Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK (SABUT KELAPA) MENJADI

PUPUK CAIR

Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk
mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi
pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu
bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dalam Permentan
No.2/Pert/Hk. 060/2/2006, tentang pupuk organik dikemukakan bahwa pupuk
organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk dapat di
klasifikasikan berdasarkan asalnya, senyawanya, fasenya, cara penggunaanya,
reaksi fisiologisnya, kandungan haranya, dan jenis haranya .

Berdasarkan asalnya, pupuk terbagi menjadi dua yaitu :


1. Pupuk alam, yakni pupuk yang didapat di alam atau dibuat dengan
bahan alam tanpa proses yang berarti, misalnya, pupuk kompos, pupuk
kandang, guano, pupuk hijau.

2. Pupuk buatan, yakni pupuk yang dibuat oleh pabrik misalnya, TSP,
Urea, Rustika, dan nitrophonska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan
mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.

Berdasarkan senyawanya juga terbagi menjadi dua yaitu :


1. Pupuk organik, yakni pupuk yang berupa senyawa organik,
kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik, misalnya pupuk
kandang, kompos dan guano, yang tidak termasuk pupuk organik adalah
rock phosphat, yang umumnya berasal dari batuan sejenis apatit.

2. Pupuk anorganik atau mineral, yakni dari senyawa anorganik, hampir


semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

Berdasarkan fasenya juga terbagi menjadi dua yaitu :


1. Pupuk padat, yakni pupuk yang umumnya mempunyai kelarutan
beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut air.
2. Pupuk cair, yakni pupuk berupa cair yang cara penggunaannya
dilarutkan terlebih dahulu dengan air , umumnya pupuk ini disemprotkan
ke daun. Karena mengandung banyak hara baik makro maupun mikro.
Pupuk amoniak merupakan pupuk yang memiliki kadar N sangat tinggi.
Penggunaan pupuk ini lewat tanah dengan cara menginjeksikan dari tangki
bertekanan.
Berdasarkan penggunaannya yakni, yang cara pemupukan dilarutkan
terlebih dahulu dalam air, kemudian disemprotkan pada permukaan daun.
Berdasarkan fisiologinya :
1 . Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis asam, yakni pupuk
yang bila diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah
menjadi lebih asam (pH menjadi lebih rendah ) Misalnya ZA
(NH4)2SO4 2 NH4 +SO4
2 . Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis netral misal TSP
CaH2PO4 Ca + H2PO4
3. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basa, yakni pupuk yang
bila diberikan dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik,
misalnya pupuk chilisalpeter,
NaNO3 Na + NO3
Berdasarkan kandungannya :
1. Pupuk tunggal, yang hanya mengandung satu hara pokok
tanaman, misalnya
pupuk urea = 48 - 0 - 0
ZK = 0 - 0 - 50
TS = 0 - 36 0
2. Pupuk majemuk, yakni pupuk yang mengandung dua unsur
hara pokok tanaman, misalnya ammonium monophosphate =
16 20 0
3. Pupuk lengkap, Yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur hara
pokok tanaman, contoh NPK, dan rustika yellow = 15 15- 15.
Sedangkan pupuk le ngkap/majemuk jika kita buat dengan jalan
mencampur pupuk buatan tunggal lainnya atau pupuk alam dengan
pupuk buatan, disebut pupuk campuran.
Banyak macam pupuk organik yang terbuat dari bahan limbah saat ini baik itu
pupuk padat maupun pupuk cair. Limbah yang digunakan pun bermacam macam
seperti pada tabel dibawah ini :

Pupuk Padat Pupuk Cair

Urin Sapi Dengan Aditif Tetes Tebu


Limbah Kotoran Sapi
(Metode Fermentasi)

Limbah Tepung Aren Limbah Sawi Putih

Sampah Sayur dan Ampas Tebu Limbah Tepung Aren

Bioakivaor Biosca Dan EM4

Limbah Sabut Kelapa

Contoh Pupuk Cair

Zat zat yang terkandung dalam pupuk cair :

1. Nitrogen (N)

pupuk ini pun sangat baik diaplikasikan saat padi/tanaman pada saat
pembentukan rumput.

2. Fosfor (P)

Fosfor sangat penting bagi tanaman untuk merangsang pembungaan dan


pembentukan buah atau biji.
3. Kalium (K)

Air hasil rendaman sabut kelapa yang mengandung unsur Kalium sangat
baik jika diberikan sebagai pupuk untuk tanaman seperti buah dan sayuran
guna mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Manfaat pupuk organik :

1. Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan


pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae

2. Dapat meningkatkan vigor.

3. Merangsang pertumbuhan cabang produktif

4. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah

5. Mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah

6. Memperkuat batang dan akar tanaman

7. Menambah bobot atau isi buah dan biji tanaman

8. Mencerahkan warna buah atau biji tanaman

9. Menambah aroma harum pada buah

10. Buah menjadi lebih manis

Cara membuat pupuk organik cair dari sabut kelapa

Alat dan Bahan

Wadah (Ember/Tong bekas/Jerigen)


Pisau/Parang
Sabut kelapa kering 1 kg
Gula merah 100 gram
EM4 (Effective Microorganism ) 100 ml
Air 10 ltr
Langkah langkah membuat pupuk cair :

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melalukan pemotongan dan


penguraian sabut kelapa, pemotongan bisa dilakukan dengan mesin
pengurai sabut kelapa. Kemudian masukkan ke dalam wadah.

2. Larutkan gula merah dengan 10 liter air.

3. Kemudian campurkan larutan gula merah tadi dengan EM4.

4. Tuangkan larutan tersebut ke dalam jerigen/ember yang berisi potongan


sabut kelapa, lalu ditutup rapat.

5. Buka tutup jerigen/ember setiap pagi selama beberapa detik untuk


membuang gas yang timbul.

6. Simpan pada tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan biarkan
selama 2 minggu.

Cara Menggunakan Pupuk Organik Sabut Kelapa :

Aplikasi pada akar

Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 3 bagian air
bersih. Lalu kucurkan pada tanaman dengan dosis 2ml/tanaman.
Pengaplikasian ini dilakukan satu minggu sekali.

Aplikasi pada daun

Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa dengan 5 bagian air
bersih. Lalu semprotkan pada daun dan batang tanaman satu minggu
sekali.

Keunggulan & Kekurangan Kompos

1. Keunggulan

Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap.


Pupuk organik mengandung asam - asam organik
Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah
Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan
Membantu menjaga kelembaban tanah.
Kompos Dapat Dibuat Dari Semua Bahan Organik.
2. Kekurangan :

Jumlah kandungan unsur haranya kecil


Membutuhkan biaya operasional lebih banyak.
Menjadi beban biaya bagi petani.
Reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik
tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Anda mungkin juga menyukai