Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh
Nama : Dewi Putri
NPM : 1910701040
Kelas : Peternakan B
Kelompok : B2
Asisten : Megawati

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa globalisasi ini yang diiringi dengan majunya ilmu pengetahuan
dan teknologi, sudah banyak ditemukan berbagai alat dan teknologi yang dapat
membantu dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di kehidupan
ini.Akan tetapi, bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup
membutuhkan alat bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan
penglihatan manusia inilah diciptakan adanya mikroskop. M i k r o s k o p a d a l a h
a l a t u n t u k m e m b a n t u mengamati objek yang sangat kecil karena
kuatnya kemampuan pembesar.Mikroskop dapat digunakan dalam ilmu
pengetahuan dan pendidikan, evaluasi properti objek, domain medis,
kontrol kualitas, tipis film investigasi, dan analisis biomedis. 0perasi dari
mikroskop analog mengharuskan pengguna untuk secara tepat menentukan
kombinasi lensa untuk mendapatkan tingkat yang tepat dari pengaturan
perbesaran dan fokus untuk pengamatan yang tajam dan jelas. (Hartati, 2011).

Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van


Luenhouk dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Terdapat berbagai
tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan
dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Mikroskop yang pertama
digunakan oleh ilmuan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang sering
digunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya, cahaya nampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Cambell, 2010).
Baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler,
maupun yang berlensa okoler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler
(Krisno, 2011).
Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu komponen optik dan
komponen mekanik dan memilki fungsi yang berbeda-beda, dalam melakukan
pengamatan dengan mikroskop harus mengetahui bagian-bagiannya sehingga
mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan mikroskop harus juga
diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan
pada mikroskop itu sendiri. Oleh karena itu, diadakan praktikum tentang
pengenalan mikroskop.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktikum pengenalan mikroskop antara lain :


1) Mengenal macam-macam mikroskop, komponen mikroskop optik dan
cara penggunaannya.
2) Melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop optik.
3) Mengenal cara pemeliharaan mikroskop optik yang baik dan benar.

1.3 Manfaat

1) Mengetahui bagian-bagian mikroskop, serta cara menggunakannya.


2) Memiliki ketrampilan dalam menggunakan mikroskop
3) Mengetahui tentang cara pemeliharaan mikroskop optik yang baik dan
benar
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikan melakukan praktikum di ruang P2.03 Universitas Tidar pada hari
Jumat, 01 November 2019 pukul 09.15 - 11.15 WIB.

2.2 Alat danBahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan


mikroskop antara lain:

1. Mikroskop biologi (mikroskop optik)


2. Kaca benda (object glass microscope slides)
3. Kaca penutup (coverglass)
4. Pisausilet
5. Bahanlatihan
6. Aquadest
2.3 Prosedur

1) Pengenalan Mikroskop

Mikroskop adalah alat untuk membantu mengamati


objek yang sangat kecil karena kuatnya kemampuan
pembesar.Mikroskop dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan
pendidikan, evaluasi properti objek, domain medis, kontrol kualitas, tipis
film investigasi, dan analisis biomedis. 0perasi dari mikroskop analog
mengharuskan pengguna untuk secara tepat menentukan kombinasi lensa
untuk mendapatkan tingkat yang tepat dari pengaturan perbesaran dan
fokus untuk pengamatan yang tajam dan jelas. (Hartati, 2011).

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

1) Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2) Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Jenis-jenis mikroskop ada dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya ialah jenis tipe mikroskop dengan menggunakan
cahaya sebagai sumber energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari
objek yang akan diamati. Dalam mikroskop cahaya, cahaya nampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Cambell,
2010). Baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop
monokuler, maupun yang berlensa okuler ganda atau yang disebut mikroskop
binokuler (Krisno, 2011). Mikroskop elektron yaitu jenis type mikroskop
dengan mempergunakan elektron sebagai sumber energinya untuk
dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati.

2) PenggunaanMikroskop

a) Mikroskop dikeluarkan dari tempat atau lemari penyimpanan dengan hati-


hati. Lengan mikroskop dipegang menggunakan salah satu tangan,
sedangkan tangan satunya menyangga kaki mikroskop. Mikroskop
harus selalu dibawa menggunakan dua tangan.
b) Mikroskop diletakkan di atas meja arauco, tetapi jangan terlalu ke tepi.
Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin
dibawahnya langsung berhadapan tetapi tidak terlalu dekat kea rah
sumber cahaya (lampu) yang terdapat padameja.
c) Kelengkapan bagian mikroskop diperiksa.
d) Tabung dinaikkan (meja benda diturunkan) dengan menggunakan
pengatur kasar (makrosekrup) sehingga lensa objektif tidak membentur
meja saat revolver diputar.
e) Revolver diputar sampai berbunyi“klik” yang menandakan bahwa
tabung dari lensa okuler telah lurus sampai lensa objektif.
f) Diafragma dibuka dan cermin diputar sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif
terlihat berkabut lap flannel atau kertas lensa dapat digunakan menurut
gerakan melingkar dengan tekanan lemah.
g) Tidak dibenarkan lensa-lensa mikroskop dilepas dari tempatnya.
h) Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil.

3) Pemeliharaan Mikroskop

a) Mikroskop disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, bebas


dari uap asam-basa. Sebaiknya, mikroskop diletakkan di tempat yang
sesuai, contohnya di dalam kotak mikroskop yang dilengkapi dengan
silicagel,yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan mikroskop tidak
lembab. Alternatif lain tempat penyimpanan yang baik yaitu diletakkan di
lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
b) Bagian non-optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain yang
lembut, contohnya kain flannel. Kemudian, untuk membersihkan debu
yang terselip pada bagian-bagian mikroskop, gunakan kuas kecil atau
kuas lensa kamera, serta alat semprotatau kuas lembut.
c) Bagian optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain lensa, tissue
atau kain lembut yang tidak terserat. Dibahasi menggunakan sedikit
alcohol-etheratauisopropyl alkohol. Tidak disarankan lensa dibersihkan
menggunakan sapu tangan atau kain (terutama kain yang berserat kasar).
d) Badan mikroskop dan lengan mikroskop dibersihkan menggunakan kain
lembut dan sedikitdeterjen.
e) Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan menggunakan
xylol (xylene) dan dilakukan dengan hati-hati serta jangan sampai
terkena bagian non-optik mikroskop, karena akan merusak cat atau
bahan plastic. Selain itu, jangan gunakan xylol ke bagian lensa lainnya,
kecuali jika produsen menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
f) Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisitegak.
g) Kedudukan tabung diatur sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak±
1cm dari atas meja benda.
h) Penjepit sediaan diatur dengan kecepatan cermin pada posisi tegak agar
debu tidak banyak menempel.
i) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), harus selalu
dibersihkan terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa,
sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering
(dapat menyebabkan goresan).
j) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), meja mikroskop
diatur kembali dan jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan
memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, dan untuk penggunaan mikroskop yang menggunakan listrik
jangan lupa untuk mengecilkan intensitas lampu dan lalu dimatikan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil

1. Lensa Okuler
2. Tubus
3. Lengan Mikroskop
1 4. Penjepit preparat / objek
2 5. Makrosekrup
7 3 6. Mikrosekrup
8 7. Revolver
8. Lensa Objektif
13 5 9. Meja Objek
10 6 10. Kondensor
4 11. Cermin
11 12. Kaki Mikroskop
9 14 12 13. Diafragma
14. Pengatur Intensitas Cahaya
1.LensaOkuler
Lensa okuler adalah lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif. berfungsi untuk membentuk bayangan maya,tegak,
dan diperbesar dari lensa objektif (Rahma,2016). Lensa ini tersedia dalam
berbagai ukuran pembesaran, biasanya 10x, 40x, dan 100x.
2. Tubus (Tabung Okuler)
Tubus adalah bagian mikroskop berbentuk silinder memanjang yang berfungsi
mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif. Tubus ini
berupa tabung kosong yang dapat dinaik turunkan untuk mengatur fokus.
3.Lengan Mikroskop

Lengan mikroskop adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal ini penting
saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.

