Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP-PRINSIP

SURVEI TANAH
Adithya Riefanto 1550402001110..
Afrida Rachma 1550402001110..
Abdul Hafizh R 155040200111062
Pengertian Peta
Skala Peta dan Kedetilan Informasi
Peta Tanah

Peta tanah merupakan gambaran penyebaran


jenis-jenis tanah di suatu daerah. Di dalam peta ini
terdapat legenda yang menerangkan satuan tanah
dan faktor-faktor lingkungannya dari masing-masing
satuan peta tanah, serta dilengkapi dengan buku
laporan yang memuat uraian-uraian yang lebih
lengkap.
Jenis Peta Tanah
Jenis peta Skala Satuan peta

Super Detail 1: 5.000 Seri dan fase (lereng,tekstur lapisan atas)

Detil 1: 5.000 - 10.000 Seri dan fase (lereng, tekstur lapisan atas)

Semi detil 1: 25.000 - 50.000 Family/seri, bentuk wilayah (fase), bahan induk

Tinjau Mendalam 1: 50.000 - 100.000 Subgroup, bentuk wilayah, fisiografi, bahan induk

Tinjau 1: 100.000 - 500.000 Great group, bentuk wilayah, fisiografi, bahan induk

Eksplorasi 1: 1.000.000 - 2.500.000 Ordo, bentuk wilayah, bahan induk

Bagan 1: 2.500.000 Ordo


Satuan Peta

Satuan peta dapat diartikan sebagai satuan lahan yang


mempunyai sistem fisiografi/landform yang sama, yang
dibedakan satu sama lain dilapangan oleh batas-batas alami
dan dapat dipakai sebagai suatu evaluasi lahan. Satuan-
satuan yang dihasilkan umunya berupa tumbuhan lahan yang
memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas
alami ditempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang paling cepat
kearah lateral.
Satuan Taksonomi

Satuan taksonomi adalah sekelompok tanah dari


satuan sistem klasifikasi tanah yang masing-masing
diwakili oleh suatu profil tanah yang memiliki nama,
simbol, warna, atau lambang khas lainnya yang sama
pada suatu peta yang dapat dikenali, diukur, dan
dipetakan dilapangan dengan mudah.
Satuan Peta Tanah Dalam Survei Tanah

Satuan peta tanah (SPT) dibuat tergantung tingkat


ketelitian survei atau tingkat pemetaan yang dilakukan,
sehingga satuan peta tanah dapat memiliki kisaran
karakteristik yang luas maupun sempit. Macam satuan peta
tanah menurut (Wambeke, & Forbes, 1986) ada 4, yaitu
konsosiasi, asosiasi, kompleks, dan kelompok tak dibedakan
(undefferentiated groups)
Satuan peta tanah Konsosiasi

Satuan peta ini hanya mengandung satu satuan tanah


saja atau terdapat tanah lain yang disebut sebagai inklusi
satuan peta tanah ini banyak dijumpai pada survei tanah
detail, dari daerah yang relatif seragam. Satuan peta ini
disebut konsosiasi. Menururt Wambeke dan Forbes (1986),
konsosiasi merupakan satuan peta yang didominasi oleh satu
satuan tanah dan tanah yang mirip (similar soil).
Satuan Peta Tanah Asosiasi

yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara


geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola
tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya
skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.
Setiap komponen pada asosiasi ini dideskripsikan secara
terperinci tanpa ada perbedaan. Lalu posisi geografis masing-
masing anggota satuan peta dalam bentang-alam diterangkan
dengan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh
pemakaian peta.
Satuan Peta Tanah Kompleks

merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda,


yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi
(satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau
menunjukkan pola yang tidak beraturan. Meskipun ada
komponen tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi
tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detail.
Kelompok tak dibedakan (undifferentiated
groups)
terdiri atas dua atau lebih tanah yan secara geografis
tidak selalu berupa konsosiasi tetapi termasuk dalam satuan
peta yang sama karena penggunaan dan pengelolaannya
sama atau mirip. Tanah-tanah tersebut dimasukkan kedalam
satuan peta yang sama karena sama-sama mempunyai sifat
sebagai berikut: berlereng terjal, berbatu, mengalami
pengaruh banjir yang cukup parah sehingga membatasi
penggunaan dan pengelolaannya.
Dalam survei tanah detail, satuan peta yang sering
digunakan adalah:
Seri tanah, merupakan sekelompok tanah yang memiliki ciri dan perilaku
serupa, berkembang dari bahan induk yang sama dan mempunyai sifat-sifat
dan susunan horizon, terutama dibagian bawah horizon olah dan dalam
rezim kelembaban dan suhu tanah. Nama seri diambil dari nama lokasi
pertama kali ditemukan seri tanah tersebut. Misalnya seri Labuanteratak.
Fase tanah, merupakan pembagian lebih lanjut dari seri tanah sesuai
dengan ciri-ciri penting bagi pengelolaan/penggunaan lahan, seperti
drainase dan erosi. Fase dapat juga digunakan pada tingkat kategori lainnya
seperti famili, sub-group dan lain-lain
Soil variant, merupakan tanah yang sangat mirip dengan seri yang sudah
ditemukan, tetapi berbeda dalam beberapa sifat penting. Hal ini mengurangi
banyak seri tanah yang mungkin ditemukan dalam suatu survei, dimana
perbedaan tidak terlalu besar. Soil variant dapat menjadi seri tersendiri, jika
pengkajian lapangan telah dilakukan lebih intensif.

Anda mungkin juga menyukai