Anda di halaman 1dari 6

Nypa fruticans

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Arecales Famili: Arecaceae Genus: Nypa Spesies: Nypa fruticans Wurmb

Nipah atau Nypa fruticans adalah salah satu pohon anggota famili Arecaceae (palem) yang umumnya tumbuh di di daerah rawa yang berair payau atau daerah pasang surut di dekat pantai. Pohon nipah tumbuh di lingkungan hutan bakau. Di Indonesia pohon nipah mempunyai berbagai nama lokal seperti daon, daonan, nipah, bhunjok, lipa, buyuk (Sunda, Jawa), buyuk (Bali), bhunyok (Madura), bobo (Menado, Ternate, Tidore), boboro (Halmahera), palean, palenei, pelene, pulene, puleanu, pulenu, puleno, pureno, parinan, parenga (Maluku). Nama latin tumbuhan ini adalah Nypa fruticans Wurmb yang bersinonim dengan Nipa arborescens Wurmb ex H.Wendl. dan Nipa litoralis Blanco. Sedangkan dalam bahasa Inggris nipah dikenal sebagai nipa palm atau mangrove palm.

Rumpun nipah Diskripsi dan Ciri-ciri.

Batang nipah menjalar di tanah membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah-olah tak berbatang. Akarnya serabut yang panjangnya bisa mencapai belasan meter. Dari rimpangnya tumbuh daun majemuk (seperti pada jenis palem lainnya) hingga setinggi 9 meter dengan tangkai daun sekitar 1-1,5 m. Daun nipah yang sudah muda berwarna kuning sedangkan yang tua berwarna hijau. Bunga nipah majemuk muncul dari ketiak daun dengan bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan bunga jantan tersusun dalam malai serupa untai, merah, jingga atau kuning pada cabang di bawahnya. Tandan bunga inilah yang dapat disadap untuk diambil niranya. Buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2-3 rusuk, berwarna coklat kemerahan. Panjangnya sekitar 13 cm dengan lebar 11 cm. Buah berkelompok membentuk bola berdiameter sekitar 30 cm. Dalam satu tandan, dapat terdiri antara 30-50 butir buah.

Buah nipah

Persebaran dan habitat. Pohon nipah (Nypa fruticans) merupakan tumbuhan asli pesisir Samudera Hindia bagian timur dan Samudera Pasifik bagian barat laut. Tumbuhan ini tersebar mulai Sri Lanka, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, China (Pulau Hainan), India, Indonesia, Jepang (Pulau Iriomote), Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam, Australia bagian barat laut dan timur laut, Mikronesia, Guam, Palau, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon. Habitatnya adalah daerah rawa yang berair payau atau daerah pasang surut di dekat pantai.

Menurut data yang diperoleh Alamendah dari situs IUCN, di beberapa tempat seperti Singapura, nipah termasuk tumbuhan langka yang terancam kepunahan. Sedangkan di daerah lain populasi tumbuhan ini masih cukup melimpah sehingga IUCN Redlist mengevaluasinya dalam daftar Least Concern (berisiko Rendah).

Pemanfaatan Nipah. Berbagai bagian tumbuhan nipah (Nypa fruticans) telah dimanfaatkan manusia sejak lama. Daun nipah dapat dimanfaatkan untuk membuat atap rumah, anyaman dinding rumah, dan berbagai kerajinan seperti tikar, topi dan tas keranjang. Pada zaman dulu, daun nipah juga dimanfaatkan sebagai media tulis di samping daun lontar. Batang, dan tangkai daun nipah dapat digunakan sebagai kayu bakar. Lidinya dimanfaatkan sebagai sapu lidi, dan berbagai anyaman. Tandan bunga yang belum mekar dapat disadap untuk diambil air niranya. Air nira ini dapat dijadikan gula nira, difermentasi menjadi cuka dan tuak, juga sebagai bahan baku etanol yang dapat dijadikan bahan bakar nabati pengganti bahan bakar minyak bumi. Tunas nipah dapat dimakan dan buah nipah yang masih muda dapat dijadikan semacam kolang-kaling untuk campuran minuman, kolak, maupun dijadikan manisan. Sedangkan bijinya yang telah tua dapat ditumbuk untuk diambil tepungnya. Pohon nipah (Nypa fruticans) ternyata mempunyai manfaat yang tidak sedikit. Namun sayangnya pemanfaatan tumbuhan ini masih sangat sedikit. Bahkan tidak jarang tumbuhan ini harus musnah seiring dengan musnahnya hutan mangrove dan kerusakan pantai yang terjadi akibat ulah manusia.

Phoenix paludosa

Klasifikasi ilmiah: Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Arecidae Ordo: Arecale Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan) Genus: Phoenix Spesies: Phoenix paludosa

Korma rawa (Phoenix paludosa) memang masih saudara dekat pohon kurma (Phoenix dactylifera) yang biasa tumbuh di daerah Arab. Korma rawa dapat ditemukan di rawa-rawa daerah Aceh Timur. Pohon yang mulai langka ini termasuk salah satu dari sekitar 14 jenis palem (Arecaceae )yang dilindungi di Indoneia. Sayang sedikit yang mengetahui keberadaan tumbuhan ini termasuk penelitian tentang potensi dan manfaat pohon korma rawa (Phoenix paludosa) masih sangat sedikit. Dinamakan korma rawa lantaran tanaman menyerupai pohon kurma yang biasa tumbuh di daerah Arab. Namun berlainan dengan kurma aeab yang tumbuh tunggal, korma rawa tumbuh berumpun dengan ketinggian pohonnya hanya mencapai lima meter. Tanaman yang ditetapkan sebagai flora identitas Aceh Tenggara ini di luar Indonesia dapat ditemukan tumbuh alami di sekitar sungai Gangga (India), Semenanjung Malaya, dan Kepulauan Andaman.

Ciri-ciri. Korma rawa (Phoenix paludosa) tumbuh berumpun dengan tinggi batang mencapai 5 meter. Daunnya berbentuk sirip yang mempunyai panjang sekitar dua meter. Pada bagian pangkal daunnya tumbuh duri. Duri-duri ini sebenarnya merupakan anak-anak daun yang

berubah bentuknya. Tiap daun mempunyai sekitar 25 anak daun yang tersusun dalam 4-5 kelompok.

Korma Rawa Korma rawa mempunyai perbungaan sepanjang 40 cm. dari bunga ini keluar buah yang berbentuk bulat-bulan kecil. Korma rawa banyak dimanfaatkan daunnya oleh penduduk lokal untuk membuat pagar, atap, dan payung. Sedangkan buahnya yang masih muda sering dibuat sayur. Pada batangnya mengandung sagu yang dapat dimakan meskipun produksinya rendah. Belum banyak penelitian yang mendisikripsikan ciri-ciri biologi dan potensi lebih lanjut dari tumbuhan korma rawa ini, meskipun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa tumbuhan bernama latin Phoenix paludosa termasuk satu dari 14 anggota suku Arecaceae (Pinang-pinangan) yang dindungi dari kepunahan.

Anda mungkin juga menyukai