Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
I. ACARA II : Koleksi Pupuk
II. TANGGAL : Kamis, 01 September 2016
III.TUJUAN : 1. Mengenal perbedaan pupuk, bahan pupuk, dan pembenah tanah
2. Membuat koleksi pupuk, bahan pupuk, dan pembenah tanah.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat
menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen. Kelangkahan pupuk sering
menjadi kendala utama dalam mempertahankan dan meningkatkan produktifitas
lahan. Sejumlah petani dan pengusaha yang kreaktif mampu memanfaatkan
peluang tersebut dengan menghadirkan pupuk alternatif. Mereka memanfaatkan
bahan alam atau pupuk organik jumlahnya cukup melimpah disekitar kita, yang
selama ini hanya dianggap sebagai limbah.
Masukan organik dan bahan alam merupakan pendukung utama
keberhasilan program pertanian organik dan pertanian berkelanjutan. Upaya
tersebut harus ditempuhuntuk menghadapi kenyataan bahwa sebagian besar lahan
di indonesian memiliki kandungan bahan organik yang rendah (< 1%) dan ada
penurunan produktifitas tanah terutama dilahan pertanian intensif.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pupukantara lain : ketersediaan bahan dalam jangka
waktu panjang, kandungan hara, tingkat perombakan, bebas dari senyawa
meracun, atau mikrobia pathogen dan kemudahan pengolahan.
Menurut Rosmarkam dan Yuwono Pupuk dapat dibedakan berdasarkan
bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam
hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan : Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di
alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya: pupuk
kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P. Pupuk buatan
ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya: TSP, urea, rustika dan
nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam
melalui proses fisika dan/atau kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan : Pupuk organik ialah pupuk yang
berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik:
pupuk kandang, kompos, guano. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik
misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].
Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir
semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan : Pupuk padat umumnya mempunyai
kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut dalam air sampai yang sukar
larut. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu
dengan air, Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung
banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak
cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%,
penggunaannya dapat diinjeksikan lewat tanah.
Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan: Pupuk tunggal
hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya: urea hanya mengandung
hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (meskipun juga mengandung Ca). Pupuk
majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman.
Contoh: NPK, amophoska, dan nitrophoska.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat : 1. Alat tulis
b. Bahan : 1. Kompos
2. Dolomite
3. Boron
4. KCl
5. ZA
6. Cair Organik (SNN)
7. TSP
8. NPK
VI. CARA KERJA
Amati pupuk dan brosur yang tersedia, kemudian catat hal berikut :
1. Sifat fisik : bentuk, warna,senyawa, higroskopisitas, grade pupuk, kelarutan
2. Sifat kimia : Rumus kimia, kadar hara, sifat fisiologis/kemasaman.
3. Keterangan lain yang dianggap perlu.
VII. HASIL PENGAMATAN
1. Nama pupuk : Kompos
a. Sifat Fisik
Bentuk : Padatan
Warna : Hitam
senyawa : Organik
Kelarutan :-
Higroskopisitas : -
Grade Pupuk :-
b. Sifat Kimia
Rumus Kimia :-
Kadar Hara :-
Sifat Fisiologis : Netral
Anonim.2011. Klasifikasi pupuk https :// kasiono .files .wordpress. com /2011 /
01 /kuliah-4-klasifikasi-pupuk.ppt. Diakses pada 03 September 2016.