Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

ACARA 1
PENGENALAN MIKROSKOP

DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 1
A. JUDUL ACARA : MIKROSKOP
B. TUJUAN : Memahami cara penggunaan mikrokop secara tepat
dan benar. Memperkenalkan bagian-bagian
mikroskop dan cara penggunaannya.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Penjelasan tentang mikroskop (manfaat, jenis)
Manfaat Mikroskop adalah untuk sebuah penelitian yang dapat membantu
kita untuk melihat/mengamati/meneliti benda-benda atau unsur-unsur lainnya
yang sangat kecil agar terlihat oleh mata.

Jenis-jenis mikroskop:
1. Mikroskop Cahaya.
2. Mikroskop Monokuler.
3. Mikroskop Binokuler.
4. Mikroskop Trinokuler.
5. Mikroskop Elektron.

2. Pentingnya mempelajari dan mengetahui bagian-bagian pada


mikroskop, khususnya dikaitkan dengan bidang PERTANIAN.

Mikroskop sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian,


karena benda ini sangat perlu digunakan untuk penelitian bagian-bagian kecil
dari sel maupun gen, jaringan-jaringan dan organ tunggal untuk melihat dan
mengamati susunannya.

contohnya pada saat meneliti tentang penyakit atau hama yang


berkembang di tanaman dan saat melakukan rekayasa genetika untuk
mendapatkan jenis atau tumbuhan baru dari rekayasa tersebut maupun saat
penelitian tentang sel karena sel itu penyusun struktur kehidupan paling
terkecil atau sederhana yang hanya bisa dilihat dengan alat bantu berupa
mikroskop ini dengan mikroskop dan unsur-unsur yang berkaitan tentang
tumbuhan yang kami pelajari, untuk memudahkan kami dalam meneliti sel
maupun gen ataupun jaringan-jaringan tersebut, yang tidak bisa dilihat begitu
jelas jika tidak memakai mikroskop.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
 Mikroskop
 Pipet
 Gelas benda
 Gelas penutup
 Jarum preparat
 Pinset

2. CARA KERJA
Ada dua cara pengerjaan atau penggunaan dalam mikroskop:

Mencari bidang penglihatan:


1. Arahkan busur teropong kepada pengamat.
2. Pilih lensa obyektif dengan per besaran lemah, arahkan lensa di atas
lubang meja benda.
3. Putar diafragma lubang meja beda sebesar-besarnya.
4. Sambil mata melihat ke dalam teropong, nyalakan lampu, hingga
diperoleh bidang yang putih bersih.

Mencari bayangan preparat:


1. Meja benda sedikit di turunkan
2. Gelas benda dengan preparat di letakkan di atas meja benda hingga stabil
(tidak bergerak)
3. Sambil melihat dari samping, preparat diletakkan di bawah lensa obyektif
dengan menggunakan sekrup penggerak preparat.
4. Sambil dilihat dari samping, meja benda dinaikkan perlahan hingga lensa
obyektif.
5. Sambil melihat ke dalam teropong, meja benda diturunkan perlahan-lahan
sampai preparat terlihat bayangannya.
6. Bayangan diperjelas dengan memutar sekrup yang ada, menempatkan
preparat
7. tepat pada lokasi yang diinginkan untuk mengatur masuknya sinar.
E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-BAGIAN
PADA MIKROSKOP
1. Lensa okuler, fungsinya tempat melihat objek atau untuk
memperbesar bayangan benda yang di amati dan memproyeksikan ke
arah mata.
2. Tabung , berfungsi menghubungkan antara lensa okuler dan lensa
objektif.
3. Revolver,fungsinya memilih per besaran lensa obyektif yang akan di
gunakan.
4. Lensa objektif, fungsinya untuk memperbesar obyek dan
memproyeksikan bayangan ke arah lensa okuler.
5. Sekrup pengarah kasar, berfungsi mengatur posisi naik turunnya body
tabung dengan skala yang besar.
6. Sekrup pengarahhalus, berfungsi mengatur posisi naik turunnya body
tabung dengan skala yang kecil sehingga didapatkan fokus yang lebih
baik pada sampel penelitian.
7. Lengan mikroskop,fungsinya sebagai pegangan ketika akan
membawa atau memindahkan mikroskop.
8. Sendi inklinasi, berfungsi untuk mengatur posisi lengan mikroskop.
9. Meja preparat,fungsinya sebagai tempat meletakkan preparat yang
akan di amati.
10. Kondensor,fungsinya untuk memproyeksikan sinar agar menyinari
obyek yang akan di amati.
11. Diafragma,fungsinya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk
dengan jalan mengatur besar kecilnya lubang yang di lalui cahaya.
12. Cermin, fungsinya untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke
dalam mikroskop
13. Kaki mikroskop,fungsinya menjaga mikroskop agar dapat berdiri
dengan benar di atas meja.
14. Penjepit, berfungsi untuk menjaga slide yang berisi sampel penelitian
tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser-geser.
F.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 1 “Pengenalan Mikroskop” yang
telah dilaksanakan dapat di kesimpulan bahwa:
1. Mikroskop adalah alat untuk melihat atau memperoleh bayangan yang besar
dari benda kecil yang tidak terlihat oleh mata dan dapat di lihat dan diamati
susunannya dengan benda ini. Jadi, Mikroskop adalah alat yang digunakan
untuk melihat benda yang bersifat mikroskopis.

2. Mikroskop sangat dibutuh dalam bidang pertanian karena alat ini dibutuhkan
untuk meneliti sel, gen, jaringan-jaringan, maupun organ tunggal, hama
ataupun penyakit pada tumbuhan yang sedang di teliti.

3. Mikroskop memiliki berbagai jenis contohnya: Mikroskop cahaya dan


mikroskop elektron.

4. Bagian optik dari mikroskop terdiri dari: lensa okuler, lensa obyektif,
diafragma, kondensor dan cermin.

5. Bagian mekanik terdiri dari: lengan mikroskop, tabung mikroskop, revolver,


kaki mikroskop, penjepit objek, sekrup penggeser, dan meja preparat.
G.REFERENSI

Anonim. 2019.”Mengenal Mikroskop dan Bagian-bagiannya”,


https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-mikroskop-dan-
bagian-bagiannya-4018/, diakses pada 19 Oktober 2020 pukul 14.45
WIB.
Anonim. 2015. “Mikroskop bahasa Indonesia ensiklopedia
bebas”,https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop#:~:text=Mikroskop%
20(bahasa%20Yunani%3A%20micros%20%3D,organisme%20beruk
uran%20kecil%20(mikroskopis) , diakses pada 19 Oktober 2020
pukul 14.30 WIB.

Salamadian. 2017. “Mikroskop-Bagian-bagian dan Fungsi


Mikroskop”,https://salamadian.com/bagian-bagian-mikroskop/,
diakses pada 19 Oktober 2020 pukul 14.00 WIB.

Syifa, Siti. 2017.“My Assignments gambar mikroskop”,


https://sitisyifa.wordpress.com/tugas/, diakses pada 19 Oktober 2020
pukul 12.30 WIB.

Syifa Siti. 2017. “My Assignments penjelasan bagian-bagian mikroskop”,


https://sitisyifa.wordpress.com/tugas/, diakses pada 19 Oktober 2020
pukul 12.30 WIB.

Yogyakarta, 23 Oktober 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Calvin) (Dimas Abimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 2
SEL SITOLOGI

DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 2

A. JUDUL ACARA : SEL (SITOLOGI)


B. TUJUAN : Mengenal sel hidup dan organel sel.

C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu sel? Bagaimana struktur sel tanaman?
Sel dalam bahasa yunani berarti Cellula (ruang/bentuk kecil), ataupun
sel merupakan unit terkecil maupun unit yang sederhana penyusun makhluk
hidup, didalam sel terdapat komponen-komponen Protoplasmik dan non
protoplasmik.
Protoplasmik merupakan organel-organel yang memiliki fungsi di
dalam sel. Non protoplasmik merupakan benda ergastik yang merupakan
hasil metabolisme dari organel-organel sel tersebut.

Struktur sel tanaman terdiri dari:


 Protoplast
 Dinding Sel

a.) Protoplast terdiri dari:


A. Komponen Protoplasmik organel adalah komponen sel yang
mempunyai fungsi/peran/tugas metabolisme tertentu.
1. Sitoplasma
2. Inti Sel
3. Plastida
4. Mitokondria

B. Komponen Non Protoplasmik benda ergastik : adalah komponen


sel yang merupakan bahan atau hasil metabolisme.
1. Cairan sel
2. Minyak atsiri
3. Kristal Ca-oksalat
4. Aleuron
5. Kristal kersik
6. Amilum

b.) Dinding Sel terdiri dari:


1. Lamela Tengah
2. Dinding primer
3. Dinding sekunder
4. Noktah

Di bagian-bagian sel tumbuhan juga terdapat vakuola dan kloroplas


namun cuman terdapat di daun.
2. Organel utama yang menyusun sel
Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma,
danorganel sel:
1. Nukleus (Inti Sel)
2. Retikulum Endoplasma
3. Ribosom
4. Kompleks Golgi
5. Lisosom
6. Badan Mikro
7. Mitokondria
8. Kloroplas
9. Sentriol

3. Pentingnya mempelajari struktur sel tanaman


Dapat mengetahui bagian-bagian spesifik dari sel tumbuhan seperti
dinding sel,nukleus,nukleoplasma,sitoplasma,retikulum endoplasma serta
fungsinya bagi tumbuhan.dan dapat mengetahui secara spesifik dari bagian
jaringantumbuhansepertijaringanpalisade,epidermis,xilem,floem,empulur,kort
eks,endodermis dll.

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
1. Bawang merah
2. Aquades
Alat:
1. Cover glass
2. Scalpel
3. Pinset
4. Pipet tetes
5. Kaca preparat
6. Mikroskop
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Mengambil bawang merah yang ingin di teliti.
2. Potong bawang merah dengan scalpel.
3. Ambil bagian epidermis dalamnya dengan disayat tipis
menggunakan scalpel.
4. Ambil sayatan dengan pinset dan letakkan di atas kaca preparat.
5. Ambil air dengan pipet lalu teteskan air ke atas permukaan sayatan.
6. Tutup dengan cover glass disalah satu sisinya.
7. Taruh preparat di atas meja benda pada mikroskop.
8. Kunci preparat tepat di bawah lensa.
9. Pilih lensa yang paling kecil untuk memudahkan melihat posisi
preparat.
10. Putar sekrup makro untuk mendapatkan gambar kasar.
11. Lalu putar sekrup mikro untuk memperdalam gambarnya.
12. Pindahkan lensa ke perbesaran (40) untuk melakukan pengamatan
yang sebenarnya.

E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-BAGIAN
SEL
1.Sitoplasma:bagian sel yang terbungkus membran sel

2.Dinding sel: struktur di luar membran plasma yang membatasi


ruang bagi sel untuk membesar.

3.Nukleus: inti sel yang bisa kamu temukan pada sel eukariotik.
F.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 2 “sel sitologi” yang telah dilaksanakan
dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
1. sel merupakan unit terkecil maupun unit yang sederhana penyusun makhluk
hidup, didalam sel terdapat komponen-komponen Protoplasmik dan non
protoplasmik.

2. Struktur sel tanaman terdiri dari: Protoplast, Dinding Sel.

3. Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma, danorganel
sel: Nukleus (Inti Sel), Retikulum Endoplasma, Ribosom, Kompleks Golgi,
Lisosom, Badan Mikro, Mitokondria, Kloroplas, Sentriol.

4. Komponen Protoplasmik organel adalah komponen sel yang mempunyai


fungsi/peran/tugas metabolisme tertentu: Sitoplasma, Inti Sel, Plastida,
Mitokondria.

