Anda di halaman 1dari 22

Referat

ALAT BANTU DENGAR


Oleh :

Indah Aulia Irsa Siregar,S.Ked

Preseptor :Dr. dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL(K)

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN THT


RSU CUT MEUTIA ACEH UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MALIKUSSALEH
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Telinga adalah salah satu alat indra yang memiliki
fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita
sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi
apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus m Kualitas
hidup adalah hal penting yang sangat dikompromikan
bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran
dan keluarganya. Gangguan pendengaran dapat
dikatakan memiliki kategori berat, dimana suara yang
cukup keras tidak dapat terdengar atau yang
biasanya terjadi orang tersebut sangat sulit mengerti
kata-kata yang diucapkan.elihatnya dengan mata
kepala kita sendiri.
Saat ini sudah tersedia teknik penanganan gangguan
pendengaran yang baru dan lebih baik. Penanganan
gangguan pendengaran yang efektif telah terbukti
menghasilkan efek positif terhadap kualitas hidup.
Pemasangan alat bantu dengar (ABD) merupakan
upaya pertama dalam habilitasi pendengaran yang
akan dikombinasikan dengan terapi wicara atau terapi
audio verbal.
Saat ini dikenal beberapa strategi habilitasi
pendengaran seperti; (1) Alat Bantu Dengar (ABD), (2)
Assistive Listening Device (ALD) dan (3) Implantasi
Koklea.
ANATOMI TELINGA
Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang telinga

Telinga tengah ( auris media) : membran timpani, kavum


timpani, tuba eustakius, prosesus mastoideus

Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis, utrikulus,


sakulus, koklea
FISIOLOGI PENDENGARAN

Bunyi ditangkap daun telinga  membran timpani 


tulang pendengaran  fenestra ovale 
menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli  melalui
membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan
gerak relatif membran basilaris dan membran tektoria
 defleksi stereosilia sel rambut  kanal ion terbuka
 terjadi pertukaran ion  depolarisasi sel rambut 
pelepasan neurotransmiter  potensial aksi saraf
auditorius  nukleus auditorius  korteks pendengaran
di lobus temporalis
ALAT BANTU DENGAR

Alat Bantu Dengar adalah sebuah


peralatan electroacoustic yang digunakan
pada tubuh yang dapat digunakan di
dalam atau belakang telinga pemakai,
dan didesain untuk memperkuat dan
memodulasi suara untuk pemakainya
Alat bantu dengar terdiri dari:

•Microphone, bagian yang berperan


menerima suara dari luar dan mengubah
sinyal suara menjadi energi listrik,
kemudian meneruskannya ke amplifier.

•Amplifier, berfungsi memperkeras


suara dengan cara memperbesar energi
listrik yang selanjutnya mengirimkannya
ke receiver.

•Receiver atau loudspeaker,


mengubah energi listrik yang telah
diperbesar amplifier menjadi energi
bunyi kembali dan meneruskannya ke
liang telinga

•Baterai, sebagai sumber tenaga.


PEMROSESAN SUARA PADA ALAT BANTU DENGAR
JENIS-JENIS ALAT BANTU DENGAR
Alat bantu dengar terdiri dari berbagai macam ukuran,
model, dan bentuk circuit. Di antaranya:
1. Body Worn Aids
2. Behind The Ear Aids (BTE)
3. In The Ear Aids (ITE)
4. Receiver In The Ear Aids (RITE)
5. In the canal (ITC), mini canal (MIC) and completely in
the canal aids (CIC)
6. Open-fit devices
7. Bone Anchored Hearing Aids (BAHA)
8. Eyeglass aids
1. BODY WORN AIDS

ini adalah alat bantu dengar pertama, yang


ditemukan oleh Harvey Fletcher pada saat
bekerja di Laboratorium Bell. Karena kemajuan
teknologi, Sekarang alat ini sudah jarang
digunakan. Alat bantu ini terdiri dari sebuah
kotak berisi komponen untuk memperbesar suara
dan sebuah cetakan telinga yang terhubung
pada kotak melalui sebuah kawat.
2. BEHIND THE EAR AIDS (BTE)

