UU No 12/1992:
Bahan kimia atau organisme yang
berperan dalam menyediakan
unsur hara bagi tanaman
langsung/tidak langsung
PP No.8/ 2001
Pupuk anorganik adalah pupuk hasil
proses rekayasa kimia/fisik/biologis dan
merupakan hasil industri/pabrik
Pengertian Pemupukan:
Aktivitas pemberian satu atau lebih pupuk ke
tanah atau ke tanaman untuk memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman
Perkolasi dalam
Pencemaran Potensial infiltrasi
nitrat Kalau aplikasi tidak tepat
Lima Tepat Pemupukan adalah:
1) Tepat Jenis : Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur
hara yg dibutuhkan tanaman.
2) Tepat Dosis : Pemberian pupuk harus tepat
takarannya, disesuaikan dgn jumlah unsur hara yg
dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan
tanaman.
3) Tepat Waktu : Harus sesuai dgn masa kebutuhan
hara pd setiap fase/umur tanaman, dan kondisi
iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika
dilakukan di awal musim penghujan atau akhir
musim kemarau, (b) pengaplikasian PPC sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 11 siang)
4) Tepat Cara : Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan
dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi
lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.
5) Tepat Sasaran : Pemupukan harus tepat pada sasaran
yg ingin dipupuk, misalnya:
(1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka
pemberian pupuk harus berada didalam radius daerah
perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan
maka areal pertanaman harus bersih dari gulma-gulma
pengganggu.
(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka
aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan
berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia
tanah.
Penempatan Pupuk
Potassium
Daun-daun jagung fertilizers have
tempatbeen
fotosintesis
recently used as much
as nitrogen and phosphorus
fertilizers and therefore
much research work has
been done concerning their Zone penempatan
Area bersih residu placement. pupuk
Placement of potassium
fertilizer with the seed has
appeared to be the most
effective method of
Bintil akar application provided the
rate of application is not
greater than the seed can
tolerate.
Akar-akar
Sumber: rambut
Intersepsi pupuk dan akar 159.226.205.16/curriculum/3
w/02/...dex.html
Tempatkan pupuk pada lokasi akar tanaman memerlukannya
TUJUAN PEMUPUKAN
• Menyediakan UH bagi
1 tanaman
• Meningkatkan
2 produktivitas tanah
Mengapa Perlu Melakukan Pemupukan..??
KESEIMBANGAN HARA
Unsur hara N, P, K bila dipakai secara tepat, akan mampu mengendalikan,
mengimbangi, mendukung dan mengisi satu-sama-lain, serta
berpengaruh baik thd unsur hara lainnya.
Unsur hara pupuk yg diberikan seyogyanya merupakan tambahan bagi
unsur yg sudah ada dalam tanah, sehingga keseimbangan hara tanah
dapat menunjang pertumbuhan tanaman yg baik.
UREA
Reaksi pembuatannya:
• Berbentuk kristal.
• Larut didalam air,
• Berwarna putih.
• Mempunyai kadar N sebanyak 26%.
• Dalam tanah akan terionisasi menjadi ion NH4+ dan
Cl-.
• Ion ammonium dapat langsung diserap tanaman dan
sebagian akan dijerap oleh koloid tanah pada
permukaan
• Reaksi fisiologis masam dengan ekivalen
kemasaman 128 (lebih masam dari Z.A). Sangat
mengasamkan tanah.
• Bekerjanya cepat.
c) Ammonium Nitrat (NH4NO3)
• Menyumbangkan dua jenis hara N dalam bentuk
ammonium dan nitrat.
• Larut didalam air.
• Bentuk padat dan kristalin
• Kadar N sebanyak 33%
• Berwarna putih,
• Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok
digunakan di daerah dingin dan daerah panas.
• Akan membakar tanaman apabila diberikan terlalu
dekat dengan akar tanaman atau kontak langsung
dengan daun.
• Ketersediaan bagi tanaman sangat cepat sehingga
frekuensi pemberiannya harus lebih sering.
• Amonium Nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak
dapat disimpan lebih lama.
d). Ammonium Sulfat Nitrat ( ASN)
Rumus kimia 2 NH4 NO3 (NH4)2 SO4
• Garam rangkap dari amonium nitrat & amonium
sulfat.
