GLOMERULONEFTRITIS AKUT
A. DEFINISI
terhadap bakteri atau virus tertentu. Biasa sering terjadi ialah akibat infeksi kuman
B. ETIOLOGI
setelah infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman
Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49. Sedang tipe 2,
49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi kulit 8-14 hari setelah infeksi
diantaranya:
Salmonella typhi
parotitis epidemika
Diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus
Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel dan membran
basalis glomerulus (IGBM). Sebagai respon terhadap lesi yang terjadi, timbu
proliferasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan selanjutnya sel-sel
protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang sedang dibentuk
dari reaksi hipersensivitas tipe III. Kompleks imun (antigen-antibodi yang timbul
terperangkap pada sisi epitel. Baik antigen atau antibodi dalam kompleks ini tidak
atau granular serupa, dan molekul antibodi seperti IgG, IgM atau IgA serta
(LFG) juga menurun. Hal ini berakibat terjadinya oligouria dan terjadi
retensi air dan garam akibat kerusakan ginjal. Hal ini akan menyebabkan
melepaskan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan garam ginjal dan
D. Gejala Klinis
terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh. Umumnya edema berat terdapat
pada oliguria dan bila ada gagal jantung. Edema yang terjadi berhubungan dengan
azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan
natrium. Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita,
(meskipun aliran plasma ginjal biasanya normal) akibatnya, ekskresi air, natrium,
Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi
hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita, meskipun edema
paling nyata dibagian anggota bawah tubuh ketika menjelang siang. Derajat
edema biasanya tergantung pada berat peradangan glomerulus dan seberapa cepat
Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama,
kemudian pada akhir minggu pertama menjadi normal kembali. Bila terdapat
kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa
minggu dan menjadi permanen bila keadaan penyakitnya menjadi kronis. Suhu
badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada hari pertama. Kadang-
kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lain yang
sedang. Hipertensi terjadi akibat ekspansi volume cairan ekstrasel (ECF) atau
2. Edema. Paling sering muncul di Palpebra pada saat bangun pagi, disusul
seperti teh tua / air cucian daging biasanya muncul pada minggu pertama.
(5-10% kasus). Dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik dan atau
jenis kelamin.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran Laboratorium
albumin (+), silinder lekosit (+) dan lain-lain. Terjadi peningkatan kadar ureum
dan kreatinin serum dengan tanda gagal ginjal seperti hiperkalemia, asidosis,
tenggorok dan kulit. Biakan mungkin negatif apabila telah diberi antimikroba.
dan anti Dnase B. Skrining antisterptozim cukup bermanfaat oleh karena mampu
Sebaiknya serum diuji terhadap lebih dari satu antigen sterptokokus. Bila semua
uji serologis dilakukan, lebih dari 90% kasus menunjukkan adanya infeksi
positif. Pada awal penyakit titer antibodi sterptokokus belum meningkat, hingga
sebaiknya uji titer dilakukan secara seri. Kenaikan titer 2-3 kali berarti adanya
infeksi.
E. DIAGNOSIS
pasien dengan gejalan klinis berupa hematuria nyata yang timbul mendadak,
menegakkan diagnosis.
F. DIAGNOSIS BANDING
1. nefritis IgA
Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis adalah 1-2 hari, atau ini mungkin
Merupakan penyakit kronik, tetapi pada awalnya dapat bermanifestasi sama sperti
3. lupus nefritis
G. PENATALAKSANAAN
kelainan di glomerulus.
teoritis seorang anak dapat terinfeksi lagi dengan kuman nefritogen lain,
kembali. Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan
gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah cairan yang
A. Protein: 1-2 gram/kg BB/ hari untuk kadar Ureum normal, dan 0,5-1
gram/kg BB/hari untuk Ureum lebih dari atau sama dengan 40 mg%
B. Garam: 1-2 gram perhari untuk edema ringan, dan tanpa garam bila
anasarka.
[10cc/kgBB/hari])
toksis.
5. Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan
tranfusi tukar). Bila prosedur di atas tidak dapat dilakukan oleh karena
kesulitan teknis, maka pengeluaran darah vena pun dapat dikerjakan dan
dalam 5-10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan
filtrasi glomerulus.
2. Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen.
H. KOMPLIKASI
1. Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagia
aliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada anak, namun bila hal ini
edema otak.
6. Gagal jantung
7. Edema paru
DAFTAR PUSTAKA
ed 4, EGC, Jakarta.
Jakarta.