Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN DAN PEMUPUKAN

DisusunOleh :
Nama : Dimas Abimanyu Adwanda.
NIM : 21987.
Kelas : SPKS G
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara : I (Satu)
Co.Ass : Stephenson Purba

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
I. ACARA I : IDENTIFIKASI PUPUK
II. TANGGAL : 7 September 2021
III. TUJUAN ACARA
Mengenal dan mempelajari jenis pupuk beserta sifat-sifat pupuk yang di
amati.
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Pupuk tunggal : pupuk N (Urea, ZA), pupuk P (TSP, SP36), pupuk K (KCl,
ZK), pupuk Dolomit
b. Pupuk majemuk : pupuk NP, NK, PK, NPK, NPK + hara mikro
c. Pupuk alternative dan pembenah tanah : kompos,pupuk kandang, pupuk
hayati, guano, pupuk jangkos.
V. METODE
Pupuk dan label yang tersedia diamati, kemudian dicatat hal-hal berikut :
a. Sifat fisik: bentuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas, kelarutan.
b. Sifat kimia : senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis / kemasaman
pupuk.
c. Kemasan pupuk, produsen, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa
d. Aplikasi : cara aplikasi dan takaran (dosis, konsentrasi) penggunaannya
e. Keterangan lain yang dianggap perlu.
VI. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan sebagai berikut :

1. Nama pupuk : ZA
a. Sifat fisik
1) Bentuk : Kristal
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 21-0-0
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : (NH4)2SO4
2) Kadar hara : 21% N, 24% S
3) Sifat fisiologis : Asam

2. Nama pupuk : ZK
a. Sifat fisik
1) Bentuk : Tepung
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 0-0-50
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : K2SO4
2) Kadar hara : 50%K2O
3) Sifat fisiologis : Basah
3. Nama pupuk : Urea
a. Sifat fisik
1) Bentuk : Kristal
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 46-0-0
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : CO(NH2)2
2) Kadar hara : 46% N
3) Sifat fisiologis : Asam

4. Nama pupuk : NPK Mutiara


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Butiran
2) Warna : Biru
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Lambat
5) Higroskopisitas : Rendah
6) Grade pupuk : 16-16-16
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : NPK
2) Kadar hara : 25,6% N, 6,6% P2O5, 6,8 % K2O
3) Sifat fisiologis : Netral

5. Nama pupuk : Boron


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Kristal
2) Warna : Oren
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 0-0-0+80
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : B2O3
2) Kadar hara : 80%B, 2% N,5%P2O5, 8% MgO
3) Sifat fisiologis : Basa

6. Nama pupuk : KCL


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Kristal
2) Warna : Merah
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 0-0-60
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : KCl
2) Kadar hara : 60% K2O
3) Sifat fisiologis : Basa

7. Nama pupuk : TSP


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Butiran
2) Warna : Abu- abu
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Lambat
5) Higroskopisitas : Rendah
6) Grade pupuk : 0-46-0
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : Ca(H2PO4)2
2) Kadar hara : 46% P2O5
3) Sifat fisiologis : Basa

8. Nama pupuk : Dolomit


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Powder
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Rendah
5) Higroskopisitas : Lambat
6) Grade pupuk : 0.0.0+38+13
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : CaMg(CO3)
2) Kadar hara : 38% Mg12% CaO
3) Sifat fisiologis : Netral – Basa

9. Nama pupuk : MKP


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Kristal
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 0-52-34
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : MPK
2) Kadar hara : 52% P2O,34% K2O
3) Sifat fisiologis : Netral

10. Nama pupuk : Pupuk Kandang


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Powder
2) Warna : Hitam
3) Senyawa : Organik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas :-
6) Grade pupuk :-
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia :-
2) Kadar hara :-
3) Sifat fisiologis : Netral

11. Nama pupuk : POCNASA


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Cair
2) Warna : Hitam
3) Senyawa : Organik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas :-
6) Grade pupuk :-
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia :-
2) Kadar hara :-
3) Sifat fisiologis : Netral

12. Nama pupuk : SNN


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Cair
2) Warna : Coklat
3) Senyawa : Organik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk : 46-0-0
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : NaSO4
2) Kadar hara : 21% N, 24%S
3) Sifat fisiologis : Asam

13. Nama pupuk : PN Prill


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Butiran
2) Warna : Putih
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Lambat
5) Higroskopisitas : Rendah
6) Grade pupuk : 13-0-45
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : NHO3
2) Kadar hara : 13% N, 45% K2O
3) Sifat fisiologis : Basah

14. Nama pupuk : SP36


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Butiran
2) Warna : Abu-abu
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Lambat
5) Higroskopisitas : Rendah
6) Grade pupuk : 0-36-0
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : Ca( H2O4)
2) Kadar hara : 36% K2O
3) Sifat fisiologis : Basah

15. Nama pupuk : Phonska


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Butiran
2) Warna : Merah muda
3) Senyawa : Anorganik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tinggi
6) Grade pupuk :-
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia : NH2CONH2
2) Kadar hara : N 15%, P 15%, K 15%, S 15%
3) Sifat fisiologis : Basa

16. Nama pupuk : POC air lindi


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Cair
2) Warna : Hitam
3) Senyawa : Organik
4) Kelarutan : Cepat
5) Higroskopisitas : Tidak higroskopis
6) Grade pupuk :-
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia :-
2) Kadar hara :-
3) Sifat fisiologis :-