• Berbentuk kristal, berwarna kuning sampai kuning
kemerah-merahan.
• Kadar N 26 % dimana 19.5 % dalam bentuk
amonium, 6.5 % dalam bentuk nitrat.
• Dalam timbunan menjadi keras, harus di haluskan
sebelum di pakai.
• Higroskopis.
• Reaksi fisiologis lebih masam dari urea, tetapi
kurang jika di banding dengan Z.A. ekivalen
kemasaman 93, mengasamkan tanah.
• Mudah larut dalam air, bekerjanya cepat.
e). Urea {CO(NH2)2}
• Berbentuk kristal berwarna putih, atau butir-butir bulat.
• Kadar N 45 %. Karena kadar N yang tinggi maka lebih ekonomis
(murah) daripada pupuk N yang lain.
• HIgroskopis, sudah mulai menarik uap air pada kelembapan nisbi
udara 73 %. Sering diberi selaput (coated) untuk mengurangi sifat
higroskopis.
• Reaksi fisiologi agak masam dengan ekivalen kemasaman 80. Tidak
terlalu mengasamkan tanah.
• Untuk dapat diserap tanaman, nitrogen dalam urea harus diubah
dulu menjadi amonium dengan bantuan enzim tanah urease melalui
proses hidrolisis :
CO(NH2)2 + 2H2 O (NH4)2 CO3
• Bila diberikan ke tanah proses hidrolisis tersebut cepat sekali terjadi
sehingga mudah menguap sebagai amonia.
• Dalam proses pembuatan urea sering terbentuknya senyawa biuret
yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah
banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam urea harus
kurang dari 1.5 – 2.0 %.
f). Pupuk Cyanamide (CaCN2)
• Pupuk cyanamide dan pupuk urea dikenal sebagai pupuk
organic buatan.
• Contoh: CaCN2 dibuat dengan memanasi kapur (lime)
dengan kokas (coke).
Superfosfat biasa
( 20% P2O5)
Superfosfat NH4H2PO4
amoniat CaHPO4
Ca3(PO4)2 16-18 (3-4%N) 7-8
(NH4)2SO4
karena :
- KCl seluruhnya dapat larut dalam air dan
mudah tersedia
- Cl tidak berapa memberikan pengaruh
negatif terhadap tanah dan tanaman
Bahan dasar pupuk kalium adalah hasil
tambang garam kalium (klorida dan sulfat)
PUPUK KALIUM
yang terdapat di Jerman, Perancis dan USA.
(2 x 31)
Banyaknya P dlm 45 kg P2O5 = x 45 = 19,6 kg
(2x31) + (5x16)
2 x 39
Banyaknya K dlm 100 kg K2O = x 100 kg = 82,9 kg
(2x39) + 16
Suatu lahan padi sawah membutuhkan 35 kg
P2O5 /hektar, sedangkan dari uji tanah
didapatkan kadar P tersedia 20 kg P2O5 /hektar.
Jika efisiensi serapan fosfat dari pupuk TSP (45%
P2O5) yang diberikan sebesar 25%, maka jumlah
pupuk yang diperlukan adalah:
Kebaikannya:
- dpt memperbaiki sifat fisika tnh (struktur,
permeabilitas, TRP, RH), kimia, dan sifat
biologi tanah terutama pupuk alam dr sisa
organik
Macam pupuk alam
1. Pupuk kandang, yi pupuk yang berasal
dari kotoran yg bercampur dengan sisa
makanan ternak (sapi, kerbau, ayam,
babi, dll)
2. Pupuk hijau, yi pupuk yang berasal dari
tanam atau bgn tnman yg masih bewarna
hijau dan dibenamkan ke dalam tnh
(Crotalaria, Colpogonium, krinyu,
titonia, gamal, lamtoro, sesbania,
Caliandra,Tephrosia dll)
3.Kompos, yi ppk org yg berasal dari
tnm, sisa tnm, sisa hewan, semak,
dan limbah agro industri yg telah
mengalami dekomposisi
5. Guano, dll
1. Pupuk Kandang
Susunan kimia & kualitasnya ditentukan oleh
a. Jenis dan umur hewan.
b. Makanan hewan
c. Alas kandang / hamparan
d. penyimpanan
Azolla filicolodes
Azolla nilotica K
Azolla microphylla
Azolla caroliniana Azolla pinnata
PENGERTIAN KOMPOS
SERTA TUJUAN
RASIO C/N
MIKROORGANISME
TEMPERATUR
OKSIGEN
KADAR AIR
pH
Manfaat kompos ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
• Menghemat biaya untuk transportasi dan
penimbunan limbah
• Mengurangi volume/ukuran limbah
• Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada
bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
• Mengurangi polusi udara karena pembakaran
limbah dan pelepasan gas metana dari sampah
organik yang membusuk akibat bakteri
metanogen di tempat pembuangan sampah
• Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
• Meningkatkan kesuburan tanah
• Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
• Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh
tanah
• Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
• Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai
gizi, dan jumlah panen)
• Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
• Menekan pertumbuhan/serangan penyakit
tanaman
• Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam
tanah
BOKASHI
BOKASHI merupakan kompos hasil teknologi
pengolahan bahan organik dengan cara
fermentasi TEKNOLOGI EM.
FERMENTASI merupakan pengurai atau
perombakan bahan organik yang dilakukan
dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme
fermentatif.
TEKNOLOGI EFFECTIVE MICROORGANISME
adalah suatu kultur campuran berbagai
mikroorganisme yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman.
BEBERAPA KEUNTUNGAN APLIKASI EM4:
1. Menekan pertumbuhan mikroorganisme
patogen
2. Meningkatkan ketersediaan nutrisi dan
senyawa organik pada tanaman
3. Mempercepat penguraian limbah dan
menghilangkan bau
4. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme
Misal: mycorrhiza, rhizobium, bakteri pelarut
fosfat
5. Meningkatkan Nitrogen
6. Mengurangi kebutuhan pupuk & pestisida
kimia
EFFECTIVE MICROORGANISME
MENGANDUNG :
BAKTERI FOTOSINTETIK
BAKTERI ASAM LAKTAT
RAGI
ACTINOMYCITES
JAMUR FERMENTASI
KASCING
KASCING adalah media bekas tempat
hidupnya cacing yang mengandung unsur
hara yang dibutuhkan tanaman
JENIS CACING :
Cacing yang hidup dipermukan tanah
Equation 2.
Equation 3.
60 79
o
50 50
o
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4
Aplikasi pupuk K:
- Berikan pupuk dalam jumlah yang
sedikit tetapi lebih sering (use smaller
but more frequent) pada tanah dengan
daya penyematan yang tinggi atau
untuk membatasi konsumsi yang
berlebihan dan hilang karena pelindian
Penempatan pupuk K:
(1). Aplikasi pemupukan K memiliki keterbatasan
mobilitas dalam tanah, K yang diberikan di
permukaan tanah akan bergerak menuju akar
dengan sangat lambat,
(2). Disebarkan dan dibenamkan, menempatkan K
pada zona perakaran, penyematan K akan
maksimum pada tanah dengan tekstur halus dan
memiliki daya semat yang tinggi,
(3). Lingkaran, kontak antara tanah dengan pupuk
terbatas, dapat mengurangi penyematan K, sangat
bermanfaat pada tanah yang memiliki kadar K
rendah tetapi punya daya semat yang tinggi.
K yang berada dalam mineral jika
mengalami pelapukan akan
menyediakan sejumlah K yang cukup
berarti pada beberapa tanah, perlu
diperhatikan dalam pemupukan.
Pengapuran dapat meningkatkan
kejenuhan basa dan KPK tanah karena
sumbangan muatan terubahkan, dapat
meningkatkan K tersedia dan
mengurangi pelindian K.
D. Manajemen Pupuk Mg
• Pengapuran: Mg dengan mudah dapat dikelola dengan
pengapuran pada tanah berpH rendah (dengan kapur
dolomit),
• pengapuran dapat menyebabkan kekahatan Mg jika kadar
Ca yang tinggi (kalsit) digunakan pada tanah dengan kadar
Mg yang rendah].
• Kekahatan: tanah masam, pasiran dengan KPK rendah
dengan pelindian yang hebat,
• pemupukan K (KCl and K2SO4) dapat meningkatakan
kehilangan tersebut,
• tanah dengan kadar K yang tinggi menyebabkan kekahatan
Mg karena menghambat penyerapan Mg.
