Lapandewa, Menurut Para Ahli Dan Jenis Tanaman Yang Sesuai Dengan
OLEH :
ADRYAN SAPUTRA
M1A1 16 171
KEHUTANAN C
JURUSAN KEHUTANAN
KENDARI
2018
1
DAFTAR ISI
2
B. Saran ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Bismillah
kesehatan dan keimanan islam kepada kita semua. Salam serta sholawat selalu
tertuju kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun bahasanya, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
memberikan manfaat bagi semua pihak yang menjadikan makalah ini sebagai
3
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
produksi aspalnya. Berdasarkan luas wilayah, pulau Buton menduduki urutan ke-
130 di dunia dan menduduki urutan ke-73 di dunia. Daftar pulau menurut jumlah
adalah Baubau yang merupakan kota terbesar ke-8 di sulawesi dan ke-2
periode 2009-2014. Alasan pemekaran kabupaten ini salah satunya karena akses
yang menghambat pelayanan. Sejak pemekaran Kota Baubau pada tahun 2001,
bagi masyarakat Buton Selatan harus melalui Kota Baubau terlebih dahulu karena
belum ada akses langsung dari wilayah Buton Selatan ke Pasarwajo. Terlebih
Pulau Buton, seperti Pulau Kadatua, Pulau Siompu, dan Pulau Batu Atas, pulau
4
wilayahnya terletak di Pulau Buton yang merupakan pulau terbesar di luar pulau
Produksi hutan Buton Selatan adalah rotan jenis batang yang memiliki luas
area 150 Ha dengan total produksi 85.604 dan nilai produksinya mencapai
34.241.200. Selain itu terdapat pula perkebunan pohon palm agel yang digunakan
sebagai salah satu bahan baku tali untuk dibuat menjadi aneka kerajinan, salah
satunya dibuat sebagai tas tangan Agel. Di mana tas Agel ini merupakan salah
meteorologi dan klimatologi hujan merupakan salah satu dari tujuh anasir
meteorologi dan klimatologi. Tujuh anasir tersebut antara lain radiasi sinar
angin, dan hujan. Selain itu besarnya curah hujan di wilayah Indonesia juga
arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angin di atas
medan datar.
Presipitasi merupakan peristiwa jatuhnya cairan atau zat padat yang berasal dari
hasil kondensasi atau pengembunan uap air yang jatuh ke permukaan bumi.
Menurut linsey dkk (1986) presipitasi adalah produk dari awan yang turun
berbentuk air hujan atau salju. Pengertian dari hujan sendiri merupakan bentuk
dari presipitasi berupa cairan yang jatuh dipermukaan bumi. Proses terjadiya
5
hujan tidak terlepas dari pentingnya hujan sebagai komponen input dalam siklus
hidrologi. Siklus air tidak akan berlangsung apabila tidak ada hujan didalamnya
sehingga peranan hujan paling menentukan dalam proses siklus air yang terjadi
dipermukaan bumi.
dengan selang waktu terjadinya hujan. Intensitas curah hujan dapat diukur
menggunakan alat pengukur curah hujan baik otomatis maupun manual. Alat
pengukur tersebut diletakkan pada area atau wilayah yang dapat mewakili
besarnya intensitas curah hujan di daerah tersebut. Keakuratan data curah hujan
memerlukan banyak alat pengukur hujan dengan variasi posisi titik pengamatan
1995) ketelitian hasil pengukuran curah hujan tergantung pada variabilitas curah
hujan, yang berarti bahwa diperlukan banyak alat pengukur curah hujan untuk
menghitung suatu daerah dengan variasi curah hujan yang besar. Alat pengukur
curah hujan yang sering dipakai dalam obsevatorium yaitu ombrometer dengan
luas mulut penakar 100 cm2 dan dipasang dengan ketinggian 1.2 meter dari
permukaan tanah
Menurut Sri Harto (1985), Linsley dkk, (1986), data hujan yang diperlukan
dalam analisa hidrologi memiliki 5 unsur penting yang perlu diamati antara lain:
(a). Intensitas (I), adalah laju hujan yaitu tinggi hujan per satuan waktu, misalnya :
mm/menit, mm/jam, mm/hari. (b). Lama waktu (duration) (t), adalah lamanya
curah hujan (durasi) dalam menit atau jam. (c). Tinggi hujan (d), adalah jumlah
atau banyaknya hujan yang dinyatakan dalam ketebalan air di atas permukaan
6
data, dalam mm. Frekuensi (T), adalah frekuensi kejadian, dinyatakan dengan
waktu ulang (return period), Luas, adalah luas geografis curah hujan.
daratan, yang selanjutnya uap air yang terbentuk ini bergerak naik ke atmosfer.
