Anda di halaman 1dari 54

PUPUK & PEMUPUKAN

Sejarah Singkat
Manusia mulai mengolah lahan untuk keperluan pangan sekitar
8000 tahun sebelum Masehi

Lahan yang sama tidak dapat mendukung pertumbuhan


tanaman selamanya

Pupuk yang secara empiris diketahui pertama kali adalah


kotoran manusia dan hewan peliharaannya

Meskipun demikian, hingga 300 tahun yang lalu, hanya bangsa


China yang diketahui menggunakan residu-residu tersebut
dengan cara yang sistematis.
Sejarah Singkat

Pada abad ke 19, pakar kimia bangsa Jerman J. von Liebig


mengemukakan prinsip-prinsip hara dan produksi tanaman dalam
"Chemistry in Its Application to Agriculture and Physiology"

Ia menekankan nilai hara mineral yang berasal dari tanah terhadap


keharaan tanaman dan pentingnya mengganti unsur-unsur tersebut
guna mempertahankan kesuburan tanah.

Karenanya, pemikiran von Liebig mengenai nilai unsur mineral


dalam keharaan tanaman dapat dianggap sebagai dasar teori bagi
pengembangan industri pupuk.
Sejarah Singkat

Pada awal abad 19, pupuk-pupuk mineral berikut telah diperdagangkan:


Amonium Sulfat, produk samping pembuatan gas kota dari batubara coal.
Sodium Nitrat, dari deposit alami di Chile
Garam-garam potasium, berasal dari abu kayu.

Pada tahuan 1842, J. B. Lawes (UK), membuat rancangan proses kimia


untuk pembuatan pabrik Superfosfat yang berasal dari tulang-tulang dan
batuan fosfat. Ketiga hara utama tanaman, nitrogen, fosfor dan kalium
tersedia sebagai garam-garam kimia. Oleh karena itu, industri pupuk
modern kurang lebih berumur 150 tahun.

Perkembangan penting lainnya dalam produksi pupuk adalah sintesis


amonia dari N2 and hidrogen (proses Haber-Bosch).
PUPUK DAN PEMUPUKAN

Pupuk adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang


organik maupun anorganik dengan maksud untuk mengganti
kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk
meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
keliling atau lingkungan yang baik.
Ilmu Pemupukan adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki
tentang zat-zat apakah yang perlu diberikan kepada tanah
sehubungan dengan kekurangan zat-zat tersebut yang
terkandung di dalam tanah yang perlu guna pertumbuhan
dan perkembangan tanaman dalam rangka meningkatkan
produksinya agar tercapai hasil yang tinggi.
Mengapa tanah harus dipupuk ?
1. Proses pemanenan/usaha budidaya
2. Penghayutan dan pencucian zat hara yang hilang.
3. Pencemaran lingkungan
4. Bencana alam
5. Pengaruh Iklim

Dalam pengertian yang perlu diberikan yaitu perlakuan sebelum


zat-zat (pupuk) diberikan/ditambahkan ke dalam tanah.
Perlakuan itu antara lain :
1. Berupa penyelidikan tentang zat apa yang kurang, berapa
besarnya kekurangan itu, bagaimana perbandingannya dan
kapan waktu pemberiannya.
2. Berupa penyelidikan tentang pengaruh yang tidak langsung atau
pengaruh apa yang timbul pada bagian-bagian atau sifat tanah
serta tanaman yang dibudidayakan (zat-zat)
Faktor produksi dlm usaha tani

1. Faktor genetis tanaman (varietas, daya


hasil, dll).
2. Faktor lingkungan (cuaca, sistim pengairan,
perkembangan HPT, dll).
3. Faktor Tanah (Sifat fisik, kimia dan biologi
tanah).
Penggolongan Kelas Tanah Berdasarkan Sifat
Fisik & Kimia tanah
1. Tanah yg kimia kaya dan fisik baik.
Biasanya pd tanah pegunungan, contohnya; tanah andosol, &
chernocen

2. Tanah yg kimia kaya tetapi sifat fisik jelek.


Tanah ini umumnya berwarna abu-abu sampai merah, hal ini
menunjukkan kandungan bahan organik dan liat yg cukup tinggi. Misal
pada tanah Gromosol (di Jawa Tengah & Jawa Timur)

3. Tanah yg kimia miskin tetapi sifat fisik baik.


Pd umumnya, tanah berwarna merah sampai coklat, terbentuk pada
daerah2 dgn pencucian tinggi sbg akibat curah hujan yg tinggi. Cth;
tanah Lanosol (Jawa Barat).