BTE aids mempunyai sebuah kotak plastik


kecil yang cocok di belakang telinga dan
mengantar suara ke telinga melalui udara
melewati sebuah saluran telinga yang kecil,
atau secara listrik melalui sebuah kabel
dan sepeaker kecil yang diletakkan di
dalam kanal telinga.
3. IN THE EAR AIDS (ITE)
Alat ini cocok di keong telinga. ITE adalah sebuah alat yang
bervariasi tergantung dari bentuk telinga sang pengguna. ABD
jenis ITE ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan BTE.
Dipasang pada bagian concha daun telinga. Komponen ABD
menyatu dengan ear mould. Karena ukurannya yang relatif
kecil berarti jarak antara mikrofon dengan receiver juga lebih
pendek, akibatnya kemampuan amplifikasinya terbatas
sehingga hanya cocok untuk ketulian derajat sedang.
4. RECEIVER IN THE EAR AIDS (RITE)

Pada saat pertama dilihat alat ini kelihatan sama


dengan BTE Aid. Tapi ada satu perbedaan yang
mencolok. Speaker (Receiver) terletak di dalam
kanal telinga pengguna dan kabel listrik yang
tipis menggantikan saluran akustik pada BTE Aid.
Ada beberapa keuntungan pada pengembangan
ini. Pertama, suara yang ditangkap lebih lembut
daripada BTE Aid. Kedua Alat ini dapat dibuat
sangat kecil sehingga tidak menarik perhatian .
5. IN THE CANAL (ITC), MINI CANAL (MIC)
AND COMPLETELY IN THE CANAL AIDS (CIC)
ITC Aid lebih kecil, hanya menempati sebagian kecil dari bagian
bawah telinga luar. MIC dan CIC biasanya tidak kelihatan kecuali
dilihat langsung pada telinga pemakai. Alat ini digunakan pada
orang yang mengalami kehilangan pendengaran yang ringan
sampai berat.
ABD jenis ITC ukurannya lebih kecil lagi daripada jenis ITE.
Pemasangan sampai setengah bagian luar liang telinga. Amplifikasi
suara baik untuk frekuensi tinggi, karena dipasang cukup dalam
pada liang telinga. Akan tetapi karena keterbatasan ukuran, hanya
bermanfaat untuk tuli derajat sedang. Selain itu juga terdapat jenis
CIC yang merupakan ABD terkecil dan dipasang pada sisi dalam
liang telinga, jadi lebih dekat dengan gendang telinga. Permukaan
luar dilengkapi dengan tangkai plastik untuk mempermudah
memasang dan melepaskan ABD.
6. OPEN-FIT DEVICES

"Open-fit" atau "Over-the-Ear" OTE hearing aids


adalah tipe alat BTE yang kecil. Open-fit mini BTE
terdiri dari alat BTE yang kecil, tuba kurus
tersembunyi yang berfungsi sebagai pengait
daun telinga, dan receiver yang halus dan tidak
sampai menutupi liang telinga. Hasilnya, efek
oklusi yang dialami pasien berkurang, baterai
dan amplifier yang lebih baik dibandingkan tipe
yang lebih kecil
7. BONE ANCHORED HEARING AIDS (BAHA)

Alat ini dapat ditanam melalui operasi. Alat ini


menggunakan tengorak sebagai jalur suara agar
dapat sampai ke dalam telinga. Prinsip kerjanya
yaitu lempeng titanium menerima rangsang dari
luar kemudian diolah di prosessor dan dilanjutkan
ke telinga bagian dalam melalui tulang.
8. EYEGLASS AIDS