• Grass tetany: kekahatan Mg pada ternak dapat terjadi
meskipun kadar dalam tanaman belum kahat, lebih hemat
memberi garam Epsom pada pakan ternak dibanding
E. Pupuk S
Manajemen pupuk S
• Pada tanah pasiran sering kekahatan S, karena
rendahnya bahan organik tanah dan pelindian yang
hebat terhadap SO4,
• Kebutuhan tanaman beragam: diperlukan oleh
alfalfa, clovers, canola, kubis dan sayuran serupa,
hmt Brassicas, bawang merah dan bawang putih,
hmt rerumputan atau legum,
• rumput menyerap S lebih cepat dibanding legum.
• Sumber sulfur: S unsur (tidak segera tersedia,
harus dioksidasi lebih dahulu menjadi
SO4, oksidasi berlangsung dalam reaksi masam).
F. UNSUR MIKRO
a. Pupuk Fe
• Rabuk dan pupuk organik: menambah khelat
• Sumber anorganik: pemupukan ke tanah
kurang efektif karena Fe menjadi tidak
tersedia, aplikasi pada tanaman (pupuk daun
atau injeksi) lebih efektif.
• Khelat Fe: cukup efektif jika diberikan ke
tanah, tapi harganya mahal, umumnya
digunakan untuk komoditas yang bernilai
tinggi.
b. Pupuk Mn
• Rabuk dan pupuk organik, juga
meningkatkan khelat.
• Sumber anorganik Mn-sulfat: sumber yang
umum, aplikasi tanah atau daun seimbang
efektivitasnya, diberikan dalam larikan
lebih efektif dibanding disebar.
• Mn khelat: untuk pupuk daun, aplikasi di
tanah kurang efektif, karena Fe atau Ca
dapat mengganti Mn dalam khelat tersebut.
c. Pupuk Cu
• Rabuk dan pupuk organik: menambah
khelat, rabuk dari kandang babi dan
biosolid dapat mengandung Cu sangat
tinggi
• Sumber anorganik: khelat Cu
diberikan sebagai pupuk daun atau
lewat tanah efektivitasnya sama.
• Jika diberikan dalam larikan dapat
menyebabkan kerusakan akar.
d. Pupuk Zn
• Rabuk dan sumber organik:
menambah khelat
• Sumber anorganik: Zn-sulfat (efektif
untuk di tanah); pupuk daun (tanaman
buah, pembibitan)
• Khelat Zn untuk daun atau tanah,
semuanya efektif.
• Pemberian dalam larikan lebih efektif
dibandingkan jika ditebar.
e. Pupuk Cl
Unsur Cl terdapat dalam rabuk dan sumber
organik lainnya meski sedikit. Sumber
anorganik: pupuk KCl, atau garam lainnya.
f. Pupuk B
Rabuk dan bahan organik. Senyawa
anorganik: Borax (natrium borat, solubor
(pupuk daun dan tanah
Ketersediaan B
• Unsur B sangat tersedia pada tanah masam,
sebaliknya terjerap kuat oleh oksida dan
lempung pada pH > 6.5.
• Dapat terlindi pada tanah pasiran yang masam
• Bahan organik merupakan cadangan utama
• Tanah yang kering: kebanyakan B diserap
secara pasif bersama air, seperti Ca,
didistribusikan ke tanaman melalui sistem
transpirasi, pengambilan dan pengangkutan
yang terus menerus dalam xilem sangat
penting
• Interaksi hara: kadar Ca dan K yang tinggi
dapat memicu kekahatan B
g. Pupuk Mo
• Rabuk dan organik lainnya: meski
kadarnya kecil tapi sudah
mencukupi, karena memang
kebutuhan Mo juga kecil
• Sumber anorganik : Ammonium dan
natrium molybdates, diberikan
sebagai pupuk daun atau pupuk
tanah, atau diberikan untuk benih
(seed treatmnents)
• Pengapuran dapat mengatasi
kekahatan Mo
Ketersediaan Mo
• Jika pH meningkat Mo menjadi
tersedia, 1 unit kenaikan pH
meningkatkan ketersediaan Mo 10 kali
(berbeda dengan hara mikro lainnya).
