Anggota :
-Gabriel Sagala
-M.Miqdad
-Ramayuda S.
-Satria Anugrah P
-Widya Nurasih
X IPA 4
SMAN 1 BALEENDAH
TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan mendapat bantuan
dari beberapa sumber.Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari ibu
pembimbing mata pelajaran KWU dan juga teman-teman semuanya.Untuk
itu,kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,ibu
pembimbing mata pelajaran KWU yaitu Ibu Ratna Yully Purwanti,S.Pd.,dan
juga kepada teman-teman semuanyayang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua hal,kami memohon maaf kepada pembaca jika masih
terdapat kesalahan di dalam makalah ini.Oleh karena itu,kami memohon dengan
sangat saran dan kritik anda karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Akhir kata,kami berharap agar makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
PENDAHULUAN
PUPUK
PENGERTIAN PUPUK
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung
bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sementara seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.
Meskipun demikian, didalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen.
FUNGSI PUPUK
Pupuk secara umum berfungsi sebagai sumber zat hara untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi, tanaman, dan memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk
pada media tanam dapat meningkatkan kadar hara dan meningkatkan
kesuburan. Aktifitas pertanian yang secara terus menerus dilakukan
mengakibatkan kehilangan unsur hara pada tanah. Oleh karena itu untuk
mengembalikan kesediaan hara pada media tanam diperlukan penambahan
pupuk. Secara umum pupuk digolongkan menjadi dua, antara lain pupuk
organik dan pupuk anorganik. Pupuk juga dapat digolongkan berdasarkan
kandungan, bentuk fisiknya, cara aplikasi, dan melepaskan unsur hara.
JENIS PUPUK
a. Berdasarkan sumber bahannya, pupuk digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Pupuk Organik
Pupuk Organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa
tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Baik yang diproses secara alami
maupun melalui rekayasa manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat
maupun cair. Yang termasuk pupuk organik antara lain; pupuk kandang, pupuk
kompos, pupuk hijau, humus, dan pupuk organik buatan.
2. Pupuk Anorganik
1. Pupuk Padat
Pupuk padat adalah pupuk dengan bentuk fisik padatan bukan cairan. Misalnya
pupuk dalam bentuk butiran/granul, tablet atau tepung. Pada umumnya pupuk
padat adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro.
2. Pupuk Cair
Pupuk cair adalah pupuk yang diproduksi dalam bentuk cair. Pupuk cair
biasanya adalah pupuk dengan unsur hara mikro. Namun demikian ada
beberapa jenis pupuk makro yang berbentuk cair.
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk dengan kandungan unsur hara satu macam.
Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea yang hanya
mengandung unsur N (nitrogen).
2. Pupuk Majemuk
Adalah pupuk dengan kandungan unsur hara lebih dari satu macam.
Misalnya NPK yang mengandung unsur N, P dan K atau diamonium phospat
dengan kandungan nitrogen dan fosfor.
d. Berdasarkan cara aplikasinya, pupuk digolongkan menjadi 2 jenis
yaitu;
1. Pupuk Daun
Pupuk daun merupakan jenis pupuk yang khusus diaplikasin dengan cara
disemprotkan pada daun. Biasanya pupuk daun memiliki kandungan unsur hara
mikro.
2. Pupuk Akar
Pupuk akar adalah pupuk yang cara pengaplikasiannya dengan cara ditaburkan
pada media semai atau disekeliling tanaman. Pupuk akar biasanya adalah pupuk
dengan kandungan unsur hara makro. Misalnya urea, NPK, TSP, dan lain-lain.
1. Fast Release
Adalah jenis pupuk yang kandungan unsur haranya mudah dan cepat
diserap oleh tanaman. Pupuk jenis ini ditebarkan ke media tanam dalam waktu
yang relatif singkat unsur hara yang dikandungnya akan dapat dimanfaatkan
langsung oleh tanaman. Jenis pupuk fast release misalnya urea, ZA, dan KCI.
2. Slow Release
Sering disebut juga pupuk controlled release (lepas terkendali), pupuk jenis ini
melepaskan unsur hara yang dikandungnya secara perlahan. Pupuk jenis slow
release melepaskan unsur hara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Misalnya pupuk TSP.
BAB II
KAJIAN TEORI
PENGERTIAN
a. Kelebihan
Memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah.
Lebih efektif dan ramah lingkungan.
Meyediakan unsur hara bagi tanaman.
Menekan pertumbuhan gulma.
b. Kekurangan
Nutrisi bahan organik hilang bila suhu fermentasi diatas 500C.
Kesalahan pengolahan dapat mengakibatkan keracunan/pencemaran.
MANFAAT PUPUK BOKASHI
MANFAAT EM4
- Dapat memperbaiki sifat tanah baik secara fisik, kimia maupun
biologi.
- Sebagai penyedia unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman.
- Dapat menekan populasi hama dan penyakit tanaman sehingga
dapat meningkatkan kesuburan tanah secara efektif dan
meningkatkan kesehatan pertumbuhan tanaman.
- Sangat berguna untuk mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
- Dapat menghasilkan hasil panen yang berkuantitas dan
berkualitas secara optimal.
- Dapat menekan pertumbuhan jumlah mikroorganisme (pathogen)
yang terdapat di dalam tanah.
- Dapat membuat proses penguraian bahan-bahan organik di dalam
tanah menjadi lebih cepat.
- Dapat meningkatkan kadar klorofil apabila larutan EM4
disemprotkan di daun.
- Dapat mempercepat proses fotosintesis.
- Larutan EM4 juga dapat membuat tanah menjadi lebih gembur
akibat adanya aktivitas bakteri yang menguntungkan di dalam
tanah.
- Dapat menekan atau mengurangi bau limbah.
- Dapat berfungsi sebagai pengikat nitrogen di udara.
- Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam
tanah.
- Penggunaan larutan EM4 lebih baik dari penggunaan pupuk
anorganik karena lebih ramah lingkungan, sehingga tidak akan
mengakibatkan pencemaran lingkungan.
- Dapat mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
- Larutan EM4 dapat digunakan untuk semua jenis tanah dan semua
jenis tanaman.
CARA KERJA
CARA MEMBUAT
- Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
- Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1
liter, dengan cara mencampurkan gula putih/merah
sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter
- Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4
sebanyak 1 liter ke dalam drum, kemudian aduk perlahan-
lahan hingga rata
- Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kg dan aduk
perlahan-lahan hingga bersatu dengan larutan tadi
- Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi
penuh, kemudian aduk sampai rata dan tutup rapat-rapat
- Lakukan pengadukan secara perlahan setiap pagi selama 4
hari. Cara pengadukan setiap hari cukup lima putaran saja.
Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang
lalu drum ditutup kembali
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB 5
KESIMPULAN