4.Penjepit Objek

Penjepit objek merupakan dua buah alat yang terletak pada meja benda.
Fungsi dari penjepit objek yaitu untuk mempertahankan letak objek atau sediaan.
Penjepit objek fungsinya adalah untuk memegang, menahan atau menekan kaca
objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses pengamatan (Salamadian,
2017).

5.Makrometer /Makrosekrup

Makrometer adalah bagian mikroskop yang terletak di lengan mikroskop


yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.

6.Mikrometer /Mikrosekrup

Mikrosekrup adalah bagian mikroskop yang terletak di samping lengan


mikroskop dan menjadi satu dengan makrosekrup, berfungsi menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan lambat. Ukuran mikrometer lebih kecil disbanding
makrometer.
7.Revolver

Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran


lensa objektif dan terletak di bawah tubus.

8.Lensa Objektif

Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.


Lensa ini terpasang pada cakram pemutar (revolver) yang dapat digerakkan sesuai
dengan lensa objektif. Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati.
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, dan di perbesar (Rahma,2016).

9.Meja Benda /Objek

Meja objek adalah alas dan tempat mengamati objek. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah
penelitian (Rahma,2016).

10.Kondensor

Kondensor bisa digunakan dengan cara diputar-putar dan dinaik-turunkan


sesuai keinginan. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin serta memfokuskan cahaya untuk menerangi objek
pengamatan( Zakky, 2019 ).

11.Cermin

Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang


diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Cermin yang berfungsi untuk
menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya
dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Namun, mikroskop yang lebih
canggih tidak lagi menggunakan cermin melainkan menggunakan bantuan
cahaya lampu yang sudah disetting pada mikroskop (Elsa, 2016).

12.Kaki Mikroskop

Kaki mikroskop berfungsi sebagai pengatur kedudukan mikroskop saat


digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggerakkan penyangga ke depan dan
ke belakang dan sebagai penopang.
13.Diafragma

Diafragma atau yang dikenal sebagai pengatur cahaya. Fungsi diafragma


adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk, sehingga
pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk (Zakky, 2019).

14. Pengatur intensitas cahaya

Alat ini digunakan untuk mengatur intensitas cahaya agar benda bisa lebih
jelas diamati.

3.2 Pembahasan

1) Pengenalan Mikroskop

M i k r o s k o p a d a l a h a l a t u n t u k m e m b a n t u mengamati objek
yang sangat kecil karena kuatnya kemampuan pembesar. Mikroskop
dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan,
evaluasi properti objek, domain medis, kontrol kualitas, tipis film investigasi,
dan analisis biomedis. 0perasi dari mikroskop analog mengharuskan pengguna
untuk secara tepat menentukan kombinasi lensa untuk mendapatkan
tingkat yang tepat dari pengaturan perbesaran dan fokus untuk pengamatan
yang tajam dan jelas. (Hartati, 2011).

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman


Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya.
Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan
melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. (Campbell, 2010)

Teknologi mikroskop mengalami berbagai perkembangan sehingga ada beberapa


macam mikroskop yang digunakan. Berdasarkan cara kerjanya, mikroskop terdiri
dari mikroskop cahaya (optik) dan mikroskop elektron.

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang menggunakan cahaya untuk


mengamati objeknya. Sumber cahaya bisa dengan menggunakan cahaya sekitar
yang dipantulkan dengan menggunakan cermin atau menggunakan cahaya lampu
yang terhubung dengan listrik. Contoh mikroskop cahaya adalah mikroskop
monokuler, mikroskop binokuler, mikroskop digital, dan mikroskop stereo.

 Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop yang masuk


kedalam kategori mikroskop cahaya. Mikroskop jenis ini
menggunakan 1 lensa okuler untuk mengamati objek yang diletakan
pada meja preparat. Jenis mikroskop monokuler sepertinya merupakan
jenis mikroskop dengan desain pertama kali ditemukan, karena jika
dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan ketinggalan zaman.
Mikroskop monokuler biasanya digunakan untuk mengamati objek
dengan satu mata saja.
 Mikroskop binokuler merupakan jenis mikroskop dengan tipe
mikroskop cahaya seperti pada mikroskop monokuler, yang
membedakannya adalah jumlah lensa okuler yang berjumlah 2. Jika
pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, pada
mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah yang
menyebabkan disebut “bi” diaartikan “dua”. Kenyamanan melihat
objek dengan dua mata menjadikan mikroskop binokuler pilihan yang
tepat untuk pengguna laboratorium.
 Mikroskop trinokuler merupakan jenis mikroskop dengan tipe
mikroskop cahaya, jika pada mikroskop monokuler hanya bisa diamati
dengan satu mata, mikroskop binokuler dengan dua mata, maka
trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga bisa diamati
menggunakan monitor.

Mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang menggunakan berkas


elektron yang terletak di bagian atas sebagai sumber energi, bukan cahaya. Berkas
elektron difokuskan kepada objek oleh lensa pembalik yang kemudian
diproyeksikan ke layar atau ke komputer dengan perbesaran jutaan kali.
Mikroskop jenis ini digunakan oleh para profesional dan peneliti. Mikroskop
elektron mempunyai duatipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan
mikroskop elektron transmisi(TEM), Scanning Electron Microskop salah satunya
digunakan untuk pengamatanseperti studi struktur mikro (Hady, 2009).
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung.Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, laluyang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah
lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama
seperti bayangan, semu, terbalik,dan lebih lagi diperbesar (Saras,2012).

2) Penggunaan Mikroskop
a) Mikroskop dikeluarkan dari tempat atau lemari penyimpanan dengan hati-
hati. Lengan mikroskop dipegang menggunakan salah satu tangan,
sedangkan tangan satunya menyangga kaki mikroskop. Mikroskop
harus selalu dibawa menggunakan dua tangan.
b) Mikroskop diletakkan di atas meja arauco, tetapi jangan terlalu ke tepi.
Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin
dibawahnya langsung berhadapan tetapi tidak terlalu dekat kea rah
sumber cahaya (lampu) yang terdapat padameja.
c) Kelengkapan bagian mikroskop diperiksa.
d) Tabung dinaikkan (meja benda diturunkan) dengan menggunakan
pengatur kasar (makrosekrup) sehingga lensa objektif tidak membentur
meja saat revolver diputar..
e) Preparat disiapkan dan menaruh preparat pada kaca preparat dan
ditutup dengan kaca penutup (Arinda, 2014).
f) Revolver diputar sampai berbunyi“klik” yang menandakan bahwa
tabung dari lensa okuler telah lurus sampai lensa objektif.
g) Diafragma dibuka dan cermin diputar sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif
terlihat berkabut lap flannel atau kertas lensa dapat digunakan menurut
gerakan melingkar dengan tekanan lemah.
h) Tidak dibenarkan lensa-lensa mikroskop dilepas dari tempatnya.
i) Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil.

3) Pemeliharaan Mikroskop
a) Mikroskop disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, bebas
dari uap asam-basa. Sebaiknya, mikroskop diletakkan di tempat yang
sesuai, contohnya di dalam kotak mikroskop yang dilengkapi dengan
silicagel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan mikroskop tidak
lembab. Alternatif lain tempat penyimpanan yang baik yaitu diletakkan di
lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
b) Bagian non-optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain yang
lembut, contohnya kain flannel. Kemudian, untuk membersihkan debu
yang terselip pada bagian-bagian mikroskop, gunakan kuas kecil atau
kuas lensa kamera, serta alat semprotatau kuas lembut.
c) Bagian optik mikroskop dibersihkan menggunakan kain lensa, tissue
atau kain lembut yang tidak terserat. Dibahasi menggunakan sedikit
alcohol-etheratauisopropyl alkohol. Tidak disarankan lensa dibersihkan
menggunakan sapu tangan atau kain (terutama kain yang berserat kasar).
d) Badan mikroskop dan lengan mikroskop dibersihkan menggunakan kain
lembut dan sedikit deterjen.
e) Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan menggunakan
xylol (xylene) dan dilakukan dengan hati-hati serta jangan sampai
terkena bagian non-optik mikroskop, karena akan merusak cat atau
bahan plastic. Selain itu, jangan gunakan xylol ke bagian lensa lainnya,
kecuali jika produsen menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
f) Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisi tegak.
g) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui
gambar atau tulisan, peraturan, tatatertib bagi pengguna laboratorium
(Jufriyah, 2019).
h) Kedudukan tabung diatur sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ±
1cm dari atas meja benda.
i) Penjepit sediaan diatur dengan kecepatan cermin pada posisi tegak agar
debu tidak banyak menempel.
j) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), harus selalu
dibersihkan terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa,
sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering
(dapat menyebabkan goresan).
k) Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), meja mikroskop
diatur kembali dan jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan
memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan
kembali, dan untuk penggunaan mikroskop yang menggunakan listrik
jangan lupa untuk mengecilkan intensitas lampu dan lalu dimatikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa nmikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang sangat kecil, sehingga mudah untuk diteliti. Mikroskop terbagi atas
dua bagian yaitu bagian non-optik dan bagian optik, dimana bagian-bagian
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mikroskop memiliki dua jenis yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop yang biasa digunakan
untuk percobaan adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya memiliki sifat
semu, terbalik, dan diperbesar.
Dalam menggunakan mikroskop, harus memperhatikan cara penggunaannya
dan melakukan perawatan mikroskop agar mikroskop tersebut dapat tahan lama,
awet, tidak mudah rusak, serta tidak menghambat jalannya sebuah praktikum saat
akan digunakan. Perawatan mikroskop dengan menggunakan larutan xylol
bertujuan untuk menghilangkan jamur pada lensa mikroskop, perawatan
mikroskop dengan menggunakan silica gel bertujuan untuk menyerap uap air
sehingga suhu dan kadar uap air terkontrol. Perawatan mikroskop harus
diperhatikan lagi sehingga tidak banyak jamur yang terdapat pada lensa
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Arinda, 2014. Laporan Biologi 1 Penggunaan Mikroskop [internet].[diunduh 2019
November 5].Tersedia pada: www. academia.edu/ 8732533 /Laporan
_Biologi _1_ Penggunaan _ Mikroskop

Campbell,dkk.2010.Biologi.Jakarta:Erlangga

Efendy, Hady.2009.Studi Struktur Mikro.Jurnal.Penelitian:12:136

Elsa,2016.Mikroskop: Pengertian, Fungsi dan Bagian-Bagiannya [internet].


[diunduh 2019 November 5]. Tersedia pada ://news.labsatu.com/mikroskop-
pengertian-fungsi-dan-bagian/

Jufriyah, Isna Mar’ah, Kelik Isharyudono.2019. Pemeliharaan Dan Penyimpanan


Peralatan Laboratorium Kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan. 1(1): 26-32

Pramudita, Saras Dian.2012.Mikroskop.Jakarta.Uhamka

Rahma, 2016. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop [internet].[diunduh 2019


November 4].Tersedia pada www.academia.edu /28556101/ Pengenalan_
dan_Penggunaan_Mikroskop

Salamadian,2017. Bagian Bagian Mikroskop dan Fungsinya Beserta Gambarnya


[internet].[diunduh 2019 November 5]. Tersedia pada: //salamadian.com/
bagian-bagian-mikroskop/

Zakky,2019. Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsi dan Penjelasannya


[internet].[diunduh 2019 November 5].Tersedia pada : www. zonareferensi.
com / bagian-bagian-mikroskop/

Anda mungkin juga menyukai