Penulis
Latar Belakang
Bahan kimia berbahaya dengan mudah dapat kita temui di pabrik kimia
bahkan laboratorium. Kecelakaan yang terjadi karena bahan kimia berbahaya pun sering
terjadi. Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia berbahaya
tersebut tidak membahayakan kita sebagai pekerja, peralatan dan terutama lingkungan
sekitar. Yaitu perlunya pengetahuan tentang sifat dan karakter bahan kimia mengingat
bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan
maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dikarenakan bahan kimia memiliki tipe reaktivitas
kmia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar.
Pengetahuan akan sifat dan karakter bahan kimia tersebut dapat dipahami di
dalam MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Data Lembar Keselamatan Bahan pada
bahan kimia tersebut. Seperti bahaya pada tingkat kesehatannya, kebakaran dan
reaktivitas.
Pada kesempatan ini akan dibahas pentingnya pengenalan MSDS khususnya
pada bahan bersifat karsinogen. Dengan mengetahui sifat dan karakter dari masingmasing bahan tersebut, kita dapat mengetahui tingkat bahaya yang mungkin timbul jika
terjadi kecelakaan, dan dapat meminimalisasi akan terjadinya bahaya kecelakaan.
B.
Tujuan
1.
2.
3.
Mengetahui cara mencegah bahaya kecelakaan yang akan timbul dari bahan tersebut.
2.
3.
4.
Bahan buangan.
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara
lain:
1.
Produsen bahan
2.
3.
4.
5.
1.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Informasi umum
Tanggal pembuatan
Alamat produsen atau suplier
Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number
Nama kimia
Nama perdagangan dan sinonim
Nama kimia lainnya
Rumus struktur dan rumus kimia
Tanda bahaya bahan kimia
2.
a)
b)
c)
3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
4.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
5.
Kerapatan cairan
Persen penguapan
Kelarutan
Penampakan fisik dan bau
Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan
Titik nyala
Batas kemampuan terbakar
Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
Prosedur khusus untuk pemadaman
Informasi data reaktivitas
a) Stabilitas bahan
b) Pengaturan lokasi penempatan bahan
3. Internet :
http://www.msdsonline.com/
http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm
http://www.ilpi.com/msds/
Strategi pengelolaan MSDS, yaitu :
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
BAB IV.
BAB V. PENGAMATAN
1.
2.
Grafik
pengamatan
bahan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
4.
Bahan
etilen oksida
benzen
hidrasin
akrilonitril
anilin
dimetil sulfat
metilen
klorida
Rumus
kimia
C2H4O
C6H6
(NH4)2
C3H3N
C6H7N
C2H6O4S
CH2Cl2
Tinkat
bahaya
4
3
3
3
2
2
1
Grafik pengamatan
Alkylating Agents
dimethyl sulfate,
B-Propiolactotte,
ethylmethane sulfonate (EMS).
Polycyclic dan Heterocyclic Aromatic Hydrocarbons
benz(a)anthracene,
benzo(a)pyrene,
dibenz(a,h)anthracerie.
Aromatic Amines
2-Naphtylamine (p-naphthylanzine),
benzidine,
dimethylarninoazobenzene.
Dalam pembahasan ini, bahan kimia yang akan kami bahas diantaranya :
Wujud dan warna dari bahan kimia ini cairan tak berwarna. Stabilitasnya tidak
kompatibel dengan logam alkali, aluminium, oksidator kuat. Toksikologi : Berbahaya jika
tertelan atau terhirup, dapat membahayakan kontak dengan kulit karena mudah diserap melalui
kulit juga menyebabkan sesak nafas.
Untuk penyimpanan , simpan dalam wadah tertutup rapat dan di tempat yang sejuk
berventilasi baik.
3. Aniline (Rumus Molekul: C6H7N)
Wujud dan warna dari bahan kimia ini cairan tak berwarna . Stabilitasnya tidak
kompatibel dengan oksidasi, basis agen, besi asam, dan garam-garam besi, seng, aluminium.
Aniline ini peka terhadap cahaya dan mudah terbakar. Toksikologi : Beracun, Kemungkinan
mutagen, Kemungkinan sensitizer, Mudah diserap melalui kulit.