4. Tanah yg kimia miskin & fisiknya jelek.


Sebagian besar tanah2 di Indonesia (60%). Cth : tanah PMK (Podsolik
Merah Kuning), dan cocok untuk komoditas perkebunan seperti karet,
kelapa sawit, & HTI
UNSUR HARA PENYUSUN TANAMAN
C 47%
90% O2
CO2
H 7% Air
O 44% 10% Bhn
Kering H2O
N 0,2-2%

NO3- NH4+ Fe3+


Mn2+
K+2+
H2O
Bo33-
H2PO4-
O2 MoO42-
HPO4-
Mg2+
Ca2+ Co2+
SO4- Cl- Zn2+
Pemberian zat yang salah, pemberian yang berlebihan atau
serba kurang dan pemberian zat yang tidak tepat pada
waktunya tentu akan menimbulkan akibat-akibat yang
fatal atau sangat merugikan, seperti :
1. Kematian tanaman
2. Timbulnya gejala-gejala penyakit tanaman yang baru
3. Kerusakan fisik tanah
4. Tidak ekonomis, dll
Contoh :
Panen Padi 4 ton/ha
Unsur hara yang terangkut : N = 32 kg; P = 36 kg; K = 21 kg.
5 Tepat Pemupukan
1) Tepat Jenis  Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg dibutuhkan
tanaman.
2) Tepat Dosis  Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn
jumlah unsur hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan
tanaman.
3) Tepat Waktu  Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur
tanaman, dan kondisi iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika ilakukan di
awal musim penghujan atau akhir musim kemarau, (b) pengaplikasian sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 11 siang)
4) Tepat Cara  Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik
pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.
5) Tepat Sasaran  Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk,
misal; (1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus
berada didalam radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan
pemupukan maka areal pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.
(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat
pengolahan tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia
tanah.
Klasifikasi pupuk
1. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibagi menjadi :
a. Pupuk tunggal (single fertilizer),
yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur
Misalnya :
Urea : N
ZK :K
TSP :P
b. Pupuk majemuk (compound fertilizer)
Yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam
unsur hara
Misalnya :
DAP : N dan P rustica yellow : N, P dan K
Lengkap vs. Tidak lengkap
• Complete Fertilizers
– Contain all 3 primary
nutrients of nitrogen,
phosphorus, & potassium.
• Examples:
– 10-10-10
– 15-30-15
– 20-5-20
Pupuk Lengkap vs. Tdk lengkap
• Incomplete Fertilizers
– DO NOT have all 3 primary
nutrients.
• Examples:
– 20-0-0
– 0-20-0
– 12-0-44
2. Berdasarkan kadar kandungan unsur haranya
a. Yang berkadar unsur hara tinggi (concentrated)
kandungan unsur haranya lebih dari 30 %
contoh.
- TSP -------- 45 % P2O5
- ZK --------- 50 % K2O
- Urea ------- 45 % N
b. Yang berkadar hara sedang, kandungan unsur haranya
20 – 30 %
contoh.
- Abu dapur ------- 30 % K2O
c. Yang berkadar hara rendah (ordinary),
kandungan unsur haranya kurang dari 20 %.
3. Berdasarkan reaksi kimianya
a. Pupuk masam ------ Amonium sulfat (Za), Urea
b. Pupuk Netral ------- Kapur amonium sendawa campur
CaCO3+
c. Pupuk basa --------- NaNO3
4. Berdasarkan Pembuatannya
a. Pupuk Alam (Organik)
Pupuk kandang, Pupuk hijau, Kompos, dll.
b. Pupuk Buatan (pupuk anorganik)
Urea, TSP, NPK, Za, dll.
Pupuk Organik vs. Inorganik
Pupuk organik buatan
• Pupuk Organik Pupuk organik buatan adalah pupuk organik
yang diproduksi di pabrik dengan
– Come from plant or menggunakan peralatan yang modern.
animal matter & contain Beberapa manfaat pupuk organik buatan,
carbon compounds. yaitu:
1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang
• Contoh: dibutuhkan tanaman.
– Urea 2. Meningkatkan produktivitas tanaman.
– Sludge 3. Merangsang pertumbuhan akar, batang,
dan daun.
– Animal Tankage 4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan


digunakan dengan cara menyebarkannya
di sekeliling tanaman, sehingga terjadi
peningkatan kandungan unsur hara secara
efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi
pupuk organik tersebut
Organic vs. Inorganic
• Keunggulan pupuk Pupuk organik adalah pupuk yang
organik tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman,
– Pelepasan hara secara hewan, dan manusia.
lambat. Pupuk organik dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk
– Tidak mudah tercuci memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
dari tanah. biologi tanah.
Pupuk organik mengandung banyak
– Menambahkan bahan bahan organik daripada kadar haranya.
organik ke tanah. Sumber bahan organik dapat berupa
kompos, pupuk hijau, pupuk kandang,
sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol
jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa),
limbah ternak, limbah industri yang
menggunakan bahan pertanian, dan
limbah kota (sampah)
Pupuk Organik vs. Inorganik
• Kelemahan Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari
tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami
pupuk organik
proses dekomposisi atau fermentasi.
– Sulit Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di
diperoleh. antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,
– Relatif sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.
mahal. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di
– Tidak steril. antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang,
– Kandungan dan cairan biogas.
haranya Beberapa kegunaan kompos adalah:
rendah. 1. Memperbaiki struktur tanah.
2. Memperkuat kemantapan agregat tanah berpasir.
3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
6. Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di
sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah
yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya
temperatur kompos (di bawah 400 c)
Organic vs. Inorganic
PUPUK ANORGANIK
– Come from Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik,
sources other berbahan dasar dari mineral dan udara.
than animals
or plants…. Bahan dasar pupuk nitrogen adalah nitogen dari
• Chemical udara, sedangkan pupuk P, K, Ca, Mg dari bahan
products. tambang.

Pupuk anorganik dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk


dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik
berkadar hara tinggi.

Misalnya urea berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea


terdapat 45-46 kg N)
Organik vs. Anorganik
Beberapa keuntungan dari pupuk
anorganik, yaitu :
• Keuntungan pupuk
anorganik (1) Pemberiannya dapat terukur dengan
tepat,
– Dapat dibuat sesuai nutrisi (2) Kebutuhan tanaman akan hara dpat
yg diinginkan. dipenuhi dengan perbandingan yang
– Harganya lebih murah tepat,
(3) Pupuk anorganik tersedia dalam
– Mudah diperoleh
jumlah cukup, dan
(4) Pupuk anorganik mudah diangkut
karena jumlahnya relatif sedikit
dibandingkan dengan pupuk organik.