menjadi butir air atau salju. Hujan terbentuk apabila titik air hasil kondensasi di
awan memiliki ukuran tertentu, terpisah dan terjatuh ke permukaan bumi. Oleh
karena itu, pengaruh faktor suhu berperan penting dalam proses kondensasi titik--
titik air hujan. Tidak semua air hujan yang jatuh akan sampai ke permukaan bumi,
tetapi sebagian juga akan menguap pada saat jatuh. Butir air hasil kondensasi
mikrometer, sedangkan air yang <200 mikrometer akan habis menguap bila
bergesekan dengan lapisan bumi (Larsen and MacDonald 1998; Drobyshev 2004)
cuaca dalam jangka panjang pada suatu tempat atau wilayah. Cabang ilmu
periode beberapa tahun pada suatu tempat atau wilayah tertentu disebut dengan
keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur
iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi). Klasifikasi
7
yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi
hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung
2002).
selisih suhu siang dan suhu malam hari lebih besar dari pada selisih suhu
musiman (antara musim kemarau dan musim hujan), sedangkan di daerah sub
tropis hingga kutub selisih suhu musim panas dan musim dingin lebih besar dari
pada suhu harian. Kadaan suhu yang demikian tersebut membuat para ahli
merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu
maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas
bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk
sistematik antara unsur iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan
pemahaman baru tentang klasifikasi iklim, dimana dengan adanya korelasi antara
tanaman dan unsur suhu atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau presipitasi
klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih digunakan dan pernah digunakan di
Indonesia antara lain adalah: (+) Sistem Klasifikasi Koppen Koppen membuat
8
memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan
kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini
dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A adalah tipe iklim
hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim kering (dry
climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy
climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest
climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates) (Safi’i, 1995). (+)
penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis
Iklim dapat terbentuk karena adanya : a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga
terjadi pergeseran semu harian matari dan tahunan. b. Perbedaan lintang geografi
Perubahan sudut datang sinar surya tiap saat dalam sehari dan tiap hari dalam
setahun pad tiap titik lokasi di bumi mengakibatkan perubahan jumlah energi
surya, Akibatnya terjadi perubahn cuaca diurnal (selama 24 jam) dan perubahan
tiap bulan dalam setahun. Interaksi antara unsur dan faktor pengendali cuaca
membentuk cuaca sesaat, yang dalam proses jangka panjang akan membentuk tipe
iklim. Iklim sutu wilayah biasanya dicirikan oleh salah satu unsur iklim yang
paling dominan.
9
unsur iklim yang paling dominan ini dikenal dengan tipe iklim (kelas iklim).
Suatu wilayah meski berdekatan dapat berbeda tipe iklimnya, sebaliknya meski
berjauhan dapat saja tipe iklimnya, asalkan unsur iklim yang dominan ada
kesamaan. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim,
yaitu : Suhu atau temperatur udara Tekanan udara, Angin, Kelembaban udara,
Curah hujan, Hubungan unsur-unsur iklim bagi tumbuhan hutan Pertumbuhan dan
produksi tanaman merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai
fisiologi lainya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada
dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya dalam
terutama radiasi dan suhu terhadap fotosintesis, respirasi, transpirasi dan proses-
proses metabolisme di dalam sel organ tanaman. Fotosintesis dan respirasi adalah
kimia fisik. Kecepatan proses tergantung pada aktivitas katalisator yang diatur
oleh suhu. Pada kisaran suhu toleransi terlalu tinggi suhu akan mempercepat
katalisatornya adalah enzim. Enzim adalah protein, zat yang peka terhadap suhu.
Pada proses fotosintesis, suhu reaksi dan jumlah energi yang terserap sangat
ditentukan oleh intensitas radiasi PAR, sehingga pada daun di puncak tajuk yang
10
besar. Fotosintesis hanya berlangsung siang hari. Adapun intensitas respirasi daun
sepanjang umur tanaman. Maka semakin rendah suhu udara harian akan semakin
harian pada tanaman merupakan produk bruto fotosintesis siang hari dikurangi
pemanfaatan untuk respirasi selama 24 jam. Maka pada kisaran toleransi, semakin
tinggi intensitas radiasi PAR yang berlangsung semakin lama, disertai suhu udara
yang rendah akan menghasilkan produk fotosintesis netto yang semakin tinggi.
wilayah pusat produksi tanaman yang telah berlangsung puluhan hingga ratusan
tahun, kondisi iklimnya jelas sesuai bagi kultivar yang dibudidayakan. Walau
demikian sesekali mengalami cuaca ekstrim selama beberapa hari sehingga gagal
panen. Jadi, keadaan cuaca menentukan kondisi aktual hasil panen sedangkan
kondisi iklim menentukan kapasitas dan rutinitas panen. Sejak awal sang petani
harus yakin bahwa kultivar yang akan ditanam memiliki kesesuaian yang
optimum dengan bahan, lingkungan dan kondisi iklim setempat. Kemudian, petani
harus tanggap terhadap keadaan cuaca tiap hari agar mampu mengantisipasi
mikro jaringan pertanian) dan pemantauan hariannya di negara maju telah banyak
dilakukan sehingga apabila terjadi kondisi cuaca kritis dapat diantisipasi sebelum
11
modifikasi terhadap iklim mikro agar tanaman tumbuh, berkembang dan
berproduksi optimum.