5. Komponen Non Protoplasmik benda ergastik : adalah komponen sel yang


merupakan bahan atau hasil metabolisme. Cairan sel, Minyak atsiri, Kristal
Ca-oksalat, Aleuron, Kristal kersik, Amilum.
G.REFERENSI
Adinugraha,Hamdan Adma.2011,”Struktur sel dan
Fungsinya”,https://forestryinformation.wordpress.com/2013/01/18/str
uktur-seldan-fungsinya/, diakses pada 20 Oktober 2020 pukul 13.20
WIB.
Anonim. 2018. “Pengertian Sel, Struktur,Membran”,
https://www.studiobelajar.com/sel/, di akses pada 20 Oktober 2020
pukul 19.25 WIB.

Astuti,Y.T.Maria. 2020.“Pertemuan2. Sel tumbuhan.pdf”,


https://classroom.google.com/c/MTcwMDEzOTY3NzY0/m/MTc2Nj
cwNDAxNzkz/details, di akses pada 20 Oktober 2020 pukul 10.00
WIB.

Cirip, Towi. 2020. “Organel Sel


Tumbuhan”,https://www.cryptowi.com/organel-sel-
tumbuhan/#:~:text=Secara , diakses pada 20 Oktober 2020 pukul
10.36 WIB.

Rachmawati,Indriyani. 2016.”Pengertian, Struktur dan Fungsi


OrganelSel”,https://portal-ilmu.com/struktur-dan-fungsi-sel/, di akses
pada 20 Oktober 2020 pukul 22.30 WIB.

Yogyakarta, 23 Oktober 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Calvin) (Dimas Abimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 3
BENDA ERGASTIK

DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 3
A. JUDUL ACARA : BENDA ERGASTIK
B. TUJUAN : Mengenal benda ergastik di dalam sel
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu benda ergastik?
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.
Benda ergastik merupakan komponen yang tidak memiliki membran. Jadi
didalam sel dia seperti cairan yang bebas.

2. Contoh benda ergastik yang dijumpai pada sel tanaman

Benda ergastik yang disimpan di dalam sitoplasma berada dalam bentuk


cair ataupun padat.

Berbentuk cair:
1. Minyak atsiri.
2. Lemak.
3. Minyak.
4. Asam-asam organik terlarut.
5. Protein terlarut.
Berbentuk padat:
1. Kristal kersi.
2. Aleuron.
3. Kalsium oksalat.
3. Manfaat mempelajari benda ergastik

Manfaat dari praktikum kalih ini adalah agar praktikan dapat mengenal
benda-benda mati dan bentuknya dalam sel dan bentuk bagian-bagian benda
tersebut, juga memberi pengalaman kepada praktikan dalam menyiapkan
preparat untuk pengamatan benda-benda mati atau ergastik ini, memberi
pengalaman maupun ilmu ke pada praktikan terkait macam-macam bentuk
maupun jenis benda ergastik.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Kentang
 Air
Alat:
 Jarum
 Scalpel
 Pipet tetes
 Cover glass
 Kaca preparat
 Mikroskop

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Ambil satu buah kentang.
2. Potong sebagian kentang dengan scalpel.
3. Ambil potongan kentang yang lebih kecil .
4. Tusuk-tusuk permukaan kentang yang terbuka.
5. Bersihkan kaca preparat dari debu.
6. Teteskan air secukupnya diatas permukaan kentang yang sudah
ditusuk-tusuk.
7. Ambil cairan kentang menggunakan pipet.
8. Teteskan cairan kentang diatas kaca preparat.
9. Bersihkan cover glass dari debu.
10. Tutup cairan dengan cover glass.
11. Letakkan preparat di meja benda pada mikroskop.
12. Hidupkan lampu pada mikroskop.
13. Fokuskan preparat di tengah lampu.
14. Pilih lensa yang paling kecil untuk memudahkan melihat posisi
preparat.
15. Putar secrup makro untuk mendapatkan gambar kasar.
16. Putar secrup mikro untuk mendapatkan gambar yang lebih tajam.
17. Pilih lensa yang lebih besar 40x.
18. Putar secrup makro dan mikro untuk mendapatkan gambar yang lebih
fokus.
E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-BAGIAN BENDA ERGASTIK

1.Hilus: merupakan titik pertama terbentuknya amilum.

2.Lamela: lapisan-lapisan amilum yang telah terbentuk. Semakin


banyak lapisannya, menandakan semakin tua usia amilum tersebut.

3.Butir amilum: butiran-butiran amilum didalam kentang.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum benda argastik yang telah dilaksanakan dapat
kita ambil kesimpulan bahwa:

1.Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik etabol maupun


anorganik, sebagai hasil etabolism yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan
makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.

2.Benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda yang tanpa zat-zat
kehidupan (benda mati) yang berbentuk butiran atau kristal.

3.Benda ergastik yang disimpan di dalam sitoplasma berada dalam bentuk


cair ataupun padat.

4.Benda ergastik yang Berbentuk cair berupa: Minyak atsiri, Lemak,


Minyak, Asam-asam organik terlarut, Protein terlarut.

5.Benda ergastik yang Berbentuk padat berupa: Kristal kersi. Aleuron,


Kalsium oksalat.
G.REFERENSI

Adiasa,Yunita.2012.”BendaErgasti”,http://ntadiasa.blogspot.com/2012/05/ ,
diakses pada 21 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB.

Aulya. 2015. ”Sitologi(BendaErgastik)”,


https://aulyarohmana16.wordpress.com/2015/06/09/sitologi-benda-
ergastik/, di akses pada 22 Oktober 2020 pukul 08.30 WIB.

Rockvanca,Wardana. 2018.”BENDA BENDA ERGASTIK DI


DALAMSEL”,https://www.academia.edu/19610929/BENDA_BEND
A_ERGASTIK_DI_DALAM_SEL, di akses pada 22 Oktober 2020
pukul 17.00 WIB.

Simanjuntak,Natalia. 2019,“Benda - benda ergastik pada tumbuhan yang


memilikiamilum”,https://nataliasimanjuntak23.blogspot.com/2019/03
, di akses pada 22 Oktober 2020 pukul 08.00 WIB.

Yuianti,Ismin. 2017.”BENDA-BENDA ERGASTIK PADA


TUMBUHAN”,http://daydreamingtobepharmacist.blogspot.com/201
7/05/benda-benda-ergastik-pada-tumbuhan.htm , diakses pada 21
Oktober 2020 pukul 19.45 WIB.

Yogyakarta, 23 Oktober 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Calvin) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 4
JARINGAN TANAMAN

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 4
A. JUDUL ACARA : JARINGAN TANAMAN
B. TUJUAN : Mengenal derivat epidermis : Trikoma dan
Stomata, serta sel epidermis itu sendiri pada
epidermis bawah daunNicotiana tabaccum.

C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu jaringan tanaman?
Jaringan Adalah sekumpulan sel yang secara bersama-sama memiliki
bentuk, struktur dan fungsi tertentu. Jaringan pada organ Tumbuhan di bedakan
menjadi beberapa kelompok maupun bagian yaitu:
 Jaringan epidermis.
 Jaringan parenkim.
 Jaringan penguat yang terdiri dari: sklerenkim dan kolenkim.
 Jaringan berkas pengangkut.

2. Apa itu derivat epidermis,khusus stomata dan trikoma?


Derivat epidermis adalah suatu bangunan atau alat tambahan pada
epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang
berlainan dengan epidermis itu sendiri.

Derivate epidermis stomata


Stomata merupakan turunan ataupun derivate epidermis yang terdapat
pada daun. Stomata berbentuk lubang-lubang yang masing-masing dibatasi
oleh selpenutup (sel penjaga atau guard cell), yaitu sel sel epidermis yang telah
mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Berfungsi untuk proses respirasi
ataupun pertukaran gas dan fotosinteis.

Derivate epidermis trikoma


Trikoma adalah derivate epidermis yang mempunyai bentuk, struktur, dan
fungsi yang bervariasi,terdiri dari satu sel atau banyak sel yang dibentuk dari
sel epidermis. Yang membentuk atau Memiliki struktur seperti rambut, sisik,
rambut kelenjar, kadang trikoma berbentuk pendek seperti bukit-bukit kecil
seperti tonjolan dipermukaan epidermis dan lain-lain. Terdapat pada bagian
permukaan tumbuhan atau biasa juga pada biji dan hampir di semua organ
tumbuhan.
Berfungsi sebagai: pelindung terhadap gangguan dari luar dan mengurangi
penguapan, pada akar untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah.
3. Manfaat mempelajari derivat epidermis pada tanaman?
Manfaat Penelitian kali ini ialah kita dapat menganalisis maupun meneliti
struktur jaringan epidermis dan derivate-derivatnya, pada daun tumbuhan
Nicotiana tabaccum(Tembakau). Dan juga kita bias menggambarkan dan
mengetahui bentu maupun jaringan epidermis dan drivat-drivatnya yang
terdapat pada daun Nicotiana tabaccum. Metode yang digunakan ada penelitian
ini adalah Metode meneliti dan melihat dulu jaringan melintang yang terdapat
pada daun Nicotiana tabaccum dengan menggunakan mikroskop, lalu kita
disuruh untuk untuk menggambarkan struktur sel epidermis dan derivatnya
(stomata dan trikoma) daun Nicotiana tabaccum dengan cara penelitian ini kita
bisa lebih memahami maupun mengerti apa fungsi dan struktur dari jaringan
dan drivat epidermi pada tumbuhan Nicotiana tabaccum(Tembakau).

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Alat:
 Mikroskop.
 Gelas benda.
 Gelas penutup.
 Jarum preparat.
 Cutter/scalpel.
 Pipet tetes.
Bahan:
 Daun Nicotiana tabaccum.
 Air.
 Tisu .

2. CARA KERJA
Prosedur dalam melihat preparat:
1. Siapkan mikroskop pada posisi perbesaran lemah (10x110).
2. Naikkan meja benda.
3. Siapkan gelas benda yang sudah di tetesi oleh air dan gelas penutupnya.
4. Ambil epidermis bawah dari daun Nicotiana tabaccum.
5. Lalu letrakkan irisan tipis epidermis bawah daun Nicotiana tabaccum
tersebut, pada tetesan air diatas gelas bedan yang sudah disiapkan tadi.
6. Letakkan preparat tadi diatas meja benda tepat pada bidang yang terang
pada mikroskop untuk di amati.
7. Sambil mengamati melalu tropong, atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrum mikro lensa kearah atas secara perlahan serta
menggerakkan skrup meja preparat hingga sel-sel epidermis, trikoma dan
stomata terlihat.
8. Lalu gambar sel epidermis, trikoma daan stomata yang sudah diamati tadi.
9. Beri keterangan pada gambar yang telah diamati agar dapat dipahami
dengan baik.
E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-BAGIANNYA
A. Epidermis.
B. Stomata.
1. Sel penutup (guard cell).
2. Mulut stoma.
3. Sel tetangga.
C. Trikoma kelenjar (trikoma glanduler).
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 4 jaringan tanaman yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel tumbhan yang memiliki atau


mempunyai bentuk, asal, fungsi maupn struktur yang sama.

2. Tumbuhan memeiliki jaringan yang penting yang terdapat di dalam


strukturnya yaitu, Jaringan epidermis, Jaringan parenkim, Jaringan
penguat yang terdiri dari: sklerenkim dan kolenkim, Jaringan berkas
pengangkut.

3. Derivat epidermis adalah suatu bangunan yang dapat berkembang menjadi


suatu alat tambahan lainnya yang berasal dari epidermis, tapi memiliki
struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu sendiri.