Pupuk anorganik mempunyai kelemahan,


yaitu selain hanya mempunyai unsur
makro, pupuk anorganik ini sangat
sedikit ataupun hampir tidak
mengandung unsur hara mikro.
Organic vs. Inorganic
• Kerugian Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat di
pupuk pabrik secara kimia. Pupuk anorganik dapat
dikelompokkan berdasarkan jumlah hara yang
anorganik menyusunnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang
– No organic mengandung hanya satu unsur hara. Sedangkan
material. pupuk majemuk merupakan pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur.
– Possible
chemical Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.
building up in 08/Permentan/SR.140/2/2007, pupuk memenuhi
syarat sebagai pupuk majemuk NPK apabila total
growing pupuk N, P2O5 dan K2O minimal 30%.
media.
Contoh
pupuk majemuk Phonska 15-15-15, Pelangi 20-10-
10, dan Mutiara 16-16-16. Pupuk majemuk juga
dapat ditambah dengan hara S, Mg atau hara mikro
(Cu dan Zn).
5. Berdasarkan kelarutannya
a. Larut dalam air
b. Larut dalam asam citrat
c. Larut dalam asam keras
Pupuk mudah larut vs. Sukar larut
• Pupuk mudah larut
– Dissolves in water & are applied as a liquid
solution.
• Keuntungannya
– Can fertilizer through the irrigation water
in a process called fertigation.
Soluble vs. Insoluble
• Pupuk sukar larut
– Includes granular & slow release fertilizers
applied to the growing media.
Soluble vs. Insoluble
• Pupuk Granuler
– Relatif lebih murah
– Mudah diperoleh
• Pupuk “Slow Release” Lambat-tersedia
– Lebih mahal  dilapisi (coated).
– Memberikan nutrisi yg seragam bagi tanaman
Analisis & Ratio Pupuk
• Analysis Pupuk
– Expresses the percent by weight of nitrogen,
phosphorus, & potassium.
• Ratio Pupuk
– Is a comparison of primary nutrients
– 10-10-10 = 1:1:1
– 24- 8 -16 = 3:1:2
ANALISIS PUPUK
MEMILIH PUPUK
Metode Aplikasi Pupuk
3 metode umum pemupukan :

1. Broadcasting:
2. Placement:
3. Foliar application:.

Metode aplikasi harus dipilih agar sesuai dengan nutrisi


tertentu, tanaman, serta metode budidaya.
• Nitrogen umumnya digunakan dengan disebar pada
tanaman irigasi.
• Fosfor perlu ditempatkan di dekat baris tanaman.
• Kalium juga digunakan secara disebar.
• Pupuk kompleks yang baik dengan penempatan.
• Mikronutrien sebagian besar digunakan sebagai
semprotan daun.
Aturan Umum
• Metode yang digunakan harus……..….
– Praktis
– Efektif
– Efisien biaya
• Metode yang digunakan akan mempengaruhi
kertesediaan hara bagi akar tanaman
• Pupuk harus dapat melarut dan hara dapat
menapai permukaan akar tanaman.

Sebar = Broadcasting
Bahan pupuk disebar merata di seluruh
permukaan lahan untuk produksi tanaman.
Alur = Garit = Banding

• Placing a band of
fertilizer about 2
inches to the sides &
about 2 inches below
seed depth.
• Do NOT place below
seeds because
fertilizer will burn
roots.
Sidedressing = penempatan di
sisi tanaman
• Penempatan bahan pupuk di dekat
permukaan tanah (dibenamkan
dangkal) dan di dekat tanaman
muda yang baru tumbuh atau
berkecambah muncuk ke permukaan
tanah.

Topdressing
Pupuk dicampur rata dengan tanah lapisan atas
(1-2 inchi) di sekitar tanaman.
Tugal = Perforating
• Pupuk ditempatkan dalam
lubang-lubang yang
dibuat di sekitar batang di
bawah bayangan tajuk
pohon, misalnya pohon
buah.
• Lubang pupuk kemudian
ditutup tanah, dan pupuk
secara bertahap akan
melarut
Pupuk dan irigasi = Fertigasi
• Memasukkan bahan pupuk yang larut air ke
dalam sistem irigasi di rumah kaca atau di
pembibitan.
• Larutan hara yang pekat (konsentrasi tinggi)
biasanya dialirkan melalui alat “proportioners
atau injector” untuk diencerkan sesuai dnegan
rasio hara yang dibutuhkan.
Tipe-tipe Fertigasi

• Tipe Venturi
– Simple & inexpensive
– Less accurate
– Depends on water
pressure in the hose &
in the smaller tube to
proportion.
• CONTOH:
– Hozon
Tipe-tipe Fertigasi
• Positive-Displacement
– Physically inject & mix specific
amounts of concentrated
solution & water.
– More expensive
– Very accurate
• Contoh peralatan:
– Commander Proportioners
– Smith Injectors
Semprot daun = Foliar Spraying

• Penyemprotan larutan hara


mikro secara langsung ke
daun-daun tanaman.
• Dilakukan untuk mengoreksi
secara cepat defisiensi hara,
tetapi ….
– If fertilizer concentration
is too high, leaf burning
will occur.
Konsumsi Pupuk Global
Konsumsi pupuk global meningkat secara nyata sejak tahun 1950, sementara
populasi penduduk telah tumbuh dari 2,5 menjadi 6 milyar

