleh dengan cara menambahkan agar agar. Agar berasal dari ganggang atau alga yang
berfungsi sebagai bahan pemadat.alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh
mikroorganisme dan dapat membeku pada suhu diatas 45 derajat. Media padat terbagi menjadi
media agar miring, dan agar deep. Contoh dari medium padat adalah agar bulyon, agar endo, gar ss,
dan lain lain.medium padat dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya medium yang dibuat dari
bahankentang, wortel, ataupun berupa bahan anorganik,misalnya silika gel.
Medium padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan
untuk mengisolasi biakan murni. Bahan membuat medium menjadi padat ini dapat berupa agar agar,
gelatin atau silika gel. Namun yang paling sering digunakan adalah agar agar. Bahan utama dari agar
agar adalah galaktan,yakni kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga laut genus gelidium,
namun sebagian besar mikroba tidak dapat menggunakan agar agar sebagai makanannya.
10
Agar agar menjadi larut atau cair bila dipanaskan dengan suhu hampir 100 derajat dan tetap
dalam bentuk cair bila didinginkan sampai kurang lebih 43 derajat.
Gambar 13
http://enfo.agt.bme.hu/drupal/en/node/8967
dibuat dengan bahan sama dengan media padat,akan tetapi media yang berbeda adalah
komposisi agarnya. Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan
kemampuan fermentasi. Medium setengah padat dalam keadaan panas berbentuk cair, tetapi dalam
keadaan dingin berbentuk padat. Berdasarkan keperluanya medium ini dapat dibuat tegak, atau
miring contohnya adalah medium agar.
c. medium cair
Gambar 14
11
https://www.scienceprofonline.com/microbiology/bacterial-growth-media-comparison-liquid-
solid.html
adalah medium yang berbentuk cair. Medium cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan
seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar,penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji.
Beberapa macam contoh media cair adalah kaldu nutrien,kaldu gula gula,air pepton, perbenihan
kauffman, medium deret gula gula, kaldu laktosa, air bulyon, dan lain sebagainya.
12
Gambar 15
https://nl.m.wikipedia.org/wiki/Endo-agar
Medium ini ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
mikroba lainnya. Contoh: medium yang mengandung zat kimia kristal violet pada kadar
tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi
pertumbuhan bakteri gram negatif. Contoh lainya, medium agar endo menyebabkan kuman
golongan coli akan berwarna merah, sedangkan salmonella koloninyatidak berwarna.
b. Medium diferensial
Gambar 16
http://4.bp.blogspot.com/_17xWBOjuHDk/SyRk4a-cXBI/AAAAAAAAADY/OKdqBX5dn-g/s1600-
h/blood+agar.jpg
Medium ini mengandung zat zat kimia tertentu yang memungkinkan membedakan berbagai
macam tipe mikroba. Medium ini ditambah reagensia atau zat kimia tertentu yang
menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan
tertentu sehingga dapat untuk membedakan tipe tipe nya.misalkan medium agar darah
dapat untuk membedakan bakteri hemolitik dengan bakteri non hemolitik.
13
c. Medium ekslusif
Medium yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu jenis mikroba tertentu,sedangkan
mikroba lainya dihambat atau dimatikan. Contoh lainnya, medium air pepton alkalis dapat
mematikan kuman lainnya, kecuali vibrio:hal ini karena memiliki PH yang tinggi.
d. Medium penguji/esai
Adalah medium dengan susunan kimia tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin,
asam amino, antibiotika dan sebagainya.
e. Medium diperkaya (enriched medium)
Medium ini ditambah zat zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof
tertentu, zat zat tertentu yang ditambahkan zat zat misalnya serum, darah, ekstrak tumbuh
tumbuhan.
f. Medium khusus
Untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk
mengadakan perubahan perubahan kimia tertentu.
g. Medium persemaian (nutrient media)
Medium ini yang sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan sedemikian
rupa sehingga hanya menyuburkan satu jenis mikroba yang dicari saja.contoh medium
kauffman untuk persemaian kuman salmonella typh.
h. Medium serbagunai
Merupakan medium yang paling umum digunakan dalam mikrobiologi,contoh medium kaldu
nutrien.
14
Ekstrak daging sapi
Garam empedu
Gula
Gelatin
Gelisat
Pepton
Neopepton
Empedu sapi jantan
Fiton
polipepton
Gula
Gula yang di gunakan dalam pembuatan medium harus gula murni dan memenuhi bakteriologi.
Gelatin
Gelatin merupakan protein murni yang tidak mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi.
Bahan ini di gunakan untuk mendapatkan medium dan untuk mengamati bakteri yang bersifat
proteolitik.
Gelasiat
Gelisat merupakan hasilhidrolisis, gelatin oleh cairan prankeas, mengandung sistein, triftopan dan
karbohidrat dalam keadaan kecil, pembuatan medium glasiat di anjurkan dalam bentuk kering.
Pepton
Pepton adalah hasil hidrolisis protein yang merupakan polimer asam – asam amino.
Neopepton
Neopepton adalah protein yang telah terhidrolisis oleh enzim, baik di gunakan untuk
memperbanyak mikroba yang sulit di tumbuhkan dalam tabung, neopton lebih dilanjutkan dalam
keadaan kering.
15
Ox- gall merupakan empedu segar yang dimurnikan. Bahan ini digunakan pembuatan medium
sebagai zat penghambat pertumbuhan mikroba secara aktif. Hanya empedu kering yang telah
distandarisasi yang digunakan untuk medium.
Fiton
Bahan ini merupakan pepton yang diperoleh dari bungkil kacang dengan menggunakan
papain.Papain adalah hasil hidrolisis protein kedelai dengan menggunakan enzim papain. Fiton
digunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu yang pertumbuhannya sangat cepat bahan ini
digunakan dalam keadaan kering.
Polipepton
Polipepton merupakan campuran pepton yang terdiri dari triptikase dan tioton dengan
perbandingan yang sama, bahan ini di gunakan untuk pembuatan medium yang memerlukan kedua
sifat pepton tersebut. Bahan ini di anjurkan dalam keadaan kering.
Proteosepepton
Bahan ini adalah pepton khusus yang di buat dari dagin segar pilihan dengan menggunakan enzim
papain. Bahan ini di gunakan untuk membuat medium yang berguna memperbanyak bakteri
membentuk racun.
Bahan yang boleh di gunakan adalah tepung susu skim yang tidak mengandung bakteri termofilik
dan telah distrerilisasi. Tepung susu skim yang terdapat di pasaran tidak baik digunakan untuk
medium.
Triptikase
Pepton yang di peroleh dari kasein (protein susu) dengan mengunakan cairan pankreas.
Bahan ini merpakan sumber nitrogen asam amino untuk mikroorganisme. Bahan di anjurkan
berbntuk kering.
Tryipton
Tripton merupakan dasil hidrolisis dari kasein bermutu tinggi dengan mengunakan cairan
prankreas atau enzin trispin.
16
Triptose
Triptose merupakan campuran pepton yang dapat digunakan untuk isolasi dan perbanyak
mikroba tertentu.
Ekstrak khamir
Bahan ini merupakanekstrak sel-sel khamir yang larut dalam air. Bahan ini merupakan
sumber sumber zat yang dapta mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. Setiap ektrak khamir
dapat digunakan falam pembuatan medium.
Zat warna
Zat warna yng boeleh di gunakan dalam pembuatan medium hanya zat warna yang telah
mendspst sertifikat dari “commission on standizayion of biological stains”.
Bahan
Toege : 100 g
Sukrosa : 60 g
Agar : 15 g
Cara kerja
17
f). Di tambahkan air suling lagi, untuk mengganti yang hilang karena penguapan semua volume 1.000
ml.
h). Menstrerilkan dalam otoklaf pada suhu 121 darajat C selama 15 menit
Bahan
Wortel : 100 g
CaSO4 : 2 g
Agar : 4g
Cara kerja :
e). Menmbahkan air suling untuk menggantikan yang hilang selama pemanasan hingga volume
semula.
g). Mensterilkan dalam otoklaf pada suhun 121 darajat C selama 15 – 20 menit.
Tujuan :
Untuk memperoleh medium yang padat lempeng dan medium padat miring.
Alat :
18
Timbangan, watch glass, sendok, gelas ukur 500 ml labu enlenmeyer 500 ml, labu erlemmeyer 100
ml, cawan pertri , tabung reaksi, kaca pengaduk, guntin, otoklaf, kompor gas
Bahan :
Beef extract (ekstrak daging), bacto pepton, agar powder, aquades, kapas, kasa kaca, alkohol 70%,
lisol, vaselin, sabun cuci dan kain lap.
Cara kerja :
1). Pembuatan medium nutrien agar (NA) dengan formula sebagai berikut :
Beef extract : 3g
Bacto pepton : 5g
Agar powder : 15 g
Aquades : 1.000 ml
(catatan agar diperhitungkan terlebih dahulu dengan seksama sebanyak medium yang
diperlukan, buatlah medium sebanyak yang diperlukan dengan berdasarkan pada perbandingan
formula tersebut di atas.
2). Memasukan medium NA terbseut ke dalam erlenmeyer 500 ml, lalu dipanakan di atas api kompor
gas sampai larutan menjadi homogen.
3). Menyiapkan 5 cawan petri dan 3 tabung reaksi untuk setiap kelompok.
4). Menuangkan 10 ml medium NA ke tiap cawan petri dan 5 ml ke dalam tabung reaksi. Lakukan hal
ini sebelum menjadi dingin dan mengental.
5). Menutup semua cawan petri dan menyumbat semua tabung reaksi dengan kapas penyumbat, lalu
strerilkan dengan menggunakan otoklaf.
19
DAFTAR PUSTAKA
hadioetomo, s. r. (1985). mikrobiologi dasar dalam praktek tenik dan prosedur dasar
laboratorium. jakarta: PT.gramedia .
hasyimi, M. (2010). mikrobiologi untuk mahasiswa kebidanan. jakarta: trans info media.
novel sinta saskia dkk. (2010). praktikum mikrobiologi dasar. jakarta: trans info media.
ratna, h. (1985). mikrobiologi dasar dalam praktek klinik dan prosedur laboratorium. jakarta:
PT.Gramedia.
20
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Autoklaf
21
Gambar 5.inkubator
Gambar 9.oven
22