Anda di halaman 1dari 5

PENGATURAN HASIL BERDASARKAN PENDEKATAN VOLUME DAN VOUME

DAN RIAP

Disusun Oleh :
Kelompok
Rizkia Ajeng Setya W . E44160015
M. Fariz Shadiqin E44160034
Mafrika Ria Gita S. E44160051
Miftah Saepul Millah E44160054
M. Abdul Aziz E44160071
Afrida Rizka Farzana E44160091

Dosen :
Prof Dr Ir Dudung Darusman MA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen hutan merupakan cabang ilmu kehutanan yang menghubungkan aspek
administratif, ekonomi, hukum, dan sosial dengan aspek ilmiah dan teknis seperti
silvikultur,perlindungan, dan dendrologi. manajemen hutan harus dilakukan dengan baik dan
sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Mempelajari manajemen hutan bermanfaat
untuk mengelola pemanfaatan hasil hutan. Pemanfaatan hutan pada awalnya merupakan
penggunaan hasil hutan dengan eksploitasi diatas ambang batas hutan sehingga tidak dapat
mengembalikan produktivitas pada tingkat semula.
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah membangun hutan
produksi untuk memenuhi permintaan hasil hutan secara stabil dan berkelanjutan. Pada
kenyataanya, pembangunan hutan produksi saja tidak cukup untuk mencapai pemanfaatan
hutan yang stabil dan berkelanjutan. Hutan produksi yang dikelola oleh KPH-KPH di Perum
Perhutani kurang dikelola dengan baik.
Pengelolaan hutan yang diperlukan untuk menjaga pemanfaatan hasil hutan agar tidak
melewati ambang batas hutan melalui. Pengelolan hutan yang baik diperlukan pengaturan
hasil untuk menentukan volume tegakan agar kegiatan pemanfaatan hasil hutan dapat
dilakukan secara terus menerus tetapi tidak menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya
hutan, bahkan sedapat mungkin membantu meningkatnya kualitas hutan.
Tujuan
Tujuan pembuatan paper untuk mengetahui pengaturan hasil menggunakan metode
Von Mantel, Hundeshagendan Austrian, Metode UTR (Burn).
METODE
Data
Data yang digunakan merupakan data hasil risalah hutan pada KPH Madiun BH
Caruban dan hanya digunakan data hutan yang termasuk Kelas Perusahaan Jati dari kelas
hutan produktif (Kelas Hutan KU dan MR). Data yang tidak termasuk kelas hutan produktif
atau jenis selain jati diabaikan. Data yang masih kosong dilengkapi sehingga tidak ada data
yang tidak bisa diolah.
Pengolahan Data dan Analisis Data
Data diurutkan menurut kelas umur untuk hutan yang produktif dari kelas umur
terendah - tertinggi, termasuk kelas hutan Miskin Riap (MR). Aplikasi Excel (DATA/SORT
atau PIVOT) dapat digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kelas umur. Data
diurukan menurut kelas umur untuk hutan yang produktif dari kelas umur terendah (KU I)
–sampai KU tertinggi (sesuai dengan hasil pengolahan data), dan tegakan miskin riap (MR).
Data disajikan dalam bentuk TABEL yang memungkinkan dilakukan analisis pengaturan
hasil tegakan berdasarkan pendekatan volume dan volume dan riap. Baris dan kolom pada
TABEL tersebut dilengkapi seluruhnya.
Tabel Hasil Tegakan Jati Wolf von Wulfing (WvW) dapat digunakan untuk
penentuan volume tegakan.PanenTahunan (AAC) ditentukan dengan menggunakan
pendekatan volume dan volume dan riap melalui rumus: Von Mantel, Hundeshagen dan
Austrian, Metode UTR (Burn). Hasil dari ketiga rumus tersebut dibandingkan dan berikan
pembahasan terhadap hasil analisis tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Tabel 1 Data hasil risalah kayu jati kelas hutan produktif KPH Madiun BH Caruban daur 80
tahun

Tabel 2 Nilai Panen Tahunan (AAC) berdasarkan pendekatan volume dan volume dan riap.
Rumus AAC
(m3/thn)
Von Mantel 18580.02
Hundeshagen 6875.42
Austrian 11017.01
UTR (Burn) 9478.27

Pembahasan

Perhitungan hasil merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam pengelolaan hutan
untuk menghitung volume kayu yang boleh ditebang setiap tahun, agar jumlah tebangan
selama periode tertentu sama dengan jumlah riap dari seluruh tegakan (Sopiana 2011).
Perhitungan hasil digunakan untuk menjaga kelestarian hasil hutan sekaligus menjaga
kelestarian hutan tersebut. Perhitungan hasil memberikan acuan berapa volume kayu yang
harus dipanen setiap tahun dengan memperhatikan riap dari hutan yang dipanen sehingga
hasil hutan akan lestari karena volume kayu yang dipanen sama dengan laju riap sehingga
stok kayu di hutan selalu tersedia.
Menurut ...... terdapat beberapa metode dalam pengaturan hasil untuk mengelola
hutan secara lestari. Metode pengaturan hasil dapat didasarkan pada luas, volume, dan jumlah
batang. Metode pengaturan hasil biasanya dipilih berdasarkan kepemilikan dari hutan
tersebut. Hutan yang dikelola oleh perum perhutani umumnya menggunakan metode
pengaturan hasil berdasarkan volume karena pemeliharaan yang cukup intensif, jenis
tanaman cukup homogen, dan areal yang luas. Metode berdasarkan jumlah batang umumnya
digunakan di hutan rakyat karena memiliki keragaman yang tinggi pada struktur tanaman,
perilaku pemilik, dan lahan yang memiliki luas yang kecil (Sopiana 2011).
Von Mantel, Hundeshagendan Austrian, Metode UTR (Burn).
Berdasarkan tabel 1
Berdasarkan tabel 2 terdapat perbedaan signifikan pada nilai AAC yang dicari
menggunakan rumus Von mantel dibanding rumus yang lain. Pada rumus Von mantel
memiliki nilai AAC dua kali lipat dari nilai AAC dari rumus UTR (Burn) dan tiga kali lipat
dari nilai AAC dari rumus Hundeshagen. Rumus Von mantel hanya memperhitungkan
volume tegakan aktual di lapangan (AG) dan daur dari hutan tersebut. Rumus Von mantel
berpeluang memiliki error yang paling tinggi dibanding rumus yang lain karena didasarkan
pada volume tegakan aktual di lapang tanpa memperdulikan riap maupun hasil dari hutan
tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Sopiana A. 2011. Studi pengaturan hasil dalam pengelolaanhutan rakyat di
kabupaten jepara. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai