PRAKTIKUM BIOLOGI
Disusun Oleh
Nama : Dewi Putri
NPM : 1910701040
Kelas : Peternakan B
Kelompok : B2
Asisten : Megawati
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1) Pengenalan Mikroskop
1) Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2) Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Jenis-jenis mikroskop ada dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya ialah jenis tipe mikroskop dengan menggunakan
cahaya sebagai sumber energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari
objek yang akan diamati. Dalam mikroskop cahaya, cahaya nampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Cambell,
2010). Baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop
monokuler, maupun yang berlensa okuler ganda atau yang disebut mikroskop
binokuler (Krisno, 2011). Mikroskop elektron yaitu jenis type mikroskop
dengan mempergunakan elektron sebagai sumber energinya untuk
dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati.
2) PenggunaanMikroskop
3) Pemeliharaan Mikroskop
1. Lensa Okuler
2. Tubus
3. Lengan Mikroskop
1 4. Penjepit preparat / objek
2 5. Makrosekrup
7 3 6. Mikrosekrup
8 7. Revolver
8. Lensa Objektif
13 5 9. Meja Objek
10 6 10. Kondensor
4 11. Cermin
11 12. Kaki Mikroskop
9 14 12 13. Diafragma
14. Pengatur Intensitas Cahaya
1.LensaOkuler
Lensa okuler adalah lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif. berfungsi untuk membentuk bayangan maya,tegak,
dan diperbesar dari lensa objektif (Rahma,2016). Lensa ini tersedia dalam
berbagai ukuran pembesaran, biasanya 10x, 40x, dan 100x.
2. Tubus (Tabung Okuler)
Tubus adalah bagian mikroskop berbentuk silinder memanjang yang berfungsi
mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif. Tubus ini
berupa tabung kosong yang dapat dinaik turunkan untuk mengatur fokus.
3.Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal ini penting
saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.
4.Penjepit Objek
Penjepit objek merupakan dua buah alat yang terletak pada meja benda.
Fungsi dari penjepit objek yaitu untuk mempertahankan letak objek atau sediaan.
Penjepit objek fungsinya adalah untuk memegang, menahan atau menekan kaca
objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses pengamatan (Salamadian,
2017).
5.Makrometer /Makrosekrup
6.Mikrometer /Mikrosekrup
8.Lensa Objektif
Meja objek adalah alas dan tempat mengamati objek. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah
penelitian (Rahma,2016).
10.Kondensor
11.Cermin
12.Kaki Mikroskop
Alat ini digunakan untuk mengatur intensitas cahaya agar benda bisa lebih
jelas diamati.
3.2 Pembahasan
1) Pengenalan Mikroskop
M i k r o s k o p a d a l a h a l a t u n t u k m e m b a n t u mengamati objek
yang sangat kecil karena kuatnya kemampuan pembesar. Mikroskop
dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan,
evaluasi properti objek, domain medis, kontrol kualitas, tipis film investigasi,
dan analisis biomedis. 0perasi dari mikroskop analog mengharuskan pengguna
untuk secara tepat menentukan kombinasi lensa untuk mendapatkan
tingkat yang tepat dari pengaturan perbesaran dan fokus untuk pengamatan
yang tajam dan jelas. (Hartati, 2011).
1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung.Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, laluyang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah
lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama
seperti bayangan, semu, terbalik,dan lebih lagi diperbesar (Saras,2012).
2) Penggunaan Mikroskop
a) Mikroskop dikeluarkan dari tempat atau lemari penyimpanan dengan hati-
hati. Lengan mikroskop dipegang menggunakan salah satu tangan,
sedangkan tangan satunya menyangga kaki mikroskop. Mikroskop
harus selalu dibawa menggunakan dua tangan.
b) Mikroskop diletakkan di atas meja arauco, tetapi jangan terlalu ke tepi.
Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin
dibawahnya langsung berhadapan tetapi tidak terlalu dekat kea rah
sumber cahaya (lampu) yang terdapat padameja.
c) Kelengkapan bagian mikroskop diperiksa.
d) Tabung dinaikkan (meja benda diturunkan) dengan menggunakan
pengatur kasar (makrosekrup) sehingga lensa objektif tidak membentur
meja saat revolver diputar..
e) Preparat disiapkan dan menaruh preparat pada kaca preparat dan
ditutup dengan kaca penutup (Arinda, 2014).
f) Revolver diputar sampai berbunyi“klik” yang menandakan bahwa
tabung dari lensa okuler telah lurus sampai lensa objektif.
g) Diafragma dibuka dan cermin diputar sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif
terlihat berkabut lap flannel atau kertas lensa dapat digunakan menurut
gerakan melingkar dengan tekanan lemah.
h) Tidak dibenarkan lensa-lensa mikroskop dilepas dari tempatnya.
i) Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil.
3) Pemeliharaan Mikroskop
a) Mikroskop disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, bebas
dari uap asam-basa. Sebaiknya, mikroskop diletakkan di tempat yang
sesuai, contohnya di dalam kotak mikroskop yang dilengkapi dengan
silicagel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan mikroskop tidak
lembab. Alternatif lain tempat penyimpanan yang baik yaitu diletakkan di
lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
b) Bagian non-optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain yang
lembut, contohnya kain flannel. Kemudian, untuk membersihkan debu
yang terselip pada bagian-bagian mikroskop, gunakan kuas kecil atau
kuas lensa kamera, serta alat semprotatau kuas lembut.
c) Bagian optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain lensa, tissue
atau kain lembut yang tidak terserat. Dibahasi menggunakan sedikit
alcohol-etheratauisopropyl alkohol. Tidak disarankan lensa dibersihkan
menggunakan sapu tangan atau kain (terutama kain yang berserat kasar).
d) Badan mikroskop dan lengan mikroskop dibersihkan menggunakan kain
lembut dan sedikit deterjen.
e) Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan menggunakan
xylol (xylene) dan dilakukan dengan hati-hati serta jangan sampai
terkena bagian non-optik mikroskop, karena akan merusak cat atau
bahan plastic. Selain itu, jangan gunakan xylol ke bagian lensa lainnya,
kecuali jika produsen menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
f) Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisi tegak.
g) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui
gambar atau tulisan, peraturan, tatatertib bagi pengguna laboratorium
(Jufriyah, 2019).
h) Kedudukan tabung diatur sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ±
1cm dari atas meja benda.
i) Penjepit sediaan diatur dengan kecepatan cermin pada posisi tegak agar
debu tidak banyak menempel.
j) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), harus selalu
dibersihkan terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa,
sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering
(dapat menyebabkan goresan).
k) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), meja mikroskop
diatur kembali dan jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan
memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, dan untuk penggunaan mikroskop yang menggunakan listrik
jangan lupa untuk mengecilkan intensitas lampu dan lalu dimatikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa nmikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang sangat kecil, sehingga mudah untuk diteliti. Mikroskop terbagi atas
dua bagian yaitu bagian non-optik dan bagian optik, dimana bagian-bagian
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mikroskop memiliki dua jenis yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop yang biasa digunakan
untuk percobaan adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya memiliki sifat
semu, terbalik, dan diperbesar.
Dalam menggunakan mikroskop, harus memperhatikan cara penggunaannya
dan melakukan perawatan mikroskop agar mikroskop tersebut dapat tahan lama,
awet, tidak mudah rusak, serta tidak menghambat jalannya sebuah praktikum saat
akan digunakan. Perawatan mikroskop dengan menggunakan larutan xylol
bertujuan untuk menghilangkan jamur pada lensa mikroskop, perawatan
mikroskop dengan menggunakan silica gel bertujuan untuk menyerap uap air
sehingga suhu dan kadar uap air terkontrol. Perawatan mikroskop harus
diperhatikan lagi sehingga tidak banyak jamur yang terdapat pada lensa
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Arinda, 2014. Laporan Biologi 1 Penggunaan Mikroskop [internet].[diunduh 2019
November 5].Tersedia pada: www. academia.edu/ 8732533 /Laporan
_Biologi _1_ Penggunaan _ Mikroskop
Campbell,dkk.2010.Biologi.Jakarta:Erlangga