4. Derivate epidermis juga memiliki beberapa turunan yaitu, Stoma,Trikoma,


Hidatoda, Sistolit dan litokis, Lenti sel pada felem, Sel-sel kipas.

5. Derivate epidermis stomata merupakan turunan epidermis yang terdapat


pada daun. Memiliki lubang yang dikelilingin oleh sel penutup dan sel
tetangga. Begitu juga dengan Derivate epidermis trikoma memiliki
bentuk struktur dan fungsi yang bermacam-macam, tentunya terdiri dari
satu sel maupun banyak sel, yang dibentuk dari sel epidermis.
G. REFERENSI

Anonim. 2019. “Jaringan Epidermis Tumbuhan” .


https://ardra.biz/topik/pengertian-derivat-epidermis/#. Diakses pada
17 November 2020 pada pukul 11.25 WIB.

Mashud, N. 2016. “Physiology Characteristic of Toumuung Sugar Palm”.


http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/palma/article/downloa
d/4514/3810. Diakses pada 18 Novemberr 2020 apada pukul 13.34
WIB.

Herkules. 2014. “ANALISIS STRUKTUR STOMATA PADA DAUN”.


https://www.readcube.com/articles/10.24114%2Fjbio.v3i3.8114.
Diakses pada 17 November 2020 pada pukul 11.49 WIB.

Anita, Sari Yuni. 2012. “Pembelajaran Derivat Epidermis (Stomata dan


Trikomata)”.http://eprints.uny.ac.id/9549/5/lampiran%20-
%2008304244001.pdf. Diakses pada 18 November 2020 pada pukul
13.11 WIB.

Gardner, Brian. 2009. “DERIVAT EPIDERMIS TUMBUHAN”.


http://biomedia.begotsantoso.com/teori-biologi/derivat-epidermis-
tumbuhan. Diakses pada 17 November 2020 pukul 17.24 WIB.

Yogyakarta, 19 November 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (Dimas Abimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 5
ORGANOLOGI AKAR

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 5
A. JUDUL ACARA : ORGANOLOGI AKAR
B. TUJUAN : Untuk mengetahui dan Mengenal struktur anatomi
akar mulai dari epidermis sampai empulur pada
batang dicotyledoneae dan
monocotyledoneaeElaeis guineensis dan
Theobroma cacao / Coffea sp.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi akar
Organologi akar merupakan Ilmu anatomi yang mempelajari bentuk,
struktur dan susunan organ akar.
Fungsi Akar:
 Mengokohkan tegaknya tumbuhan.
 Menyerap air dan garam mineral serta. mengalirkannya ke batang dan
daun.
 Menyimpan cadangan makanan.
2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi akar Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae
Akar mempunyai struktur anatomi seperti : Epidermis, korteks,
perisikel, endodermis, silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat berkas
pengangkut tipe radial, yaitu xilem dan floem bergantian menurut arah jari-
jari.
Struktur anatomi akar monokotil ialah batas ujung akar dan tudung akar
jelas, terdapat empulur yang luas sebagai pusat akar dan letak xylem dan
floem berselang seling. Batang Monocotyledoneae: Epidermis, hipodermis,,
sklerenkim, parenkim, berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim
Sedangkan untuk akar dikotil diantaranya batas ujung akar dan tudung
akar tidak jelas, tidak terdapat empulur atau empulur sempit, letak xilem di
dalam, dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Batang
Dicotyledoneae: Epidermis, felogen, kelenjar minyak (jika ada), parenkim,
floem, kambium, xilem, empulur dan jari-jari empulur.
3. Manfaat mempelajari organologi akar?

Kita dapat menegtahui dan memahami struktur organologi akar


tumbuhan Elaeis guineensis yang terdiri dari beberapa organ yaitu korteks
terdiri dari: bulu akar, epidermis, hipodermis, parenkim korteks,
aerenkim,dan endodermis, sedangkan stele terdiri dari: perisikel, xilem, floem
dan emplur dan Theobroma cacao yang terdiri dari beberapa organ yaitu
korteks, dan stele yang terdiri dari: felem, felogen, feloderm, sklerenkim,
parenkim, floem, cambium, xylem, jari-jari empulur, dan empulur. Sama
seperti praktikum sebelumnya kita disuruh mengamati gambar lalu
menggambarkannya dengan member bagian-bagian yang terdapat pada
tumbuhan yang kita teliti, mengapa karena kita di ajak untuk lebih memahami
dan mengerti struktur organologi sebuah tumbuhan.

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Alat:
 Mikroskop

Bahan:
 Preparat akar Elaeis guineensis dan akarTheobroma cacao / Coffea sp.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat akar:
1. Siapkan mikroskop pada posisi perbesaran lemah (10x10).
2. Meja benda dinaikkan .
3. Letakkan prepat akar Elaeis guineensis diatas meja benda pada
mikroskop tepat pada bidang yang terang.
4. Atur lensa dengan cara menggerakkan sekrup mikro lensa secara
perlahan serta gerakkan sekrup meja preparat hingga jaringan penyusun
akar dapat kelihatan dengan jelas. Lalu gambarkan penampang
melintang elaesis guineensis dan berikan keterangan gambarnya.
5. Setalah selesai meneliti dan menggambar akar Elaesis guineensis,
kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
6. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda
pada mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
7. Lalu gambarkan penampang melintang akar Theobroma cacaoberi
keterangan gambar bagian-bagian penyusun akar agar dapat dipahami.
E. HASIL

JELASKAN
I. Elaeis guineensis BAGIAN-
BAGIANNYA

I. Elaeis guineensis.
A. Korteks.
1. Bulu akar.
2. Epidermis.
3. Hipodermis.
4. Parenkim
Korteks.
5. Aerenkim.
6. Endodermis.
B. Stele.
7. Perisikel
8. Xilem.
9. Floem.
10. Empulur

II. Theobroma cacao. II. Theobroma cacao.


A. Korteks.
B. Stele.
1. Felem.
2. Felogen.
3. Feloderm.
4. Sklerenkim
5. Parenkim.
6. Floem.
7. Kambium.
8. Xilem.
9. Jari-jari
eempulur.
10. Empulur.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 5 Organologi Akar yang telak
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Organologi akar merupakan ilmu anatomi yang mempelajari bentuk,


struktur, fungsi maupun susunan organ dari akar. Fngsi akar yaitu, sebagai
pengokoh struktur tumbuhan, sebagai alat yang menyerap air dan garam
mineral dari bawah tanah, dan bias juga sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.

2. Akar tumbuhan mempunyai beberapa struktur anatomi yaitu seperti,


Epidermis, korteks, perisikel, endodermis, silinder pusat. Pada silinder
pusat terdapat berkas pengangkut tipe radial, yaitu xilem dan floem.

3. Struktur anatomi akar monokotil ialah batas ujung akar dan tudung akar
jelas, terdapat empulur yang luas sebagai pusat akar dan letak xylem dan
floem berselang seling.

4. Sedangkan untuk akar dikotil diantaranya batas ujung akar dan tudung
akar tidak jelas, tidak terdapat empulur atau empulur sempit, letak xilem di
dalam, dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas).

5. Pada penelitian kali ini yang saya dapatkan yaitu, saya dapat memahami
dan mengetahui bentuk, struktur, bagian-bagian serta fungsi dari
organologi akar tumbuhan Elaeis guineensis dan Theobroma cacao.
G. REFERENSI

Hanif. 2020. “ Perbedaan Anatomi Akar Monokoti Dan


Dikotil”.https://www.scribd.com/doc/32456798/Perbedaan-
Anatomi-Akar-Monokoti-Dan-Dikotil. Diakses pada 18
November 2020 pada pukul 14.12 WIB.

Anonim. 2017. “POKOK BAHASAN 7. ORGANOLOGI”.


https://docplayer.info/38830763-Pokok-bahasan-7-
organologi.html. Diakses pada 18 November 2020 pada pukul
14.44 WIB.

Anonim. 2015. “Struktur Akar Monokotil dan Dikotil beserta Perbedaannya”.


https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/16966/Struktur-
Akar-Monokotil-dan-Dikotil-beserta-Perbedaannya. Diakses
pada 18 November 2020 pada pukul 14.16 WIB.

Kuswanto,Heri. 2015. “Laporan resmi praktikum BP”.


https://fdokumen.com/document/organologi-baru-
5594956e34ba7.html. Diakses pada 18 November 2020 pada
pukul 14.26 WIB.

Kharisma, Ayu Dara. 2014. “Kelapa Sawit Elaeis guineensi”.


https://www.slideshare.net/evitiakurnia/elaeis-guineensis.
Diakses pada 18 November 2020 pada pukul 13.59 WIB.

Yogyakarta, 19 November 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 6
ORGANOLOGI BATANG

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 6
A. JUDUL ACARA : ORGANOLOGI BATANG

B. TUJUAN : Mengenal struktur anatomi organologi batang


Monocotyledoneae Saccharum officinarum dan
Dicotyledoneae Theobroma cacao / Coffea sp.

C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi batang.
Organologi batang adalah ilmu yang mempelajari atau yang
berhubungan dengan struktur dan fungsi maupun susunan organ dari batang
tumbuhan itu sendiri. Seperti Sel-sel, jaringan, organ, sistem organ.

Peranan Batang:
 Sebagai alat transportasi dan penyokong.
 Untuk menyimpan cadangan makanan.
 Mengandung klorofil untuk fotosintesis.

Batang memiliki 3 bagian pokok, yaitu:


 Epidermis
 Korteks
 Stele

Ketiga bagian tersebut di atas akan tampak jelas pada tumbuhan


Dicotyledoneae sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae batas antara
korteks dan stele kurang jelas.

2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi batang Dicotyledoneae dan


Monocotyledoneae.

Struktur anatomi pada batang monokotil yaitu pembuluh angkut (xylem


dan floem) tersebar, batangnya tidak bercabang-cabang, tidak memiliki jari-
jari empulur, tidak memiliki kambium vascular sehingga tidak dapat
membesar, dan empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.

Sedangkan struktur anatomi batang dikotil adalah batangnya bercabang-


cabang, pembuluh angkut teratur, terdapat jari-jari empulur, terdapat
cambium vascular sehingga dapat membesar, kambium diantara xylem dan
floem, dan dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur.
3. Manfaat mempelajari organologi batang?
Manfaat Penelitian kali ini ialah saya dapat menganalisis maupun
meneliti struktur, susunan, maupun funsi dari organologi batang dicotil
maupun monocotil, pada tumbuhan Saccharum officinarum dan Theobroma
cacao / Coffea sp. Dan juga kita bias menggambarkan dan mengetahui bentu
maupun jaringan yang terdapat pada batang Saccharum officinarum dan
Theobroma cacao / Coffea sp. Metode yang digunakan ada penelitian ini
adalah Metode meneliti dan melihat dulu jaringan melintang yang terdapat
pada batang tumbuhan Saccharum officinarum dan Theobroma cacao /
Coffea sp.dengan menggunakan mikroskop, lalu kita disuruh untuk untuk
menggambarkan struktur sel ataupun jaringan yang terdapat pada batang
tersebut, dengan cara penelitian ini kita bisa lebih memahami maupun
mengerti apa fungsi dan struktur dari jaringan pada tumbuhan Saccharum
officinarum dan Theobroma cacao / Coffea sp.

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Preparat batang Saccharum officinarum dan Theobroma cacao / Coffea
sp.

Alat:
 Mikcroskop.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat dan hasilnya:
1. Siapkam mikroskop pada pebesaran lemah yaitu 10x10
2. Naikkan meja benda
3. Letakkan preparat batang Saccharum officinarum diatas meja benda
pada mikroskop posisi preparat tepat pada bidang yang terang.
4. Sambil melihat dari tropong atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrup mikro lensa secara perlahan serta menggerakkan
skrup meja preparat hingga jaringan penyusun batang kelihatan jelas.
5. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan bagian-bagian
batang dari arah luar ke dalam.
6. Setalah selesai meneliti dan menggambar penampang melintang
Saccharum officinarum, kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
7. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda
pada mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
8. Lalu gambarkan penampang melintang batang Theobroma cacao beri
keterangan gambar bagian-bagian penyusun batang agar dapat dipahami.
E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-
I. Saccharum officinarum. BAGIANNYA
I.Saccharum officinarum.
1. Epidermis.
2. Kolenkim.
3. Parenkim.
4. Berkas
pengangkut.
5. Xilem.
6. Floem.

II. Theobroma cacao. II.Theobroma cacao


A. Korteks.
B. Stele.
1. Felem.
2. Felogen.
3. Feloderm.
4. Parenkim
korteks.
5. Daerah
dilatasi.
6. Floem.
7. Kambium.
8. Xilem.
9. Jari-jari
empulur.
10. Empulur.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 6 Organologi batang yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Organologi batang merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur,
fungsi maupun bagian-bagian dari batang tumbuhan baik itu dicotil dan
monocotil.

2. Secara umum batang memiliki fungsi sebagai, alat transportasi dan


penyokong, Untuk menyimpan cadangan makanan, Mengandung klorofil
untuk fotosintesis.

3. Batang memiliki 3 bagian utama yaitu, Epidermis, Korteks dan Stele


bagian-bagian itu akn tampak jelas pada batang tumbuhan dicotil namun
pada batang tumbuhan monocotil korteks dan stelenya tidak tampak jelas.

4. Setiap batang pada tumbuhan memiliki berbagai bentuk, contohnya pada


tanaman Saccharum officinarum dan Theobroma cacao / Coffea sp.
Memiliki bentuk batang bulat.

5. Struktur batang monocotil dan dicotil memiliki perbedaan antara lain,


pada batang monocotil memiliki pembuluh angkut yang tersebar, batang
tidak bercabang, tidak memiliki jari empulur, batang tidak dapat
membesar karena tidak memiliki cambium vascular, memiliki empulur
yang tidak dapat dibedakan ppada bagian korteksnya.

6. Sedangkan pada batang dicotil memiiki batang yang bercabang,


batangnya bisa membesar, pembuluh angkut yang tersusun teratur,
terdapat jari empulur, dan daerah korteks yang dapat dibedakan antara
empulurnya.
G. REFERENSI

Sari,Anjar. 2016. “Organologi”.


https://www.academia.edu/36367691/ORGANOLOGI_I_docx#:.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 13.56 WIB.

Anonim. 2016. “Laporan praktikum batang”.


https://www.slideshare.net/endingpermata5/laporan-praktikum-ii-
batang-caulis. diakses pada 24 November 2020 pada pukul 14.01
WIB.

Ma’aruh, Amar. 2010. “Laporan”.


http://amariochenko.blogspot.com/2011/05/i.html. diakses pada
24 November 2020 pada pukul 14.07 WIB.

Anonim. 2020.“Struktur Batang Tumbuhan”.


https://www.zenius.net/prologmateri/biologi/a/608/struktur_batan
g. diakses pada 24 November 2020 pada pukul 14.21 WIB.

Anonim .2012. “Organologi Batang”.


https://www.coursehero.com/file/55120236/ORGANOLOGI-
BATANGppt/. diakses pada 24 November 2020 pada pukul 14.32
WIB.

Yogyakarta, 28 November 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 7
ORGANOLOGI DAUN

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 7
A. JUDUL ACARA : ORGANOLOGI DAUN

B. TUJUAN : Untuk mengenal dan mengetahui bagian, Struktur


anatomi dari daun Monocotyledoneae Elaeis
guineensis dan Dicotyledoneae Theobroma cacao /
Coffea sp.

C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi daun
Organologi daun adalah ilmu yang mempelajari atau yang berhubungan
dengan struktur dan fungsi maupun susunan organ dari daun tumbuhan itu
sendiri. Seperti stomatanya, berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan
floem dan lainnya.
Merupakan organ yang berfungsi;
 sebagai tempat keluar masuknya gas karbon dioksida dan oksigen.
 sebagai tempat melakukan fotosintesis.
 mengatur proses transpirasi atau penguapan apabila tubuh tumbuhan
kekurangan atau kelebihan air.
 sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif. Misalnya, tumbuhan
cocor bebek dapat membentuk tunas liar, yaitu tunas adventif yang tumbuh
di daun.
2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi daun Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae
Struktur anatomi dari daun monokotil adalah letak stomatanya tersebar,
mesofil bersifat homogeny, berkas pembuluh yang terdiri dari xilem dan
floem yang tidak teratur dan di antara xilem dan floem tidak dijumpai
kambium.
sedangkan struktur anatomi daun dikotil diantaranya letak stomata
tersusun dalam deret memanjang yang sejajar sumbu daunnya, mesofil
terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons, berkas
pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem letaknya teratur dan di antara
xilem dan floem terdapat cambium.

3. Manfaat mempelajari organologi daun?


Saya dapat memhami apa struktur, fungsi ataupun bagian-bagian dari
organologi daun monocotil pada Elaeis guineensis dan dicotil pada
Theobroma cacao / Coffea sp. Yang diharapkan ilmunya dapat saya terapkan
dalam pembelajaran ataupun pada saat saya terjun dalam dunia pekerjaan
nantinya, tidak lain lagi pekerjaan saya yang berkaitan dengan pertanian.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Preparat daun Elaeis guineensis dan Theobroma cacao / Coffea sp.

Alat:
 Mikroskop.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat:
1. Siapkam mikroskop pada pebesaran lemah yaitu 10x10.
2. Naikkan meja benda.
3. Letakkan preparat daun Elaeis guineensis diatas meja benda pada
mikroskop posisi preparat tepat pada bidang yang terang.
4. Sambil melihat dari tropong atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrup mikro lensa secara perlahan serta menggerakkan
skrup meja preparat hingga jaringan penyusun daun Elaeis guineensis
kelihatan jelas.
5. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan bagian-bagian
batang dari arah luar ke dalam.
6. Setalah selesai meneliti dan menggambar daun Elaesis guineensis,
kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
7. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda
pada mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
8. Lalu gambarkan penampang melintang daun Theobroma cacao beri
keterangan gambar bagian-bagian penyusun daun agar dapat dipahami.
E. HASIL

JELASKAN BAGIAN-
I. Elaeis guineensis. BAGIANNYA
I. Elaeis guineensis.
A. Pelepah daun.
1. Epidermis atas.
2. Jaringan air.
3. Parenkim.
4. Berkas
pengangkut.
5. Epidermis
bawah.
B. Helai anak daun.
6. Epidermis atas.
7. Jaringan air.
8. Mesofil.
9. Berkas
pengangkut.
10. Epidermis
bawah.

II. Theobroma cacao. II. Theobroma cacao.


A. Ibu tulang daun.
1. Epidermis atas.
2. Trikoma.
3. Parenkim.
4. Xilem.
5. Floem.
6. Selubung berkas
pengangkut.
7. Epidermis
bawah.
B. Helai daun.
8. Epidermis atas.
9. Jaringan tiang/
palisade
parenkim.
10. Jaringan bunga
karang/ spons
parenkim.
11. Epidermis
bawah.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 7 Organologi daun yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Organologi daun dimana kita dapat mempelajari tentang struktur maupun
bentun dan kegunaan ataupun fungsi dari sebuah daun yang terdapat pada
tumbuhan dicotil atau monocotil dan mempelajari jaringan yang terdapat
di masing-masing jenis tumbuhan tersebut.

2. Daun sendiri memiliki berbagia kegunaan atau fungsi bagi tumbuhan itu
sendiri di antaranya tempat keluar masuknya atau bertukarnya
carbondioksida dan oksigen, tempat terjadinya penguapan air dan terjadi
nya fotosintesis maupun tempat berkembang secara vegetative.

3. Daun lengkap adalah daun yang memiliki, upih daun atau pelepah daun
(vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), tanaman Elaeis
guineensis yang memiliki daun yang lengkap.

4. Pada tumbuhan Theobroma cacao memiliki struktur daun yang


mempunya tangkai dan helai daunya saja. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan yang memiliki daun yang tidak lengkap.

5. Dari praktikum kali ini saya dapat mengetahui berbagai jaringan yang
terdapat pada organologi daun dicotil ataupun monocotil struktur atau
bentuk dan susunannya di dalam daun tanaman Elaeis guineensis dan
Theobroma cacao / Coffea sp.
G. REFERENSI

Sari,Anjar.2016.“Organologi”.
https://www.academia.edu/36367691/ORGANOLOGI_I_docx#:~:.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 13.56 WIB.
Anonim. 2019.“Perbedaan Monokotil dan Dikotil pada Tumbuhan”.
https://www.zonareferensi.com/perbedaan-monokotil-dan-dikotil/.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 15.26 WIB.

Anonim. 2017. “Perbedaan Daun Monokotil Dan Dikotil.


https://www.scribd.com/doc/145007917/Perbedaan-Daun-
Monokotil-Dan-Dikotil. diakses pada 24 November 2020 pada pukul
15.39 WIB.

Anonim.2020.“Perbedaan Antara Daun Monocot dan Dicot”.https://id.mort-


sure.com/blog/difference-between-monocot-and-dicot-leaves/#.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 21.00 WIB.

Supendi, Deni.2020. “Perbedaan Monokotil dan Dikotil, Lengkap dengan Ciri


dan Contohnya”.
https://www.harapanrakyat.com/2020/08/perbedaan-monokotil-dan-
dikotil/. diakses pada 24 November 2020 pada pukul 21.10 WIB.

Yogyakarta, 28 November 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 8
MORFOLOGI AKAR

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 8
A. JUDUL ACARA : Morfologi AKAR (Radix).
B. TUJUAN : Mempelajri sistem perakaran pada tumbuhan
dicotyledoneae Solanum Licopersicum dan
monocotyledoneae Elaeis guineensis.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara
visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali
dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk.

2. Penjelasan singkat tentang morfologi akar?


Ilmu yang mempelajari bentuk, struktur atau bagian-bagian pada akar
tumbuhan.Akar adalah bagian tumbuhan yang berfungsi penyerapan air dan
unsur hara, serta untuk memperkuat berdirinya tumbuhan. Kadang juga
sebagai tempat penimbunan makanan. Akar terbagi menjadi akar tunggang
pada tumbuhan dicotyledoneae dan serabut pada monocotyledoneae.
Akar dengan sifat dan fungsi khusus dibedakan:
 Akar gantung .
 Akar pelekat .
 Akar pembelit .
 Akar papan .
 Akar lutut.

3. Manfaat mempelajari mempelajari morfologi tanaman?


Saya dapat mengidentifikasi bentuk fisik,struktur atau bagian-bagian dari
akar tumbuhan dicotil maupun monocotil, diharapkan setelah memahaminya
saya dapat menerapkan ilmu saya ke bidang yang saya tekuni yaitu pertanian.
D. METODE
3. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Akar Solanum Licopersicum.
Akar Elaeis guineensis.

Alat:
Alat Tulis (Buku dan Pulpen).
Alat dokumentasi berupa Camera/HP.

4. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Amati perakaran pada Solanum Licopersicum dan Elaeis guineensis.
2. Setelah diamati kita diminta untuk menggambarkan perakaran pada
tanaman tersebut.
3. Beri keterangan bagian-bagian akarnya.

E. HASIL
Solanum Licopersicum. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Solanum Licopersicum.
A. Akar Primer.
B. Akar Lateral.
C. Rambut Akar.
D. Ujung Akar.
E. Tudung Akar.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Akar Primer.
Berfungsi sebagai, Menyerap air dan unsur hara dari lingkungan
sekitarnya dan memperkokoh berdirinya tanaman.
B. Akar Lateral.
Berfungsi membetuk cabang-cabang akar.
C. Rambut Akar.
Berperan dalam memperluas permukaan akar, sehingga memperluas
bidang penyerapan air dan garam tanah.
D. Ujung Akar.
Ujung akar tempat di mana tudung akar berada.
E. Tudung Akar
Berfungsi melindungi ujung akar yang masih muda, lunak dan lemah.
Elaeis guineensis. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Elaeis guineensis.
A. Bonggol/Batang.
B. Akar Adventive.
C. Akar Primer.
D. Akar Sekunder.
E. Akar Kuartener.
F. Akar Tersier.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Bonggol/Batang.
Berfungsi sebagai jalur transportasi air dan juga zat makanan yang
dihasilkan dari adanya proses fotositesis.
B. Akar Adventive.
Akar adventif atau modifikasi akar adalah akar yang memiliki fungsi
untuk menyerap air dan hara di permukaan tanah.
C. Akar Primer.
Berfungsi sebagai, Menyerap air dan unsur hara dari lingkungan
sekitarnya dan Memperkokoh berdirinya tanaman.
D. Akar Sekunder.
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, asimilasi,
simbiosis atau penunjang tambahan.
E. Akar Kuartener.
Berfungsi sebagai perluasan penyerapan air dan unsur hara lainnya.
F. Akar Tersier.
Akar yang berperan aktif menyerap air dan unsur hara yang terdapat di
dalam tanah.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 8 Morfologi akar yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan,berguna untuk mengidentifikasi
tumbuhan secara fisik dengan begitu kita dapat mengetahui struktur dan
bagian-bagiannya.

2. Morfologi akar adalah Ilmu yang mempelajari bentuk, struktur atau


bagian-bagian pada akar tumbuhan.

3. Akar memiliki fungsi sebagai penyerapan air dan unsur hara, serta untuk
memperkuat berdirinya tumbuhan, Kadang juga sebagai tempat
penimbunan makanan.

4. Akar Elaeis guineensis merupakan akar serabut yang terdiri dari akar
primer sekunder tersier dan kuartener.

5. Akar Solanum Licopersicum memiliki 2 sistem perakaran yaitu


merupakan akar tunggang yang tumbuh ke arah dalam tanah dan serabut
yang berkembang ke arah samping.
G. REFERENSI
Anonim. 2020. “Morfologi tumbuhan”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_tumbuhan#:~:text=Morfol
ogi%20tumbuhan. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 07.25
WIB.

TBG, Jonathan. 2018. “MORFOLOGI AKAR”.


https://torajafarmer.wordpress.com/2018/04/30/morfologi-akar/#.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 07.49 WIB.

Yahyah, Zuni. 2020. “Morfologi Akar”. https://zuniyahya.com/morfologi-


akar/. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 08.09 WIB.

Anonim. 2019. “Pengertian dan fungsi akar”.https://ardra.biz/topik/struktur-


morfologi-akar/. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 08.12
WIB.

Rahmawati, Indra. 2013. “Morfologi akar


tumbuhan”.https://id.scribd.com/doc/175741726/Morfologi-akar-
tumbuhan. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 08.15 WIB.

Yogyakarta, 04 Desember 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 9
MORFOLOGI BATANG

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 9
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI BATANG(Caulis)
B. TUJUAN : Mengenal morfologi batang, percabangan serta
tataletak dari daun dan metamorfosis pada batang
Elaeis guineensis.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan
secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk.

2. Penjelasan singkat tentang Morfologi Batang?


Ilmu yang mempelajari bentuk, struktur atau bagian-bagian pada
batang tumbuhan. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat
penting yang merupakan sumbu tubuh tumbuhan. Batang berbentuk bulat
seperti silinder, aktinomorf, terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-
buku. Pada buku-buku ini terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas menuju
cahaya matahari (fototrop atau heliotrop) dengan pertumbuhan memanjang,
sebagian mengadakan percabangan.
Batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian
tumbuhan di atas tanah: daun, bunga, buah. Sebagai jalan pengangkutan air,
unsur hara, dan zat-zat makanan. Kadang-kadang menjadi tempat penimbunan
zat makanan cadangan. Dapat berfungsi sebagai organ perbanyakan secara
vegetatif, Pada beberapa species, sebagai organ asimilasi.
Batang sendiri bersifat, fototropik (tumbuh ke arah cahaya),
Mempunyai buku-buku (node) dan ruas (internode), Mengeluarkan daun,
bunga dan buah.
Pada batang kelapa sawit, Pertumbuhan awal batang kelapa sawit
merupakan fase pertambahan diameter pada pangkal batang dengan satu
meristem terminal. Batang kelapa sawit tidak memiliki kambium dan tanpa
adanya percabangan. Batang kelapa sawit terbungkus oleh pelepah daun dan
tumbuh secara tegak lurus ke atas.

3. Manfaat mempelajari Morfologi Batang?


Manfaat belajar morfologi batang adalah dapat mengetahui bentuk-
bentuk, struktur batang tumbuhan yang belum diketahui, dapat
mengklasifikasikan batang tumbuhan tersebut (berdasarkan ciri morfologi
nya), memudahkan dalam pemanfaatannya agar bisa maksimal dalam
mempelajari atau menerapkannya nanti di lapangan pekerjaan.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Batang tanaman Elaeis guineensis.
Alat:
Alat Tulis (Buku dan pulpen).
Dan alat dokumentasi berupa camera atau hp.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1.Gambar batang serta percabangan pada batang Elaeis guineensis
dengan bagian-bagiannya.
2.Gambarkan tata letak daun pada tumbuhan tersebut.

E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
A. Daun Tombak.
B. Buah.
C. Titik Tumbuh.
D. Pelepah.
E. Pangkal Batang.
F. Akar Adventif.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Daun Tombak.
Sebagai di mana titik tumbuh tanaman kelapa sawit.
B. Buah.
Sebagai tempat terbentuknya embrio yang merupakan calon tumbuhan
baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
C. Titik Tumbuh.
Fungsi utamanya yaitu menghasilkan daun dan infloresen bunga.
D. Pelepah.
Berfungsi untuk mendudukkan dan menghubungkan daun pada batang.
E. Pangkal Batang.
Sebagai struktur pengkokoh tanaman.
F. Akar Adventif.
Akar adventif atau modifikasi akar adalah akar yang memiliki fungsi
untuk menyerap air dan hara di permukaan tanah.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 9 Morfologi Batang yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Batang (Caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting
yang berada di atas permukaan tanah, batang ini disebut juga
sumbu tumbuhan.

2. Batang sendiri bersifat, fototropik (tumbuh ke arah cahaya), Mempunyai


buku-buku (node) dan ruas (internode), Mengeluarkan daun, bunga dan
buah.

3. Bentuk batang bermacam sesuai dengan fungsinya masing-masing.


Begitu puladengan anatomi batang juga berbeda-beda pada setiap
tumbuhan, contohnya silinder dan aktinomorf,. Batang mempunyai
macam-macam morfologi yang berbeda-beda, yaitu dari bentuk,arah dan
permukaan.

4. Batang umumnya memiliki ciri-ciri mempunyai buku dan ruas tersusun


atas lapisan-lapisan jaringan. Dan fungsi pada batang yakni sebagai
penghubung dalam pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju
daun dan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

5. batang kelapa sawit dibungkus oleh pelepah kelapa sawit hingga umur 11
sampai 15 tahun dan akan rontok dengan sendirinya pada saat kelapa
sawit berumur di atas 15 tahun.
G. REFERENSI
Abdullah, Abulkhair . 2014. “Morfologi
Batang”.https://www.slideshare.net/AboeKhair/morfologi-batang.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 08.22 WIB.

Anonim. 2020. “Morfologi tumbuhan”.


https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_tumbuhan#:~:text=Morfolo
gi%20tumbuhan. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 07.25
WIB.

Jonathan. 2018. “Morfologi Batang”.


https://torajafarmer.wordpress.com/2018/05/10/morfologi-
batang/.diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 09.17 WIB.

Anonim. 2013. “Morfologi


Batang” .http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/03/morfo
logi-batang.html. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 09.24
WIB.

Domiah, Ani. 2017. “Morfologi sawit”.


https://www.academia.edu/17535822/morfologi_sawit. diakses
pada 1 Desember 2020 pada pukul 09.50 WIB.

Yogyakarta, 04 Desember 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 10
MORFOLOGI DAUN

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 10
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI DAUN (Folium).
B. TUJUAN : Untuk mempelajari variasi bentuk, warna, tata letak
serta motifikasi pada daun, sebagai sempel daun
majemuk Elaeis guineensis dan sebagai sempel
daun tunggal Saccharum officinarum.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan
secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk.

2. Penjelasan singkat tentang Morfologi Daun?


Morfologi daun adalah pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pada
sehelai daun, baik itu berupa daun tunggal ataupun majemuk. Pada dasarnya,
sehelai daun terdiri dari dasar daun, tangkai daun, dan helaian daun. Pada
daun tumbuhan Elaeis guineensis dan Saccharum officinarum .
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting yang terdapat pada
batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang; tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun mengandung zat warna hijau yang disebut klorofil. Fungsi daun
sebagai alat untuk pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), asimilasi,
transpirasi, respirasi.
Daun yang lengkap (daun sempurna) mempunyai bagian-bagian
berikut:
 Upih daun atau pelepah daun (vagina).
 Tangkai daun (petiolus).
 Helaian daun (lamina).

Susunan daun:
 Daun tunggal: jika pada satu tangkai daun hanya terdapat satu helaian
saja.
 Daun majemuk: jika tangkai daun bercabang-cabang, dan masing-masing
tanak tangkai daun mendukung anak daun.

Filotaksis Adalah Aturan mengenai letaknya daun pada batang


disebut tata letak daun. Arah tumbuh bisa ke kanan / kiri dimulai dari daun
nol dan di ikuti daun seterusnya yang akan membuka pada Daun ke 1,9,17,
dan seterusnya.
3. Manfaat mempelajari Morfologi Daun?
Saya dapat mengetahui bentuk, struktur dan bagian-bagian daun
dicotil dan monocoti, dan juga saya mengetahui apa itu daun tunggal dan
majemuk juga memahami penjelasan dan cara menghitung filotaksis daun
berdasarkan penjelasan dan ciri morfologinya.

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
sebagai sempel daun majemuk Elaeis guineensis dan sebagai sempel
daun tunggal Saccharum officinarum.

