PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kayu kalapi menurut sebagian literature termasuk kelas kuat satu dan kelas awet
penanaman sehingga merupakan salah satu jenis yang mulai terancam punah
Tuheteru, 2005).
Fabaceae dengan daerah penyebaran sekitar Malili Sulawesi Selatan dan Kolaka
Tuheteru, 2005).
1
Konservasi Spesies Nasional 2008-2018 bahwa arahan yang harus segera
dilakukan dalam penyelamatan jenis terancam punah kalapi adalah kajian aspek
ekologi, silvikultur, genetika dan sifat kayu (Arif dan Tuheteru, 2005).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Kalappia
3
2. Botani Tanaman
anak daun 2-5. Anak daun berbentuk lanset sampai lonjong, perbungaan
berbentuk malai diketiak atau didekat ujung ranting. Mahkota bunga berwarna
kuning. Buah berbentuk polong, pipih berwarna coklat kemerahan dan apabila
masak pecah. Berbiji 1-3 dan berbentuk menyerupai cakram. Kayunya untuk
bahan kontruksi ringan dan bahan pembuatan perahu. Tumbuh di hutan hujan
tropika dekat pantai sampai dengan ketinggian 500 m dpl, tetapi pada umumnya
tumbuh pada ketinggian 100 m dpl. Daerah penyebarannya sangat terbatas hanya
daratan rendah. Tumbuh pada areal dibelakang pantai hingga perbukitan dengan
altitude 300 m dpl, pada tanah bercadas dan mengandung besi. Berbunga pada
Kalapi mungkin diperbanyak dengan benih, tapi tidak ada laporan tentang
aktivitas penanaman. Regenerasi pada hutan tertutup sangat kurang dan semainya
Tuheteru, 2005).
4
Perbanyakan tumbuhan kalapi seperti tumbuhan Fabaceae lainnya dapat
dapat dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memetik beberapa buah yang
sudah masak. Untuk pengadaan bibit yang berasal dari benih umumnya diawali
dengan pengecambahan benih. Benih kalapi dapat disemai kedalam bedeng tabor,
media kecambah pada umumnya menggunakan pasir dan tanah. Pembibitan atau
pada tumbuhan kalapi karena mengingat tumbuhan ini tumbuh secara alami dan
saat ini sudah sangat jarang ditemukan (Arif dan Tuheteru, 2005).
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
nilai komersial tinggi sebagai penghasil kusen,meubel dan furnitur dan merupakan
Fabaceae lainnya dapat dilakukan baik dengan cara generative maupun vegetative
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada makalah ini yaitu perlunya
6
DAFTAR PUSTAKA