Juta ton hara

Penurunan pada awal tahun 1990 disebabkan turunnya konsumsi pupuk pada
negara Eropa Tengah dan FSU sejalan dengan perubahan masalah stuktural
ekonomi.
Konsumsi Pupuk Global
Pada tahun 1960, negara-negara maju tercatat 88% dari konsumsi pupuk dunia.
Pada tahun 1999 penggunaan mereka turun menjadi 39%, sementara negara-
negara berkembang tercatat 61%

Negara berkembang di Asia saja tercatat sebesar 48%


Konsumsi Pupuk Global

Sumber: FAO / World Gank

Beberapa pupuk-pupuk penting


Pupuk Nitrogen Pupuk Fosfat Pupuk Kalium
Amonium sulfat Single superfosfat Kalium klorida
Amonium nitrat Triple superfosfat Kalium sulfat
Calcium amonium nitrat Diamonium fosfat
Urea Batuan fosfat
Kerugian Pupuk Kimia
Economi
Pabrik pupuk kimia tergantung pada penggunaan bentuk energi yang tidak dapat diperbarui. Dari
segi biaya energi yang terus meningkat, energi akan menjadi faktor pembatas utama
peningkatan produksi pertanian di masa mendatang.
Dalam hal Pupuk Fosfat, sekitar 120-180 kWh dibutuhkan untuk menghasilkan 1 t P2O5.
Dalam hal Pupuk Nitrogen, 28.8-31.5 GJ (LHV) dibutuhkan untuk menghasilkan 1 t NH3.

Cadangan Bahan Mentah


Dalam hal bahan mentah pupuk fosfat, batuan fosfat juga merupakan sumber yang tidak terbarukan

Skenario Konsumsi P2O5 Umur Cadangan


Kerugian Pupuk Kimia

Polusi
Emisi ke udara: Emisi utama dari proses adalah gas fluorida, yang mengandung
sekitar 10mg N m-3 dalam bentuk fluorine. Emisi kedua adalah debu berasal dari
sisa batuan fosfat yang tidak diolah dan dihaluskan, yang mengandung sekitar 3-
4% fluorida yang tidak larut air. Fluorida terakumulasi ke dalam tanaman.

Emisi ke perairan: Efluen cair, utamanya mengandung fluorida dan sejumlah kecil
asam fosfat. Slurry gipsum mengandung logam berat (Al, Ni, Cd, Pb, dll). Pengaruh
yang paling serius dari pembuangan limbah yang tidak dikelola ke dalam kolam
pembuangan adalah perubahan pH, yang dapat mempengaruhi sebagian besar
ikan, kehidupan air, dan vegetasi

Limbah padat: Sekitar 5 ton fosfogipsum dihasilkan per ton P2O5 yang diproduksi.
Fosforgipsum tersebut mengandung trace element dari batuan fosfat, meliputi
cadmium, dan beberapa unsur radioaktif, seperti radon.
Kerugian Pupuk Kimia
Eutrofikasi
Eutrofikasi secara singkat didefinisikan sebagai peningkatan ketersediaan hara
dari tubuh air. Meskipun demikian, istilah ini sering dikaitkan dengan kualitas air
yang buruk dan digunakan untuk menggambarkan dampak negatif dari
pengayaan hara.

Karena fosfor merupakan hara pembatas utama dalam fresh water, maka
peningkatan unsur ini akan mengganggu struktur ekologi melalui peningkatan
pertumbuhan fitoplankton yang cepat.

Saat terjadi ledakan beberapa spesies algae , maka akan terjadi ketidak
seimbangan oksigen bersih serta proses deoksigenasi air yang dapat menyebabkan
sufokasi ikan dan binatang tingkat tinggi.

Kehilangan fosfat terlarut ke dalam air telah meningkat dari < 0,1 kg hingga > 0,3
kg fosfor/ha/tahun. Di Eropa, fosfor yang berasal dari lahan pertanian dapat
mencapai 40% dari total fosfor dalam air.
Kerugian Pupuk Kimia

Sumber fosfor dalam air di Eropa,


(% sumbangan)

Sumber utama
(sumbangan perkotaan) 50-75%
Pertanian 20-40%
Alami 5-15%

Sumber: Nutrients in European Ecosystems


Dapatkah kita menghindari penggunaan
pupuk kimia dalam waktu dekat?
Pupuk kimia meningkatkan hasil pertanian dan
karenanya, memungkinkan pemenuhan peningkatan
kebutuhan pangan dari populasi dunia

Source:

Bila dihitung, bahwa sejak tahun 1950 populasi dunia telah tumbuh dari 2,5
menjadi 6 milyar dan dapat mencapai 10 milyar pada tahun 2040, terlihat
bahwa pupuk kimia masih akan tetap digunakan secara ekstensif dalam
beberapa tahun mendatang
Pertanian yang intensif (Revolusi Hijau) membutuhkan penggunaan
pupuk kimia yang tinggi. Tetapi pupuk-pupuk tersebut selain tidak
terbarui, juga mahal, khususnya di negara-negara berkembang.
Selain itu produksi dan penggunaan pupuk kimia dapat
menyebabkan degradasi kualitas udara, air dan tanah.

Tetapi ada alternatif!!


Pupuk Hayati
Pengambil kebijakan saat ini
mempromosikan suatu strategi yang
bertujuan untuk mengurangi penggunaan
pupuk kimia atau dengan kata lain, strategi
yang bertujuan untuk mencapai pertanian
berkelanjutan.
Trend saat ini adalah menggali kemungkinan
melengkapi pupuk kimia dengan pupuk
hayati, yang berasal dari mikrobia alami.
Pupuk Hayati
Produksi pupuk hayati selain cepat, juga membutuhkan energi
yang lebih sedikit dibandingkan dengan pupuk kimia

Pupuk hayati dapat didiversifikasi


menjadi unit-unit kecil, guna
memenuhi kebutuhan lokasi
tertentu, khususnya negara-
negara yang tidak menggunakan
mekanisasi dalam pertaniannya.

Pupuk hayati juga bersifat ramah lingkungan


Pupuk Hayati
Statistik memperlihatkan bahwa daerah pengelolaan organik terus meningkat
karena adanya permintaan produk-produk organik di Eropa, Amerika Serikat,
dan Jepang.

Di Eropa, pertanian organik berpotensi untuk tumbuh dari 2% area


pertanian saat ini menjadi sekitar 5% dan 10% pada tahun 2005.
Pupuk Hayati
Meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam peraturan mengenai
pertanian organik antar negara, tetapi tidak terdapat batasan yang
ketat bagi penggunaan pupuk mikrobia.

Sebagai contoh, peraturan Eropa bahwa penyiapan


mikroorganisma (bukan hasil rekayasa genetik) dapat digunakan
untuk meningkatkan kesuburan tanah maupun ketersediaan
hara dalam tanah atau tanaman (Part A of Annex I to Council
Regulation EEC 2092/91).
Pupuk Hayati

Pupuk hayati penting untuk masa depan yang


sehat bagi generasi yang akan datang.

Kita hendaknya mengeksplorasi semua


kemungkinan bagi pembuatan inokulan
mikroba yang lebih efisien, karena masa
depan yang menjanjikan menunggunya.
MIKROBA BERPOTENSI SEBAGAI PUPUK HAYATI BERDASARKAN
PERANNYA:
1. Pemantap agregat
2. Perangsang penyerapan hara
3. Pelarut hara
4. Pengendali patogen
5. Pemacu pertumbuhan

TEKNOLOGI BIO-SUPERFOSFAT (BIO-SP):


• Untuk meningkatkan aktivasi batuan P atau P-alam bermutu rendah karena
kurang reaktif, dapat digunakan mikroba pelarut P  lebih murah
dibandingkan teknik asidulasi
• Perlu penelitian:
- karakteristik bahan baku P
- jenis mikroba pelarut P dan asam organik yang dihasilkan
- masa inkubasi yang optimum
- bentuk akhir produk (bubuk/granul)

Anda mungkin juga menyukai