Anda di halaman 1dari 16

Pengenalan Klasifikasi Pupuk

Rabiatul Wahdah,S.P.,M.S.

Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat
WAJA SAMPAI KAPUTING
Menurut Munawar (2018) Klasifikasi pupuk dapat dilihat dari beberapa segi,
yaitu berdasarkan:
1. Pembentukannya: pupuk alam dan pupuk buatan
2. Kandungan unsur hara: pupuk tunggal dan pupuk majemuk
3. Bentuk: pupuk padat, cair
4. Reaksi di dalam tanah: masam, basa, dan netral.
5. Susunan kimia: pupuk anorganik dan organik
6. Kadar kandungan haranya: berkadar hara tinggi, sedang dan rendah
7. Kelarutannya: larut dalam air, larut dalam asam sitrat dan larut dalam
asam keras.
Kebaikan pupuk alam

1. Menyumbang bahan organik tanah.


2. Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih porous (berpori).
3. Meningkatkan kapasitas penahan air (water holding capacity).
4. Meningkatkan kehidupan biologi tanah.
5. Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah/KTK (daya pegang hara pada
tanah) terutama pada tanah pasir (meningkatkan sistem koloid tanah).

WAJA SAMPAI KAPUTING


Kelemahan pupuk alam
• Kandungan haranya rendah.
• Relatif sulit memperolehnya, karena dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif banyak dalam sekali aplikasi.
• Pemanfaatan oleh tanaman setelah melalui proses dekom-
posisi (tidak dapat diaplikasikan langsung).
• Pengangkutannya sulit karena jumlahnya yang banyak.
• Biaya aplikasinya mahal (karena jumlahnya banyak).

WAJA SAMPAI KAPUTING


Kebaikan pupuk buatan antara lain:
• Lebih mudah menentukan jumlah pupuk yang diperlukan sesuai dengan
keperluan tanaman.
• Hara yang diberikan dalam bentuk yang tersedia.
• Dapat diberikan pada saat-saat yang tepat.
• Pemakaian dan pengangkutannya lebih mudah dan murah.
• Mengandung unsur hara yang tinggi.
• Kelarutannya yang tinggi, sehingga lebih cepat tersedia bagi tanaman.
• Memperbaiki sifat kimia tanah secara instan

Sedangkan kelemahannya dapat dikemukakan sebagai berikut:


• Bila tidak dengan perhitungan penggunaannya, pupuk buatan dapat merusak
tanah, tanaman dan lingkungan.
• Umumnya tidak atau sedikit mengandung unsur hara mikro, dan hanya unsur
hara tertentu saja (misalnya, unsur hara N, P dan K) yang mempunyai konsen-
trasi yang tinggi.

WAJA SAMPAI KAPUTING


BEBERAPA JENIS PUPUK ANORGANIK
Pupuk yang Didasarkan pada Kandungan Unsur Ha-
ranya
1) Pupuk Tunggal,
2) Pupuk Majemuk dan
3) Pupuk kalsium dan magnesium.

WAJA SAMPAI KAPUTING


Pupuk Tunggal & Pupuk Majemuk
Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung satu jenis hara tanaman,
seperti N atau P atau K, Contoh Pupuk Tunggal:
1. Pupuk N (Urea)
2. Pupuk P (TSP)
3. Pupuk K (KCl)

Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara
tanaman, yaitu gabungan antara N-P, P-K, N-K atau secara lengkap N-P-K
1. Pupuk NP (Ammo-Phos)
2. Pupuk NK (Kalium nitrat)
3. Pupuk NPK (Ponska)

WAJA SAMPAI KAPUTING


Pupuk Yang Didasarkan pada Bentuknya

Gambar 3. Pupuk organik dan anorganik

Gambar 3. Aplikasi pupuk cair


WAJA SAMPAI KAPUTING
Pupuk Yang Didasarkan pada Reaksinya
1. Pupuk yang membentuk kemasaman tanah
Pupuk yang membentuk kemasaman tanah adalah pupuk yang mampu meningkatkan
kemasaman tanah. Pada umumnya pupuk yang mengandung unsur Nitrogen pada prin-
sipnya dapat menurunkan pH tanah melalui proses nitrifikasi garam amonium oleh aktivi-
tas jasada renik tanah. Contoh adalah Amonium Sulfat dan Amonium Nitrat.

2.Pupuk basa (basic fertilizer)


Pupuk basa (basic fertilizer) adalah pupuk yang mampu menurunkan tingkat kemasaman
tanah, karena residu yang ditinggalkan kation-kation basa (misalnya ion Mg) di dalam
tanah. Contoh pupuk: Magnesium Ammonium Fosfat.

3.Pupuk netral (neutral fertilizer atau non acid forming fertilizer )


Pupuk netral (neutral fertilizer atau non acid forming fertilizer) adalah pupuk yang dapat
meninggalkan residu di dalam tanah, baik bersifat masam atau basa.
Contoh: Dolomit

WAJA SAMPAI KAPUTING


Pupuk Berdasarkan Susunan Kimia
Pupuk ini dibedakan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan di
dalam tanah. Pupuk ini dibedakan menjadi:
• Pupuk Anorganik yaitu pupuk yang dibuat di pabrik (pupuk buatan).
Pupuk ini lebih cepat bereaksi dalam tanah dan mudah tersedia un-
tuk tanaman. Contoh pupuk ini adalah Amonium Sulfat, TSP atau
KCl, dll.

• Pupuk organik pupuk yang merupakan hasil akhir atau hasil-hasil


antara dari perubahan atau penguraian bagian-bagian atau sisa
tanaman dan hewan. Pupuk ini lebih sukar larut di dalam tanah
dibandingkan dengan pupuk anorganik. Contoh pupuk ini adalah
Pupuk kandang, kompos, dll.
Pupuk Berdasarkan Kadar Kandungan Haranya
Pupuk ini dibagi menjadi:
• Pupuk yang berkadar hara yang tinggi yaitu kandungan haranya lebih
dari 30%, misalnya: Urea dengan kandungan hara = 45% N, TSP den-
gan kandungan hara = 46% P2O5.

• Pupuk yang berkadar hara sedang yaitu kandungan unsur haranya 20-
30%, misalnya: Amonium Sulfat dengan kandungan haranya 20,5%N,
Amonium Klorida (NH4Cl) dengan kandungan hara 25%N.

• Pupuk yang berkadar hara rendah, yaitu kandungan haranya lebih kecil
dari 20%, misalnya Fused Magnesium Fosfat (FMP) dengan kandungan
P2O5= 19%
Pupuk Berdasarkan Kelarutan

• Larut dalam air (+): Pupuk N: Urea 45%N (+), ZA 20% N (+)
Pupuk K: KCl (60% K2O) (+), ZK 50% K2O (+) Pupuk P: DS 36%
P2O5 (+), TSP 45% P2O5(+)
• Larut dalam asam sitrat (=): FMP (Fused Magnesium Fosfat) (=)
• Larut dalam asam keras (HCl 25%) (X) Fosfat Alam (X)

Anda mungkin juga menyukai