• Kekahatan dijumpai pada tanah
masam, atau tanah dengan oksida Fe-
Al
• Interaksi hara: sulfat tinggi
menghambat serapan Mo, nitrat
meningkatkan serapan Mo, ammonium
menurunkan serapan Mo.
“Situasi dimana tanaman memerlukan tambahan
HIDDEN HUNGER
unsur hara tertentu meskipun belum ada gejala
= KELAPARAN
defisiensi yang spesifik”
TERSEMBUNYI
Kandungan hara dalam tanaman berada di atas zone
defisiensi, namun masih berada di bawah batas
optimal untuk pertumbuhan dan produksi tanaman
Morfologi
Part analyses
root absorption
Soil tests
Symptoms
dosis pemupukan
air tanah, aerasi, suhu
Hasil analisis tanaman berguna untuk menyusun program pemupukan musim tanam mendatang .
Hasil uji tanah berguna untuk membantu mengeliminir / mengatasi problematik hara musim tanam
sekarang
Kedua cara ini harus digunakan dengan hati-hati, terutama dikaitkan dengan sejarah pengelolaan
tanah pada masa yang lalu
Landasan Ilmiah bagi Rekomendasi Pemupukan
Yield response as influenced by soil test level and soil test recommendation
approach. (Hergert, 1997)
Pemupukan
untuk Tidak boleh
pemeliharaan memupuk
Hasil maksimum
ekonomis
% Hasil tanaman
SR R T ST
Tingkat Uji Tanah
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMUPUKAN
1. Sifat dan ciri tanah
2. Iklim
3. Pola tanam yang tidak teratur
4. Jenis pupuk yang digunakan
Penggolongan Kelas Tanah Berdasarkan Sifat Fisik & Kimia
tanah:
1. Tanah yg kimia kaya dan fisik baik. Biasanya pd tanah
pegunungan, contohnya; tanah andosol, & chernocen.
2. Tanah yg kimia kaya tetapi sifat fisik jelek. Tanah ini
umumnya berwarna abu-abu sampai merah, hal ini
menunjukkan kandungan bahan organik dan liat yg cukup
tinggi. Misal pada tanah Gromosol (di Jawa Tengah & Jawa
Timur)
3. Tanah yg kimia miskin tetapi sifat fisik baik. Pd umumnya,
tanah berwarna merah sampai coklat, terbentuk pada daerah2
dgn pencucian tinggi sbg akibat curah hujan yg tinggi. Cth;
tanah Latosol (Jawa Barat).
4. Tanah yg kimia miskin & fisiknya jelek. Sebagian besar tanah2
di Indonesia (60%). Cth : tanah PMK (Podsolik Merah
Kuning), dan cocok untuk komoditas perkebunan seperti karet,
kelapa sawit, & HTI
Dasar-dasar Pemupukan
Hasil tanaman yang lebih tinggi akan menyediakan peluang yang lebih besar untuk
mencapai maximum net-profit per luasan lahan dan memperkecil biaya produksi
per satuan hasil.
Kesuburan tanah yang baik menjadi faktor utama untuk mendapatkan hasil yang
tinggi.
Biaya tetap dalam usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani, tidak
tergantung pada besarnya hasil tanaman. Dengan demikian praktek usahatani yang
meningkatkan hasil tanaman biasanya akan memperendah biaya produksi per
satuan hasil
.
Kurva respon hasil tanaman terhadap pemupukan biasanya mengikuti The Law of
Diminishing Return (Kurva Asimtotis).
Pendapatan per biaya produksi akan semakin menurun, hal ini menjadi
pertimbangan utama bagi petani yang modal kerjanya terbatas.
Petani yang progresif biasanya menyadari bahwa profit per hektar lahan lebih penting
daripada penghasilan per satuan biaya produksi
Maximum profit dari pemupukan akan tercapai kalau tambahan hasil tanaman sama dengan
tambahan biaya pemupukan (dY/dX = dC/dX)
EKONOMI PEMUPUKAN.
Level of farm management: derajat sampai dimana semua faktor produksi tanaman
dapat berhasil dikendalikan.
Pada dosis pupuk yang tinggi, diperlukan kemampuan manajerial yg lebih tinggi