Alat:
Alat tulis (Buku dan Pulpen) untuk menggambar daun-daun tersebut.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja untuk meneliti:
1.Gambarkan daun, beri keterangan dan deskripsi dari daun Elaeis
guineensis dan Saccharum officinarum.
E. HASIL
Elaeis guineensis. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Elaeis guineensis.
A. Helai daun.
B. Ujung daun.
C. Tulang Daun.
D. Pangkal Daun.
E. Tepi Daun.
F. Pelepah Daun.
G. Duri.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Helai daun.
Tempat berlangsungnya fotosintesis - tempat mengeluarkan oksigen
melalui stomata - mengandung klorofil.
B. Ujung daun.
Sebagai tempat keluarnya air melalui lubang yang dikenal dengan
hidatoda atau gudatoda, proses ini disebut Gutasi.
C. Tulang Daun.
Sebagai penguat daun, membentuk struktur pada helai daun, dan sebagai
sistem transport yang berhubungan dengan sistem pembuluh pada
tumbuhan.
D. Pangkal Daun.
Berfungsi untuk melindungi, memperkuat dan memperkokoh daun dan
sebagai tempat tulang daun.
E. Tepi Daun.
Sebagai pembeda jenis-jenis daun pada tumbuhan.
F. Pelepah Daun.
Berfungsi untuk mendudukkan dan menghubungkan daun pada batang.
G. Duri.
Berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai
alat adaptasi, khususnya terhadap kekeringan.
Saccharum officinarum. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Saccharum officinarum.
A. Pangkal Daun.
B. Helai Daun.
C. Tepi Daun.
D. Tulang Daun.
E. Ujung Daun.
F. Pelepah Daun

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Pangkal Daun.
Berfungsi untuk melindungi, memperkuat dan memperkokoh daun dan
sebagai tempat tulang daun.
B. Helai Daun.
Tempat berlangsungnya fotosintesis - tempat mengeluarkan oksigen
melalui stomata - mengandung klorofil.
C. Tepi Daun.
Sebagai pembeda jenis-jenis daun pada tumbuhan.
D. Tulang Daun.
Sebagai penguat daun, membentuk struktur pada helai daun, dan sebagai
sistem transport yang berhubungan dengan sistem pembuluh pada
tumbuhan.
E. Ujung Daun.
Sebagai tempat keluarnya air melalui lubang yang dikenal dengan
hidatoda atau gudatoda, proses ini disebut Gutasi.
F. Pelepah Daun
Berfungsi untuk mendudukkan dan menghubungkan daun pada batang.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 10 Morfologi Daun yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Daun memiliki dua tipe daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk.
Daun tunggal terdiri dari satu helai daun saja sedangkan daun majemuk
terdiri dari dua atau lebih helaian daun.

2. Daun majemuk dapat berupa daun majemuk menyirip, menjari, bangun


kaki dan daun majemuk campuran. Pada daun terdapat juga duduk daun
yang terdiri dari berbagai macam urutan pecahan juga dapat beberapa
bertumpu pada batang secara berdekatan atau disebut dengan Filotaksis.

3. Daun yang lengkap atau daun sempurna mempunyai ciri-ciri seperti, Upih
daun atau pelepah daun (vagina), Tangkai daun (petiolus), Helaian daun
(lamina).

4. Daun tebu termasuk pada daun tidak lengkap atau daun tunggal, karena
hanya terdiri dari pelepah dan helaian daun, tanpa tangkai daun.

5. Daun kelapa sawit termasuk daun sempurna karena memiliki pelepah


daun dan tangkai daun. Daun kelapa sawit termasuk daun majemuk dan di
setiap anak daun terdapat lidi sebagai tulang daun tanaman.
G. REFERENSI

Anonim. 2020. “Morfologi tumbuhan”.


https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_tumbuhan#:~:text=Morfologi
%20tumbuhan. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 07.25 WIB.

Anonim. 2020. “Morfologi daun”.


https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_daun#:~:text=Morfologi%20
daun. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 11.40 WIB.

Anonim. 2014. “Fungsi daun”. https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-


daun/. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 11.46 WIB.

Anonim. 2018. “Morfologi Daun”.


https://www.slideshare.net/niketriwahyu/3-morfologi-daun. diakses
pada 1 Desember 2020 pada pukul 11.48 WIB.

Serliana, Rika. 2018. “Morfologi Daun”.


https://medium.com/@rikaserliana25/morfologi-daun-2366d7fe7317.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 11.50 WIB.

Yogyakarta, 04 Desember 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 11
MORFOLOGI BUNGA dan BUAH

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 11
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI BUNGA (Flos) dan BUAH
(Fructus).
B. TUJUAN : Mengenal bentuk, struktur dan fungsi dari bunga
jantan dan betina maupun buah tumbuhan Elaeis
guineensis
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara
visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali
dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk.

2. Penjelasan singkat tentang Morfologi Bunga dan Buah?


Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang terdapat
pada tumbuhan biji. Bunga merupakan derivat tunas (batang dan daun) yang
bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan
untuk berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan alat
perkembangbiakan.
Bunga dikatakan sempurna jika dalam satu bunga terdapat putik dan
benang sari (kedua sel gamet). Bunga juga dikatakan lengkap jika ada bagian
lainnya seperti kepala putik,tangkai putik, bakal buah, kepala sari, tangkai
sari, mahkota, kelopak, dasar bunga dan tangkai bunga.
Bagian-bagian bunga:
⚫ Tangkai bunga
⚫ Dasar bunga
⚫ Daun kelopak
⚫ Daun mahkota
⚫ Benang sari
⚫ Putik

Buah merupakan perkembangan bakal buah setelah terjadi


penyerbukan dan pembuahan. Di dalam buah terdapat biji yang merupakan
perkembangan dari bakal biji.
Buah dapat di bedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati
adalah buah yang sesungguhnya, yang dapat di bagi-bagi lagi menjadi buah
sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati majemuk. Sedangkan buah
semu dibedakan lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah
semu majemuk.
Lapisan-lapisan penyusun struktur buah tersusun atas lapisan exocarp,
mesocarp, endocarp, endosperm dan embrio.
3. Manfaat mempelajari Morfologi Bunga dan Buah?
Hasil pembahasan praktikum kali ini, Saya dapat mengetahui struktur,
bentuk dan fungsi bagian-bagian terkecil dari morfologi bunga dan buah, dan
dengan pengalaman atau ilmu yang saya dapat diharapkan dapat
meningkatkan ilmu dan juga bisa saya terapkan saat diperlukan maupun saat
kerja nantinya.

D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Tanda bunga jantan dan betina tumbuhan Elaeis guineensis dan buah
Elaeis guineensis yang masih utuh dan sudah di belah.

Alat:
 Alat tulis (buku dan pulpen) untuk menggambar bunga dan buah
Elaeis guineensis.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam mengamati bahan penelitian:
Untuk bunga Elaeis guineensis:
1.Gambar struktur bunga dan bagian-bagiannya.
2.Hitung jumlah bunga dalam satu spikelet untuk menentukan jumlah
bunga dalam satu tandan.

Untuk buah Elaeis guineensis:


1. Gambarkan buah yang masih utuh dan buah yang sudah di belah dan
berikan keterangannya.
E. HASIL
Bunga Jantan. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Bunga Jantan.
A. Duri.
B. Kepala Sari.
C. Spikelet.
D. Braktea.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Duri.
Berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai
alat adaptasi, khususnya terhadap kekeringan.
B. Kepala Sari.
Tempat penyimpanan serbuk sari.
C. Spikelet.
Sebagai tempat penghubung antara bunga dengan ranting dan juga
berfungsi sebagai penopang bunga.
D. Braktea.
Berfungsi sebagai pelindung bunga dan dapat mengundang kedatangan
serangga penyerbuk, agar terjadinya reproduksi.
Bunga Betina JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Bunga Betina.
A. Bunga.
B. Putik.
C. Spikelet.
D. Braktea.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Bunga.
Merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa
penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah
yang di dalamnya terdapat biji.
B. Putik.
Putik berfungsi sebagai alat kelamin betina pada bunga dan mengandung
sel telur yang digunakan untuk bereproduksi.
C. Spikelet.
Sebagai tempat penghubung antara bunga dengan ranting dan juga
berfungsi sebagai penopang bunga.
D. Braktea.
Berfungsi sebagai pelindung bunga dan dapat mengundang kedatangan
serangga penyerbuk, agar terjadinya reproduksi.
Buah JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Buah.
A. Exocarp.
B. Mesocarp.
C. Endocarp.
D. Endosperm.
E. Embrio.

Fungsi dari bagian-bagian di atas adalah:


A. Exocarp.
Lapisan buah paling luar yang mengandung pigmen yang menentukan
warna dan corak kulit buah.
B. Mesocarp.
Merupakan bagian daging buah atas yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.
C. Endocarp.
Merupakan cangkang pelindung inti berwarna hitam keras. Lapisan ini
pembatas antara daging buah atau pembungkus yang di dalamnya terdapat
inti atau kernel.
D. Endosperm.
Fungsinya yang paling utama adalah sebagai penyedia cadangan energi
bagi embrio (lembaga) dalam proses perkecambahan.
E. Embrio.
Embrio pada biji berfungsi sebagai bakal calon tanaman.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 11 Morfologi Bunga dan Buah yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Bunga merupakan modifikasi dari batang dengan bagian-bagiannya yang
merupakan daun khusus, berfungsi sebagai alat reproduktif alat seksual
pada tumbuhan mengatur divisi Magnoliophyta atau Angiospermae.

2. Bunga dikatakan sempurna jika dalam satu bunga terdapat putik dan
benang sari(kedua sel gamet. Bunga juga dikatakan lengkap jika terdapat
bagian lainnya seperti kepala putik, tangkai putik, bakal buah, kepala
sari, tangkai sari, mahkota, kelopak, dasar bunga dantangkai bunga).

3. Berdasarkan jenis kelaminnya maka bunga dapat dibedakan atas bunga


jantan, bunga betina dan bunga banci (memiliki bunga jantan dan betina).
Sedangkan berdasarkan jumlah bung dapat dibedakan atas bunga tunggal
dan bunga majemuk.

4. Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Buah


merupakan hasil penyerbukan pada bunga yang kemudian di ikuti dengan
pembuahan yang akan menghasilkan bakal buah (ovarium) dan bakal biji
(ovulum) yang kemudian tumbuh menjadi buah dan biji dimana biji inilah
yang akan tumbuh menjadi calon tumbuhan baru.

5. Buah memiliki fungsi diantaranya yaitu tempat terbentuknya embrio


yang merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru.

6. Lapisan-lapisan penyusun struktur buah tersusun atas lapisan exocarp,


mesocarp, endocarp, endosperm dan embrio.

7. Buah pada suatu tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu buah sejati
dan buah semu. Buah sejati merupakan buah yang semata-mata terbentuk
dari bakal buah, Sedangkan buah semu merupakan buah yang di mana
proses pembentukan buahnya ada sebagian dari bagian bunga yang terikut
sehingga bunga yang telah berubah sedemikian rupa menjadi bagian buah
yang sangat penting.
G. REFERENSI

Triwahyuningsih, Nike . 2018. “Morfologi Bunga”.


https://www.slideshare.net/niketriwahyu/4-morfologi-bunga. diakses
pada 1 Desember 2020 pada pukul 15.347WIB.

Rahmawat. 2016. “Morfologi Bunga”.


https://rahmawatyarsyad1989.wordpress.com/perpustakaan/botani/mo
rfologi-bunga/. diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul
15.347WIB.

Masdarmawan, Aldi. 2019. “Morfologi Bunga”.


https://www.academia.edu/40688181/Morfologi_Bunga. diakses pada
1 Desember 2020 pada pukul 15.53WIB.

Simanjuntak, Pryson. 2015. “Morfologi Buah”.


https://www.academia.edu/12769975/Morfologi_buah_kelompok_7.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 16.16 WIB.

Syahdiah, Fitriah. 2014. “Morfologi Buah”.


http://fitriahsyadiahbiologi.blogspot.com/2014/06/buah-fructus.html.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 16.26 WIB.

Rositadesi, Cindi. 2018. “Struktur buah dan biji”.


http://cindirositadesi.blogspot.com/2018/06/laporan-struktur-
morfologi-buah-dan-biji.html. diakses pada 1 Desember 2020 pada
pukul 16.30WIB.