sangat penting. Tiap kondisi hutan akan memiliki kemampuan yang berbeda
keadaan cuaca dan iklim yang cukup besar terutama proses sifat fisik lapisan
atmosfer (Hassan, 1970). Dijelaskan oleh Anwar (1983), bahwa temperatur udara
dekat permukaan tanah sangat dipengaruhi oleh besarnya radiasi matahari yang
diserap oleh permukaan tanah itu sendiri. Radiasi yang diterima permukaan tanah
bagian yang lebih dalam dan sebagian lagi diradiasikan kembali dalam bentuk
gelombang panas yang memanaskan udara dan menguapkan air. Energi radiasi
matahari pendek yang merambat ke dalam tanah diubah menjadi energi panas
dan iklim. Pengaruh tumbuhan pada iklim adalah menjadi penting dengan
mulanya tumbuhan hanya dipengaruhi oleh iklim mikro saja, namun kemudian
lambat laun dipengaruhi oleh iklim makro dan iklim meso. Ada hubungan yang
erat antara pola iklim dengan distribusi tumbuhan, sehingga beberapa klasifikasi
12
iklim didasarkan pada dunia tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dipandang sebagai
sesuatu yang kompleks dan peka terhadap pengaruh iklim misalnya pemanasan,
tanaman yang dapat menyesuaikan diri untuk tetap hidup dalam periode yang
cukup lama jika kekurangan salah satu faktor tersebut. Unsur-unsur iklim yang
Unsur iklim mikro seperti curah hujan, kelembaban relatif dan temperatur
merupakan unsur yang menunjukkan adanya perubahan pola iklim mikro di suatu
wilayah jika terjadi perubahan pada penggunaan lahan dan perubahan luas hutan
dan vegetasi (Larjavaara, 2005). Perubahan iklim mikro juga akan mempegaruhi
diekspos dari matahari dan digunakan untuk beberapa proses. Temperatur akan
mengaktifkan proses fisik dan proses kimia pada tanaman. Energi panas dapat
13
adanya water stress. Oleh karena itu dalam mencegah water stress kelembaban
bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu, karena
karakter hutan di suatu daerah, demikian pula sebaliknya perubahan luas hutan
dalam jumlah besar akan memberi pengaruh pada keadaan iklim di suatu wilayah
oldeman.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Radiasi Surya
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka bumi ini.
Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi surya yang
Cuaca adalah keadaan fisik atmosfer jangka pendek dan mencakup wilayah yang
Keadaan minimum rata-rata jangka panjang kondisi cuaca membentuk suatu pola
yang dinamakan iklim. Jadi iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam
waktu yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya,
suhu udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan,
(Handoko, 1994).
tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara,
dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali
15
komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan
biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima
misalnya pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh pada metabolisme
Penyinaran yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi
garis edar matahari menyebabkan peruban panjang hari (lama penyinaran) yang
begitu besar pada daerah tropis yang dekat dengan garis ekuator. Semakin jauh
letak tempat dari garis ekuator maka fluktuasi lama penyinaran akan semakin
Radiasi surya terdiri dari spectra ultraviolet (panjang gelombang kurang dari
0.38 mikron) yang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat tinggi,
proses fotosintesis dan spectra inframerah (lebih dari 0.74 mikron) yang
merupakan pengatur suhu udara. Spectra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut
16
Umumnya di nusantara sinar matahari terdapat dalam jumlah yang cukup.
Penyinaran yang terlalu kuat dapat merangsang proses pembungaan dan buahnya
terlalu lebat dan karenanya hanya dapat memberi hasil yang baik untuk beberapa
tahun saja. Terlalu banyak matahari juga dapat mengakibatkan terlalu cepat
lebih rendah juga sudah berjalan dengan sangat cepat. Maka pada dasarnya semua
hal yang ada di alam ini harus dipergunakan secara bijak tidak perlu dieksploitasi
radiasi gelombang-pendek yang datang dari matahari dan langit, dan radiasi murni
yang merupakan jumlah aljabar dari semua radiasi yang datang dan radiasi
2. Tekanan Uda
Atmosfer adalah lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas hingga
1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa atmosfir yang
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya
tiap 1 cm2 bidan g mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. Tekanan udara
17
mengalir dar tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang memiliki
tekanan lebh rendah, dapat secara vertikal atau horizontal (Wuryatno, 2000).
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer.
Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-
tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar. Tekanan udara
memiliki beberapa variasi. Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya
pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda (Mohr,1998).
dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang
permukaan yang cepat dengan naiknya ketinggian, tetapi pada suatu ketinggian
tertentupun ada varian dari suatu tempat ke tempat yang lain serta dari waktu ke
waktu yang lainnya, meskipun tidak sebesar variasi yang disebabkan oleh
Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan pada
lokasi tertentu dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perbedaan atau
perubahan tekanan uadara ini terutama disebabkan oleh pergeseran garis edar
18
matahari, keberadaan bentang laut dan ketinggian tempat (Masson dan Cloud,
1962).
3. Suhu
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan
benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda- benda lain atau
menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda
yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.Alat pengukur
dari suatu zat (bahan), misalnya pengembangan benda padat, benda cair, gas dan
juga sifat merubahnya tahanan listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk
radiasi, digunakan untuk mengukur suhu benda yang panas dan tidak perlu
menempelkan alat tersebut pada benda yang diukur suhunya. Suhu tidak
titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda
tertentu.Kemudian diantara dua buah titik yang telah di tentukan tersebut di bagi –
bagi dalam skala – skala, yang menunjukan derajat – derajat suhu. Skala-skala
tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan daripada suhu. Dengan
demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C berarti skala derajat C ke
19
selanjutnya dengan situasi dan kondidi yang sama; 0,6 derajat. Pada suhu yang
Temperatur tanah beragam dalam suatu pola yang khas yang didasari harian
tanaman. Kedua fluktuasi terbesar pada permukaan tanah dan menurun dengan
mengubah iklim mikro suatu kawasan; kesan utama adalah terhadap imbangan
mengakibatkan kuantiti sinaran tenaga yang diserap oleh tanah lapang meningkat.
Ini menyebabkan peningkatan suhu permukaan tanah dan suhu udara. Pembalikan
2008).
kelembaban udara berubah, maka suhu juga akan berubah. Di musim penghujan
kertas, atau kertas menjadi bergelombang karena naik turunnya suhu udara
(Soewandi, 2005).
fotosintesis bruto. Bila siang hari cahaya surya terik kemudian diikuti oleh suhu
udara rendah di malam hari, hal tersebut menguntungkan bagi tanaman karena
20
oleh respirasi sangat ditentukan oleh suhu udara. Suhu udara yang terus menerus
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara yang khas pada perhitungan harian
dan musiman. Fluktuasi terbesar terdapat di permukaan tanah dan akan berkurang
dengan bertambahnya kedalaman tanah. Suhu tanah sebagai sifat tanah yang
kebutuhan tumbuhan terhadap suhu yang khas. Selain itu suhu tanah juga
mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman sehingga bila suhu tanah ideal bagi
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air yang ada di udara, dalam
a. Kelembaban mutlak : massa uap air yang berada dalam satu satuan udara
dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung panas dan temperatur tertentu
(Gunarsih, 2001).
21
udara udara dapat menyebabkan produktivitas tanaman menurun. Kelembaban
secara langsung oleh curah hujandan hari hujan maka kelembaban makin
2003).
Kelembaban udara merupakan uap air (gas) yang tidak dapat dilihat, yang
merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Banyaknya uap air yang dikandung
oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini dapat
uap air di udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi
(relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi membandingkan antara
tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya pada kapasitas udara untuk
menampung uap air (Jason, 2010). Udara dengan mudah menyerap kelengasan
dalam bentuk uap air. Banyaknya bergantung pada suhu udara dan suhu air.
Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya
(Wilson, 1993).
22
Kelembaban nisbi suatu tempat tergantung pada suhu yang menentukan
kapasitas udara untuk menampung uap air serta kandungan uap air aktual di
tempat tersebut. Kandungan uap air aktual ini ditentukan oleh ketersediaan air
1993).Kelembaban udara dapat dinyatakan oleh tekanan uap air oleh koefisien
tekanan uap tidaklah cukup mencirikan kelembaban sebenarnya. Ada banyak hal
yang menunjukkan akan kelembaban itu sendiri. Namun, secara umum semakin
bertambah ketinggian maka kelembaban udara juga akan semakin tinggi (Martha,
1993).
5. Curah Hujan
Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks serta bervariasi dari
tempat yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim pada tempat yang
sama dan dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas: ion-ion natrium,
kalium, kalsium, khlor, karbonat dan sulfat yang merupakan jumlah yang besar
Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa,
seperti salju, hujan es, embun, dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang
terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan
bumi, sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering, sejenis presipitasi
Penguapan berasal dari laut dan uap air diserap dalam arus udara yang
bergerak melintasi permukaan laut. Udara bermuatan embun terus menyerap uap
23
air tersebut hingga menjadi dingin mencapai temperatur di bawah temperatur titik
oleh konveksi, yaitu udara yang mengandung embun panas yang temperaturnya
dengan cepat menimbulkan hujan. Hal ini disebut presipitasi konvektif. Presipitasi
orografis berasal dari arus udara di atas lautan yang bergerak melintasi daratan
dan membelok ke atas karena adanya pegunungan sepanjang pantai, dan akhirnya
berubah menjadi dingin di bawah temperatur jenuh dan menjadi embun (Wilson,
1993).
Selain suhu, faktor yang penting dari iklim adalah curah hujan yang disebut
meliputi endapan air, salju, salju keras, butiran es sampai batu es, akan tetapi juga
Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-butir air
dan jatuh ke tanah.Satuan ukuran hujan adalah mm. Yang dimaksud banyaknya
hujan (curah hujan) adalah tinggi air hujan bila tidak ada yang merembes ke
dalam tanah. Sebagai patokannnya ialah 100 cc air hujan = 10 mm curah hujan.
24
Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia
dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan
diukur kurang lebih 0,25 mm. Satuan hujan menurut SI adalah milimeter yang
menggunakan data curah hujan, untuk mengetahui jumlah curah hujan yang
terjadi di suatu tempat. Curah hujan sebesar 1 mm artinya adalah tinggi air hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh dipermukaan tanah selama
periode tertentu yang diukur dalam satuan tinggi diatas permukaan horizontal
peresapan. Dinyatakan sebagai tebal lapisan air yang jatuh diatas permukaan tanah
rata seandaiya tidak ada infiltrasi dan evaporasi. Satuannya adalah mm. curah
hujan 1mm berarti banyaknya hujan yang jatuh diatas sebidang tanah seluas 1m 2=
1mm x 1m2 = 0,01dm x 100dm2 = 1dm3 = 1liter. Hari hujan adalah suatu hari
dimana terkumpul curah hujan 0,5mm atau lebih (Guslim et al., 1987).
6. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan
rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi
(Soemarto, 1987).
25
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara
menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah.Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara
yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu
dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih
besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang
berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut (Sriharto, 2000).
benua asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-
udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di
indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim
barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas
maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di
tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim
26
yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang
merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh
musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi
hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat (Ponce, 1989).
Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.Angin laut
terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan
yang ukurannya cocok untuk bergerak dengan saltasi. Erosi angin dapat
kelompok/butiran yang terlalu besar ukurannya untuk bergerak dengan saltasi, (2)
Bila kecepatan angin dekat permukaan tanah dapat dikurangi melalui penggunaan
27
kuat.Angin mempunyai pengaruh mekanis, yang kadang-kadang besar artinya
(Vink, 1984).
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
panas matahari dibandingkan tempat yang lain. Permukaan tanah yang panas
membuat suhu udara di atasnya naik. Akibatnya udara mengembang dan menjadi
(Vink, 1984).
Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara
bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin diberi
nama sesuai dengan arah mana angin datang, misalnya angin laut adalah angin
Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Berpandukan pada pusat
mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut
(mengikuti arah jarum jam): 1.Utara (0o), 2. Timur Laut (45o), 3. Timur (90o), 4.
Tenggara (135o), 5. Selatan (180o), 6. Barat Daya (225o), 7. Barat (270o), 8. Barat
28
Kecepatan dan arah angin masing-masing diukur dengan anemometer dan
penunjuk arah angin. Anemometer yang lazim adalah anemometer cawan yang
terbentuk dari lingkaran kecil sebanyak tiga (kadang-kadang empat) cawan yang
dan jumlah seluruh perputaran mengitari sumbu itu memberi ukuran berapa
jangkau angin, jarak tempuh kantung tertentu udara dalam waktu yang ditetapkan
(Foth, 1991).
7. Evapotranspirasi
Evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap. Uap ini kemudian
cairan menjadi uap, ini terjadi jika cairan berhubungan dengan atmosfer yang
tidak jenuh, baik secara internal, pada daun tanaman (transpirasi) maupun secara
eksternal, pada permukaan yang basah. Evaporasi adalah perubahan air menjadi
uap air. Yang merupakan suatu proses yang berlangsung hampir tanpa gangguan
selama berjam-jam pada siang hari dan sering juga selama malam hari. Air akan
menguap dari permukaan baik tanah gundul maupun tanah yang ditumbuhi
tanaman, dan juga dari pepohonan permukaan kedap air atap dan jalan raya air, air
untuk suatu luasan lahan melalui evaporasi dari permukaan tanaman. Secara
potensial ET ditentukan hanya oleh unsur – unsur iklim, sedangkan secara aktual
ET juga ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanaman (Handoko, 1995).
29
Jumlah total air yang hilang dari lapangan karena evaporasi tanah dan
merupakan suatu proses yang tergantung energi yang meliputi perubahan sifat dari
fase cairan ke fase gas. Laju transpirasi merupakan fungsi dari landaian tekanan
uap, tahanan terhadap aliran, dan kemampuan tanaman dan tanah untuk
(Anonim2, 2008).
evapotranspirasi dari air ataupun ermukaan lahan yang besar adalah tidak
mungkin pada saat ini. Akan tetapi beberapa metode yang tidak langsung telah
2009).
Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk gas
(uap). Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi (penguapan air secara
langsung dari lautan, danau, sungai, dll) dan transpirasi (penguapan air dari
mempunyai suhu tinggi, angin kuat, dan kelembaban yang rendah. Daerah
30
(pemanasan dari matahari) tanpa terlindung oleh adanya awan. Juga merupakan
daerah yang mempunyai angin yang kuat dan mempunyai nilai kelembaban yang
dasarnya ditentukan oleh gradien tekanan uap; yaitu oleh perbedaan tekanan pada
terhubung dengan sejumlah faktor iklim dan tanah yang lain (Buckman dan
Brady, 1982).
air dari tanah ke atmosfer. Untuk peliputan kawasan yang luas alat yang paling
tepat bagi penelitian evaporasi adalah radiometer inframerah dan pancatat citra
transpirasi yang diperlukan untuk menghasilkan satu gram bahan kering disebut
8. Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-
titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara: 1.
Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih
31
cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga
tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama
akan menjadi uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan
akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik
dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan ini
Awan kumulus adalah awan yang bentuknya seperti bunga kol. Awan ini
terjadi karena proses konveksi. Secara lebih rinci awan ini terbagi dalam 3 jenis,
yaitu: strato kumulus yaitu awan kumulus yang baru tumbuh, kumulus, dan
kumulonimbus yaitu awan kumulus yang sangat besar dan mungkin terdiri
menghasilkan hujan, namanya adalah nimbo stratus.Kalau kamu lihat, awan itu
sering berupa gabungan dari jenis-jenis di atas. Cirrus, misalnya, bisa menjadi
pertanda badai akan datang, bila awan menebal menjadi cirro stratus yang
keduanya. Bila awan demikian tipisnya hingga sinar matahari atau bulan
32
menembusnya, awan tersebut sering melahirkan pengaruh-pengaruh optik yang
memungkinkannya dapat dibedakan antara awan kristal es dan awan butir air
(Masson, 1962).
daerah tropis lebih banyak awan konektif atau tipe cumulus.awan-awan tebal ini
(Manan, 1980).
keduanya. Bila awan demikian tipisnya hingga sinar matahari atau bulan
memungkinkan dapat dibedakan antara awan kristal es dan awan butir air
33
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Evaluasi Kondisi Iklim Dan Jenis Tanaman Yang Cocok di kecamatan.
Lapandewa.
berikut :
34
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Betoambari, Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton dan Laut Flores. Sebelah Barat berbatasan dengan
km2 dengan daratan seluas ±348,00 km2 atau 34.800 Ha. Jumlah kecamatan
Berdasarkan data yang dipeoleh dari buku batu atas dalam buku dapat
Februari 21 191
Maret 18 152
April 13 107
Mei 26 386
Juni 19 329
Juli 3 24
35
Agustus 2 10
September 0 0
Oktober 0 0
November 3 18
Desember 3 24
Berdasarka tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 kecamatan
Lapandewa memiliki curah hujan sepanjang tahun 2006 adalah 1.591 mm,
dengan hari hujan 126 hh. Dari tabel 1.1 juga dapat dilihat bahwa sepanjang
januari hingga juni 2006 hampir terjadi hujan setiap harinya, dengan curah hujan
Februari 24 198
Maret 27 179
April 22 369
Mei 21 141
Juni 22 450
36
Juli 16 102
Agustus 10 62
September 9 3
Oktober - -
November 2 6
Desember 18 111
Berbeda dengan tabel 1.1 abel 1.2 tahun 2007 curah hujan dikecamatan ini
tercatat mencapai anggka 1.780 mm dengan 183 hari hujan. Melalui gambaran 1.2
terlihat bahwa bulan januari hingga mei 2007 hujan hanpir terjadi setiap
haridengan curah hujan yang relatif tinggi hingga mencapai angka klimaksnya
Februari 24 198
Maret 27 198
April 22 179
Mei 21 369
Juni 21 141
37
Juli 16 450
Agustus 10 102
September 09 3
Oktober 0 0
November 2 126
Desember 18 111
Pada tahun 2008 memiliki jumlah curah hujan 1.750 mm dengan curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan januari yaitu 183 mm dengan hari hujan terbesar
yaitu pada bulan febriari sebanyak 23 hari hujan. Dan curah hujan terendah yaitu
pada bulan september yaoti 7 mm. Dengan hari hujan terendah pada bulan oktober
Februari 17 164
Maret 21 172
April 23 98
Mei 26 377
Juni 29 312
38
Juli 11 24
Agustus 9 17
September 15 34
Oktober 5 23
November 3 14
Desember 7 217
Pada tebel 1.4 sepanjang tahun 2009 curah hujannya sebesar 1.761 mm,
dengan hari hujanya 136 hh. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan mei 377 mm,
dan terendah pada bulan november. Dan hari hujan tertingginya terdapat pada
Februari 18 203
Maret 19 255
April 18 180
Mei 27 465
Juni 26 647
39
Juli 28 175
Agustus 18 54
September 24 87
Oktober 22 71
November 19 258
Desember 27 471
Pada tabel 1.5 terlihat bahwa pada tahun 2010 terjadi hujan setiap
bulannya dengan jumlah hari hujan 267 hh, dengan hari hujan tertinggi yaitu
bulan juli dan terendahnya bulan mei. Dan curah hujannya mencapai 3.232 mm,
dengan curah hujan tertinggi di bulan juli yaitu 471 mm dan curah hujan
Februari 18 275
Maret 22 247
April 24 329
Mei 19 243
Juni 06 324
40
Juli 15 230
Agustus 07 39
September 02 47
Oktober 08 64
November 13 179
Desember 20 449
dengan curah hujan terendah pada bulan mei 3 mm, dan tertingginya bulan juli.
Serta mamiliki hari hujan 176 hh dengan hari hujan tertingginya bulan april 24 hh
Februari 11 159
Maret 20 451
April 3 32
Mei 16 372
41
Juni 9 152
Juli 14 56
Agustus 7 7
September 0 0
Oktober 1 6
November 3 11
Desember 14 299
mencapai angka 1.674 mm dengan 114 hari hujan. Melalui gambaran tabel 3.1.7
terlihat bahwa sepanjang bulan januari hingga maret hujan terjadi hingga tiap hari
dan sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret hingga mencapai
451 mm.
Februari 0 0
Maret 16 216
April 11 65
Mei 15 215
42
Juni 11 342
Juli 11 65
Agustus 3 10
September 3 22
Oktober 3 11
November 3 10
Desember 5 16
Jumlah 91 1080
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 curah
hujan kecamatan Lapandewa yaitu 1080 mm dengan hari hujanya 91 hh. Tetapi
Februari 6 34
Maret 18 113
April 19 89
Mei 12 24
Juni 20 108
43
Juli 4 9
Agustus 1 4
September 7 12
Oktober 0 0
November 0 0
Desember 3 19
Jumlah 99 479
Lapandewa memiliki curah hujan 479 mm dengan hari hujannya yaitu 99 hh, dari
tabel 1.9 juga dapat dilihat bahwa pada bulan oktober dan november sama sekali
tidakmterjadi hujan.
Februari 0 0
Maret 16 216
April 11 65
Mei 15 215
Juni 11 342
Juli 11 65
44
Agustus 3 10
September 3 22
Oktober 3 11
November 3 10
Desember 5 16
Jumlah 91 1080
Sumber :
Dari data 1.10 dapat diketahui bahwa curah hujan tahun 2010 adalah 1080
mm dengan hari hujan 91 hh. Pada tahun 2010. Dari data yang ada diketahui
(Tectona grandis), Akasia (Acacia mangium), jati putih (Gmelina arborea), dan
3.2. Tipe Iklim Menurut Koppen, Mort, Schmidt Fetgusson, Dan Oldeman
sistem klasifikasi iklim empiris vegetasi yang dikembangkan oleh ahli botani-
formula yang akan menentukan batas-batas iklim sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan mereka yang sedang berada pada zona vegetasi (bioma) yang sedang
Köppen menerbitkan skema pertama pada tahun 1900 dan versi revisinya
pada tahun 1918. Dia terus merevisi sistem klasifikasinya sampai kematiannya
45
rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Hal itu
temperetur dan hujan Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil.
- A = iklim tropis
- B = iklim kering
- C = iklim sedang
- D = iklim dingin
- E = iklim kutub
iklim.
- W= bulan kering(winter)
- M= hujan cukup(MEDIUM.
terdingin +18°C. Iklim tersebut dibagi menjadi tiga tipe yaitu Hutan Hujan
46
Daerah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata-rata > 60 mm. OKI, di
Daerah peralihan yang jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi
kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini masih terdapat hutan
c) Savana (Aw)
Daerah tipe w memiliki musim kering yang panjang jumlah hujan pada
bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering.
OKI, vegetasi di daerah ini berupa padang rumput dan pohon-pohon yang jarang.
tinggi daripada curah hujan, temperatur bulan terdingin 18-3°C. OKI, persediaan
air tidak cukup untuk mendukung kehidupan tanaman. Tanaman tertentu yang
Daerah setengah kering (semi arid) dengan curah hujan di lintang rendah
antara 380-760 mm/tahun. Iklim Padang Pasir (Bw) Daerah kering (arid) yang
Daerah iklim sedang dengan suhu udara rata-rata bulan terdinginnya = -3-
18°C terpanas >10°C. Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu Iklim Sedang
47
dengan Musim Panas yang Kering (Cs), Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang
musim panas yang kering apabila jumlah hujan terkering (<30mm) pada
musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah hujan bulan terbasah pada musim dingin.
musim panas yang lembab musim dingin yang kering apabila jumlah hujan
rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari 1/10 jumlah hujan bulan terbasah
Iklim Sedang tidak dengan musim kering, daerah ini selalu lembab
sepanjang tahun.
bulan-bulan terdingin kurang dari -3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih
dari 10°C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu Iklim Dingin dengan Musim
Dingin yang Kering (Dw) dan Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
48
Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas
kurang dari 10°C. Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu Iklim Tundra (ET)
Temperatur rata-rata bulan terpanas 10-0 C. Oleh karena itu daerah ini
hanya terdapat berbagai lumut. Terdapat di daerah Kanada utara dan rusia utara.
Temperatur rata-rata bulan terpanas dibawah 0 C. Olek karena itu derah ini
49
5. Hubungkan kedua kordinat tersebut dan temukan titik pertemuan kedua
menurut Koppen
9567,5
menurut Koppen
lembab-bulan kering. Klasifikasi ini dikembangkan pada 1950 oleh kedua ahli
Indonesia karena klasifikasi Koppen, Thornwaite dan Oldemen dirasa tidak cocok
digunakan di Indonesia.