Keselamatan kerja ketika menggunakan bahan ini harus menggunakan kacamata,
sarung tangan, juga ventilasi ruangan yang baik. Penyimpanan : Simpan dalam wadah tahan
cahaya dan di tempat yang sejuk berventilasi baik. Jaga agar wadah tertutup dan disegel sampai
siap untuk digunakan. Hindari semua sumber yang mungkin dari pengapian (percikan atau api).
metallic chlorides, logam oxides, senyawa mercury, halogen, logam. Resiko ignisi dan
pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan bahan organic. Dapat membentuk
campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus menerus.
Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar, bahan ini sangat mudah terbakar, jadi
jauhkan bahan ini dari sumber panas, percikan api, lidah api dan permukaan-permukaan yang
panas.
5. Akrilonitril (Rumus Molekul : C3H3N)
Berdasarkan tingkat bahaya pada kesehatan, bahwa Akrilonitril merupakan karsinogen
yang dapat menyebabkan kanker, bersifat racun jika terhirup, terkena kulit, dan tertelan. Dapat
mengiritasi sistem pernapasan dan kulit. Dapat menimbulkan cedera serius pada mata. Dapat
menimbulkan sensitisasi pada kulit. Dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, kejang
kejang, tidak sadarkan diri, agitasi, reaksi alergi dan batuk.
Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar, bahan ini sangat mudah menyala. Dapat
membentuk campuran mudah meledak dengan udara pada suhu kamar. Jauhkan dari sumber api,
lidah api dan percikan api. Dapat menimbulkan uap menyala yang berbahaya pada kebakaran.
Pada kejadian kebakaran aklironitril dapat berubah menjadi hidrogen sianida (asam hidrosianat)
dan nitrogen oxides.
Berdasarkan tingkat reaktivitas, bahan ini dapat membentuk campuran mudah meledak
dengan udara. Peka terhdap panas dan cahaya. Stabilisatornya adalah hydroquinone monomethyl
ether. Dapat berisiko meledak jika bereaksi dengan alakali hydroxide, alkali tembaga, bromine,
sodium amide, sodium hiroxide,okidator, pencetus polimerisasi, asam sulfat, ester, garam silver
dan tembaga.
6. Etilen Oksida (Rumus Molekul: C2H4O)
Wujud dan warna dari bahan ini gas tak berwarna. Stabilitasnya stabil ketika terisolasi,
tetapi bereaksi kuat dengan air, basa, oksidasi logam, asam, alkohol, logam alkali, amonia, logam
kimia aktif dan garam-garamnya. Dan sangat mudah terbakar. Toksikologi : mutagen, reproduksi
bahaya, beracun, iritasi parah, sensitizer, beracun jika terhirup, tertelan dan melalui kontak kulit.
Keselamatan kerja dengan menggunakan sarung tangan, juga ventilasi ruangan
berkualitas tinggi. Hindari percikan dan segala bentuk pengapian.
7. Dimetil sulfat (Rumus Molekul : (CH3)2SO4)
Potensi terhadap Efek Kesehatan :
Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif, iritan), kontak mata (iritan),
inhalasi. Dan berbahaya pula jika sampai tertelan. Dimetil sulfat dalam bentuk cair atau kabut
semprotan dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir.
Penyimpanan : Simpan dalam tempat tertutup dalam wadah kering dengan suhu yang
sejuk. Jauhkan dari panas dan suhu tinggi.. Jauhkan dari sumber api.
Keselamatan kerja gunakan sarung tangan dan pelindung wajah. Pakai respirator
yang sesuai bila ventilasi tidak memadai. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui /
bersertifikat
BAB VII.
BAB VIII.
SIMPULAN
Karsinogen merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena
akan menyebabkan penyakit kanker. Dari hasil praktikum mengenai Material Safety Data Sheet
(MSDS) terhadap senyawa senyawa yang di duga merupakan senyawa karsinogen
diantaranya :
1.
Benzene (C6H6)
2.
3.
Anilline (C6H7N)
4.
Hidrasin ((NH4)2)
5.
Akrilonitril (C3H3N)
6.
7.
8.
Dll.
Dari 7 buah senyawa yang di duga merupakan senyawa karsinogen dapat di urutkan
berdasarkat :
1.
a)
b)
2.
a)
b)
3.
a)
b)
Tingkat reaktivitas
Tertinggi (hidrasin)
Teredah (hampir semua senyawa yang di peroleh merupakan senyawa yg tingkat reaktifnya
rendah)