Yogyakarta, 04 Desember 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (DimasAbimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 12
RESPONSIBILITAS TANAMAN

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 12
A. JUDUL ACARA : Responsibiltas Tanaman.
B. TUJUAN : Mengenal pertumbuhan, mulai dari
perkecambahan sampai pertumbuhan kecambah
tanaman serta responnya terhadap rangsang
lingkungan.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa itu responsibilitas tanaman?
Responsibilitas tanaman merupakan respon sebuah tanaman terhadap
rangsangan yang mereka rasakan dari Lingkungan dan perubahannya,
merupakan stimulus yang memacu respons organisme, Salah satu ciri
makhluk hidup adalah kemampuannya bereaksi terhadap rangsang, adanya
respons terhadap stimulus.
Tumbuhan tidak mempunyai sistem saraf. Karena itu, respons yang
cepat pada tumbuhan tidak ada. Oleh karena itu, respon tumbuhan berupa
gerak pertumbuhan.

2. Bagaimana contoh responsibilitas tanaman terhadap rangsangan?


Respon tanaman terhadap rangsangan berupa gerak pertumbuhan yang
di lakukan oleh setiap tanaman. Gerak dibedakan menjadi Gerak tropis dan
gerak nasti.
Gerak tropis Adalah gerak tumbuh sebagai respons tumbuhan terhadap
rangsangan dari luar. Arah geraknya ditentukan oleh arah rangsangan, dapat
positif atau negatif. Gerak nasti Merupakan gerak tumbuh yang arah geraknya
tidak ditentukan oleh arah rangsangan.
Contohnya, putri malu saat tumbuhan ini di sentuh maka secara
perlahan tumbuhan ini daunnya akan menguncup hal ini berarti bahwa putri
malu peka terhadap rangsangan. Gerak putri malu menguncup
disebut gerak nasti atau seismonasti.

3. Rangsangan dari luar dan dalam tubuh tanaman?


Gerak endonom Gerak endonom adalah gerakan tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berasal dari dalam tumbuhan. Pada gerak
endonom dibagi menjadi dua, yakni: Endonom nutasi, merupakan gerakan
spontan Endonom higroskopis, akibat kadar air yang rendah.
Gerak etionom Gerak etionom adalah gerakan pada tumbuhan yang
disebabkan oleh rangsangan dari luar tumbuhan. Penyebabnya bisa berasal
dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, suhu, zat kimia, atau gravitasi.
Gerakan etionom terbagi menjadi:
Gerak tropis, terbagi atas:
 Geotropisme (respons terhadap gravitasi).
 Fototropisme (respons terhadap cahaya).
 Tigmotropisme (respons terhadap sentuhan).
 Hidrotropisme (respons terhadap air).
 Skototropisme (mencari tempat gelap).

Gerak nasti, terbagi atas:


 Epinasti (membengkok ke bawah).
 Hiponasti (membengkok ke atas).
 Niktinasti (gerak tidur atau gerak berirama).
 Seismonasti (respons terhadap kejutan).
 Termonasti (respons terhadap suhu).
 Fotonasti (respons terhadap cahaya).

4. Manfaat mempelajari mempelajari responsibiltas tanaman terhadap


rangsangan, khususnya cahaya matahari?
Saya dapat memahami dan mengetahui cara perkembangan suatu
tanaman mulai dari kecambah hingga terbentuk semua bagian-bagian dari
tumbuhan baik berupa akar,batang dan daunnya. Dan mengetahui apa saja
rangsangan yang terjadi baik itu rangsangan dari dalam ataupun luar
tumbuhan itu sendiri dan saya memahami bagai mana cara tumbuhan
merespon rangsangan dari cahaya matahari dimana batang tumbuhan akan
membengkok atau mengikuti arah datangnya cahaya tersebut dan respon atau
pergerakan ini disebut Fototropisme.

5. Bagaimana cara tanaman merespon rangsangan cahaya?


Respon tanaman terhadap cahaya, dengan cara tanaman tersebut akan
tumbuh ke arah datangnya cahaya, respon ini dinamakan Fototropisme
merupakan respon tumbuhan berupa gerak sebagian tubuh terhadap cahaya
contohnya gerak batang kecambah ke arah datangnya cahaya, gerak
fototropisme dipengaruhi oleh kadar hormon auksin pada ujung batang.
hormon auksin berperan dalam pemanjangan batang, auxin akan hancur jika
terkena sinar matahari pertumbuhannya akan terhambat. Hal ini menyebabkan
koleoptil membengkok ke arah cahaya.

Mengakibatkan tumbuhan yang hidup pada tempat yang gelap akan


mempunyai batang yang lebih panjang, lembek dan kurus serta daunnya akan
kelihatan kuning pucat pertumbuhan ditempat gelap di sebut etiolasi.

Sedangkan daun tanaman yang terkena cahaya, lebih kecil dan lebih
tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya, stomata tanaman yang
terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan
yang sedikit mendapat cahaya, akar tanaman yang terkena lebih lebar
dibanding sedikit mendapat cahaya.
D. METODE
1.BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Biji Vigna radiata.
 Tanah.
 Air.
 Kapas.
Alat:
 2 Buah Polybeg.
 2 Buah Petridish/mangkuk .
 Alat Tulis dan selotip.

2.CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
Percobaan I:
1. Siap kan dua petridish lalu Masukkan kapas ke dalam
Petridish/mangkuk dan siram dengan air .
2. Setelah kapas dibasai dengan air secara merata, kemudian biji Vigna
radiata di kecambahi di atas kapas tadi sebanyak masing-masing
petridish 5 biji.
3. Lalu satu petridish di tempatkan di tempat yang gelap dan tanpa adanya
cahaya sedikitpun dan satunya di tempat yang terang dengan cahaya
matahari langsung, biar kan selama tujuh hari lamanya.
4. Setelah tujuh hari lakukan pengamatan, catat jumlah biji yang
berkecambah.

Percobaan II:
1. Siap kan dua polybeg yang berisi tanah lalu siram dengan air setelah itu
biji Vigna radiata di kecambahi sebanyak 5 biji.
2. Lalu satu polybeg di tempatkan di tempat yang gelap dan tanpa adanya
cahaya sedikitpun dan satunya di tempat yang terang dengan cahaya
matahari langsung, biar kan selama tujuh hari lamanya.
3. Setelah tujuh hari lakukan pengamatan, catat tinggi tanaman dan jumlah
daunnya.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Vigna radiata.
A. Daun.
B. Batang.
C. Cotyledon.
D. Akar.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau.

Media Perlakuan Tinggi Tanaman Jumlah Daun Warna Daun


Tanam
1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R
A A Hijau Kuning
T T
A A
Kapas Gelap 35 35 34 33 22 32 2 2 2 2 2 2 K
Terang 12 12 11 11 8 11 2 2 2 2 2 2 H
Tanah Gelap 37 33 30 27 23 30 2 2 2 2 2 2 K
Terang 17 17 16 14 14 16 2 2 2 2 2 2 H

Keterangan :
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan pada
kecambah kacang hijau terbaik adalah pada perlakuan terang pada media
tanah, Walaupun batangnya pendek namun lebih tebal dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya, stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya
kecil dengan jumlah yang banyak, daunnya lebih hijau, dan akar tanaman
lebih lebar dan berkembang dengan baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik
yaitu yang di tempatkan atau mendapat perlakuan terang dengan intensitas
cahaya yang memadai agar tumbuh dengan sempurna.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 12 Responsibiltas Tanaman yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Responsibilitas tanaman merupakan respon sebuah tanaman terhadap
rangsangan yang mereka rasakan dari Lingkungan ataupun dari dalam
tubuh tumbuhan tersebut.

2. Gerak tropis Adalah gerak tumbuh sebagai respons tumbuhan terhadap


rangsangan dari luar. Gerakan atau respon ini terbagi atas: Geotropisme
(respons terhadap gravitasi), Fototropisme (respons terhadap cahaya),
Tigmotropisme (respons terhadap sentuhan), Hidrotropisme (respons
terhadap air), Skototropisme (mencari tempat gelap).

3. Gerak nasti Merupakan gerak tumbuh yang arah geraknya tidak


ditentukan oleh arah rangsangan. Terbagi atas: Epinasti (membengkok ke
bawah), Hiponasti (membengkok ke atas), Niktinasti (gerak tidur atau
gerak berirama), Seismonasti (respons terhadap kejutan), Termonasti
(respons terhadap suhu), Fotonasti (respons terhadap cahaya).

4. Pertumbuhan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan


di tempat yang terang, namun terdapat kekurangannya yaitu batang yang
lembek dan kurus serta daunnya akan kelihatan kuning pucat
pertumbuhan ditempat gelap di sebut etiolasi

5. Dari praktikum ini saya dapat memahami dan mengetahui cara


perkembangan suatu tanaman mulai dari kecambah hingga terbentuk
semua bagian-bagian dari tumbuhan baik berupa akar, batang dan
daunnya. Dan mengetahui apa saja rangsangan yang terjadi baik itu
rangsangan dari dalam ataupun luar tumbuhan itu sendiri.
G. REFERENSI
Anonim. 2020. “Gerak pada Tumbuhan”.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/070000469/gerak-
pada-tumbuhan?page=all. di akses pada 08 Desember 2020 pada
pukul 13.24 WIB.

Anonim. 2020. “Persepsi tumbuhan (fisiologi)”.


https://en.wikipedia.org/wiki/Plant_perception_(physiology). di
akses pada 08 Desember 2020 pada pukul 14.05 WIB.

Diah, Putu Kirana Purnama Dewi. 2016. “pengaruh cahaya bagi pertumbuhan
tanaman kacang hijau”.
https://www.slideshare.net/Diahkirana99/pengaruh-cahaya-bagi-
pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau. di akses pada 08 Desember
2020 pada pukul 14.10 WIB.

Anonim. 2020. “IRITABILITAS”.


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Iritabilita
s/materi2.html. di akses pada 08 Desember 2020 pada pukul 14.13
WIB.

Anonim. 2015. "RESPON TUMBUHAN TERHADAP LINGKUNGAN".


https://slideplayer.info/slide/2896923/. di akses pada 08 Desember
2020 pada pukul 14.15 WIB.

Yogyakarta, 14 Desember 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (Dimas Abimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 13
ASPEK EKOLOGI TANAMAN

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 13
A. JUDUL ACARA : ASPEK EKOLOGI TANAMAN
B. TUJUAN : Mengenal ekosistem dan komunitas penyusunnya.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apakah ekosistem itu? Jelaskan ekosistem di perkebunan kelapa
sawit?
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem adalah suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ada hubungan yang sangat erat
(simbiosis mutualistik) sampai hubungan yang saling berlawanan
(antagonistik). Agar dapat bertahan hidup, hewan maupun tumbuhan,
termasuk manusia, harus mampu mengatur dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Dalam ekosistem ditemukan adanya populasi, yaitu sekelompok
individu sejenis yang menetap di suatu tempat tertentu pada waktu tertentu
pula. Berbagai populasi dalam suatu lingkungan abiotik membentuk
komunitas. Jadi komunitas adalah suatu satuan yang terbentuk dari
lingkungan biotik dan abiotik. Tempat hidup komunitas disebut habitat.
Ekosistem di perkebunan kelapa sawit:
1. Lingkungan biotik :
Flora : kelapa sawit , gulma, lcc, rumput, Turnera subulata , dan
tumbuhan lainnya.
Fauna : belalang, bekicot, tikus, ular, capung, kupu-kupu, kumbang
tanduk dll.
Produsen : kelapa sawit , Turnera subulata, lcc,
Konsumen tingkat I : belalang , bekicot, kupu kupu, kumbang tanduk,
burung dll.
Konsumen tingkat II : ular.
2. Lingkungan abiotik : angin, , kelembapan udara, batu, air , cahaya
matahari, dll.

2. Komponen apa saja yang menyusun suatu ekosistem?


Komponen Biotik, yaitu semua makhluk hidup yang berada di dalam
sebuah ekosistem baik Flora dan faunanya. Komponen ini terbagi menjadi
produsen, konsumen, dan pengurai.
Komponen Abiotik, yaitu komponen makhluk tidak hidup. Contohnya
adalah air, batu, cahaya matahari, udara, tanah dll.