Indikator yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan kering dan
50
- Bulan Basah (BB) : curah hujan > 100 mm per bulan.
di atas lalu dihitung rata-ratanya, hasilnya muncul angka di atas tadi. Rumus
Dari data diatas maka dapat di peroleh tipe iklim menurut schmidt-
fergusson adalah
= 189,7436
51
Jadi, data curah hujan kecamatan batu atas ini menurut schmidt-fergusson
Mohr membuat klasifikasi iklim untuk wilayah indonesia pada tahun 1933
yang didasarkan atas hubungan antar curah hujan dengan penguapan. Berdasarkan
berikut: 𝐸𝑇 = 𝑐 + 𝑓 𝐶𝐻
Yang dimana
C = konstanta (60),
berdasarkan curah hujan bulanan yang menghasilkan tiga derajat kebasahan dan
d) Bulan basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan rata-rata diatas 100 mm
perbulan
e) Bulan kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan rata-rata lebih kecil
dari 60 mm perbulan
f) Bulan lembab (BL) adalah bulan dengan curah hujan rata-rata setinggi 60
mm-100 mm perbulan.
BK
52
Ia 12 0
Ib 6 – 11 0
II 4 – 11 1–2
IV 4–7 4–6
V 2–5 6–8
Berdasarkan data curah hujan pada tabel 3.2.1 maka dapat diperoleh kelas
Iklim kecamatan Lapandewa menurut mohr adalah kelas tipe IV dan berada pada
zona iklim Ib Bulan basah BB. karena bulan basahnya adalah 8 dan bulan
pada beberapa hal masih mengundang diskusi mengenai batasan atau kriteria yang
Klasifikasi iklim ini diarahkan kepada tanaman pangan seperti padi dan palawija.
Dibandingkan dengan metode lain, metode ini sudah lebih maju karena sekaligus
53
iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL) dan
bulan kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif
- Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm
- Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata-rata curah hujan kurang dari 100
mm
Tipe utama klasifikasi Oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang didasarkan pada
jumlah pada jumlah bulan basah berturut-turut. Sedangkan sub divisinya dibagi
54
Tabel 3.2.4 Tipe Iklim menurut Oldeman,
Oldeman untuk suatu daerah tertentu yang mempunyai cukup banyak stasiun/pos
hujan. Data yang dipergunakan adalah data curah hujan bulanan selama 10 tahun
atau lebih yang diperoleh dari sejumlah stasiun/pos hujan yang kemudian dihitung
rata-ratanya.
3.6. Jenis Tanaman yang sesuai dengan kondisi iklim kecamatan Lapandewa
Zona 1b ini terletak pada ketinggian 0 – 1000 m dari permukaan laut. Zona 1 ini
disebut juga dengan hutan hujan bawah. Penyebaran hutan hujan bawah di
Indonesia ini meliputi wilayah Indonesia Bagian Barat hingga Indonesia Bagian
Tengah yaitu di daerah sekitar Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa,
dan juga Indonesia Bagian Timur seperti pada daerah Nusa Tenggara, Irian,
Pada wilayah Zona 1 ini banyak tumbuh jenis flora menurut ketinggian dan
55
genus Dipterocarpus, Shorea,Vatiea,Cotylelobium, Dryobalanops, dan Hopea. Se
lain spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae tersebut, ada juga spesies
Pada ekosistem zona 1 yang ada pada wilayah Jawa dan Nusa Tenggara,
spp., dan Pometia pinnata. Selain berbagai jenis pohon yang mendominasi, ada
juga spesies – spesies tumbuhan merambat yang juga banyak dijumpai seperti
56
BAB IV
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah pada kecamatan batu atas selama 10
tahun teratas memiliki curah hujan yang relatif tinggi, dan termasuk dalam
kategori iklim Bulan basah. jenis tumbuhan kehutanan yang dapat tumbuh yaitu
1.5. Saran
Saran saya semoga kedepannya penulisan makalah dapat lebih baik lagi dan
saya harap saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Bocah. 2008. Unsur-unsur Cuaca dan
Iklim.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/unsur-unsur-cuaca-
dan-iklim/Diakses pada Hari sabtu, 26 Januari 2018.
Foth, Henry D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-7. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Foth, Henry D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-6. Erlangga. Jakarta
59
Kartasapoetra, A.G. 2004. Klimatologi : Pengaruh iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Masson, B. J. & Cloud. 1962. Rain And Rain Making, Cambridge. London.
Mohr. 1998. The Cultural Turn in American Sociology—A Report from the
Field.http://www.ibiblio.org/culture/newsletter/cult172and3.pdf Diakse
s pada hari Minggu, 26 Januari 2018.
Ponce. 1989. Manfaat dan Peranan Iklim bagi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta
Reisenauer, H.M. 1976. Soil and Plant Tissue Testing in California. Divison of
agricultural sciences university of California. California.
Soekardi. 1986. Persaingan dalam bercocok tanam jagung (Zea Mays). Jurnal
Budidaya Pertanian. 12 (1) : 13-19.
60
Sosrodarsono.1999. Ilmu Usaha Tani. LSM Pertanian. Purwokerto.
Sudjarwadi. 1995. Pertanian Dahulu, Masa Kini dan Masa Depan. UI Press.
Jakarta.
Vink, G.J. 1984. Dasar-Dasar Usaha Tani di Indonesia. PT. Midas Surya
Grafindo. Jakarta.
61