17. Nama pupuk : Jangkos


a. Sifat fisik
1) Bentuk : Padatan
2) Warna : Hitam
3) Senyawa : Organik
4) Kelarutan : Lambat
5) Higroskopisitas : Rendah
6) Grade pupuk :-
b. Sifat kimia
1) Rumus kimia :-
2) Kadar hara : 1 ton jangkos mengandung N 1,5%, P 0,5%, K
7,3%, dan Mg 0,9%
3) Sifat fisiologis : Netral
VII.PEMBAHASAN
Pengertian Pupuk Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada
media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat
berupa bahan organik ataupun nonorganik (mineral). Pupuk berbeda dari
suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme (Achmad, 1992). Pupuk dapat
dikelompokan berdasarkan kandungan dan jumlah unsur hara, reaksi kimia
maupun fisiologis, senyawa, bentuk dan pembuatannya. Bahan tersebut
berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh
manusia di pabrik.
Pemupukan merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam
budidaya tanaman untuk mengelolaan kesuburan tanah. Kegiatan pemupukan
bertujuan untuk menambah unsur hara ke dalam tanah agar tanaman yang
ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah sebenarnya telah
menyediakan berbagai unsur hara yang diperlukan tanaman. Unsur hara itu
lama kelamaan akan berkurang karena terserap untuk memenuhi kebutuhan
hidup tanaman. Jika kekurangan itu berlangsung secara terus menerus
tanaman bisa kekurangan hara sehingga pertumbuhannya terganggu
(Suptarini, 2001).
Pupuk dapat dikelompokan berdasarkan kandungan dan jumlah unsur
hara, reaksi kimia maupun fisiologis, senyawa bentuk dan
pembuatanya.Berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan atas pupuk padat,
pupuk cair dan pupuk gas. Pupuk padat dapat dikelompokan berdasarkan
bentuknya, yaitu pupuk berbentuk serbuk halus, tepung atau Kristal (missal
ZA atau ammonium sulfat), pupuk berbentuk butiran halus atau granule,
(missal Urea), pupuk berbentuk butiran kasar (misal TSP), dan pupuk
berbentuk brikel (missal urea brikel) pupuk berfase cair biasanya disimpan
dalam botol atau drum atau tangki (missal : larutan Urea, wuxal, ammonia
cair). Pupuk berfase gas biasanya di simpan dalam tangki bertekanan (missal
ammonia atau NH3) Notohadiprawiro, T. 1987.
Berdasarkan kandungan unsur haranya, dibedakan atas:Pupuk N, yaitu
pupuk yang mengandung nitrogen.Misal Urea, ZA atau Amonium Sulfat
(NH4)2SO4. Pupuk P, yaitu pupuk yang mengandung fosfor. Misal : TSP
(Triple Super Phosphate), SP-36. Pupuk K, yaitu pupuk yang mengandung
kalium. Misal: KCl , ZK ( K2SO4).
Pupuk dapat diklafikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan
sifat fisiologi yang terkandung dalam pupuk baik majemuk maupun tunggal.
Pupuk berdasarkan fisiologi dibedakan menjadi 3 macam yaitu: pupuk yang
bersifat masam, yaitu pupuk yang mengandung nitrogen.Misal Urea, ZA atau
Amonium Sulfat (NH4)2SO4. Pupuk yang bersifat basa, yaitu pupuk yang
mengandung fosfor. Misal : TSP (Triple Super Phosphate), SP-36. Pupuk
yang bersifat netral,yaitu pupuk yang memiliki kandungan campuran yang
seimbang. Misal: NPQ, NP, NQ, MKP. (Syaiful Anwar,2013)
Pupuk dikatakan basah apabila digunakan atau diaplikasikan secara
terus menerus akan menaikan pH tanah (misal pupuk KCL,TSP,SP36). Pupuk
dikatakan masam apabila digunakan secara terus menerus dapat menurunkan
pH tanah ( misal pupuk ZA). Dan pupuk dikatakan netral apabila di gunakan
secara terus menurus tidak mempengaruhi pH tanah, (misal pupuk kandang).
Mengatur Ph tanah dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
aluminium sulfat dan dolomit. Aluminium sulfat terdapat dalamtanah kaolin
dapat berfungsi menurunkan Ph tanah ( Jamaludin,2005). Unsur hara makro
dan mikro dapat diperoleh dari pupuk. Terdapat dua macam pupuk yaitu
pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikun yang telah di laksanakan, dapat di ambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman.
2. Pupuk memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman
3. Menurut bentuknya pupuk dapat dibedakan menjadi kristal, butiran,
tepung, padat, dan cair.
4. Pupuk dikatakan basah apabila digunakan atau diaplikasikan secara
terus menerus akan menaikkan pH tanah, pupuk dikatakan masam
apabila digunakan secara terus menerus dapat menurunkan pH,
danpuuk dikatakan Netral apabila digunakan secara terus menerus
tidak mempengaruhi pH tanah.
5. Berdasarkan sifat fisiologisnya pupuk dapat mempengaruhi PH tanah
jika digunakan secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,1992. Mikrobiologi Tanah Hutan. IPB : Bogor.

Anshori, Jamaludin Al. 2005. Spektroskopi Serapan Atom.Bandung: Universitas


Padjajaran.

Anwar, S. 2013. Kimia Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya lahan
Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor: Bogor. 207 hal

Notohadiprawiro, T. 1987. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan


Efisiensi Pemupukan. Bull. Fakultas Pertanian UGM: Yogyakarta.

Paulus, S. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai