Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Kartika Sari

NIM

: 125040207111039

Kelas : AC
KONSEP DAYA DUKUNG DAN INTENSIFIKASI PERTANIAN
1. Gambarkan aspek carrying capacity yang mungkin terjadi pada tanaman budidaya:
a. Tanaman pangan
b. Tanaman hortikultura
Jawab :
a.

Daya Dukung pada Tanaman Pangan


Di Indonesia mata pencaharian penduduknya sebagian besar sebagai petani,

dan makanan pokoknya sebagian besar yaitu beras. Untuk memenuhi kebutuhan beras
tersebut, petani secara besar-besaran menanam tanaman padi dengan sistem
monokultur secara intensif. Intensif baik dalam pengelolaan lahan, tanaman, maupun
intensif untuk memberantas hama dan penyakit. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
daya dukung dari lahan tersebut terhadap produksi (output) yang dihasilkan. Sehingga
daya dukung lahan pertanian dalam budidaya tanaman pangan yaitu tanaman padi di
Indonesia mulai mengalami penurunan.
Daya dukung lingkungan terhadap tanaman padi yaitu padi dapat tumbuh pada
ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-270C , memerlukan penyinaran matahari
penuh tanpa naungan, angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan, padi
menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 - 7.
Pengelolaan lahan secara ringan dapat dilakukan seperti pada umur 20 HST, bertujuan
untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap
oksigen.

b. Daya Dukung pada Tanaman Hortikultura


Daya dukung lingkungan terhadap tanaman hortikultura dapat dicontohkan
dengan tanaman jeruk. Dalam budidaya tanaman jeruk harus memenuhi syarat tumbuh
agar dapat tumbuh dengan baik. Daya dukung lingkungan terhadap tanaman jeruk yaitu
dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30, temperatur
optimal antara 25-30C, kelembaban optimum sekitar 70-80%, jenis tanah yang cocok
yaitu Andosol dan Latosol, air tanah optimal berada pada kedalaman 150200 cm di
bawah permukaan tanah, pH tanah 5,5-6,5 dengan pH optimum 6, tinggi tempat
tergantung pada spesies jeruk, dan semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang
terlindung dari sinar matahari,
Apabila syarat tumbuh tanaman jeruk tidak terpenuhi maka tanaman jeruk akan
tumbuh kurang sehat, sehingga produksinya akan menurun. Apabila terjadi pengolahan
secara intensif pada lahan, maka juga akan berdampak pada ketersediaan unsur hara
di dalam tanah. Karena pembalikan tanah dapat berdampak pada hilangnya unsur hara
yang seharusnya tersedia dalam tanah dalam waktu cukup lama akan hilang.

2. Dampak negatif dan aspek teknologi untuk mengatasi masalah-masalah yang


timbul akibat carrying capacity!
Jawab :
Pertanian di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Dengan diawali sistem pertanian tradisional dan sekarang ini menuju pertanian
berkelanjutan (sustainable agriculture). Intensifikasi pertanian di lahan yang selama ini
digunakan untuk pertanian tradisional, ladang berpindah atau bentuk pertanian
ekstensif lainnya membutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai sifat-sifat tanah
(fisik, kimia, biologi), serta faktor-faktor lahan lain yang diperlukan. Dengan demikian,
penggunaan lahan yang tepat, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang
memadai, serta perencanaan penggunaan lahan yang baik adalah langkah pertama
dalam praktek pertanian modern. Namun akibat dari pertanian intensif yang dilakukan

sebelumnya baik pada masa pertanian tradisional maupun pada saat Revolusi Hijau
berdampak pada daya dukung dari lahan menjadi berkurang. Contohnya pada saat
Revolusi

Hijau

yaitu

terjadi

penurunan

produksi

protein,

terjadi

penurunan

keanekaragaman hayati, ketergantungan tanaman pada pupuk, dan meningkatnya


resistensi hama penyakit tanaman.
Penggunaan lahan yang tepat merupakan salah satu bagian dari konservasi
tanah dan air. Penempatan setiap bidang tanah pada penggunaan yang sesuai dengan
kemampuannya dan memperlakukannya sesuai syarat-syarat yang diperlukan, maka
tanah tersebut tidak akan mengalami kerusakan sehingga dapat menjamin produktivitas
yang tinggi. Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi modern dapat mempengaruhi
daya dukung lahan dalam penggunaan bercocok tanam, misalnya penggunaan pupuk
dan pestisida kimia sintetis. Karena teknologi-teknologi modern dapat merusak sifat fisik
tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Misalnya yaitu penggunaan pestisida
secara berlebihan akan mencemari lingkungan baik udara, air, maupun tanahnya. Hal
ini yang menjadi kendala dalam proses pendayagunaan lahan secara maksimal.
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung lahan terhadap
tanaman budidaya yaitu dengan cara meminimalisir input dari luar (pupuk, bibit,
pestisida), mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia, apabila memang
diperlukan menggunakan pestisida maka harus digunakan dengan tepat sasaran,
penggunaan bibit unggul dan pemberantasan hama penyakit tanaman secara terpadu,
serta mengurangi pengolahan tanah yang sekarang ini sangat intensif. Sistem pertanian
tersebut dapat diterapkan dengan jalan sistem pertanian berlanjut sehingga akan
menghasilkan produktivitas yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ana,

Siti.

2012. Carrying

Capacity (online). http://annaseebakpao.blogspot.com/.

Diakses 23 September 2014.

Bowo,

Subowo.

2013. Syarat

Tumbuh

Tanaman

petani.blogspot.com/. Diakses 23 September 2014.

Jeruk (online). http://budidaya-

Anda mungkin juga menyukai