Orang yang menggunakan kacamata dan alat


bantu dengar dapat menggunakan tipe in-the-
ear atau sebuah BTE dengan rapi di samping
lengan kacamata.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN JENIS ABD
Jenis alat bantu
Keuntungan Kerugian
pendengaran
Harga murah Bentuk besar
Baterai tahan lama dan mudah didapat Ada kabel
Body Worn Type Feedback tidak ada Bunyi gesekan dengan kain
Amplifikasi lebih kuat Selit menangkap suara dari belakang
Pengaturan manual mudah Dapat rusak oleh sekret telinga pasien
Amplifikasi kuat Membutuhkan ear mould
Behind-the-ear type Feedback minimal Memberikan efek oklusi
Pengaturan manual relatif Dapat rusak oleh sekresi telinga pasien
Sulit terlihat Amplifikasi terbatas
In-the-ear type
Membutuhkan ear mould
Sulit terlihat Rentan terhadap feedback
In-the-canal type
Amplifikasi cukup baik karena terpasang dalam Pengaturan manual sulit
Tidak terlihat kecuali melihat langsung ke liang telinga Pengaturan manual sulit
Completely-in-canal pemakai Rentan feedback
Fitur tertentu tidak dapat digunakan
Spectacle aid Secara kosmetik lebih dapat diterima Letak receiver menjadi relatif tidak stabil

Baterai relatif lebih tahan Harga mahal


Amplifikasi kuat Ketersediaan masih terbatas karena
Feedback minimal merupakan teknologi baru
Pengaturan mudah
Open-fit mini BTE
Sulit terlihat
Tidak perlu ear mould
Tidak menimbulkan efek oklusi
Memungkinkan keluarnya sekret telinga pasien
IMPLAN KOKLEA

Implan koklea merupakan perangkat elektronik yang mempunyai


kemampuan menggantikan fungsi koklea untuk meningkatkan
kemampuan mendengar dan berkomunikasi pada pasien tuli saraf
berat dan total bilateral.
Indikasi pemasangan implan koklea adalah keadaan tuli saraf berat
bilateral atau tuli total bilateral (anak maupun dewasa) yang tidak /
sedikit mendapat manfaat dengan alat bantu dengar konvensional,
usia 12 bulan sampai 17 tahun, tidak ada kontraindikasi medis dan
calon pengguna mempunyai perkembangan kognitif yang baik.
Sedangkan kontra indikasi pemasangan implan koklea antara lain tuli
akibat kelainan pada jalur saraf pusat (tuli sentral), proses
penulangan koklea, dan koklea tidak berkembang
VERIFIKASI PEMASANGAN
Peraturan dari FDA (Foods and Drugs Administration) mengharuskan masa uji coba
selama 30 hari untuk alat bantu dengar yang baru, suatu masa untuk mengetahui
apakah alat tersebut cocok dan efektif bagi pemakai. Prosedurnya :
1. Assessment of Word Recognition & Sound Quality
 Tujuan utama dari ABD adalah untuk memperbaiki fungsi komunikasi penderita.
2. Probe Tube Measure
 Pengukuran dengan probe tube merupakan tindakan noninfasif yang secara
cepat menilai kekuatan suara yang diterima pada jarak 5mm dari membran
timpani. Karena penilaian dilakukan di dalam liang teling pasien, maka hasilnya
juga akan dipengaruhi oleh kondisi liang telinga pasien. Yang akan dinilai melalui
pemeriksaan ini adalah Dynamic Range dari penderita, yaitu rentang antara
Threshold Level dan Loudness Discomfort Level dari penderita.
3. Subjective Scaling
 Pada akhirnya pemasangan ABD mengutamakan kualitas dan kenyamanan
pendengaran dari penggunanya. Hal ini seringkali digunakan sebagai faktor
utama untuk menentukan apakah pemakaian ABD pada suatu individu dianggap
sukses atau kurang berhasil.
BAB 3
KESIMPULAN
Alat Bantu Dengar (ABD) adalah Alat suatu perangkat elektronik
yang berguna untuk memperkeras (mengamplifikasi) suara yang
masuk ke dalam telinga, sehingga si pemakai dapat mendengar
lebih jelas suara yang ada di sekitarnya.
Pada umumnya, mekanisme kerja ABD berupa: masuknya suara
melalui mikrofon, pengerasan suara oleh amplifier, dan
penyampaian ulang suara oleh receiver / loudspeaker yang
mana keseluruhan sistemnya diperdayai oleh suatu komponen
baterai.
Setelah Pemakaian ABD, perlu dilakukan penilaian ulang untuk
menentukan keberhasilan pemakaian ABD dengan beberapa tes,
seperti Assessment of Word Recognition & Sound Quality, Probe
Tube Measure, dan Subjective Scaling.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai