SKIRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia
Oleh:
SIHOL MARITO SIMANJUNTAK
217310077
Disetujui oleh;
Komisi Pembimbing
NIM : 217310097
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Diketahui Oleh
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyusun penulisan
proposal penelitian ini. Proposal ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
Ayam Dan NPK 16:16:16 Terahap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung
kasih kesemua pihak yang terlibat dalam penulisan proposal ini, terutama kepada:
1. Bapak Ir. Pantas Simanjuntak. MM sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah
proposal ini.
2. Ibu Dr. Lince Romauli Panataria, SP. MP sebagai Anggota Komisi Pembimbing
3. Bapak Ir. Jones T. Simatupang, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
4. Ibu Chichi Josephine Manalu, SP, M.Si sebagai Ka. Prodi Fakultas Pertanian
5. Kedua orang tua penulis, ayahanda Jojor Simanjuntak dan ibunda Rosani Munthe
yang tercinta, serta saudara – saudara penulis yang banyak memberikan dukungan
ii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.3 Hipotesis Penelitian...................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
iv
3.5.5 Pemupukan..................................................................................15
3.6 Pemeliharaan.............................................................................................15
3.6.1 Penyiangan..................................................................................15
3.6.2 Penyiraman..................................................................................15
3.6.3 Penyisipan....................................................................................15
3.6.4 Pengendalian Hama dan Penyakit...............................................15
3.6.5 Panen...........................................................................................16
3.7 Parameter Yang Diamati...........................................................................16
3.7.1 Tinggi Tanaman Per Sampe(cm).................................................16
3.7.2 Jumlah Daun Per Sampel(helai)..................................................16
3.7.3 Diameter Batang Per Sampel(cm)...............................................16
3.7.4 Bobot Tongkol Berklobot Per Sampel(gr)..................................16
3.7.5 Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Per Sampel(gr)...........................17
3.7.6 Panjang Tongkol Berkelobot(cm)...............................................17
3.7.7 Panjang Tongkol Tanpa Kelobot(cm).........................................17
3.7.8 Jumlah Baris Per Tongkol(baris).................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................31
LAMPIRAN .............................................................................................................33
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
22. Daftar sidik ragam Diameter batang jagung manis 4 MST............................43
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L) merupakan jenis tanaman yang
berasal dari Amerika dan sudah cukup lama dikenal serta dikembangkan di Indonesia.
Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari oleh masyarakat,
karena rasanya yang enak dan manis serta mengandung karbonhidrat, sedikit protein
dan lemak. Hal tersebut yang menjadikan semakin tingginya permintaan jagung
Jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L) merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang memiliki permintaan cukup tinggi. tanaman jagung manis memiliki
rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa dan umur produksinya yang
lebih singkat. Jagung manis merupakan komoditi yang dapat memberikan keuntungan
karena bisa dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan jagung biasa.
jagung manis dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi
kebutuhan pangan, selain itu limbah panen jagung dapat dimanfaatkan untuk
membuat kebutuhan jagung terus meningkat, baik untuk pangan maupun pakan
ternak. Peningkatan kebutuhan jagung ini salah satunya disebabkan oleh makin
produksi jagung dalam negeri belum mampu memenuhi semua kebutuhan, sehingga
ix
kekurangannya dipenuhi dari jagung impor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(2018), Indonesia telah mengimpor 503 ribu ton periode Januari Oktober 2018. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 238 ribu ton atau hampir separuh jagung
impor tersebut didatangkan dari Argentina. Sementara impor jagung terbesar kedua
berasal dari Amerika Serikat mencapai 183 juta ton atau sebesar 36,4 % dari total
impor.
Menurut data Badan Pusat Statistik 2017, produksi jagung di Indonesia pada
tahun 2014 sebesar 19.008.426 ton, sedangkan produksi jagung di Indonesia pada
tahun 2015 sebanyak 19.612.435 ton pipilan kering (PK) dengan luas panen
jagung nasional dapat dilakukan melalui penambahan luas panen dan peningkatan
produksi. Upaya yang dapat untuk meningkatkan produksi jagung dengan pemupukan
dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik. Tujuan diperlukan bahan organik
guna memperbaiki daya olah dan sebagai sumber makanan bagi jasad renik yang
pemberian pupuk organik kedalam tanah sangat diperlukan oleh tanaman karena
dapat mensuplai unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, selain itu
pupuk organik mempunyai fungsi yang penting untuk menggemburkan tanah dan
Pupuk organik seperti pupuk kandang ayam merupakan salah satu jenis bahan
organik yang memiliki keunggulan dalam menyediakan hara bagi tanaman terutama
unsur hara makro dan mikro walaupun dalam jumlah relatif sedikit. Pupuk kandang
x
ayam memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pupuk anorganik, yaitu dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan ketersediaan unsur
hara tanah, mengikat air dan dapat mengurangi sifat racun Al yang terkandung
didalam tanah ultisol. Pupuk N, P, K dapat menyediakan unsur hara dengan cepat
sehingga pertumbuhan dan produksi jagung semi meningkat. (Priyani dkk 2017).
sebagai proses makanan yang di sertai urin dan sisa-sisa makanan. kotoran ayam
dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk berbagai komoditas tanaman. salah
tanaman jagung manis serta menambah kesuburan tanah yang akan berdampak pada
kesuburan tanaman itu sendiri. selain itu juga, pupuk kandang ayam dapat
memperbaiki sifat fisik, kimiawi tanah dan biologi tanah (Priyani, dkk 2017).
Hasil penelitan Silalahi, dkk (2018) aplikasi pupuk kandang ayam memberikan
pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang daun tanaman
jagung manis. Pupuk kandang ayam mengandung unsur hara yang relatif lebih tinggi
organik yaitu pupuk kandang ayam, tidak hanya sebagai penambahan unsur hara,
pupuk organik juga bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan
aktivitas mikroorganisme.
Menurut Hidayat dkk, (2018), pemberian pupuk NPK sebesar 300 kg/ha mampu
menghasilkan berat tongkol sebesar 13, 25 ton/ha dan kebutuhan unsur hara nitrogen
xi
(N), fosfat (P), dan juga kalium (K) pada tanaman jagung harus diberikan secara tepat
dan berimbang, aplikasi pemupukan yang tidak tepat kepada tanaman jagung seperti
kurangnya salah satu hara esensial NPK akan menyebabkan penurunan bobot tongkol
dan biji sehingga kualitas hasil produksi tanaman jagung juga menjadi menurun.
melakukan penelitian berupa pengaruh pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang baik dan nyata terhadap tanaman jagung
16:16:16 terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman jagung manis (Zea mays
Saccharata Sturt L)
3. Ada interaksi penggunaan pupuk organik kandang ayam dan NPK 16:16:16
xii
1.4 Manfaat Penelitian
Methodist Indonesia.
3. Sebagai sumber informasi tentang pemberian Pupuk kandang ayam dan pupuk
xiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berumpun dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung
Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L. (Paeru dan Dewi, 2017)
2.1.1 Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal,
akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang
berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang semula
berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga adalah akar
adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah (Paeru dan
Dewi, 2017).
2.1.2 Batang
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan terdiri
atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas dan tempat
xiv
2.1.3 Daun
Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal, sudut, dan
warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari sangat sempit
(<5cm), sempit (5,17 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm), hingga sangat lebar
2.1.4 Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki petal
dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang berbeda
sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung batang.
Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan (Paeru
2.1.5 Biji
Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung atau
cekung dan dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp, endosperma,
dan embrio. Pericarp atau kulit merupakan bagian paling luar sebagai lapisan
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah Zea mays L.,
dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari
saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan
xv
panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang
rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Paeru dan Dewi,
2017).
2.1.7 Tongkol
dari buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi tongkol. Pada
tongkol terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
2.2.1 Iklim
Daerah yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis/tropis basah dengan curah hujan
yang ideal sekitar 85-200 mm/bulan pada lahan yang tidak beririgasi. Pertumbuhan
tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari dalam masa pertumbuhan. Suhu
Jagung termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup banyak, terutama pada
saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji. Curah hujan ideal
sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji
perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu
xvi
2.2.2 Tanah
Keasaman tanah antara 5.6-7.5 dengan aerasi dan ketersediaan air yang cukup
serta kemiringan optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. pH tanah antara
5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. (Fabians
dkk, 2016).
luas karena mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan mulai dari
dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000-1800 m dpl
dengan ketinggian optimum antara 50- 600 m dpl (Fabians dkk, 2016).
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak, seperti
sapi, kuda, kambing, ayam, dan domba yang mempunyai fungsi, antara lain
menambah unsur hara tanaman, menambah kandungan humus dan bahan organik
tanah, memperbaiki struktur tanah serta memperbaiki jasad renik tanah. Pupuk
kandang terdiri atas campuran kotoran padat, air kencing, dan sisa makanan
anorganik, yaitu dapat memperbaiki struktur tanah, menambah unsur hara, menambah
kandungan humus dan bahan organik, memperbaiki kehidupan jasad renik yang hidup
dalam tanah. Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik ayam
petelur maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang besar sebagai pupuk
xvii
organik. Komposisi kotoran sangat bervariasi tergantung pada sifat fisiologis ayam,
ransum yang dimakan, lingkungan kandang termasuk suhu dan kelembaban. Kotoran
ayam merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisik,
kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam mempunyai kadar unsur hara dan
bahan organik yang tinggi serta kadar air yang rendah. Setiap ekor ayam kurang lebih
menghasilkan ekskreta (feses) per hari sebesar 6,6% dari bobot hidup (Taiganides,
Pupuk NPK 16:16:16 merupakan faktor penting dan harus tersedia bagi
tanaman karena berfungsi sebagai proses metabolisme dan biokimia sel tanaman.
protein, senyawa metabolik yang merupakan bagian dari ATP penting dalam transfer
energy. Kalium digunakan sebagai pengatur keseimbangan ion-ion sel yang berfungsi
dengan pemberian dosis pupuk N, P dan K akan memberikan pengaruh baik terhadap
daun ke organ tanaman. Dosis NPK 300 kg ha-1 optimum untuk pertumbuhan dan
xviii
Nitrogen, P, dan K merupakan faktor penting danharus selalu tersedia bagi
tanaman, karena berfungsi sebagai proses metabolisme dan biokimia sel tanaman.
Peranan utama unsur nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan
secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen pun
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangatberguna dalam proses
untuk menyediakan unsur hara fosfor untuk tanaman. Fosfor adalah salah satu unsur
Fungsi utama kalium ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium
berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah
xix
BAB III
ketinggian tempat ± 30 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada
Adapun bahan yang digunakan untuk penelitian ini Yaitu: Bibit Jagung manis,
Pupuk Kandang Ayam, NPK 16:16:16. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Drum, ember, cangkul, gembor, meteran, timbangan, pacak sampel, alat tulis
Faktor Pertama Perlakuan Pemberian Pupuk Kandang Ayam (K) dengan 3 taraf:
xx
Jumlah kobinasi perlakuan adalah 3 x 3 = 9
Luas lahan : 5 x 13 m
Analisis data dilakukan dengan sidik ragam dengan model linear sebagai
Yijk =Hasil pengamatan faktor perlakuan berbagai perlakuan dosis pupuk organic
μ = Nilai tengah
xxi
αi = Efek ulangan ke-i
(βp)jk = Efek berbagai dosis pupuk organic pada taraf ke-j dan dosis pupuk kimia
taraf ke-k
ijk = Efek galat pada ulangan ke-I dengan dosis organik pada taraf ke-j dan dosis
kimia ke-k
Hasil sidik ragam menunjukkan berpengaruh nyata maka analisis dilanjutkan dengan
Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu di ukur luasnya. Kemudian areal
lahan di bersihkan dari sampah, gulma, sisa-sisa akar tanaman, dan batuan.
Pembuatan ulangan atau plot dilakukan pada saat lahan sudah bersih dari
alat cangkul. Ulangan dibuat dengan lebar 1 dan panjang ulangan 21m, jarak antar
x 2 m.
Dilakukan pemilihan bibit jagung manis yang bersertifikat, lalu jagung manis di
rendam dengan air tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan bibit jagung manis.
xxii
3.5.4 Penanaman
3.5.5 Pemupukan
3.6 Pemeliharaan
3.6.1 Penyiangan
Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencabut gulma yang
3.6.2 Penyiraman
Penyiraaman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Jika turun hujan
3.6.3 Penyisipan
Penyisipan dilakukan apabila tanaman yang rusak atau mati akibat serangan
hama dan penyakit ataupun faktor lain. Penysisipan dilakukan pada saat 1 (MST)
air dan Dithane M-45 dengan dosis 2g/L air. Penyemprtan di lakukan apabila ada
xxiii
3.6.5 Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 8 (MST) pada masa generative.
Ciri-ciri jagung yang sudah dapat di panen adalah daun sudah daun sudah mulai
kuning dan tua, kelobot berwarna hijau ke kuningan serta rambut tongkol nerwarna
cokelat.
Tanam (MST). Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tinggi
Dilakukan setelah Panen jagung manis dengan cara ditimbang dari pangkal
tongkol sampai ujung kelobot, pengukuran dilakukan sebelum jagung dilepas dari
kelobotnya.
xxiv
3.7.5 Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Per Sampel (g)
Pengamatan bobot tongkol tanpa kelobot per sampel dilakukan setelah panen
dengan cara ditimbang dari pangkal tongkol sampai ujung kelobot, setelah jagung
Dilakukan setelah panen dengan cara diukur dari pangkal tongkol sampai ujung
Dilakukan setelah panen dengan cara diukur dari pangkal tongkol sampai ujung
Dilakukan dengan cara menghitung barisan biji jagung yang terdapat pada
xxv
BAB IV
4.1 Hasil
minggu setelah tanam (MST) akibat perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK
perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf berpengaruh tidak
nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis pada semua umur pengamatan, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
jagung manis pada semua umur pengamatan. Rataan tinggi tanaman jagung manis
akibat pemberian pupuk kandang ayam dan npk 16:16:16 pada umur pengamatan 2,
perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan K3 (140,72), respon tinggi tanaman jagung manis
akibat perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan N2 (140,30), dan respon tinggi tanaman jagung
manis terhadap interaksi kedua perlakuan diperoleh rataan tertinggi pada umur
xxvi
Tabel 1. Rataan tinggi tanaman (cm) akibat pemberian pupuk kandang ayam dan
NPK 16:16:16 pada umur 2, 3, 4, 5 MST
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST
Pupuk kandang ayam
K1 35,39 65,03 104,23 135,50
K2 31,83 56,04 98,86 137,06
K3 35,39 56,29 95,95 140,72
NPK 16:16:16
N0 31,68 55,75 99,57 137,76
N1 34,70 59,90 100,58 135,14
N2 36,22 61,71 98,89 140,30
Kombinasi
K1N0 32,46 60,83 103,54 135,50
K1N1 35,42 62,94 104,70 136,32
K1N2 38,29 71,32 104,44 140,36
K2N0 30,13 54,52 102,73 137,06
K2N1 33,27 57,76 99,99 127,24
K2N2 32,09 55,86 93,87 130,30
K3N0 28,93 51,90 92,43 140,72
K3N1 29,96 58,99 97,06 141,84
K3N2 31,34 57,97 98,37 150,23
Data jumlah daun jagung manis pada umur pengamatan 2, 3, 4, dan 5 minggu
setelah tanam (MST) akibat perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK
16:16:16 disajikan pada lampiran 9, 11, 13, dan 15, sedangkan daftar sidik ragamnya
disajikan pada lampiran 10, 12, 14, 16. Daftar sidik ragam menunjukkan perlakuan
perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah daun jagung manis pada semua umur pengamatan, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun
jagung manis pada semua umur pengamatan. Rataan jumlah daun jagung manis
xxvii
akibat pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 pada umur
Tabel 2. Rataan jumlah daun (helai) jagung manis akibat pemberian perlakuan pupuk
kandang ayam dan NPK 16:16:16 pada umur pengamatan 2, 3, 4, 5, MST
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST
Pupuk kandang ayam
K1 5,30 6,48 9,19 10,56
K2 5,11 6,48 9,11 11,04
K3 4,93 6,48 9,07 11,59
NPK 16:16:16
N0 4,93 6,48 8,85 10,8
N1 5,19 6,93 9,44 11,3
N2 5,22 6,96 9,07 11,1
Kombinasi
K1N0 5,33 6,33 8,89 10,00
K1N1 5,44 7,44 9,67 10,56
K1N2 5,11 7,00 9,00 11,11
K2N0 4,78 6,44 9,11 11,22
K2N1 5,22 7,00 9,22 11,33
K2N2 5,33 6,89 9,00 10,56
K3N0 4,67 6,67 8,56 11,11
K3N1 4,89 6,33 9,44 11,89
K3N2 5,22 7,00 9,22 11,78
perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan K3 (11,59), respon jumlah daun jagung manis
akibat perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan N1 (11,3), dan respon jumlah daun jagung manis
terhadap interaksi kedua perlakuan diperoleh rataan tertinggi pada umur pengamatan
xxviii
4.1.3 Diameter Batang (mm)
Tabel 3. Rataan diameter batang (mm) jagung manis akibat pemberian perlakuan
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 pada umur pengamatan 2, 3, 4, 5,
MST
Diameter Batang (mm)
Perlakuan
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST
Pupuk kandang ayam
K1 5,15 9,81 16,89 21,32
K2 4,90 9,32 15,26 22,00
K3 4,98 9,55 15,84 23,62
NPK 16:16:16
N0 4,79 8,70 15,17 21,20
N1 5,01 9,74 16,69 24,00
N2 5,24 10,23 16,13 21,74
Kombinasi
K1N0 5,17 9,19 16,27 20,14
K1N1 4,98 10,00 17,84 21,10
K1N2 5,32 10,23 16,56 22,72
K2N0 4,90 9,37 14,63 19,71
K2N1 4,92 9,57 15,63 27,45
K2N2 4,88 9,02 15,54 18,84
K3N0 4,30 7,55 14,62 23,75
K3N1 5,12 9,64 16,59 23,44
K3N2 5,53 11,45 16,30 23,67
Data diameter batang jagung manis pada umur pengamatan 2, 3, 4, dan 5 minggu
setelah tanam (MST) akibat perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK
16:16:16 disajikan pada lampiran 17, 19, 21, dan 23, sedangkan daftar sidik
ragamnya disajikan pada lampiran 18, 20, 22, 24. Daftar sidik ragam menunjukkan
perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf
berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang jagung manis pada semua umur
xxix
pengamatan, dan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap
diameter batang jagung manis pada semua umur pengamatan. Rataan diameter batang
jagung manis akibat pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16
perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan K3 (23,62), respon diameter batang jagung manis
akibat perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada umur
pengamatan 5 MST pada perlakuan N1 (24,00), dan respon diameter batang jagung
manis terhadap interaksi kedua perlakuan diperoleh rataan tertinggi pada umur
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 disajikan pada lampiran 25, sedangkan
daftar sidik ragamnya disajikan pada lampiran 26. Daftar sidik ragam menunjukkan
perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf
berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol berkelobot jagung manis, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol
berkelobot jagung manis. Rataan bobot tongkol berkelobot jagung manis akibat
pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 dapat dilihat pada
tabel 4.
akibat perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada
xxx
perlakuan K1 (395,31), respon bobot tongkol berkelobot jagung manis akibat
perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan N2
(388,40), dan respon bobot tongkol berkelobot jagung manis terhadap interaksi kedua
Tabel 4. Rataan bobot tongkol berkelobot (g) jagung manis akibat pemberian pupuk
kandang ayam dan NPK 16:16:16
Pupuk Kandang Ayam
Rataan
NPK 16:16:16 K1 K2 K3
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 disajikan pada lampiran 27, sedangkan
daftar sidik ragamnya disajikan pada lampiran 28. Daftar sidik ragam menunjukkan
perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf
berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol tanpa kelobot jagung manis, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol
berkelobot jagung manis pada semua umur pengamatan. Rataan bobot tongkol tanpa
kelobot jagung manis akibat pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK
xxxi
Tabel 5 menunjukkan bahwa respon bobot tongkol tanpa kelobot jagung
manis akibat perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi
pada perlakuan K1 (308,02), respon bobot tongkol tanpa kelobot jagung manis akibat
perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan N1
(295,43), dan respon bobot tongkol tanpa kelobot jagung manis terhadap interaksi
Tabel 5. Rataan bobot tongkol tanpa kelobot (g) jagung manis akibat pemberian
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16
Perlakuan Pupuk Kandang Ayam
Rataan
NPK 16:16:16 K1 K2 K3
N0 291,48 262,96 285,56 280,00
N1 327,78 239,63 318,89 295,43
N2 304,82 290,00 278,89 291,23
Rataan 308,02 264,20 294,44
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 disajikan pada lampiran 29, sedangkan
daftar sidik ragamnya disajikan pada lampiran 30. Daftar sidik ragam menunjukkan
perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf
berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tongkol berkelobot jagung manis, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tongkol
berkelobot jagung manis. Rataan panjang tongkol berkelobot jagung manis akibat
pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 dapat dilihat pada
tabel 6.
xxxii
Tabel 6 menunjukkan bahwa respon panjang tongkol berkelobot jagung manis
akibat perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada
perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan N1
(27,50), dan respon panjang tongkol berkelobot jagung manis terhadap interaksi
Tabel 6. Rataan panjang tongkol berkelobot (cm) jagung manis akibat pemberian
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16.
Perlakuan Pupuk Kandang Ayam
Rataan
NPK 16:16:16 K1 K2 K3
N0 26,22 26,51 25,84 26,19
N1 27,11 26,89 28,48 27,50
N2 26,20 27,61 27,38 27,06
Rataan 26,51 27,00 27,24
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 disajikan pada lampiran 29, sedangkan
daftar sidik ragamnya disajikan pada lampiran 30. Daftar sidik ragam menunjukkan
perlakuan perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf
berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tongkol berkelobot jagung manis, dan
interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tongkol
berkelobot jagung manis. Rataan panjang tongkol berkelobot jagung manis akibat
pemberian perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 dapat dilihat pada
tabel 7.
xxxiii
Tabel 7 menunjukkan bahwa respon panjang tongkol tanpa kelobot jagung
manis akibat perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi
pada perlakuan K3 (27,24), respon panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis
akibat perlakuan NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada
perlakuan N1 (27,50), dan respon panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis
terhadap interaksi kedua perlakuan diperoleh rataan tertinggi pada kombinasi K3N1
(28,48).
Tabel 7. Rataan panjang tongkol tanpa kelobot (cm) jagung manis akibat pemberian
pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16.
Perlakuan Pupuk Kandang Ayam
Rataan
NPK 16:16:16 K1 K2 K3
N0 16,82 17,74 16,90 17,15
N1 17,19 16,34 17,38 16,97
N2 17,06 17,94 17,87 17,62
Rataan 17,02 17,34 17,38
Data jumlah baris per tongkol jagung manis akibat perlakuan perlakuan pupuk
kandang ayam dan NPK 16:16:16 disajikan pada lampiran 31, sedangkan daftar sidik
ragamnya disajikan pada lampiran 32. Daftar sidik ragam menunjukkan perlakuan
perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berbagai taraf berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah baris per tongkol jagung manis, dan interaksi antara kedua
perlakuan berpengaruh tidak nyata jumlah baris per tongkol jagung manis. Rataan
jumlah baris per tongkol jagung manis akibat pemberian pupuk kandang ayam dan
xxxiv
Tabel 8 menunjukkan bahwa respon jumlah baris per tongkol jagung manis
akibat perlakuan pupuk kandang ayam berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada
perlakuan K3 (12,81), respon jumlah baris per tongkol jagung manis akibat perlakuan
NPK 16:16:16 berbagai taraf diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan N2 (13,08),
dan respon panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis terhadap interaksi kedua
Tabel 8. Rataan jumlah baris per tongkol (baris) jagung manis akibat pemberian
pupuk kandang ayam dan NPK16:16:16.
Perlakuan Pupuk Kandang Ayam
Rataan
NPK 16:16:16 K1 K2 K3
4.2 Pembahasan
kandang ayam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, Jumlah daun,
diameter batang, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang
tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, dan jumlah baris per tongkol.
Pemberian pupuk kandang ayam dengan taraf K1 : 540g per plot, K2 : 660g
per plot, dan K3 : 780g per plot tidak menunjukan perbedaan yang signifikan
terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis ( Zea mays Saccharata Sturt L ),
xxxv
hal ini diduga karena masih tinngi nya kadar C-Organik pada pupuk kandang ayam
jagung manis, menurut Hartatik dan Widowati, (2010), tingginya kadar C-Organik
pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang maksimal membutuhkan suplai
16:16:16 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, Jumlah daun, diameter
batang, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol
berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, dan jumlah baris per tongkol.
Pemberian pupuk NPK 16:16:16 hingg taraf 72 g per plot atau setera 300 kg
per hektar tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dan juga belum mampu
meningkatkan pertumbuhan serta produksi jagung manis manis (Zea mays Saccharata
Sturt L), selain dari tingginya C-Organik pada pupuk kandang ayam yang digunakan
sehinnga menghambat penyerapan unsur hara (Hartati dan widiowati, 2010) yang
tersedia pada pupuk NPK 16:16:16, dosis pupuk NPK 16:16:16 yang diberikan masih
terlalu rendah, menurut Anonymous (2002) kombinasi dosis pupuk yang biasa
xxxvi
digunakan untuk tanaman jagung manis adalah 200 kg N/ha (435 kg urea), 150 kg
P2O5/ha (335 kg TSP), 150 Kg K2O5/ha (250 Kg KCL). Seperti yang dikatakan
Tabri (2009), untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang
tinggi membutuhkan suplai nitrogen yang cukup. Takaran yang tepat dan sesuai
tanah yang menyebabkan tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik serta hasil
yang optimal.
perlakuan pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16, berpengaruh tidak nyata terhadap
tinggi tanaman, Jumlah daun, diameter batang, bobot tongkol berkelobot, bobot
tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot,
menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis
(Zea mays Saccharata Strut L), Hasil penelitian Hayati (2006) menunjukkan
kombinasi perlakuan pupuk organik dan pupuk NPK memberikan pengaruh interksi
yang tidak nyata, hal ini diduga karena perubahan sifat fisik yang terjadi akibat
xxxvii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
jumlah daun, diameter batang, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa
3. Interaksi antara pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 berpengaruh tidak
nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot tongkol
5.2 Saran
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Anisa Tuah Putri, 2018. Pengaruh dosis pupuk urea dan dosis pupuk KCL terhadap
pertumbuhan dan hasil produksi jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt).
Fakultas pertanian, universitas lampung. Bandar lampung...
Badan Pusat Statistik. 2018. Data Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Provinsi
Lampung tahun 2014. Berita Resmi Statistik. Lampung.
Fabians J. D Hitijahubessy dan Adelina Siregar. 2016. Peranan Bahan Organik dan
Pupuk Majemuk Npk Dalam Menentukan Percepatan Pertumbuhan
Tanaman Jagung (Zea mays Saccharata L.). Pada Tanah Inceptisol (Suatu
Kajian Analisis Pertumbuhan Tanaman). J. Budidaya Pertanian Vol. 12(1):
1-9 Th. 2016 ISSN: 1858-4322
Firmansyah, M., Syakir, dan L., Lukman 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N,
P, dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum
melongena L.). BPTP Semarang.
Langi, S. R. 2017. Pengaruh Imbangan Fases Ayam dan Limbah Jamu Labio-1
terhadap Rasio C/N Kompos. [Skripsi]. Fakultas Peternakan. Universitas
Hasanuddin. Makasar.
Marlina, N., Aminah, R.I.S., Rosmiah., Setel, L.R. 2015. Aplikasi Pupuk Kandang
Kotoran Ayam pada Tanaman Jagung. Jurnal Biosaintifika 7 (2).
Nurcahya, A.O., Ninuk H., dan Bambang Guritno. 2017. Pengaruh Macam Pupuk
Organik dan Waktu Aplikasi terhadap Prtumbuhan dan Hasil Jagung Manis
xxxix
(Zea mays saccharata strut). Jurnal Produksi Tanaman Vol 5(9):1476-1482.
Paeru, RH., dan Dewi, TQ. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Priyani, F.E., Gembong Haryono, dan Agus Suprapto. 2017. Hasil Jagung Manis (Zea
mays var. saccharata) pada berbagai Macam Pupuk Kandang.
Pusparini, Pricillia G. P, Ahmad Y, dan Dwi Harjoko ,2018. Dosis pupuk NPK
terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida.
xl
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tinggi tanaman (cm) jagung manis 2 minggu setelah tanam (MST)
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 29,40 34,63 33,33 97,37 32,46
K1N1 27,60 38,67 40,00 106,27 35,42
K1N2 36,50 40,37 38,00 114,87 38,29
K2N0 22,63 30,10 37,67 90,40 30,13
K2N1 30,53 32,27 37,00 99,80 33,27
K2N2 35,27 23,67 37,33 96,27 32,09
K3N0 24,27 37,20 25,33 86,80 28,93
K3N1 22,83 33,70 33,33 89,87 29,96
K3N2 26,37 33,67 34,00 94,03 31,34
TOTAL 255,40 304,27 316,00 875,67 32,43
Lampiran 2. Daftar sidik ragam Tinggi tanaman (cm) jagung manis 2 MST
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 229,55 114,78 5,31* 3,63 6,23
K
K 2 131,84 65,92 3,05tn 3,63 6,23
N 2 54,75 27,37 1,27 tn
3,63 6,23
KxN 4 20,12 5,03 0,23 tn
3,01 4,77
GALAT 16 345,97 21,62
TOTAL 26 782,22
14,34
KK
%
Keterangan: * = nyata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xli
Lampiran 3. Tinggi tanaman jagung manis 3 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 59,5333 51,7 71,2667 182,50 60,83
K1N1 55,4 66,1 67,3333 188,83 62,94
K1N2 72,2333 67,9 73,8333 213,97 71,32
K2N0 40,6 51,0667 71,9 163,57 54,52
K2N1 60,3 49,4667 63,5 173,27 57,76
K2N2 65,1333 37,5667 64,8667 167,57 55,86
K3N0 52,3 63,5 39,9 155,70 51,90
K3N1 45,4667 62,6667 68,8333 176,97 58,99
K3N2 50,3333 64,8333 58,7333 173,90 57,97
TOTAL 501,30 514,80 580,17 1596,27 59,12
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 395,37 197,69 1,86tn 3,63 6,23
K
K 2 472,16 236,08 2,22tn 3,63 6,23
N 2 168,12 84,06 0,79tn 3,63 6,23
KxN 4 120,48 30,12 0,28tn 3,01 4,77
1699,2
GALAT 16 106,21
9
2855,4
TOTAL 26
3
17,43
KK
%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlii
Lampiran 5. Tinggi tanaman jagung manis 4 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 93,83 96,13 120,67 310,63 103,54
K1N1 94,33 107,83 111,93 314,10 104,70
K1N2 94,50 117,40 101,43 313,33 104,44
K2N0 95,50 97,33 115,37 308,20 102,73
K2N1 96,07 95,17 108,73 299,97 99,99
K2N2 109,43 73,73 98,43 281,60 93,87
K3N0 93,57 107,67 76,07 277,30 92,43
K3N1 78,53 103,73 108,90 291,17 97,06
K3N2 85,67 103,37 106,07 295,10 98,37
TOTAL 841,43 902,37 947,60 2691,40 99,68
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 630,75 315,38 1,97tn 3,63 6,23
K
K 2 317,39 158,70 0,99tn 3,63 6,23
N 2 13,00 6,50 0,04tn 3,63 6,23
KxN 4 171,13 42,78 0,27tn 3,01 4,77
GALAT 16 2556,52 159,78
TOTAL 26 3688,79
KK 12,68%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xliii
Lampiran 7. Tinggi tanamana jagung manis 5 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 128,17 131,67 146,67 406,50 135,50
K1N1 123,50 151,83 133,63 408,97 136,32
K1N2 148,67 144,50 127,90 421,07 140,36
K2N0 128,33 126,77 156,07 411,17 137,06
K2N1 110,33 133,33 138,07 381,73 127,24
K2N2 134,67 108,17 148,07 390,90 130,30
K3N0 161,67 146,83 113,67 422,17 140,72
K3N1 126,33 149,00 150,20 425,53 141,84
K3N2 143,20 152,00 155,50 450,70 150,23
TOTAL 1204,87 1244,10 1269,77 3718,73 137,73
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 237,41 118,70 0,47tn 3,63 6,23
K
K 2 731,16 365,58 1,44tn 3,63 6,23
N 2 119,79 59,90 0,24tn 3,63 6,23
KxN 4 234,05 58,51 0,23tn 3,01 4,77
GALAT 16 4067,49 254,22
TOTAL 26 5389,91
KK 11,58%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xliv
Lampiran 9. Jumlah daun jagung manis 2 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 4,33 5,33 6,33 16,00 5,33
K1N1 4,33 6,00 6,00 16,33 5,44
K1N2 4,33 5,67 5,33 15,33 5,11
K2N0 3,33 5,33 5,67 14,33 4,78
K2N1 4,33 5,33 6,00 15,67 5,22
K2N2 5,67 4,33 6,00 16,00 5,33
K3N0 4,33 5,33 4,33 14,00 4,67
K3N1 3,33 6,00 5,33 14,67 4,89
K3N2 4,00 5,67 6,00 15,67 5,22
TOTAL 38,00 49,00 51,00 138,00 5,11
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 10,89 5,44 12,65* 3,63 6,23
K 2 0,62 0,31 0,72tn 3,63 6,23
N 2 0,47 0,23 0,54tn 3,63 6,23
KxN 4 0,69 0,17 0,40tn 3,01 4,77
GALAT 16 6,89 0,43
TOTAL 26 19,56
KK 12,84%
Keterangan: * = nyaata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlv
Lampiran 11. Jumlah daun jagung manis 3 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 5,33 6,00 7,67 19,00 6,33
K1N1 7,00 8,00 7,33 22,33 7,44
K1N2 7,00 7,00 7,00 21,00 7,00
K2N0 6,33 6,33 6,67 19,33 6,44
K2N1 7,33 6,00 7,67 21,00 7,00
K2N2 7,67 5,33 7,67 20,67 6,89
K3N0 7,33 7,00 5,67 20,00 6,67
K3N1 4,67 7,67 6,67 19,00 6,33
K3N2 6,67 6,67 7,67 21,00 7,00
TOTAL 59,33 60,00 64,00 183,33 6,79
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 1,42 0,71 0,80tn 3,63 6,23
K 2 0,30 0,15 0,17tn 3,63 6,23
N 2 1,29 0,65 0,73tn 3,63 6,23
KxN 4 1,77 0,44 0,50tn 3,01 4,77
GALAT 16 14,14 0,88
TOTAL 26 18,92
KK 13,84
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlvi
Lampiran 13. Jumlah daun jagung manis 4 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 7,33 9,00 10,33 26,67 8,89
K1N1 9,33 10,67 9,00 29,00 9,67
K1N2 8,33 9,67 9,00 27,00 9,00
K2N0 8,33 10,00 9,00 27,33 9,11
K2N1 9,33 9,00 9,33 27,67 9,22
K2N2 9,33 7,67 10,00 27,00 9,00
K3N0 8,33 9,33 8,00 25,67 8,56
K3N1 8,00 10,33 10,00 28,33 9,44
K3N2 8,33 9,67 9,67 27,67 9,22
TOTAL 76,67 85,33 84,33 246,33 9,12
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 5,00 2,50 3,42tn 3,63 6,23
K 2 0,06 0,03 0,04tn 3,63 6,23
N 2 1,61 0,81 1,11tn 3,63 6,23
KxN 4 0,81 0,20 0,28tn 3,01 4,77
GALAT 16 11,67 0,73
TOTAL 26 19,14
KK 9,36%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlvii
Lampiran 15. Jumlah daun jagung manis 5 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 9,67 10,67 9,67 30,00 10,00
K1N1 10,33 12,00 9,33 31,67 10,56
K1N2 11,33 10,67 11,33 33,33 11,11
K2N0 11,33 10,67 11,67 33,67 11,22
K2N1 9,00 13,00 12,00 34,00 11,33
K2N2 10,67 10,00 11,00 31,67 10,56
K3N0 11,33 11,67 10,33 33,33 11,11
K3N1 11,00 13,33 11,33 35,67 11,89
K3N2 11,00 12,00 12,33 35,33 11,78
TOTAL 95,67 104,00 99,00 298,67 11,06
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 3,91 1,95 2,02tn 3,63 6,23
K 2 4,85 2,42 2,50tn 3,63 6,23
N 2 1,14 0,57 0,59tn 3,63 6,23
KxN 4 2,83 0,71 0,73tn 3,01 4,77
GALAT 16 15,50 0,97
TOTAL 26 28,23
KK 8,90%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlviii
Lampiran 17. Diameter batang jagung manis 2 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 4,30 4,54 6,66 15,50 5,17
K1N1 3,19 6,26 5,48 14,94 4,98
K1N2 5,08 5,25 5,61 15,95 5,32
K2N0 3,46 5,24 6,00 14,70 4,90
K2N1 4,97 3,89 5,92 14,77 4,92
K2N2 5,64 3,24 5,75 14,63 4,88
K3N0 4,06 5,59 3,24 12,89 4,30
K3N1 3,82 5,72 5,81 15,35 5,12
K3N2 6,11 5,63 4,87 16,60 5,53
TOTAL 40,64 45,36 49,33 135,34 5,01
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 4,21 2,10 1,68tn 3,63 6,23
K 2 0,30 0,15 0,12tn 3,63 6,23
N 2 0,93 0,47 0,37tn 3,63 6,23
KxN 4 1,62 0,41 0,32tn 3,01 4,77
GALAT 16 20,05 1,25
TOTAL 26 27,11
KK 22,33%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
xlix
Lampiran 19. Diameter batang jagung manis 3 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 9,23 7,22 11,12 27,56 9,19
K1N1 9,49 11,38 9,14 30,01 10,00
K1N2 9,78 10,85 10,06 30,69 10,23
K2N0 6,88 11,24 9,97 28,10 9,37
K2N1 9,53 8,68 10,51 28,71 9,57
K2N2 11,42 5,40 10,24 27,05 9,02
K3N0 7,26 9,49 5,91 22,66 7,55
K3N1 7,34 11,27 10,31 28,92 9,64
K3N2 7,64 16,59 10,13 34,36 11,45
TOTAL 78,57 92,11 87,38 258,06 9,56
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 10,50 5,25 0,93tn 3,63 6,23
K
K 2 1,08 0,54 0,10tn 3,63 6,23
N 2 10,99 5,49 0,97tn 3,63 6,23
KxN 4 14,15 3,54 0,63tn 3,01 4,77
GALAT 16 90,29 5,64
TOTAL 26 127,02
KK 24,85%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
l
Lampiran 21. Diameter batang jagung manis 4 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 16,19 13,42 19,19 48,80 16,27
K1N1 17,76 18,85 16,91 53,51 17,84
K1N2 15,35 17,47 16,87 49,69 16,56
K2N0 12,01 13,97 17,90 43,88 14,63
K2N1 15,99 14,72 16,18 46,89 15,63
K2N2 19,93 10,23 16,45 46,61 15,54
K3N0 14,48 15,69 13,68 43,85 14,62
K3N1 13,84 17,21 18,74 49,78 16,59
K3N2 13,02 18,48 17,41 48,91 16,30
TOTAL 138,56 140,04 153,32 431,92 16,00
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 14,68 7,34 1,12tn 3,63 6,23
K 2 12,24 6,12 0,93tn 3,63 6,23
N 2 10,61 5,30 0,81tn 3,63 6,23
KxN 4 2,25 0,56 0,09tn 3,01 4,77
GALAT 16 105,10 6,57
TOTAL 26 144,88
KK 16,02%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
li
Lampiran 23. Diameter batang jagung manis 5 MST
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 21,28 20,87 18,28 60,43 20,14
K1N1 19,53 26,14 17,63 63,31 21,10
K1N2 24,92 21,46 21,79 68,17 22,72
K2N0 17,23 21,16 20,75 59,14 19,71
K2N1 16,95 26,40 39,00 82,36 27,45
K2N2 19,64 16,02 20,84 56,51 18,84
K3N0 28,90 25,07 17,28 71,25 23,75
K3N1 20,93 25,86 23,53 70,33 23,44
K3N2 21,06 22,23 27,72 71,01 23,67
TOTAL 190,45 205,22 206,83 602,49 22,31
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 18,117 9,059 0,355tn 3,634 6,226
K 2 25,080 12,540 0,491tn 3,634 6,226
N 2 39,613 19,806 0,775tn 3,634 6,226
KxN 4 105,659 26,415 1,034tn 3,007 4,773
GALAT 16 408,673 25,542
TOTAL 26 597,142
KK 22,65%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
lii
Lampiran 25. Bobot tongkol berkelobot jagung manis
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 437,78 316,67 335,56 1090,01 363,34
K1N1 494,44 318,89 422,22 1235,55 411,85
K1N2 475,56 368,89 387,78 1232,23 410,74
K2N0 450,00 342,22 285,56 1077,78 359,26
K2N1 402,22 350,00 190,00 942,22 314,07
K2N2 445,56 450,00 258,89 1154,45 384,82
K3N0 393,33 367,78 375,56 1136,67 378,89
K3N1 426,67 450,00 358,89 1235,56 411,85
K3N2 414,44 308,89 385,56 1108,89 369,63
TOTAL 3940,00 3273,34 3000,02 10213,36 378,27
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 51951,92 25975,96 8,06* 3,63 6,23
K
K 2 9143,49 4571,75 1,42tn 3,63 6,23
N 2 2042,19 1021,09 0,32tn 3,63 6,23
KxN 4 13214,71 3303,68 1,02tn 3,01 4,77
GALAT 16 51570,23 3223,14
TOTAL 26 127922,54
KK 15,01%
Keterangan: * = nyata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
liii
Lampiran 27. Bobot tongkol tanpa kelobot jagung manis
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 352,22 252,22 270,00 874,44 291,48
K1N1 398,89 253,33 331,11 983,33 327,78
K1N2 378,89 260,00 275,56 914,45 304,82
K2N0 345,56 250,00 193,33 788,89 262,96
K2N1 306,67 294,44 117,78 718,89 239,63
K2N2 341,11 360,00 168,89 870,00 290,00
K3N0 295,56 277,78 283,33 856,67 285,56
K3N1 333,33 356,67 266,67 956,67 318,89
K3N2 322,22 230,00 284,44 836,66 278,89
TOTAL 3074,45 2534,44 2191,11 7800,00 288,89
Lampiran 28. Sidik ragam Bobot tongkol tanpa kelobot jagung manis
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 44065,77 22032,89 7,70*tn 3,63 6,23
K
K 2 9060,16 4530,08 1,58tn 3,63 6,23
N 2 1145,96 572,98 0,20 tn
3,63 6,23
KxN 4 7444,94 1861,24 0,65 tn
3,01 4,77
GALAT 16 45779,82 2861,24
TOTAL 26 107496,66
KK 18,52%
Keterangan: * = nyata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
liv
Lampiran 29. Panjang tongkol berkelobot jagung manis
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 26,7 27,73 24,23 78,66 26,22
K1N1 26,48 28,53 26,33 81,34 27,11
K1N2 27,53 27,1 23,98 78,61 26,20
K2N0 27,05 28,05 24,43 79,53 26,51
K2N1 29,8 27,08 23,8 80,68 26,89
K2N2 28,45 29,43 24,95 82,83 27,61
K3N0 24,4 26,08 27,05 77,53 25,84
K3N1 28,3 29,75 27,4 85,45 28,48
K3N2 29,13 28,98 24,03 82,14 27,38
TOTAL 247,84 252,73 226,20 726,77 26,92
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 44,30 22,15 11,04* 3,63 6,23
K 2 2,46 1,23 0,61tn 3,63 6,23
N 2 7,96 3,98 1,98tn 3,63 6,23
KxN 4 6,08 1,52 0,76tn 3,01 4,77
GALAT 16 32,09 2,01
TOTAL 26 92,89
KK 5,26%
Keterangan: * = nyata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
lv
Lampiran 31. Panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 17,78 16,85 15,83 50,46 16,82
K1N1 17,03 18,05 16,48 51,56 17,19
K1N2 18,13 17,73 15,33 51,19 17,06
K2N0 17,23 18,5 17,5 53,23 17,74
K2N1 17,58 16,1 15,33 49,01 16,34
K2N2 15,85 19,4 18,58 53,83 17,94
K3N0 18,3 16,65 15,75 50,70 16,90
K3N1 19,05 18,2 14,9 52,15 17,38
K3N2 20,65 18,95 14 53,60 17,87
TOTAL 161,6 160,43 143,7 465,73 17,25
Lampiran 31. Sidik ragam Panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPOK 2 22,28 11,14 5,45* 3,63 6,23
K 2 0,70 0,35 0,17tn 3,63 6,23
N 2 2,06 1,03 0,50tn 3,63 6,23
KxN 4 4,16 1,04 0,51tn 3,01 4,77
GALAT 16 32,72 2,05
TOTAL 26 61,91
KK 8,29%
Keterangan: * = nyata, tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
lvi
Lampiran 32. Jumlah baris per tongkol jagung manis
ULANGAN
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
K1N0 12,5 12,75 12,75 38,00 12,67
K1N1 11,5 12 12,75 36,25 12,08
K1N2 13,5 13,75 12,75 40,00 13,33
K2N0 12 13,25 12,75 38,00 12,67
K2N1 13,25 12,25 12 37,50 12,50
K2N2 15 12,5 12,25 39,75 13,25
K3N0 13 12,75 11,5 37,25 12,42
K3N1 12,5 14,5 13 40,00 13,33
K3N2 14 12 12 38,00 12,67
TOTAL 117,25 115,75 111,75 344,75 12,77
Lampiran 32. Sidik ragam Jumlah baris per tongkol jagung manis
F-
SK DB JK KT F-5% F-1%
HITUNG
KELOMPO
2 1,80 0,90 1,20tn 3,63 6,23
K
K 2 0,07 0,04 0,05tn 3,63 6,23
N 2 1,35 0,68 0,90tn 3,63 6,23
KxN 4 3,27 0,82 1,09tn 3,01 4,77
GALAT 16 12,00 0,75
TOTAL 26 18,49
KK 6,78%
Keterangan: tn = tidak nyata, KK = koefisien keragaman
lvii
Lampiran 33. Denah penelitian
1m 50 cm 50 cm
1m
K3N0 K2N0
K1N2
30 cm T
K1N0 K2N1
U
K2N1
K2N2 K1N0 B
K2N0
K1N1 21 m
K3N1 K3N2
K2N2
K3N1
K1N2
K3N0
K2N1 K1N0
K3N2
K3N2 K3N0
lviii
K3N1
K1N1 K2N0
5m
RIWAYAT HIDUP
1. Masuk Sekolah Dasar Swasta Kebun Kencana, pada tahun 2005 dan lulus pada
tahun 2011.
2. Masuk Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 4 Kencana, Kab Riau Bagan Batu,
pada tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014.
3. Masuk Sekolah Menengah Kejuruan, Kab.Riau Bagan Batu, pada tahun 2014 dan
lulus pada tahun 2017.
4. Masuk Perguruan Tinggi Swasta di Universitas Methodist Indonesia Medan, dan
memilih Fakultas Pertanian dengan Program Studi Agroteknologi pada tahun 2017
dan lulus pada tahun 2022.
lix
Kegiatan yang pernah diikuti penulis selama pendidikan di Fakultas Pertanian
Universitas Methodist indonesia adalah sebagai berikut :
lx