Pertemuan Ke 8 Kemantapan agregat / struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan kepekaan tanah terhadap ancaman erosi.
Pemantapan tanah disini adalah pembentukan struktur
tanah dengan pori-pori tanah (ruang udara ) didalam dan diantara agregat tanah yang sekaligus mantap atau stabil dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Untuk itu salah satu metoda yang digunakan untuk
mencegah terjadinya erosi adalah dengan metoda kimia yaitu dengan menggunakan soil conditioner (bahan pemantap tanah) Pemantaptanah dengan bahan pemantap ialah : Pembentukan struktur tanah dengan pori-pori atau ruang udara di dalam tanah di antara agregat-agregatnya yang sekaligus mencapai kestabilan, dimana penggunaan bahan pemantap tersebut dapat berupa bahan alami atau buatan tetapi terbatas pada jumlahnya yang sedikit.
Ternyata pemakaian bahan-bahan pemantap tersebut hanya terbatas untuk
keadaan-keadaan yang sangat perlu atau sangat mendesak demi pemantapan tanah-tanah tertentu, ini dikarenakan harganya yang mahal.
Tetapi hasil dari penggunaanya sangat positif untuk meperbaiki kemantapan
atau kestabilan struktur tanah. Bahan kimia (soil conditioner) mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap stabilitas agregat tanah, Pengaruh ini berjangka lama karena senyawa ini tahan terhadap serangan mikroba tanah. Permeabilitas tanah dpt dipertinggi dan erosi berkurang
Namun popularitas soil conditioner tidak berlangsung
lama disebabkan mahalnya preparat-preparat yang dipasarkan. Penggunaan bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan pertanian yang baru dibuka sesungguhnya sangat diperlukan karena : Lahan-lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanah-tanah perawan (virgin) yang memerlukan banyak perlakuaan agar dapat didayagunakan dengan baik (efektif). Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara yang tersangkut. Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk kepentingan pertanian, telah menyebabkan banyak terangkut atau rusaknya lapisan top soil, mengingat pekerjaannya menggunakan peralatan-peralatan besar seperti peralatan dalam bentuk traktor-traktor dan alat berat lainnya. Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara yang terangkat, sehingga diperlukan pasokan unsur hara tumbuhan. Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap karena penambahan bahan kimia, sehingga tanah menjadi lebih subur. Menurut Schamp (1976), bahan-bahan polimer yang dapat dipakai sebagai pemantap tanah yang baik harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : bahan tersebut harus mempunyai sifat yang adhesif (melekat). dapat menyebar dan bercampur dengan tanah secara merata. harus dapat membentuk agregat tanah yang mantap didalam air. bahan pemantap tanah tersebut tidak boleh bersifat racun (phytotonic). daya tahan sebagai pemantap tanah harus cukup memadai, tidak boleh terlalu singkat atau terlalu lama. bahan tersebut harus murah harganya. Berbagai macam soil conditioner yang banyak digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dapat dilihat pada Tabel berikut :
8. Latex Emulsi Petroset SB Phillips Petroleum, USA
Bahan-bahan polimer pemantap tanah tersebut dibagi ke dalam bahan-bahan yang larut dan tidak larut ke dalam air, bahan yang larut kedalam air meliputi Polimer-polimer, Polyvinyl alcohol (PVA), garam-garam dari asam polyacrilik, Polyacrylamide (PAM).
Sedangkan bahan polimer yang tidak larut ke dalam air dipakai
kedalam tanah sebagai emulsi yaitu lateks-lateks seperti kopolimer-kopolimer dari styrene dan 1,3 butadin. Cara pemakaian soil conditioner kedalam tanah dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Pemakaian di permukaan tanah (surface aplication), yaitu
larutan atau emulsi soil conditioner pada pengenceran yang dikehendaki disemprotkan langsung ke atas permukaan tanah dengan sprayer seperti yang biasa digunakan untuk menyemprot hama/ penyakit. 2. Pemakaian secara dicampur (incorporation treatment), yaitu larutan atau emulsi soil conditioner pada pengenceran yang dikehendaki disemprotkan langsung ke permukaan tanah sambil tanah tersebut diaduk atau diolah dengan cangkul yang nantinya akan didapat campuran yang merata pada lapisan olah tanah. 3. Pemakaian setempat/lobang (local / pit treatment), yaitu pemakaian soil conditioner hanya dilakukan pada lubang-lubang yang dipersiapkan untuk ditanami tanaman (biasanya pada tanaman tahunan). Bahan kimia sebagai soil conditioner mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap stabilitas agregat tanah. Pengaruhnya berjangka panjang karena senyawa tersebut tahan terhadap mikroba tanah. Permeabilitas tanah dipertinggi dan erosi berkurang. Bahan tersebut juga memperbaiki pertumbuhan tanaman semusim pada tanah liat yang berat (Arsyad, 1989). Penggunaan bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang baru dibuka sesunggunya sangat diperlukan mengingat : Lahan-lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanah-tanah virgin yang memerlukan banyak perlakuan agar dapat didayagunakan dengan efektif. Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara yang terangkat. Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk kepentingan perkebunan, menyebabkan banyak terangkut atau rusaknya bagian top soil, mengingat pekerjaannya menggunakan peralatan-peralatan berat seperti traktor, bulldozer dan alat-alat berat lainnya. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN :
Kelebihan konservasi kimia :
Banyak perlakuan agar dapat didayagunakan dengan efektif untuk lahan baru. Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur- unsur hara yang terangkat, sehingga diperlukan pasokan unsur hara tambahan. Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap karena penambahan bahan kimia,sehingga tanah menjadi lebih subur.
Kekurangan konservasi secara kimia:
Teknik konservasi dengan kimiawi jarang digunakan petani karena keterbatasan modal Sebagian tanah yang sensitif terhadap bahan kimia Terima Kasih