BIOLOGI
Disusun oleh:
Nama : Adil Nur Sabri
NIM : C1011221042
Kelas : Agroteknologi C
Dosen Pembimbing : Ir. Nurjani .M.Sc
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn,
"melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat
kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan
atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda
aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang
digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori. Salah satu
caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh instrumen tersebut untuk berinteraksi
dengan sampel dan menghasilkan gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya
atau elektron melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel tersebut
untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan memindai permukaan sampel
dengan jarak pendek menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah
mikroskop optik (sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop
elektron. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut
mikroskopi
2. Bagian-Bagian Mikroskop
KETERANGAN
Lensa Objektif
Lensa objektif berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dari
objek yang diamati dan memfokuskan sinar cahaya untuk
menghasilkan gambar nyata. Objektif dapat berupa lensa atau
cermin tunggal, atau kombinasi dari beberapa elemen optik
Lensa Okuler
lensa okuler, adalah jenis lensa yang dipasang pada berbagai
perangkat optik seperti teleskop dan mikroskop. Dinamakan
karena biasanya lensa yang paling dekat dengan mata ketika
seseorang melihat melalui perangkat
Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian
non-optik mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus.
Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai bagian penghubung
antara lensa okuler dengan lensa objektif.
Revolver
Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur
pembesaran lensa objektif untuk mempermudah pengaturan nilai
pengamatan dari mikroskop tersebut. Revolver sebagai tuas
penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan
memutar ke kanan atau ke kiri.
Meja Mikroskop
mikroskop atau disebut juga meja kerja berfungsi sebagai alas
dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai
fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi
memegang objek pengamatan agar tidak mudah bergeser selama
proses pengamatan
Kondensor
Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara
penggunaan bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau
turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor berfungsi
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian
memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek
yang sedang diamati
Diafragma
Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah
bagian mikroskop yang berada di bagian meja preparat.
Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk,
sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah
cahaya ke dalam objek pengamatan
Kaki Mikroskop
mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang mikroskop.
Reflektor
reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang berfungsi
memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan.
Sendi Iklimasi
Sendi inklinasi berguna untuk mengatur derajat kemiringan dari
mikroskop.
Penjepit Kaca
Penjepit Kaca berfungsi sebagai pelapis objek pengamatan agar
preparat tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer
saat pengamatan sedang berlangsung.
Makrometer
Makrometer berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung
mikroskop atau tubus dengan cepat
Mikrometer
Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung
mikroskop atau tubus dengan lambat.
Preparat :
1.bawang merah
2. Daun Hydrilla
3. Umbi wortel
4. Umbi kentang
5. Daun begonia
6. Biji jagung
7. Zea mays
8. Arachis hipogaea
9. Lilium sp. ovarium PL
10.Monocot ts. Root KAMBIO
11. Vacia vaba
12. Lupinus
13. Ranunculus buttercup
Dasar teori :
Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Kumpulan sel akan
membentuk suatu jaringan yang kemudian akan membentuk organ.
Berikut merupakan beberapa komponen yang terdapat di dalam sel
tumbuhan
a) Dinding sel, yaitu bagian yang terdapat di bagian luar sel,
berbentuk seperti sebuah garis-
garis yang saling terhubung satu sama lain dengan fungsi untuk
melindungi bagian dalam
sel seperti nukleus, mitokondria, vakuola, dan sebagainya.
b) Nukleus, yaitu inti sel yang tampak seperti bintik-bintik kecil,
berfungsi untuk
menyimpan informasi genetik seperti DNA & RNA.
c) Nukleolus, yaitu anakan inti sel yang terdapat di dalam
nukleus (inti sel)
d) Ruang antar sel, yaitu bagian sel yang terdapat di dekat dindin
sel, ruang antar sel ini
berfungsi dalam pertukaran gas dan transportasi air
e) Sitoplasma, yaitu bagian berupa cairan yang terdapat diantara
membran inti dan dinding
sel, berperan sebagai perantara transportasi zat dari luar menuju
ke inti sel.
f) Kloroplas, yaitu bagian sel yang hanya dimiliki oleh tumbuhan
yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya proses fotosintesis, cirinya memiliki pigmen
klorofil berwarna hijau
yang terletak di dekat membran inti.
g) Pigmen karatenoid, yaitu pigmen tumbuhan yang berfungsi
untuk menyerap energi
cahaya sebagai bahan baku fotosintesis. Pigmen ini dapat
ditemukan di dalam kloroplas.
h) Mitokondria, yaitu organel dengan membran ganda yang
ditemukan pada sebagian besar
organisme eukariotik. Mitokondria menghasilkan sebagian besar
suplai adenosina
trifosfat pada sel, yang digunakan sebagai sumber energi kimia.
Oleh karena itu,
mitokondria disebut sebagai "pembangkit tenaga" pada sel.
i) Plastida adalah organel yang hanya terdapat di dalam sel
tumbuhan. Organel ini berisi
pigmen atau pemberi warna. Salah satu contoh plastida yang
hanya terdapat pada sel-sel
tumbuhan adalah klorofil. Plastida yang berisi klorofil disebut
kloroplas.
Tumbuhan memiliki berbagai macam jenis sel, sel-sel tersebut
bergabung membentuk
jaringan. Jaringan pada tumbuhan memiliki berbagai macam
bentuk dan fungsi. Jaringan ini juga
dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, seperti jaringan
dewasa, jaringan pengangkut dan
jaringan dasar. Berikut merupakan jaringan-jaringan yang ada
pada tumbuhan pada umumnya:
a. Xylem
b. Floem
c. Parenkim
d. Sklerenkim
e. Kolenkim
f. Epidermis
Hasil Pengamatan :
1.Selaput Dalam Bawang Merah
Dinding sel
Sitoplasma
2.Daun Hydrilla
Dinding sel
Sitoplasma
Kloroplas
Dinding Sel
Sitoplasma
Butir Amilum
Dinding Sel
Kristal Oksalat
Sitoplasma
Korteks
Xylem
Floem
Inti
Endodermis
Caulis (batang)
4x10
10x10
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini antara lain :
a) Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki struktur akar dan batang
yang berbeda
b) Akar, daun, dan batang memiliki struktur yang berbeda
c) Tanaman pasti memiliki inti sel.
d) Tanaman monokotil tidak memiliki kambium.
Dokumentasi