3. Apakah yang Anda ketahui tentang lingkungan abiotik?


Lingkungan Abiotik, yaitu komponen penyusun lingkungan berupa
makhluk tidak hidup. Contohnya adalah air, batu, cahaya matahari, udara,
tanah dll.
4. Jelaskan pentingnya mempertahankan keseimbangan ekosistem?
Khususnya ekosistem di perkebunan kelapa sawit.
Kita sebagai manusia wajib turut serta dalam menjaga ekosistem di
lingkungan kita, ataupun di dunia ini mengapa, Karena ekosistem sangat
penting untuk makhluk hidup yang hidup sekarang atau generasi selanjutnya,
sehingga wajib dilestarikan,jika ekosistem bumi rusak,maka makhluk hidup
akan sulit bertahan hidup baik meneruskan hidupnya ataupun berkembang
biak.
Contohnya di perkebunan kelapa sawit penuh dengan keanekaragaman
hayati serangga, dan mereka memiliki kontribusi sangat besar terhadap
keberlangsungan suatu ekosistem. untuk memahami cara kerja ekosistem
perkebunan kelapa sawit. Pada akhirnya, tujuan perusahaan adalah untuk
melakukan praktik pengelolaan habitat yang akan bermanfaat bagi
keanekaragaman hayati serangga sehingga mencapai produktivitas minyak
sawit yang lebih baik.
Dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanaman perkebunan
peranan hayati adalah mengendalikan populasi Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) baik secara alami maupun sengaja di manipulasi, tumbuhan
sebagai pengendalian hayati. Dalam ekosistem tanaman peran hayati
sebaiknya lebih ditekankan pada kondisi populasi OPT terkendali, sebagai
stabilisator, untuk mencegah populasi meningkat menuju eksploitasi. Dalam
kondisi populasi OPT di atas ambang ekonomi dan peluang tanaman masih
dapat diselamatkan, peran hayati sebagai supresor untuk menekan populasi
OPT sampai pada posisi di bawah ambang ekonomi. Peran hayati dapat
ditingkatkan secara kuantiatif dengan adanya konservasi oleh pihak kebun.
Jadi Keseimbangan ekosistem dalam tanaman perkebunan sangatlah penting.
D. METODE
1. ALAT
Alat tulis untuk mencatat/menggambar.

2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1.Mahasiswa bertugas untuk mengamati suatu ekosistem kebun kelapa
sawit.
2.Mengamati ekosistem yang terdiri dari flora dan fauna apa saja yang
terdapat di ekosistem tersebut.
3.Lalu data flora dan fauna apa saja yang terdapat di ekosistem tersebut,
lalu gambarkan atau di foto.
E. HASIL
Elaeis guineensis.

TAKSONOMI TANAMAN KELAPA SAWIT.

 Regnum/ Kingdom : Plantae.


 Divisio : Spermatophyta.
 Subdivisio : Angiospermae.
 Kelas : Monocotyledoneae.
 Superordo : Arecidae.
 Ordo (bangsa) : Arecales.
 Famili (suku) : Arecaceae.
 Genus (marga) : Elaeis.
 Spesies (jenis) : Elaeis guineensis Jacq.
1. FLORA.
Clidemia hirta (Harendong). Fungi (Jamur).

Dicksonia squarrosa (Pakis). Colocasia sp (Keladi).

Chromolaena odorata (Krinyuh). Turnera subulata (Bunga pukul 8).

Eichhornia crassipes (Ecenggondok).


2. FAUNA.

Achatina fulica (Bekicot). Caelifera (Belalang).

Anisoptera (Capung). Oryctes rhinoceros.

Rhopalocera (Kupu-Kupu). Diplopoda (luwing/kaki seribu).

Psyllobora vigintiduopunctata. Vespa affinis (Tawon Endas).


Hirudinea (lintah). Bos taurus (sapi).

F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 13 Aspek Ekologi Tanaman yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang berinteraksi baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya.

2. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
berhubungan timbal balik ataupun ada juga yang merugikan.

3. Komponen Biotik, yaitu semua makhluk hidup yang berada di dalam


sebuah ekosistem baik Flora dan faunanya. Komponen ini terbagi menjadi
produsen, konsumen, dan pengurai.

4. Komponen Abiotik, yaitu komponen makhluk tidak hidup. Contohnya


adalah air, batu, cahaya matahari, udara, tanah dll.

5. Kewajiban kita sebagai manusia wajib turut serta dalam menjaga


ekosistem di lingkungan mengapa, Karena ekosistem sangat penting
untuk makhluk hidup yang hidup sekarang atau generasi selanjutnya,
sehingga wajib dilestarikan, jika ekosistem bumi rusak, maka makhluk
hidup akan sulit bertahan hidup baik meneruskan hidupnya ataupun
berkembang biak.
G. REFERENSI
Anonim. 2020. “Ekosistem”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem. di akses
pada 07 Desember 2020 pada pukul 21.44 WIB.

Bening, Embun Diniari. 2018. “Mengenal Komponen Penyusun Ekosistem”.


https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-10-komponen-
ekosistem#.di akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 21.54
WIB.

Anonim. 2019. “Komponen Penyusun Ekosistem”.


https://www.berpendidikan.com/2019/09/komponen-penyusun-
ekosiste.html.di akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 22.24
WIB.

Anonim. 2017. “Menjaga Keseimbangan Ekosistem Untuk Kebaikan Seluruh


Makhluk Hidup”.
http://majalah1000guru.net/2017/01/keseimbangan-ekosistem/,di
akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 22.34 WIB.

Friyandito, SP, MM. 2016. “KESEIMBANGAN EKOSISTEM”.


https://bestplanterindonesia.com/keseimbangan-ekosistem/.di akses
pada 07 Desember 2020 pada pukul 22.44 WIB.

Yogyakarta, 14 Desember 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (Dimas Abimanyu Adwanda)


LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
ACARA 14
HERBARIUM

DI SUSUN:

DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)

CO ASISTEN:

RAJU ALI AKBAR SARAGIH (18/20383/SPKS SMART C)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 14
A. JUDUL ACARA : HERBARIUM
B. TUJUAN : Memperkenalkan teknik pembuatan Herbarium
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apakah Herbarium itu? Apakah manfaat pembuatan pembuatan
herbarium?
Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan
berikut data terkait yang digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah.
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk
mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan
tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para
ahli bunga atau ahli taksonomi.
Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti
survey ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa
perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi

2. Apa perbedaan herbarium kering dan herbarium basah?


Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan,
misalnya daun, batang, bunga dan akar, dan herbarium yang dibuat dengan
cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih
bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek,
misalnya buah dan Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah
diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam
zat dengan komposisi yang berbeda-beda.

3. Informasi identitas apa saja yang harus dicantumkan dalam


pembuatan herbarium?
Beberapa keterangan yang harus dicantumkan adalah label gantung
yang diikatkan pada material herbarium dan Taksonomi tumbuhan yang di
awet. Satu label untuk satu specimen. Pada setiap label gantung ditulis Nama
Tanaman, kolektor (pengumpul), lokasi pengumpulan dan tanggal.
Pada setiap label gantung ditulis :
1. Nama Tanaman.
2. Kolektor (pengumpul).
3. Tanggal pengumpulan.

4. Bagaimana cara menyimpan herbarium agar dapat tidak rusak selama


penyimpanan?
Herbarium disimpan di tempat yang kering dan tidak lembap seperti
lemari ataupun laci, ditempat yang tertutup dan sulit untuk di jangkau hama
maupun jamur agar herbarium tetap awet.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
 Daun tanaman Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae.
Alat:
 Tali etiket gantung dan etiketnya.
 Pensil.
 Pengepres atau sasak.
 Kertas koran.
 Kertas ukuran A3.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja untuk meneliti:
1. Sebelum daun tanaman diapit di kertas koran tulis nama tanaman,
nama kolektor dan serta tanggal pengambilan di etiket yang sudah
disediakan.
2. Setelah etiket disiapkan ikat etiket di bagian daun.
3. Lalu tanaman diatur di dalam kertas koran lalu masukkan ke dalam
sasak untuk dipres, dalam satu sasak bisa di masukkan 2 sampai 5
daun tanaman.
4. Setelah sasak di siapkan lalu sasak di jemur di bawah sinar matahari,
jika di jemur secara terus menerus akan kering dalam 1 sampai 2 hari.
5. Yang terakhir tulis urutan taksonomi daun tumbuhan yang di pakai
untuk herbarium.
E. HASIL
1. Tanaman Dikotil
Dimocarpus longan (Lengkeng) Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae.
Divisio: Angiospermae.
Kelas: Eudikotil.
Superordo: Rosidae.
Ordo: Sapindales.
Famili: Sapindaceae.
Genus: Dimocarpus.
Spesies: D. Longan.
Nama binomial
Dimocarpus longan.

Citrus Limon (lemon). Klasifikasi ilmiah


Kingdom: Plantae.
Divisio: Angiospermae.
Kelas: Eudikotil.
Superordo: Rosidae.
Ordo: Sapindales.
Famili: Rutaceae.
Genus: Citrus.
Spesies: C. Limon.
Nama binomial
Citrus limon
(L.) Burm.f.
2. Tanaman Monokotil
Zingiber officinale (Jahe). Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae.
Divisio: Tracheophyta.
Kelas: Monocotyledoneae.
Superordo: Commelinids.
Ordo: Zingiberales.
Famili: Zingiberaceae.
Genus: Zingiber.
Spesies: Zingiber officinale.
Nama binomial
Zingiber officinale
Roscoe.

Elaeis guineensis (Kelapa sawit). Klasifikasi ilmiah


Kingdom: Plantae.
Divisio: Angiospermae.
Kelas: Monocotyledoneae.
Superordo: Arecidae.
Ordo: Arecales.
Famili: Arecaceae.
Genus: Elaeis.
Spesies: Elaeis guineensis
Jacq.
Nama binomial
Elaeis oleifera (H.B.K.)
Cortes.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 14 Herbarium yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan
data-data mengenai tumbuhan tersebut.

2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi,


sebagai lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data.

3. Kelebihan dari herbarium kering adalah dapat bertahan lama sedangkan


kelemahan herbarium kering mudah rusak jika tidak dirawat.

4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal


selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi herbarium adalah


tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu dan kelembapan
di tempat penyimpanan.
G. REFERENSI
Anonim. 2020. “Herbarium”. https://id.wikipedia.org/wiki/Herbarium.di
akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 23.04 WIB.

Anonim. 2020. “Mengenal Herbarium”. https://sinauternak.com/mengenal-


herbarium/,di akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 23.07 WIB.

Anonim . 2018. “Apa itu Herbarium”.


https://pakanternak.fapet.ugm.ac.id/2018/01/13/apa-itu-herbarium/.
di akses pada 07 Desember 2020 pada pukul 23.14 WIB.

Nazilatur, Isna Rohmah. 2016. “herbarium”.


http://arumdalu3.blogspot.com/2016/03/herbarium.html.di akses
pada 08 Desember 2020 pada pukul 08.13 WIB.

Anonim. 2011. “Sifat Taksonomi”.


http://gosulteng.blogspot.com/2011/10/sifat-sifat-taksonomi.htmls.
di akses pada 08 Desember 2020 pada pukul 08.33WIB.

Anonim. 2020. “Taksonomi Tumbuhan” .


http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_tumbuhan. di akses pada
08 Desember 2020 pada pukul 08.45WIB.

Yogyakarta, 14 Desember 2020


Mengetahui,

Co. Ass Praktikan

(Raju Ali Akbar Saragih) (Dimas Abimanyu Adwanda)

Anda mungkin juga menyukai